Cintaku Pada Presdir - Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
Pada saat yang sama, pintu lift terbuka, aku tidak ragu-ragu langsung mengangkat kaki melangkah ke dalam lift, dan menekan tombol dalam lift untuk menutup pintu.
Pada saat ketika pintu akan menutup, tangan yang kuat muncul di tengah, pintu lift terbuka kembali, dan seorang pria yang selama hampir seminggu tidak bertemu masuk ke dalam, seluruh tubuhnya membawa kekejaman yang tidak dapat diabaikan.
Aku berdiri polos ke samping, dan tidak mengatakan apa-apa, anggap saja tidak terlihat dia, hanya diam-diam melihat pada angka yang menunjukkan tingkat lantai.
Pintu lift menutup, dalam ruangan yang kecil hanya ada kami berdua, dia berdiri melihat aku yang lebih pendek, suasananya jatuh ke titik beku.
Tiba di lantai rumahku berada, aku melangkah keluar, mengeluarkan kunci ingin membuka pintu rumahku.
“Ningxi, Apakah dirimu bodoh atau buta?”
Aku baru saja membuka kunci pintu, Cheng Jinshi menahan pergelangan tanganku,dan menekanku di pintu, bertanya dengan nada rendah, dan amarahnya sepertinya tak tertahankan.
Aku juga tidak melawan, mengangkat kepala menatap padanya, berkata dengan penuh keterasingan, “Ya, Direktur Cheng ada masalah apa?”
Dengan tatapannya yang suram, dia mengulangi lagi perkataan yang tadi dia katakan di bawah, “beberapa hari ini, kamu selalu bersamanya?”
Aku menatapnya penuh ironis, dan tidak menyangkal, “apakah ada masalah?”
Kenapa dia selalu bisa begitu percaya diri, sambil menggendong Su Shanshan ke rumah sakit, sambil mengganggu hubunganku dengan Zhou Ziyun.
Dia menggertakkan giginya, dan suaranya bagai lapisan es yang membeku, “Ketika aku tidak ada, kamu segera berpasangan dengan pria lain?”
Hatiku terasa kehilangan kestabilan, dan rasa masam yang tidak dapat diungkapkan, aku memejamkan mata, tersenyum dengan acuh tak acuh, “Benar, apakah jawabanku ini membuatmu merasa puas?”
Mumpung dia selalu berpikir kalau aku menikah dengannya demi uang. Dan sekarang, aku sudah bercerai dengannya, dan mencari lagi seseorang yang kaya. Dia mungkin akan merasa ini adalah hal yang normal.
Kemudian, ciumannya jatuh berulang kali, dan bahkan berbarengan dengan gigitan. Keganasannya yang tidak dapat dinilai lagi. Itu murni kemarahan yang dilampiaskan, atau mungkin, ada sesuatu yang ingin dia buktikan.
Aku sama sekali tidak bergerak, membiarkannya melampiaskan sesuka hatinya, memandang ke depan dengan tatapan kosong, tidak bisa mengerti apa yang diinginkan pria ini.
Lalu sudut bibirku merasakan sedikit rasa asin. Dia menghentikan gerakannya, mengulurkan tangan dan menyeka air mataku, menertawakan dirinya sendiri dengan mengangkat sudut bibirnya, “bersamaku, membuatmu terasa begitu marah?”
Aku tersenyum menggelengkan kepala, menutup kembali pintu rumah, tanpa berkata apapun aku melepaskan bajuku dan mulai melepaskan celana.
“Apa yang kamu lakukan!” dia menjerit.
Aku pura-pura mengangkat bahu dengan santai, “Kamu datang ke rumahku, bukankah kamu hanya ingin tidur denganku? Aku melepaskannya sendiri, setelah itu kamu tidak perlu susah melepaskannya lagi .”
Aku menghitung, menstruasi Su Shanshan mungkin belum selesai, ini mungkin adalah alasan dia datang kerumahku.
Urat hijau di dahinya muncul, dia menggendongku menuju ke kamar tidurku.
Begitu tidak sabar, benar-benar seperti yang kuduga?
Aku sangat kecewa, kesedihan di dalam hatiku seperti gelombang pasang, terus menghantamku bagai akan menelanku.
Aku di dalam pelukannya, berkata dengan nada lembut, “Setelah selesai kali ini, kamu lepaskan........ahh.........”
Aku terkejut menjerit, langsung dibuang ke ranjang olehnya.
Dia berdiri disamping ranjang, menggertakkan giginya, mengatakannya sekata demi sekata dari lubang giginya, “Ningxi, aku tidak sekotor yang kamu pikirkan!”
Selesai berkata, dia pergi dengan tubuhnya yang dipenuhi kedinginan, pintu rumah dibanting olehnya bagai suara petiran.
Aku tertegun, air mataku tak terhenti terus mengalir keluar, hati yang baru saja jatuh ke jurang, sepertinya sedang perlahan-lahan kembali ke tempat semula.
Aku menatap ke arah dia pergi, seolah-olah ada sesuatu yang terbungkus kabut dan melewati dada, merobek hatiku.
Mengapa, apa sebenarnya yang dia inginkan.
Sudah bercerai, tetapi selalu tidak ingin melepaskanku.
Setiap kali aku ingin menyerah, dia selalu dengan mudah memberiku setitik harapan.
Setiap kali aku memiliki sedikit kepercayaan padanya, kenyataan selalu merobek hatiku hingga berdarah.
Apakah di matanya aku benar-benar tidak memiliki hati dan tidak akan terasa sakit.
——-----
Hari berikutnya, aku bangun dan mencabut charger ponselku. Aku menyalakannya dan melihat bahwa aku mendapatkan sebuah panggilan tak terjawab dari Cheng Jinshi. Waktu panggilannya itu sekitar aku keluar dari rumah sakit.
Tetapi semalam ponselku mati karena kehabisan baterai, setelah pulang sampai rumah, mengecas tetapi lupa menghidupkan ponselnya.
Aku bingung sebentar, menghapus notif panggilan, mengganggap tidak pernah melihat.
Mumpung dia sekarang juga tidak ingin mendapat telepon dariku.
Aku membuat riasan tipis, menutup kelelahan di wajahku, dan keluar berangkat kerja.
Setelah men-scan kartu, aku berjalan ke arah meja kerjaku, melewati ruang teh, terdengar suara gosip.
“Kalian lihat pada wanita itu yang bernama Ningxi, setelah pertama hari masuk kerja, langsung menghilang beberapa hari, pasti memiliki seseorang di bagian atasan!”
“Hey, emangnya ada seseorang di atasan tidak normal, selama kamu ingin membuka lebar kedua kakimu, kamu juga bisa memiliki seseorang di atasan.”
“Kalian jangan katakan lagi, kalau terdengar oleh kak Chen Lin akan dihukum.”
“Apa yang kamu takutkan, Chen Lin bekerja lembur semalam, tidak mungkin datang begitu pagi.”
“Iya benar, lagipula seseorang yang merendahkan dirinya sendiri, kenapa kita tidak boleh membicarakannya?”
…...
Aku menghentikan langkahku, tanpa berkata apapun aku mendengar, tetapi hatiku tidak terangsang oleh kata-kata itu.
Mungkin karena apa yang mereka katakan, lumayan sesuai dengan kenyataan.
Kalau aku menghargai diriku, bagaimana aku bisa mencintai sepihak pada seorang pria yang tidak akan memperhatikanku sama sekali selama bertahun-tahun.
Gadis yang baru saja membujuk mereka untuk tidak mengatakannya lagi, aku ingat namanya, namanya dalah Bai Yiyi.
Bai Yiyi membalikkan badan dan melihatku. Dia dengan cepat batuk beberapa kali dan memainkan mata pada dua orang lainnya. Dia tergagap, “Kamu, dengar semuanya?”
Aku mengaitkan bibir bawahku dan memberi nilai, “Yah, pembicaraannya cukup bagus.”
Selesai berkata, aku berjalan dengan acuh tak acuh.
Karena hal kecil ini, Wu Ying, wanita yang mengatakan aku membuka lebar kakiku, dan merendahkan diriku sendiri itu, selain tidak merasa bersalah dengan perkataannya, malah sombong dengan kualifikasinya di Dongchen, semakin berani memerintahku, dan menganggapku bagai seorang pembantu.
Hanya dalam beberapa hari, Chen Lin sudah pernah tahu banyak hal, tetapi mungkin sudah ada yang menyampaikan, jadi dia juga tidak peduli.
Wu Ying mungkin merasa Chen Lin telah memberinya izin, jadi dia semakin bertindak tanpa rasa takut.
Bai Yiyi benar-benar tidak tahan melihat kelakuannya, sekali lagi membujuk padanya, Wu Ying berkata dengan bangga: “Apa yang harus ditakutkan, sudah terlewat berapa hari, tidak ada satupun yang muncul untuk membantunya, kemungkinan besar hubungannya itu juga tidak begitu baik.”
Aku menasehati diriku sendiri, hanya cukup bersabar sekitar setengah tahun, lagipula ini semuanya hanyalah hal kecil, mengabaikannya dan akan terlewat begitu saja.
Bagaimanapun Perusahaan Zhou masih harus bekerja sama dengan Dongchen, kalau aku membuat keributan di sini, tidak ada keuntungan bagi Perusahaan Zhou.
Pada hari ini, dia memintaku membuat kopi untuknya, aku membuat sesuai kesukaannya, memasukkan gula dan susu, lalu mengantar untuk dia.
Siapa sangka, dia hanya mencicipi sebentar, lalu menyiram ke arahku, “Kamu ingin membunuhku?!”
Aku sama sekali tidak sempat menghindar, cairan kopi yang panas mendidih tersiram ke bagian dadaku, kulitku terasa menyakitkan, kemeja putih juga menjadi basah dan menempel di kulit.
Aku mati-matian mengepalkan tanganku, benar-benar tidak ingin menahannya lagi, pas kebetulan aku ingin berteriak marah, bahuku dipakaikan jas, aku melihat ke belakang, hanya terlihat wajah Cheng Jinshi yang suram berdiri di belakangku.
Wu Ying panik dan langsung berdiri dari kursinya, “Direktur.... Direktur Cheng, kamu telah datang.”
Cheng Jinshi menatap padanya, “Kamu sudah kerja berapa tahun di Dongchen?”
Suaranya bergetar, “Enam tahun.”
“Baru saja enam tahun, kamu sudah merasa bosan di sini?”
Cheng Jinshi tersenyum, tetapi nadanya membuat orang terasa kedinginan.
Wu Ying tiba-tiba panik, dia menyalahkanku bagai seseorang yang jahat tetapi menuduh yang lain, “Kamu seharusnya tahu, kemampuan Ningxi benar-benar tidak seberapa, dan diterima hanya karena ada orang spesial di belakangnya, dia menyelesaikan pekerjaan dengan lambat, serta sangat egois, pekerjaannya tidak diselesaikan dengan bagus, dan aku mengomelinya, hari ini dia sengaja menuangkan secangkir kopi yang panas mendidih untukku.”
Novel Terkait
Back To You
CC LennyWahai Hati
JavAliusLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaPerjalanan Selingkuh
LindaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBeautiful Love
Stefen LeeCEO Daddy
TantoCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu