Cintaku Pada Presdir - Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
Aku perlahan-lahan menenangkan diri, berusaha mengosongkan pikiranku dan menganalisis semuanya.
Aku tahu lebih jelas daripada orang lain, Qin Yuming pasti telah menggali lubang besar dan menungguku untuk melompat ke dalamnya.
Namun, hatiku tidak dapat menghentikan kerinduanku terhadap anakku, dan aku tidak dapat bersikap acuh tak acuh ketika melihatnya.
Meskipun Qin Yuming mempersiapkan lautan api untukku, aku juga harus pergi.
Sebenarnya tidak ada gunanya bagiku untuk menanyakan pada Xueke.
Aku jelas sudah membuat keputusan.
“Apakah kamu sudah memikirkannya?” Xueke melihat aku diam dan bertanya.
"Yah, aku tidak tahu apakah aku harus melakukan ini, tetapi, jika aku tidak melakukan ini, maka aku akan menyesalinya."
Ketika aku kehilangan anak ini, aku selalu tidak bisa tidur sepanjang malam, setiap kali aku melihat anak kecil, aku selalu mengingat anakku itu.
Jika sekarang aku tahu bahwa dia masih hidup, tetapi aku menyerah satu-satunya kesempatan untuk mendekatinya, maka aku akan terjebak dalam rasa bersalah dan kesakitan selama sisa hidupku.
"Kalau begitu aku akan mendukungmu," Xueke berkata tanpa ragu-ragu.
Dia dengan khawatir memperingatiku, "Namun, kamu harus berhati-hati, jangan dipermainkan oleh Qin Yuming sampai tidak ada tulang yang tersisa, wanita ini benar-benar tidak sederhana."
Aku tersenyum pahit, "Baik, aku berbicara dengan Cheng Jinshi terlebih dahulu."
Qin Yuming tahu kelemahanku, dan aku bahkan tidak tahu niat sebenarnya.
Banyak hal mungkin telah ditakdirkan dan tidak akan berubah meskipun aku berhati-hati.
Aku mengeluarkan ponsel dan menelepon Cheng Jinshi, kemudian terdengar suara dari pria itu, "Apakah kamu sudah membuat keputusannya?"
Sikapnya membuatku merasa seperti aku kembali ke saat aku baru saja menikah dengannya, hatiku terasa sakit, aku menjilat bibirku, "Aku ingin bertemu dan berbicara denganmu."
"Boleh, aku ada di perusahaan."
Dia tidak terkejut bahwa aku akan mengajukan permintaan ini.
"Di mana kalian akan bertemu? Aku mengantarmu pergi." Setelah aku menutup telepon, Xueke bertanya padaku.
"Bangunan Dongchen."
Aku bersandar di sandaran kursi dan merasakan ketidakberdayaan di dalam hatiku.
Jarak Bangunan Dongchen tidak jauh dari sini, ditambah lagi aku pulang kerja lebih awal dan menghindari jam macet pulang kerja, sehingga aku masih lumayan cepat tiba di sana.
Aku tidak pernah memikirkan bahwa ini akan menjadi alasan aku sekali lagi datang ke Dongchen.
Mungkin Cheng Jinshi telah memberitahu karyawannya terlebih dahulu, kali ini tidak ada yang menghentikanku, dan resepsionis bahkan membantuku menggesek kartu akses.
Aku berjalan memasuki kantor Cheng Jinshi, dia sedang membaca dokumen dan bahkan tidak menatapku.
Aku sedikit tak berdaya, setelah berpikir untuk waktu yang lama, aku menyapanya dengan panggilan yang tidak mudah menimbulkan kesalahan, "Tuan Cheng."
Sangat konyol, dua orang yang pernah begitu dekat bisa menjadi asing seperti sekarang ini.
Dia tersenyum, dan pena di tangannya dilemparkan ke atas meja, lalu berkata dengan sinis, "Nona Ning, setelah kita menikah kembali, apakah kamu juga berencana untuk memanggilku begitu di depan anak?"
Aku mencubit telapak tanganku, "Bolehkah kamu mengembalikan anak itu kepadaku...?"
Aku tahu dia tidak akan setuju dengan permintaanku, tetapi aku masih ingin mencobanya.
Wajahnya tertegun dan dengan dingin menatapku, "Apakah ini adalah hasil dari keputusanmu setelah kamu memikirkannya sehari? Kamu sekarang ingin membawa anakku bersamamu menikah ke Keluarga Zhou, beli satu gratis satu ya?"
Dia masih ingat apa yang dikatakan Zhou Ziyun di atap kemarin.
"Selama kamu memberiku anak, aku tidak akan menikah lagi dalam hidupku, bolehkah? Bukankah kamu tidak ingin melihatku bersama dengan orang lain? Aku rela kesepian sampai tua, apakah kamu sudah puas dengan hasil ini?"
Dia berbicara dengan membawa duri, dan aku memang sudah jengkel, sehingga emosiku langsung naik pada saat ini.
Dia berdiri dan berjalan ke depanku, nada suaranya agak mereda, "Aku tidak bermaksud seperti itu, Aku dengan tulus ingin menikah kembali denganmu."
“Bagaimana jika aku tidak menyetujuinya?” Aku bertanya.
Dia mengerutkan alisnya, "Ning Xi, menikah kembali adalah satu-satunya pilihanmu. Aku tahu bahwa kamu telah banyak berkorban sebelumnya dan aku yang tidak menghargainya, tetapi aku sebenarnya juga mencintaimu dan sekarang semuanya dapat diulangi kembali."
"Oh, bagaimana diulangi kembali? Apakah kamu berpikir bahwa cinta di antara kita hanya masalah kita berdua saja?"
Aku tertawa dingin.
Dia bukan orang yang naif, tapi dia ingin mengatakan kata-kata naif seperti itu kepadaku.
Dia sedang menipu dirinya sendiri atau ingin membohongiku.
"Keluarga Su tidak akan melakukan hal apa pun yang mengganggu kita lagi." Dia berkata dengan sangat yakin.
"Bagaimana dengan Qin Yuming? Bagaimana dengan pacar cinta pertamamu, apa identitasnya?"
Sejujurnya, aku lebih khawatir tentang Qin Yuming daripada Keluarga Su.
Sepuluh Su Shanshan pun masih kalah dengan satu Qin Yuming.
Cheng Jinshi sepertinya tidak berpikir bahwa aku akan bertanya tentang Qin Yuming, dia tercengang, kemudian berkata, "Masalahku dan dia telah berlalu, sekarang kami hanyalah teman biasa."
"Teman biasa? Cheng Jinshi, apakah kamu sendiri percaya dengan kalimat ini? Teman biasa yang mana yang bisa membuatmu begitu baik terhadapnya?" Aku bertanya dengan sinis, "Membantunya menyewa rumah, pindah rumah, kamu hampir membantunya mengurus semua masalahnya, pernahkah kamu melakukan hal tersebut terhadapku? ? "
Aku tidak bisa menahan untuk tidak membandingkan diriku sendiri dengan Qin Yuming, ini mungkin adalah sifat alami dari wanita.
Dia menjelaskan, "Saat itu dia baru saja kembali dari luar negeri dan tidak terbiasa dengan kehidupan di sini, sehingga aku membantunya."
"Oh iya? kalau begitu jika aku bilang, setelah kita menikah kembali, kamu tidak boleh bertemu dengannya lagi? Bisakah kamu menyetujuinya?" Aku menatapnya dan tidak mau melewatkan ekspresinya.
Dia tertegun.
Aku sedikit sesak napas dan tenggorokanku muncul sedikit kepahitan dan kesedihan, lalu aku tertawa dengan sinis, "Kamu tidak bisa melakukannya. Cheng Jinshi, aku sudah pernah jatuh sekali, aku tidak ingin memiliki pernikahan yang kapan saja bisa diganggu oleh wanita lain. Di matamu, dia jauh lebih penting daripada aku. "
"Tidak, kamu berbeda dengannya. Bagiku, dia hanyalah seorang teman, tetapi kamu adalah satu-satunya wanita yang aku inginkan. Aku tidak bisa tahan melihatmu bersama pria lain, aku berharap kamu selama-lamanya menjadi wanitaku dan hanya merupakan milikku sendiri." Dia tiba-tiba berkata dengan serius dan penuh kasih sayang.
Aku menatapnya dengan terkejut, aku tidak tahu apakah aku bisa percaya dengan apa yang dia katakan.
Dia mengulurkan tangannya dan memelukku, "Sebelumnya kamu telah menderita banyak ketidakadilan, itu semua adalah kelalaianku. Mulai sekarang, tidak ada yang bisa mengganggumu lagi."
Mataku terasa sedikit panas, aku ingin mengulurkan tanganku dan memeluknya dengan erat, tetapi aku tidak bisa, karena aku tidak percaya dengan apa yang dia katakan.
Aku tidak tahu jika aku mempercayainya, maka aku akan mendapatkan rasa sakit seperti apa lagi.
"Aku membeli rumah baru lagi, rumah yang khusus untuk kita sekeluarga bertiga memulai kehidupan baru." Dia memelukku dengan erat, seolah-olah dia ingin memasukkanku ke dalam tubuhnya.
Aku bergumam, "Cheng Jinshi, aku tidak ingin begitu."
Sangat jelas tubuhnya langsung menjadi kaku, detik berikutnya, dia melepaskanku dan menatapku, "Kamu sudah bertekad untuk bersama Zhou Ziyun, benar?"
Bukan ...
Tapi aku harus bagaimana memberitahu dia kekhawatiranku ini?
Dia tidak pernah mencintai seseorang seperti aku, jadi dia tidak akan mengerti ketakutanku.
"Sebenarnya, saat kamu pergi bersamanya di atap, aku juga berpikir, apakah lebih baik jika aku membiarkanmu pergi, membiarkanmu pergi menjalani kehidupanmu sendiri dan mulai sekarang, aku jangan pergi mengganggumu lagi," Dia berbalik, melalui jendela kaca, garis pandangnya tidak tahu fokus di mana.
Novel Terkait
Adore You
ElinaSee You Next Time
Cherry BlossomUntouchable Love
Devil BuddyThe Revival of the King
ShintaLelaki Greget
Rudy GoldMy Superhero
JessiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu