Cintaku Pada Presdir - Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya

Aku meletakkan kardus itu secara menyamping diatas salah satu meja, dengan tenang menatap dirinya, "Qiao Jing, tolong jelaskan padaku, apa yang dimaksud dengan mengusir?"

"Bukankah ini namanya mengusir?! Penjualan produk sangat menggempar, tapi Dongchen Group sudah tidak bisa menampung dirimu yang sangat hebat ini."

Dia memutarkan bola matanya, memikirkan yang sudah diduga oleh dia sebelumnya, aku dipecat oleh Dongchen.

"Dongchen Group dapat menampung diriku atau tidak, bukanlah hal yang ditentukan oleh desainer kecil seperti dirimu."

"Kenapa, memangnya kamu yang menentukan?! "Dia bergumam dengan dinginnya, berkacak sebelah tangan, tampak seperti seorang pemenang.

Aku menatapnya sambil tersenyum, "Seharusnya, kurang lebih."

"Ckckck, aku lihat sepertinya kamu belum bangun dari tidurmu! Lucu sekali, orang bodoh yang selalu yakin akan perkataannya."

"Oh aku sepertinya lupa, sepertinya kamu tidak pergi ke acara selamatan kemarin?"

Acara selamatan kemarin, yang hadir adalah yang berada di level tinggi diperusahaan, dia tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Tetapi semua dari mereka yang pergi, sudah mengetahui hubunganku dengan Cheng Jinshi.

Sudah ku dapati titik lemahnya, ingin sekali menampar wajahku dengan tangannya, "aku, orang baru seperti dirimu, atas dasar apa kamu sangat berlebihan seperti itu?!!"

Dengan mata dan tangan yang bergetar dan gesit aku menggenggam pergelangan tangannya, "Atas dasar dimana hanya dalam satu menit aku tidak keluar dari perusahaan, maka aku adalah atasanmu dalam satu menit itu."

"Cepatlah pergi dari sini, sambil membawa bibit liar di perutmu yang tidak diketahui siapakah pria liar itu!" Dia menghempaskan tanganku, mulutnya mengeluarkan kalimat-kalimat kasar itu.

Badanku terhempas, tiba-tiba aku menatapnya dengan tatapan dingin, "Katakan sekali lagi?"

Dia berulang kali memancing amarahku, aku terus bersabar.

Tetapi jika dia berkomentar tentang anakku, bagaimana aku bisa menahan diriku untuk marah!

"Aku bilang bibir liar yang ada didalam perutmu......"

"Qiao Jing, tutup mulutmu!!"

Direktur bagian desain tiba-tiba muncul, membentak dengan sangat marah.

Qiao Jing dan hubungannya selalu baik, dia tidak takut, "Kak, tadi kamu tidak dengar, dengan satu mata dia menatap manusia prihatin yang akan keluar dari Group Cheng Jinshi, dia malah bilang dia yang menentukan nasib perusahaan kita! Ohya, dia juga berulang kali bilang kalau dia atasanku, atasanku, hanyalah kamu seorang!"

Sang direktur menatapnya dengan tatapan amarah yang tajam, "Istri Kepala Direktur pun tidak dapat menjadi atasanmu, benarkah begitu?!"

"Apa?" Qiao Jing dengan melotot sepasang mata yang menunjukkan ketidakpercayaannya.

Sang direktur tidak menghiraukannya lagi, dengan penuh senyum dia melihat ke arahku, senyumnya melebar layaknya sekuntum bunga, "Direktur Ning, Anda sebagai orang yang besar cukup beri toleransi saja kepada dia, tidak perlu perhitungan dengannya."

Hatiku yang sesak ini penuh dengan amarah, melontarkan 2 kata yang simple, "Pecat dia."

Aku bukan orang yang baik, siapapun itu tidak boleh melangkahi batasku, sampai menghina anakku.

Sang direktur menepuk jidatnya,ingin mewakili Qiao Jing untuk mengajak akur, "Kamu......"

"Tidak mengerti ya?"

Aku bertanya sepatah demi sepatah kata.

"Aku mengerti aku mengerti, tetapi......"

"Baiklah jika sudah mengerti."

Anak di dalam perut ini, bukan hanya milikku, tetapi juga milik Cheng Jinshi.

Dan jika aku menggunakan hakku sebagai seorang istri kepala direktur, juga hal yang benar.

Sang direktur yang mendapati sifatku yang keras, dengan perasaan kecewa dan menatap Qiao Jing sekilas, kemudian menganggukkan kepalanya, "Baiklah."

Qiao Jing yang masih dalam posisi kaget tiba-tiba tersadar, menatapku dengan tatapan tidak percaya, "Kamu......"

Aku memeluk kardus sambil berjalan ke arah lift, dan tidak menghiraukannya.

Aku tidak ada kebiasaan untuk menambah bumbu agar dia semakin terpukul.

"Direktur Ning, Direktur Ning......Jika kamu marah, marah baliklah ke aku, jangan pecat aku, ya?" Qiao Jing mengejarku, sambil memohon.

Ini adalah pertama kalinya dia memanggilku seperti itu.

Rupanya, kekuasaan adalah sesuatu yang indah.

Aku menekan tombol lift, dengan nada suara yang datar, "Tunggu saja anak didalam perutku ini lahir, lagipula dia yang kamu marahi."

"Aku, aku......" Dia membisu tanpa sepatah kata pun.

Lift pun tiba, aku berjalan masuk, turun ke lantai bawah.

"Xiao Xi, disini."

Aku berjalan ke luar gedung Dongchen, dan tanpa diduga Ning Zhenfeng menyetir sendiri dan menunggu di pintu depan.

Selama beberapa tahun ini, di ingatanku, ini adalah pertama kalinya dia terlihat benar-benar seperti seorang Ayah.

Dengan bangganya dia berkata: "Aku antar kamu berkeliling ke perusahaan barumu."

Perusahaan yang dibawah wewenangku itu, karena project yang aku buat ini, telah mendapatkan pemasukan yang cukup luar biasa.

“Baiklah.” Aku menganggukkan kepala, menarik pegangan pintu mobil dan bersiap masuk kedalam mobil.

"Ning Xi, berhenti."

Aku menoleh kebelakang, melihat Qin Yuming mengenakan setelan kantoran edisi terbatas, berjalan kearahku dengan percaya diri.

Dia berjalan mendekat, membawa sebuah dokumen kepadaku, "Kamu tidak boleh pergi."

"Atas dasar apa?"

Ini adalah kontrak kerja yang sebelumnya sudah ditanda tangani, minimal kamu harus bekerja di perusahaan ini selama 5 tahun, baru kamu bisa pergi."

Aku terdiam sejenak, membuka kontrak kerja yang ada ditanganku, dan benar itu adalah tanda tanganku sendiri.

Aku mengerutkan kening, sepertinya ini ketika aku baru masuk kerja, dan sekalian kutandatangani, pada saat itu aku tidak berpikir banyak.

Dan dilihat dari sekarang, dari awal dia sudah ada rencana.

Aku merapatkan sejenak bibirku, "Apa yang kamu mau?"

"Bekerja sesuai dengan kontrak." Wajahnya tersenyum, tapi tingkah nya tegas, menunjukkan bahwa dia telah berhasil merugikanku.

Aku memberontak dari hati yang dalam, "Tidak peduli ada kontrak ini atau tidak, hari ini aku harus pergi."

Aku sepenuhnya tidak ingin bekerja bersama dengan mereka lagi.

Jika disaat dia bersama Cheng Jinshi berduaan dan ingin bersama, maka bersamalah.

Aku bersembunyi lebih jauh, setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya.

"Pergi saja jika kamu mau, tetapi desain project untuk 5 tahun kedepan, hak guna diutamakan untuk perusahaan kami."

Dia sambil tersenyum, membuatku tidak tahan untuk memusnahkan senyum palsu nya itu.

Walaupun berkerja di Dongchen, tetapi kontrak kerja yang ditandatangani, adalah perusahaan kerjasama antara dia dan Cheng Jinshi.

Dia masih berani berpikir, atas dasar 1 surat kontrak kerja, dan ingin aku berkerja sampai 5 tahun kedepan, aku bisa dirugikan secara total.

Aku melihat dari surat kontrak kerja itu, dan melihat tertulis denda pelanggaran kontrak kerja, tertawa sejenak, "Denda kontrak kerja adalah 30 lipat dari gaji, baiklah, aku bayar."

Selama ini, kartu bank gajiku tidak menerima uang yang banyak, hanya gaji standar seorang manager.

"Kamu mau membayar dendanya?" Senyumnya langsung terpaku, keningnya berkerut sambil bertanya balik.

Dengan santai aku mengembalikan surat kontrak kerja itu ke dia, "Beberapa ratus ribu, sekarang aku masih bisa membayarnya, berikan laporannya padaku, aku pasti akan membayar denda ini."

Setelah selesai berbicara, aku menaruh kardus di bagian belakang, kemudian membuka pintu mobil sebelah stir dan masuk duduk kedalam.

Melihat Qin Yuming yang berada di luar jendela mobil dengan tampang kalah yang tidak bisa berbuat apa-apa, ada sebuah perasaan lega dan senang.

"Ayo pergi." Aku memerintah Ning Zhenfeng.

Dia menganggukkan kepala, dengan suasana hati yang baik dan bergegas pergi.

Aku melirik kebagian belakang lewat kaca spion, Qin Yuming mengambil ponsel dan mulai menelepon, dengan sinis aku mengembalikan pandanganku, 80% pasti dia menelepon ke Cheng Jinshi untuk memberi laporan.

Terserah dia.

Lagipula, didalam hati orang itu, aku sama sekali bukan orang baik.

Perjalanan yang lancar, ketika sampai di perusahaan, aku agak terkejut.

Walaupun tidak besar, tapi dibuat dengan bagus, lebih bagus dari dugaanku.

"Lihat, ini adalah ruangan kantormu, apa kamu suka?" Ning Zhenfeng membawaku ke sebuah ruangan kantor yang luas, ada jendela terbuka, membuat cahaya matahari di awal musim dingin ini langsung menembus ke karpet lantai ruanganku, sangat nyaman dilihat.

Aku langsung tersenyum tanpa alasan, "Aku sangat suka, terima kasih, Pa."

Hampir dibawah kesadaranku, aku memanggil "Pa" yang sudah lama tidak kusebut.

Aku sudah tidak begitu ingat lagi, terakhir kali aku memanggilnya, kapankah itu.

Dia terkejut sejenak, dan ikut tersenyum, kemudian mengingatkanku, "Malam ini ada tamu yang akan datang ke sini, kamu harus ada persiapan."

"Siapa?"

Aku berjalan ke arah tepi jendela, dan merasakan hatiku pelan-pelan kembali menjadi baik.

Ada sebuah perusahaan milik diri sendiri, benar-benar terasa berbeda.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu