Cintaku Pada Presdir - Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
Aku meletakkan kardus itu secara menyamping diatas salah satu meja, dengan tenang menatap dirinya, "Qiao Jing, tolong jelaskan padaku, apa yang dimaksud dengan mengusir?"
"Bukankah ini namanya mengusir?! Penjualan produk sangat menggempar, tapi Dongchen Group sudah tidak bisa menampung dirimu yang sangat hebat ini."
Dia memutarkan bola matanya, memikirkan yang sudah diduga oleh dia sebelumnya, aku dipecat oleh Dongchen.
"Dongchen Group dapat menampung diriku atau tidak, bukanlah hal yang ditentukan oleh desainer kecil seperti dirimu."
"Kenapa, memangnya kamu yang menentukan?! "Dia bergumam dengan dinginnya, berkacak sebelah tangan, tampak seperti seorang pemenang.
Aku menatapnya sambil tersenyum, "Seharusnya, kurang lebih."
"Ckckck, aku lihat sepertinya kamu belum bangun dari tidurmu! Lucu sekali, orang bodoh yang selalu yakin akan perkataannya."
"Oh aku sepertinya lupa, sepertinya kamu tidak pergi ke acara selamatan kemarin?"
Acara selamatan kemarin, yang hadir adalah yang berada di level tinggi diperusahaan, dia tidak termasuk dalam daftar tersebut.
Tetapi semua dari mereka yang pergi, sudah mengetahui hubunganku dengan Cheng Jinshi.
Sudah ku dapati titik lemahnya, ingin sekali menampar wajahku dengan tangannya, "aku, orang baru seperti dirimu, atas dasar apa kamu sangat berlebihan seperti itu?!!"
Dengan mata dan tangan yang bergetar dan gesit aku menggenggam pergelangan tangannya, "Atas dasar dimana hanya dalam satu menit aku tidak keluar dari perusahaan, maka aku adalah atasanmu dalam satu menit itu."
"Cepatlah pergi dari sini, sambil membawa bibit liar di perutmu yang tidak diketahui siapakah pria liar itu!" Dia menghempaskan tanganku, mulutnya mengeluarkan kalimat-kalimat kasar itu.
Badanku terhempas, tiba-tiba aku menatapnya dengan tatapan dingin, "Katakan sekali lagi?"
Dia berulang kali memancing amarahku, aku terus bersabar.
Tetapi jika dia berkomentar tentang anakku, bagaimana aku bisa menahan diriku untuk marah!
"Aku bilang bibir liar yang ada didalam perutmu......"
"Qiao Jing, tutup mulutmu!!"
Direktur bagian desain tiba-tiba muncul, membentak dengan sangat marah.
Qiao Jing dan hubungannya selalu baik, dia tidak takut, "Kak, tadi kamu tidak dengar, dengan satu mata dia menatap manusia prihatin yang akan keluar dari Group Cheng Jinshi, dia malah bilang dia yang menentukan nasib perusahaan kita! Ohya, dia juga berulang kali bilang kalau dia atasanku, atasanku, hanyalah kamu seorang!"
Sang direktur menatapnya dengan tatapan amarah yang tajam, "Istri Kepala Direktur pun tidak dapat menjadi atasanmu, benarkah begitu?!"
"Apa?" Qiao Jing dengan melotot sepasang mata yang menunjukkan ketidakpercayaannya.
Sang direktur tidak menghiraukannya lagi, dengan penuh senyum dia melihat ke arahku, senyumnya melebar layaknya sekuntum bunga, "Direktur Ning, Anda sebagai orang yang besar cukup beri toleransi saja kepada dia, tidak perlu perhitungan dengannya."
Hatiku yang sesak ini penuh dengan amarah, melontarkan 2 kata yang simple, "Pecat dia."
Aku bukan orang yang baik, siapapun itu tidak boleh melangkahi batasku, sampai menghina anakku.
Sang direktur menepuk jidatnya,ingin mewakili Qiao Jing untuk mengajak akur, "Kamu......"
"Tidak mengerti ya?"
Aku bertanya sepatah demi sepatah kata.
"Aku mengerti aku mengerti, tetapi......"
"Baiklah jika sudah mengerti."
Anak di dalam perut ini, bukan hanya milikku, tetapi juga milik Cheng Jinshi.
Dan jika aku menggunakan hakku sebagai seorang istri kepala direktur, juga hal yang benar.
Sang direktur yang mendapati sifatku yang keras, dengan perasaan kecewa dan menatap Qiao Jing sekilas, kemudian menganggukkan kepalanya, "Baiklah."
Qiao Jing yang masih dalam posisi kaget tiba-tiba tersadar, menatapku dengan tatapan tidak percaya, "Kamu......"
Aku memeluk kardus sambil berjalan ke arah lift, dan tidak menghiraukannya.
Aku tidak ada kebiasaan untuk menambah bumbu agar dia semakin terpukul.
"Direktur Ning, Direktur Ning......Jika kamu marah, marah baliklah ke aku, jangan pecat aku, ya?" Qiao Jing mengejarku, sambil memohon.
Ini adalah pertama kalinya dia memanggilku seperti itu.
Rupanya, kekuasaan adalah sesuatu yang indah.
Aku menekan tombol lift, dengan nada suara yang datar, "Tunggu saja anak didalam perutku ini lahir, lagipula dia yang kamu marahi."
"Aku, aku......" Dia membisu tanpa sepatah kata pun.
Lift pun tiba, aku berjalan masuk, turun ke lantai bawah.
"Xiao Xi, disini."
Aku berjalan ke luar gedung Dongchen, dan tanpa diduga Ning Zhenfeng menyetir sendiri dan menunggu di pintu depan.
Selama beberapa tahun ini, di ingatanku, ini adalah pertama kalinya dia terlihat benar-benar seperti seorang Ayah.
Dengan bangganya dia berkata: "Aku antar kamu berkeliling ke perusahaan barumu."
Perusahaan yang dibawah wewenangku itu, karena project yang aku buat ini, telah mendapatkan pemasukan yang cukup luar biasa.
“Baiklah.” Aku menganggukkan kepala, menarik pegangan pintu mobil dan bersiap masuk kedalam mobil.
"Ning Xi, berhenti."
Aku menoleh kebelakang, melihat Qin Yuming mengenakan setelan kantoran edisi terbatas, berjalan kearahku dengan percaya diri.
Dia berjalan mendekat, membawa sebuah dokumen kepadaku, "Kamu tidak boleh pergi."
"Atas dasar apa?"
Ini adalah kontrak kerja yang sebelumnya sudah ditanda tangani, minimal kamu harus bekerja di perusahaan ini selama 5 tahun, baru kamu bisa pergi."
Aku terdiam sejenak, membuka kontrak kerja yang ada ditanganku, dan benar itu adalah tanda tanganku sendiri.
Aku mengerutkan kening, sepertinya ini ketika aku baru masuk kerja, dan sekalian kutandatangani, pada saat itu aku tidak berpikir banyak.
Dan dilihat dari sekarang, dari awal dia sudah ada rencana.
Aku merapatkan sejenak bibirku, "Apa yang kamu mau?"
"Bekerja sesuai dengan kontrak." Wajahnya tersenyum, tapi tingkah nya tegas, menunjukkan bahwa dia telah berhasil merugikanku.
Aku memberontak dari hati yang dalam, "Tidak peduli ada kontrak ini atau tidak, hari ini aku harus pergi."
Aku sepenuhnya tidak ingin bekerja bersama dengan mereka lagi.
Jika disaat dia bersama Cheng Jinshi berduaan dan ingin bersama, maka bersamalah.
Aku bersembunyi lebih jauh, setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya.
"Pergi saja jika kamu mau, tetapi desain project untuk 5 tahun kedepan, hak guna diutamakan untuk perusahaan kami."
Dia sambil tersenyum, membuatku tidak tahan untuk memusnahkan senyum palsu nya itu.
Walaupun berkerja di Dongchen, tetapi kontrak kerja yang ditandatangani, adalah perusahaan kerjasama antara dia dan Cheng Jinshi.
Dia masih berani berpikir, atas dasar 1 surat kontrak kerja, dan ingin aku berkerja sampai 5 tahun kedepan, aku bisa dirugikan secara total.
Aku melihat dari surat kontrak kerja itu, dan melihat tertulis denda pelanggaran kontrak kerja, tertawa sejenak, "Denda kontrak kerja adalah 30 lipat dari gaji, baiklah, aku bayar."
Selama ini, kartu bank gajiku tidak menerima uang yang banyak, hanya gaji standar seorang manager.
"Kamu mau membayar dendanya?" Senyumnya langsung terpaku, keningnya berkerut sambil bertanya balik.
Dengan santai aku mengembalikan surat kontrak kerja itu ke dia, "Beberapa ratus ribu, sekarang aku masih bisa membayarnya, berikan laporannya padaku, aku pasti akan membayar denda ini."
Setelah selesai berbicara, aku menaruh kardus di bagian belakang, kemudian membuka pintu mobil sebelah stir dan masuk duduk kedalam.
Melihat Qin Yuming yang berada di luar jendela mobil dengan tampang kalah yang tidak bisa berbuat apa-apa, ada sebuah perasaan lega dan senang.
"Ayo pergi." Aku memerintah Ning Zhenfeng.
Dia menganggukkan kepala, dengan suasana hati yang baik dan bergegas pergi.
Aku melirik kebagian belakang lewat kaca spion, Qin Yuming mengambil ponsel dan mulai menelepon, dengan sinis aku mengembalikan pandanganku, 80% pasti dia menelepon ke Cheng Jinshi untuk memberi laporan.
Terserah dia.
Lagipula, didalam hati orang itu, aku sama sekali bukan orang baik.
Perjalanan yang lancar, ketika sampai di perusahaan, aku agak terkejut.
Walaupun tidak besar, tapi dibuat dengan bagus, lebih bagus dari dugaanku.
"Lihat, ini adalah ruangan kantormu, apa kamu suka?" Ning Zhenfeng membawaku ke sebuah ruangan kantor yang luas, ada jendela terbuka, membuat cahaya matahari di awal musim dingin ini langsung menembus ke karpet lantai ruanganku, sangat nyaman dilihat.
Aku langsung tersenyum tanpa alasan, "Aku sangat suka, terima kasih, Pa."
Hampir dibawah kesadaranku, aku memanggil "Pa" yang sudah lama tidak kusebut.
Aku sudah tidak begitu ingat lagi, terakhir kali aku memanggilnya, kapankah itu.
Dia terkejut sejenak, dan ikut tersenyum, kemudian mengingatkanku, "Malam ini ada tamu yang akan datang ke sini, kamu harus ada persiapan."
"Siapa?"
Aku berjalan ke arah tepi jendela, dan merasakan hatiku pelan-pelan kembali menjadi baik.
Ada sebuah perusahaan milik diri sendiri, benar-benar terasa berbeda.
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlMarriage Journey
Hyon SongMy Greget Husband
Dio ZhengTen Years
VivianCinta Di Balik Awan
KellyCutie Mom
AlexiaPergilah Suamiku
DanisCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu