Cintaku Pada Presdir - Bab 51 Kakaknya Song Jiamin

Bab 51 Kakaknya Song Jiamin

Dia tersendat-sendat tidak dapat mengatakan apapun, aku sangat cemas, langsung bertanya padanya di rumah sakit yang mana.

Setelah mendengarkan nama rumah sakit, aku bertanya kepada Zhou Ziyun, air mata mengalir tak terkendali, “Direktur Zhou, bisakah kamu mengantarku ke Rumah Sakit Zhongxin? Kakekku pingsan.”

“Tentu bisa.” Dia mengangguk, memutarkan arah mobil, dan membujukku, “Jangan khawatir, kakekmu akan baik-baik saja.”

Pikiranku berantakan, hatiku samar-samar memiliki dugaan buruk, semakin dipikir hatiku semakin tidak tenang.

Aku tidak sabar dan mendesaknya, “Bisakah kamu mempercepat mobil?”

Dia mempercepat kecepatan mobil, satu tangannya memegang stir mobil dan satu tangannya lagi memegang tanganku yang di kaki, “kamu jangan terlalu panik, orang tua yang sudah lansia, normal jika ada sakit-sakit.”

Aku dengan sadar mengeluarkan tanganku, menyeka air mataku, mengangguk menggigit bibirku, “Ya, aku berharap seperti gitu.”

Setelah tiba di rumah sakit, dia mengantarku ke pintu depan rumah sakit, “Kamu masuk dulu, aku memarkirkan mobil dan menyusul.”

Aku melepaskan sabuk pengaman, “Direktur Zhou, tidak perlu, aku akan masuk sendiri.”

Aku tidak ingin selalu merepotkannya.

Dia juga tidak memaksa, “Baik, kalau begitu pergilah, kalau perlu bantuan segera meneleponku.”

“Ok, terima kasih telah mengantarku.”

Selesai berkata, aku segera berlari masuk ke lobi lobi rumah sakit, mencari perawat untuk menanyakan posisi ruang penyelamatan.

Ketika aku menemukannya, lampu di ruang penyelamat menyala. Bibi memelototi Lin Yuelan, dan Lin Yuelan duduk di kursi tanpa berkata sepatah kata pun. Di sebelahnya berdiri seorang pria..... Dan itu adalah Song Yang.

Dia mengenakan jas, kacamata berbingkai emas, dan penampilannya bagai seseorang yang sukses, tidak ada seorang pun yang mengetahui seberapa buruk sifatnya.

Kepalaku terbentur, bagaimana dia bisa berada di sini?

Namun, di hadapan bibi dan Lin Yuelan, aku tidak bisa bertanya apa-apa. Aku mendekati Lin Yuelan, bertanya: “kakak sepupu, mengapa kakek tiba-tiba pingsan?”

Dia merasa bersalah dan menundukkan kepalanya, tetapi mulutnya masih saja bergetar, “Kakek memang menderita tekanan darah tinggi, kamu kan tahu, pingsan karena mendapatkan stimulasi itu adalah hal normal.”

Aku merasa tidak nyaman mendengarkannya, bibi langsung menyerang, dan menunjuk pada Song Yang, dan berteriak marah: “Pingsan itu hal normal? Kalau bukan pria ini tiba-tiba mengatakan kematian ibu Ningxi, apakah kakek akan pingsan?”

Apa maksudnya......

Aku bingung mendengarkannya, mereka terus saling menyerang, barulah aku mengerti apa yang telah terjadi.

Kesimpulannya adalah Lin Yuelan membawa Song Yang ke rumah, bersiap-siap untuk makan malam bersama, dan ketika sedang mengobrol, aku tidak tahu Song Yang mengetahui dari mana tentang kematian ibuku, langsung mengatakannya keluar.

Aku sama sekali tidak terpikir, aku sudah memperingatkan Lin Yuelan, Song Yang bukan orang yang baik, dia malah berhubungan dengan dia, dan bahkan membawanya ke rumah.

Aku menatap pada Song Yang dan berjalan mendekatinya, seluruh tubuhku bergetar, “Mengapa kamu melakukan ini?”

“Maaf, aku benar-benar bukan sengaja melakukan ini.”

Dia menundukkan kepala melihat padaku, selain diriku, tidak ada orang lain yang melihat ada kebanggaan di matanya.

Tiba-tiba aku teringat pesan singkat yang dikirimnya padaku sore tadi. Emosiku meledak seketika, aku mengangkat tanganku dan menamparnya, “Kamu benar-benar bajingan!”

Dia sengaja, dia sengaja melakukan ini!

Itu karena aku menolak untuk bertemu dengannya, jadi dia tidak tahu menggunakan cara apa membiarkan Lin Yuelan untuk membawanya pulang kerumah, dan dengan sengaja memberi tahu kakekku tentang kematian ibuku.

Meskipun kakek tidak pingsan, Bibi dan kakek juga akan memanggilku kembali pulang, pokoknya, bagaimanapun aku tetap akan bertemu dengannya.

Ini adalah "cara lain" yang dia katakan dalam pesan teksnya, benar-benar kejam!

Dia tidak mundur dan tidak bersembunyi, dia menerima tamparan itu, senyuman di matanya tidak berkurang, tetapi wajahnya tidak berekspresi, tetapi Lin Yuelan berdiri dan tidak sabar melindunginya. Dia bertanya dengan marah, “Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menamparnya!”

Aku melihat dia begitu melindungi Song Yang, amarahku tiba-tiba membangkit, “Mengapa? Karena dia menyebabkan kakek pingsan, dan sekarang masih dalam perawatan.”

Lin Yuelan merangkul lengan Song Yang dan membantah untuknya, “Dia sudah mengatakan tidak sengaja.”

Aku mengangguk dan mengangguk, “Ya.....Kalau begitu kenapa kamu tidak bertanya padanya, mengapa dia mengetahui kematian ibuku?”

Lin Yuelan tertegun, mungkin karena masalahnya terjadi mendadak, dia mengabaikan pertanyaan ini.

Dia menatap pada Song Yang, dan Song Yang menjawab dengan sedikit menghindarinya: “Kamu lupa? Dua hari kemarin ketika kamu mabuk, memberitahuku masalah ini, aku juga tidak mengetahui sudah terlewat begitu lama, kalian masih belum memberitahu kakek.”

Sepertinya Lin Yuelan dan dia, sejak pesta kemarin, mereka sering berkontak dan minum bersama.

Aku mengepal tanganku, “Kalau begitu sudahkah kamu memberi tahu sepupuku, bahwa Song Jiamin adalah adikmu?”

Song Jiamin melakukan hal-hal terhadap keluargaku, semuanya membuat bibi dan sepupuku membenci padanya, kalau Lin Yuelan mengetahui hal ini, mana mungkin mau dipergunakan olehnya.

Tentu saja, Lin Yuelan membuka lebar matanya, “Apa?”

Bibi mengkonfirmasi dengannya dengan wajah penuh kejutan, “Kamu adalah kakaknya Song Jiamin?”

Song Yang menatapku dengan tatapan dingin, dan kemudian berpura-pura salah dan berkata, “Ya, Jiamin adalah adik perempuanku. Keluarga kami yang tidak mendidiknya dengan baik, jadi dia membuat banyak hal yang salah, tapi sekarang dia telah membayar apa yang dia lakukan.”

Benar-benar tidak tahu malu, seolah-olah dia adalah pria sejati.

Bibi dengan marah mendorongnya pergi, “Pergi..pergi..pergi, lain kali jangan ke rumah kami lagi!”

Song Yang sangat mahir berpura-pura, pada saat ini, dia masih juga berkata dengan sopan, “Bibi, jangan marah, aku tahu sekarang bagaimanapun aku menjelaskannya kamu tetap tidak ingin mendengar, aku pergi dulu, kalau ada hal yang bisa kubantu, biarkan Yuelan untuk menghubungiku.”

Selesai berkata, dia menatapku dengan penuh pikiran,dan berjalan pergi.

Lin Yuelan panik, dan mengomel: “Ibu, apa yang kamu lakukan, mengusir orang seperti itu sangat memalukan.”

Bibi memelototinya, dengan nada kesal, berteriak marah, “Malu? Apakah kamu lupa bagaimana adiknya menyebabkan kematian bibimu? Kalau kamu kontak lagi sama dia, aku akan patahkan kakimu!”

Pintu ruang darurat terbuka, Kakek berbaring di tempat tidur dan didorong keluar, Kami segera maju mendekati, bertanya kepada dokter tentang situasinya.

Dokter melepaskan masker mulutnya, ekspresinya terlihat serius, “Tekanan darah pasien memang tidak terlalu stabil. Meskipun sementra waktu tidak ada bahaya, tetapi menurut situasi saat ini, sangat mungkin terjadi stroke. Untuk lebih jelasnya harus menunggu pasien kembali sadar dan membuat penilaian.”

Di bawah situasi tidak pasti, dokter jarang sekali akan berkata “sangat mungkin”. Kalau kata ini telah dikatakan berarti persentasenya sangat tinggi.

Aku bagai tersambar petir, memegang dinding memaksa diriku untuk berdiri tegak. “Str...stroke?”

Dokter mengangguk.

Aku langsung menangis, karena aku, ini semua terjadi disebabkan aku.

Kakek dipindahkan ke kamar pasien, dokter memberikan kami daftar pembiayaan yang harus dibayar, dan memberi tahu kami tentang pengeluaran selanjutnya.

Aku mengetahui ekonomi keluarga bibi, paman adalah seseorang yang suka makan, minum dan berjudi, mana mungkin memiliki uang untuk merawat kakek.

Aku tidak ingin mempersulit bibi, membawa notanya dan pergi melunasi tagihan.

Uang yang tersisa menjual rumah kemarin, pada dasarnya aku tidak terlalu sentuh, sekarang masih cukup, jadi akan kupakai.

Setelah membayar biayanya, aku membungkus tiga porsi makanan di pintu masuk rumah sakit. Aku masih belum memiliki nafsu makan, tetapi bibi dan Lin Yuelan pasti sudah lapar.

Aku membawa makanan dan baru saja ingin melangkah masuk kerumah sakit, aku bertemu dengan sosok seseorang yang tidak asing, itu adalah Cheng Jinshi, dan dalam pelukannya adalah Su Shanshan.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu