Cintaku Pada Presdir - Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
Su Shanshan menutupi mulutnya dan tertawa, "Jangan-jangan kamu mengira Jinshi bisa memiliki video itu karena dia mengirim orang untuk melindungi kamu?"
Hatiku merasa tenggelam, setelah itu dia lanjut berkata : "Video itu direkam oleh orang yang dikirm oleh kakak Yuming, mereka ditugaskan untuk mengikuti kamu, kamu jangan berpikir terlalu banyak"
Aku merasa agak bingung.
Qin Yuming?
Dia mengirim orang untuk mengikuti aku?
Aku fokus terhadap beberapa kata inti dalam kalimat itu dan perasaan marah pun mulai mengembang.
Qin Yuming ingin membuat apa? Apakah dia ingin mengawasi aku?
"Hahaha, merasa bingung kan? Aku hanya mau mengingatkan kamu jangan terlalu menganggap dirimu"
Setelah menghina aku, dia masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan tempat dengan bahagia.
Tinjuku mengerat dan aku berusaha untuk menahan kemarahan di dalam hatiku, setelah itu aku kembali ke rumah dengan taksi.
"Nona Ning, akhirnya anda sudah pulang, tuan kecil sedang menangis karena mau mencari anda"
Waktu aku baru saja tiba di rumah, Tante Mo menghampiri aku sambil mengendong An An.
An An menangis sampai wajah kecilnya memerah, dia sibuk memeluk aku dengan mata yang berair, aku mengendongnya dan tertawa : "Kamu sudah kangen ibu ya?"
Kemudian An An pun mulai berkata kata-kata yang aku tidak mengerti, tetapi melihat dia langsung berhenti ketika aku mengendongnya, aku bisa melihat jawabannya dengan jelas.
Melihat An An yang polos dan imut, kemarahanku langsung menghilang secara total.
Kalau Qin Yuming menyukai menyuruh orang mengikuti aku, biarin dia mengikuti saja.
Aku tidak pengen peduli begitu banyak lagi, aku hanya ingin menemani An An di rumah.
Yang lain, semuanya aku bisa melepaskan dahulu.
"Makan dulu, saya baru saja siap memasak, seharusnya sesuai dengan selera anda" Tante Wang memanggil dari ruang makan.
Aku mengendong An An ke ruang makan dan menyuapi dia sebelum aku sendiri mulai makan.
Setelah makan, Aku menemani An An bermain sebentar di kamarnya sebagai olahraga.
Malam hari, aku juga mandikan An An dan terus menemani dia sampai dia tertidur aku baru berjalan ke samping jendela.
Melihat langit yang gelap, aku menghela sebuah nafas panjang dan mulai merasa ragu.
Semau ini tidak terasa realitas.
Apakah aku benar-benar bisa menemani An An begitu saja?
Mungkin karena semua ini terjadi secara tiba-tiba, membuat aku selalu merasa tidak realitas.
-------------
"Ning Xi, bolehkah kamu membantu aku beberapa hari?"
Besok hari, aku mendadak menerima telpon dan Fu Songhe ketika aku sedang menemani An An sarapan.
Aku memberikan An An yang berada di pelukanku kepada tante Mo, "Direktur Fu, maaf, baru-baru ini saya tidak memiliki waktu"
Fu Songhe tiba-tiba marah, "Waktu beberapa hari saja kamu pun tidak memiliki? Mengapa kamu tidak mau membantu aku? Aku tidak akan merugikan kamu!"
Berkata tentang ini, aku merasa sedikit lucu.
Dia mendapatkan begitu banyak uang dari Gelin karena proyek ini, tetapi dia tidak pernah ingin memberikan aku bagian yang aku seharusnya dapat.
Awalnya aku tidak ingin mempermasalahkan ini, aku menganggap semua ini adalah percobaan.
Tetapi dia malah ingin menjual hasil kerja keras aku tanpa memberi tahu aku.
Aku menolaknya dengan nada suara datar, "Aku benar-benar tidak memiliki waktu"
"Apakah kamu mau meihat kerja sama perusahaan kita sama Gelin hancur begitu saja? Sekarang Gelin meminta tanggung jawabku atas nama membantah kontrak, kalau aku tidak bisa memberi mereka hasil desain yang memuaskan, mereka akan meminta aku membayar denda membantah kontrak!"
Aku merasa sedikit bingung, kerja sama ini akan hancur kalau aku tidak ikut serta?
Aku tidak pernah berpikir tentang hal ini.
Karena Fu Songhe itu desainer jenius yang terkenal, mana mungkin dia tidak bisa menyelesaikan satu proyek?
Aku mulai merasa ragu, kemudian aku pun melihat ke An An yang sedang sarapan dengan serius.
Kembali ke sana membantu Fu Songhe? Cheng Jinshi tidak akan menyetujui hal ini........
"Bagus, aku benar-benar sudah mengetahui kamu adalah orang yang bagaimana! Padahal demi mengajak kamu ikut serta di dalam proyek ini, aku bahkan membantu kamu mencari dan pindah rumah, aku benar-benar salah melihat orang! Gelin hanya mau hasil desain kamu, mereka pasti buta! Ning Xi, kamu dengar baik-baik, mulai hari ini kita tidak damai lagi!" Fu Songhe marah dengan emosi.
Kalau bukan karena sedang menelpon, mungkin sekarang dia sudah datang memukul aku.
Ternyata perubahan sikap dia terhadap aku, sampai bantuan yang dia berikan kepadaku, semua itu memiliki tujuan.
Sekarang dia menginjak desain aku seperti desain yang sama sekali tidak berharga.
Rasa keraguan di dalam hatiku pun menghilang, aku berkata dengan suara dingin : "Apakah kamu sudah selesai memarahiku?"
"Belum! Kamu sekarang pasti merasa sangat senang dan merasa dirimu sangat bertalenta dan luar biasa kan? Aku merasa mata aku dikotori ketika aku melihat desain kamu! Kamu pasti akan jatuh dan gagal suatu hari!"
Aku merasa sangat jijik, tidak menyangka, orang yang terlihat beretika juga bisa bersikap seperti itu ketika dia sedang emosional.
Aku menjawab, "Mungkin kamu akan merasa kecewa"
Setelah itu aku pun langsung mematikan telpon.
Meskipun aku tidak ingin menganggap terlalu serius, aku tetap merasa sedikit frustrasi dimarahi begitu saja pada saat pagi-pagi.
Hanya saja, aku tidak mengerti, mengapa?
Padahal Fu Songhe kemarin masih menjadi instruktor desain aku, mengapa dia tidak bisa menyelesaikan proyek Gelin?
Pertanyaan ini mendapat jawabannya setelah dua hari.
Hari itu, Cheng Jinshi datang ke rumah menjemput aku pergi ke perusahaan Dongchen, setelah aku bertanya kepadanya, dia menjawab aku dengan nada santai.
"Masalah ini tidak berhubungan dengan kamu, kemampuan dia sendiri yang bermasalah, kalau untuk masalah menjadi guru kamu? Semua desainer yang sudah berpengalaman beberapa tahun memiliki kemampuan. Kamu sangat bertalenta di bidang ini, kata jenius lebih sesuai digunakan untuk orang seperti kamu daripada joki seperti dia"
"joki?"
Semua sudut pandang aku pun menjadi hancur, Fu Songheg menggunakan metode joki?
Kalau orang yang mengatakan hal ini bukan Cheng Jinshi, aku sama sekali tidak berani mempercayainya.
Cheng Jinshi mengangguk, "Iya, sepertinya dia juga melihat talenta kamu di bidang desain, makanya dia bisa menggunakan hasil desain kamu untuk meminta kerjasama dengan Gelin"
Aku hanya diam, tidak tahu harus berkata apa.
"Ayo, tim proyek sudah selesai dibangun, kantormu hanya berbeda satu lantai dengan aku" Cheng Jinshi berkata.
Aku memeluk An An dengan sedih sebelum berkata kepadanya dengan lembut, "Kamu di rumah harus mendengar kata-kata bibi ya? Kalau sudah siap kerja, ibu pasti langsung pulang menemani kamu"
Setelah itu aku mencium dahinya dengan lembut.
Semua kelembutan yang tersisa sudah aku berikan kepada An An semua.
"Ayo"
Aku berputar balik badanku dan melihat tatapan Cheng Jinshi berisi sedikit cahaya kelembutan, setelah melamun sejenak, tatapan dia pun menjadi murni dan cerah kembali.
Seolah-olah kelembutan yang aku lihat tadi hanya merupakan sebuah khayalan.
Setelah tiba di perusahaan Dongchen, aku langsung bekerja.
Aku sama sekali tidak menganggap diriku adalah nyonya presiden, aku jelas mengerti diriku hanya sebuah alat yang dipergunakan, aku harus menyelesaikan proyek ini dengan baik agar aku mendapat kesempatan menemani An An tumbuh dewasa.
Selain aku, masih ada banyak orang yang ikut serta dalam proyek ini.
Sementara posisiku adalah desainer utama, aku bisa mengatur semua sistem proyek ini.
Bahkan Cheng Jinshi saja tidak bisa memberikan perintah tanpa melewati aku.
"Kamu adalah desainer utama?"
Pada saat aku baru saja sibuk sejenak, ada orang yang mengetuk pintu dan langsung memasuki ruangan aku kemudian mulai bertanya.
Aku menghentikan pemikiranku yang sedang merancang desain dan melihat ke wanita berpakaian formal yang berdiri di depan aku.
Aku ingat wanita ini juga merupakan salah satu desainer proyek ini, dia terlihat berusia sekitar 34-35 tahun, namanya adalah Qiao Jing, Dongchen merekruit dia dari sebuah brand terkenal dengan gaji yang tinggi.
Aku mengangguk, "Iya, kenapa?"
"Mengapa aku tidak pernah mendengar tentang kamu? Kamu mulai bekerja di bidang ini pada tahun berapa? Kamu ada hasil karya apa saja?"
Pertanyaan dia yang berkelanjutan menjelaskan dia merasa tidak terima dengan posisiku.
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMy Cute Wife
DessyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraMeet By Chance
Lena TanLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaPrecious Moment
Louise LeeThat Night
Star AngelCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu