Cintaku Pada Presdir - Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
Dia tersendat-sendat tidak dapat mengatakan apapun, aku sangat cemas, langsung bertanya padanya di rumah sakit yang mana.
Setelah mendengarkan nama rumah sakit, aku bertanya kepada Zhou Ziyun, air mata mengalir tak terkendali, “Direktur Zhou, bisakah kamu mengantarku ke Rumah Sakit Zhongxin? Kakekku pingsan.”
“Tentu bisa.” Dia mengangguk, memutarkan arah mobil, dan membujukku, “Jangan khawatir, kakekmu akan baik-baik saja.”
Pikiranku berantakan, hatiku samar-samar memiliki dugaan buruk, semakin dipikir hatiku semakin tidak tenang.
Aku tidak sabar dan mendesaknya, “Bisakah kamu mempercepat mobil?”
Dia mempercepat kecepatan mobil, satu tangannya memegang stir mobil dan satu tangannya lagi memegang tanganku yang di kaki, “kamu jangan terlalu panik, orang tua yang sudah lansia, normal jika ada sakit-sakit.”
Aku dengan sadar mengeluarkan tanganku, menyeka air mataku, mengangguk menggigit bibirku, “Ya, aku berharap seperti gitu.”
Setelah tiba di rumah sakit, dia mengantarku ke pintu depan rumah sakit, “Kamu masuk dulu, aku memarkirkan mobil dan menyusul.”
Aku melepaskan sabuk pengaman, “Direktur Zhou, tidak perlu, aku akan masuk sendiri.”
Aku tidak ingin selalu merepotkannya.
Dia juga tidak memaksa, “Baik, kalau begitu pergilah, kalau perlu bantuan segera meneleponku.”
“Ok, terima kasih telah mengantarku.”
Selesai berkata, aku segera berlari masuk ke lobi lobi rumah sakit, mencari perawat untuk menanyakan posisi ruang penyelamatan.
Ketika aku menemukannya, lampu di ruang penyelamat menyala. Bibi memelototi Lin Yuelan, dan Lin Yuelan duduk di kursi tanpa berkata sepatah kata pun. Di sebelahnya berdiri seorang pria..... Dan itu adalah Song Yang.
Dia mengenakan jas, kacamata berbingkai emas, dan penampilannya bagai seseorang yang sukses, tidak ada seorang pun yang mengetahui seberapa buruk sifatnya.
Kepalaku terbentur, bagaimana dia bisa berada di sini?
Namun, di hadapan bibi dan Lin Yuelan, aku tidak bisa bertanya apa-apa. Aku mendekati Lin Yuelan, bertanya: “kakak sepupu, mengapa kakek tiba-tiba pingsan?”
Dia merasa bersalah dan menundukkan kepalanya, tetapi mulutnya masih saja bergetar, “Kakek memang menderita tekanan darah tinggi, kamu kan tahu, pingsan karena mendapatkan stimulasi itu adalah hal normal.”
Aku merasa tidak nyaman mendengarkannya, bibi langsung menyerang, dan menunjuk pada Song Yang, dan berteriak marah: “Pingsan itu hal normal? Kalau bukan pria ini tiba-tiba mengatakan kematian ibu Ningxi, apakah kakek akan pingsan?”
Apa maksudnya......
Aku bingung mendengarkannya, mereka terus saling menyerang, barulah aku mengerti apa yang telah terjadi.
Kesimpulannya adalah Lin Yuelan membawa Song Yang ke rumah, bersiap-siap untuk makan malam bersama, dan ketika sedang mengobrol, aku tidak tahu Song Yang mengetahui dari mana tentang kematian ibuku, langsung mengatakannya keluar.
Aku sama sekali tidak terpikir, aku sudah memperingatkan Lin Yuelan, Song Yang bukan orang yang baik, dia malah berhubungan dengan dia, dan bahkan membawanya ke rumah.
Aku menatap pada Song Yang dan berjalan mendekatinya, seluruh tubuhku bergetar, “Mengapa kamu melakukan ini?”
“Maaf, aku benar-benar bukan sengaja melakukan ini.”
Dia menundukkan kepala melihat padaku, selain diriku, tidak ada orang lain yang melihat ada kebanggaan di matanya.
Tiba-tiba aku teringat pesan singkat yang dikirimnya padaku sore tadi. Emosiku meledak seketika, aku mengangkat tanganku dan menamparnya, “Kamu benar-benar bajingan!”
Dia sengaja, dia sengaja melakukan ini!
Itu karena aku menolak untuk bertemu dengannya, jadi dia tidak tahu menggunakan cara apa membiarkan Lin Yuelan untuk membawanya pulang kerumah, dan dengan sengaja memberi tahu kakekku tentang kematian ibuku.
Meskipun kakek tidak pingsan, Bibi dan kakek juga akan memanggilku kembali pulang, pokoknya, bagaimanapun aku tetap akan bertemu dengannya.
Ini adalah "cara lain" yang dia katakan dalam pesan teksnya, benar-benar kejam!
Dia tidak mundur dan tidak bersembunyi, dia menerima tamparan itu, senyuman di matanya tidak berkurang, tetapi wajahnya tidak berekspresi, tetapi Lin Yuelan berdiri dan tidak sabar melindunginya. Dia bertanya dengan marah, “Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menamparnya!”
Aku melihat dia begitu melindungi Song Yang, amarahku tiba-tiba membangkit, “Mengapa? Karena dia menyebabkan kakek pingsan, dan sekarang masih dalam perawatan.”
Lin Yuelan merangkul lengan Song Yang dan membantah untuknya, “Dia sudah mengatakan tidak sengaja.”
Aku mengangguk dan mengangguk, “Ya.....Kalau begitu kenapa kamu tidak bertanya padanya, mengapa dia mengetahui kematian ibuku?”
Lin Yuelan tertegun, mungkin karena masalahnya terjadi mendadak, dia mengabaikan pertanyaan ini.
Dia menatap pada Song Yang, dan Song Yang menjawab dengan sedikit menghindarinya: “Kamu lupa? Dua hari kemarin ketika kamu mabuk, memberitahuku masalah ini, aku juga tidak mengetahui sudah terlewat begitu lama, kalian masih belum memberitahu kakek.”
Sepertinya Lin Yuelan dan dia, sejak pesta kemarin, mereka sering berkontak dan minum bersama.
Aku mengepal tanganku, “Kalau begitu sudahkah kamu memberi tahu sepupuku, bahwa Song Jiamin adalah adikmu?”
Song Jiamin melakukan hal-hal terhadap keluargaku, semuanya membuat bibi dan sepupuku membenci padanya, kalau Lin Yuelan mengetahui hal ini, mana mungkin mau dipergunakan olehnya.
Tentu saja, Lin Yuelan membuka lebar matanya, “Apa?”
Bibi mengkonfirmasi dengannya dengan wajah penuh kejutan, “Kamu adalah kakaknya Song Jiamin?”
Song Yang menatapku dengan tatapan dingin, dan kemudian berpura-pura salah dan berkata, “Ya, Jiamin adalah adik perempuanku. Keluarga kami yang tidak mendidiknya dengan baik, jadi dia membuat banyak hal yang salah, tapi sekarang dia telah membayar apa yang dia lakukan.”
Benar-benar tidak tahu malu, seolah-olah dia adalah pria sejati.
Bibi dengan marah mendorongnya pergi, “Pergi..pergi..pergi, lain kali jangan ke rumah kami lagi!”
Song Yang sangat mahir berpura-pura, pada saat ini, dia masih juga berkata dengan sopan, “Bibi, jangan marah, aku tahu sekarang bagaimanapun aku menjelaskannya kamu tetap tidak ingin mendengar, aku pergi dulu, kalau ada hal yang bisa kubantu, biarkan Yuelan untuk menghubungiku.”
Selesai berkata, dia menatapku dengan penuh pikiran,dan berjalan pergi.
Lin Yuelan panik, dan mengomel: “Ibu, apa yang kamu lakukan, mengusir orang seperti itu sangat memalukan.”
Bibi memelototinya, dengan nada kesal, berteriak marah, “Malu? Apakah kamu lupa bagaimana adiknya menyebabkan kematian bibimu? Kalau kamu kontak lagi sama dia, aku akan patahkan kakimu!”
Pintu ruang darurat terbuka, Kakek berbaring di tempat tidur dan didorong keluar, Kami segera maju mendekati, bertanya kepada dokter tentang situasinya.
Dokter melepaskan masker mulutnya, ekspresinya terlihat serius, “Tekanan darah pasien memang tidak terlalu stabil. Meskipun sementra waktu tidak ada bahaya, tetapi menurut situasi saat ini, sangat mungkin terjadi stroke. Untuk lebih jelasnya harus menunggu pasien kembali sadar dan membuat penilaian.”
Di bawah situasi tidak pasti, dokter jarang sekali akan berkata “sangat mungkin”. Kalau kata ini telah dikatakan berarti persentasenya sangat tinggi.
Aku bagai tersambar petir, memegang dinding memaksa diriku untuk berdiri tegak. “Str...stroke?”
Dokter mengangguk.
Aku langsung menangis, karena aku, ini semua terjadi disebabkan aku.
Kakek dipindahkan ke kamar pasien, dokter memberikan kami daftar pembiayaan yang harus dibayar, dan memberi tahu kami tentang pengeluaran selanjutnya.
Aku mengetahui ekonomi keluarga bibi, paman adalah seseorang yang suka makan, minum dan berjudi, mana mungkin memiliki uang untuk merawat kakek.
Aku tidak ingin mempersulit bibi, membawa notanya dan pergi melunasi tagihan.
Uang yang tersisa menjual rumah kemarin, pada dasarnya aku tidak terlalu sentuh, sekarang masih cukup, jadi akan kupakai.
Setelah membayar biayanya, aku membungkus tiga porsi makanan di pintu masuk rumah sakit. Aku masih belum memiliki nafsu makan, tetapi bibi dan Lin Yuelan pasti sudah lapar.
Aku membawa makanan dan baru saja ingin melangkah masuk kerumah sakit, aku bertemu dengan sosok seseorang yang tidak asing, itu adalah Cheng Jinshi, dan dalam pelukannya adalah Su Shanshan.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesBaby, You are so cute
Callie WangAsisten Bos Cantik
Boris DreyAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanKamu Baik Banget
Jeselin VelaniThe Gravity between Us
Vella PinkyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu