Cintaku Pada Presdir - Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu

"Alasannya apa? Su Shanshan, tidak semua orang akan menuruti permintaanmu seperti orang tuamu"

Aku menghentikan langkahku dan berkata dengan dingin.

Dia benar-benar dimanjain oleh ornag tuanya sejak kecil, sehingga dia merasa seluruh dia harus mendengar kata-katanya.

Su Shanshan merasa sangat marah, dia berkata dengan tegas : "Dongchen juga sedang merebut proyek ini, kalau kamu bersikap keras kepala, berarti kamu sedang menyusahkan Cheng Jinshi! Bukannya kamu cinta dia? Bukannya seharusnya kamu berpikir untuk dia?"

Benar-benar lucu!

Aku tertawa dan berkata dengan santai : "siapa bilang aku cinta dia? Aku sudah bercerai berapa lama dengannya, bagaimana masih bisa ada cinta? Hilangkan keinginan bodoh kamu itu"

Aku tidak akan membuat dia berhasil.

Menyadari caranya tidak berguna, dia hampir meledaa di tempat, dia mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan menelepon ke seseorang, "Jinshi, aku baru saja dari kantor Karry Fu, aku melihat Ning Xi dan bossnya berada di kantor berdua, jarak mereka berdua sangat dekat... Sepertinya mereka sangat dekat satu sama lain"

Tidak tahu malu.

Aku masih berdiri di sini, dia tetap berani berkata seperti itu.

Aku tidak ada keinginan memotong kata-katanya, aku memilih untuk meninggalkan dia, tetapi dia menarik lengan bajuku sambil berkata dengan nada suara manja : "ah? Kamu di sekitar daerah sini, mau datang ke sini ya?"

Tiba-tiba aku tidak tahu harus bagaimana.

Aku mendorong Su ShanShan dan meninggalkannya, dia berkata dengan nada suara senang di belakangku, "Kamu tunggu saja, lihat Jinshi bagaimana menyelesaikan kamu nanti, wanita pelakor"

"Orang gila"

Aku mengatakan dua kata itu dan langsung kembali ke ruanganku.

Aku berpenampilan seperti tidak peduli, tetapi sebenarnya aku merasa sedikit risau, apakah Cheng Jinshi benar-benar akan datang ke sini?

Berpikir sampai sini, aku memutuskan untuk berpamitan dengan bagian administrasi, kemudian aku menyimpan laptopku, bermaksud untuk menyambung kerjaanku di rumah.

Siapa menyangka, pada saat aku baru keluar dari gedung, aku berjumpa dengan pria berpakaian jas yang sedang menyandar di atas mobilnya, seolah-olah dia sudah tahu aku akan turun.

Aku memutar balik badanku, tetapi dia mengejarku dan menahan lenganku, kemudian dia membuka pintu mobil bagian belakang dan mendorong aku masuk ke dalam.

Waktu itu aku baru merasakan kemarahan pria itu.

"Cheng Jinshi, apakah kamu sedang mens?"

Lenganku terasa sakit ditarik olehnya, sehingga aku pun merasa emosi.

Dia menahan aku di atas kursi dan menghalangi aku membantah, kemudian dia langsung menciumku, wangi tubuh dia yang aku sudah lama tidak cium mengelilingi aku, setiap sudut tubuhku bisa merasakannya, hal ini membuat tubuhku gemetaran.

Cheng Jinshi mencium aku dengan kasar, seolah-olah dia adalah singa yang sedang mengawasi tanah area kekuasaannya, lidahnya bergerak di mulutku dengan cepat dan kasar, sampai lidahku pun terasa sakit.

Setelah melamun beberapa saat, aku baru sempat bereaksi, aku membantah dia dengan seluruh tenagaku dan bersuara dengan nada suara marah, :”Kamu... kamu...... awas!"

Aku merasa sangat terhina.

Apakah dia juga akan melakukan hal seperti ini dengan Qin Yumin?

Pada saat pemikiran ini muncul di otakku, aku langsung mendorong dia dengan tenaga yang aku tidak tahu dapat dari mana, aku bertanya kepadanya dengan mata memerah, "Apakah kamu merasa ini lucu?! Cheng Jinshi, kamu terus mempermainkanku, apakah kamu masih belum puas?"

"Mempermainkan?" Dia menatap aku dengan dalam dan bersuara dengan suara kecil.

"Apakah kamu tidak mempermainkanku? Setiap kali kamu memasuki hidupku ketika kehidupanku dalam kondisi tenang, kemudian? pada saat aku memeluk harapan dengan kamu, kamu menamparku dengan kuat, apakah kamu merasa ini lucu?"

Aku ingin menangis, tetapi aku menahannya.

Kemarahan di wajahnya pun menghilang secara perlahan, dia melihat aku dengan tatapan lembut seolah-olah sedang menghibur anak-anak, "XIao Xi, aku tidak pernah berpikir seperti itu"

"Oh Iya? Kalau begitu kamu biarkan aku turun sekarang"

Aku mengambil tas laptopku yang jatuh di karpet dalam mobil dan mengulurkan tanganku untuk membuka pintu mobil.

Kemudian aku merasakan kehangatan dada dia dari belakangku, dia memeluk aku dari belakang, meletakkan dagunya di samping telingaku, nafas dia yang lembut berpancar ke kulitku, "Kita menikah lagi saja, aku bawa kamu pergi registrasi sekarang"

Registrasi?

Hatiku terasa seperti di tabrak oleh gelombang laut yang kuat!

Sampai ujung jari tanganku pun menjadi bergetar.

Aku melamun beberapa saat sebelum berkata, "Tidak perlu, kaca yang pecah walaupun ditempel kembali, bekas pecahnya pun tidak akan menghilang. Selain itu, di antara kita ada terlalu banyak orang"

Contohnya, Su Shanshan yang sedang berada di luar mobil pada saat ini.

Contohnya lagi, Qin Yuming yang dia selalu menyimpan di hatinya.

Aku benar-benar sudah takut, aku sudah dilukai sekali dan aku mendapatkan bekas luka yang parah, sekarang aku sudah tidak memiliki keberanian untuk mencoba lagi.

Kemunculan Qin Yuming membuat aku kehilangan kepercayaan diri secara total.

"Apakah kamu sudah berpikir baik-baik?" Cheng Jinshi berkata dengan nada suara yang berisi kemarahan ringan.

Aku tidak mengerti, mengapa dia bisa begitu mudah menjadi pemarah sekarang.

Dulu, apapun yang aku lakukan, bahkan ketika aku hampir membakar dapur rumah pada saat aku masak untuk pertama kali, kemarahan pun tidak akan muncul di wajahnya.

Apakah karena perasaan ingin memiliki yang membuat dia begitu? Barang yang seharusnya milik dia sekarang tiba-tiba tidak berada di area yang dia bisa kontrol, makanya dia marah?

Aku tidak tahu.

Aku mengeluarkan diriku dari pelukan dia, "Iya, aku sudah berpikir dengan baik"

"Mengapa? Karena Zhou Ziyun, atau karena boss barumu itu? Popularitasmu sangatlah baik" Suara dia seperti racun, dia mengatakan setiap kata dengan menggertakan giginya.

Aku hanya merasa hatiku tertekan sejenak, aku sama sekali tidak memiliki keinginan menjelaskan dengannya, aku berkata dengan senyuman: "Kita sama, kamu juga tidak kalah dengan aku"

"Pergi sana!"

Pegangan di pinggangku tiba-tiba menghilang, tanpa menoleh ke belakang, aku sudah bisa merasakan tatapan di belakangku yang dingin seperti es batu.

Aku berusaha menyembunyikan jari tanganku yang bergetar, aku membuka pintu mobil dan berjalan ke arah pinggir kota tanpa menoleh ke belakang.

"Berhenti di sana!"

Su Shanshan yang sudah mengikuti aku sepanjang jalan tetapi diabaikan olehku akhirnya meneriaki aku.

Aku menghentikan langkah kakiku dan berputar balik badanku, "Apa?"

Su Shanshan sama sekali tidak menyembunyikan kebencian dan iri dia terhadapku, "Mengapa dia memeluk kamu tadi?"

Orang gila.

Hatiku sudah terasa sakit, sekarang aku malas bertengkar dengannya.

Tetapi dia tidak mau melepaskan aku, melihat aku tidak menjawab, dia bertanya lagi dengan tidak senang, "Kamu pasti menggoda dia kan?! Aku sudah tahu dari awal, kamu memang benar-benar pelakor alami!"

"Menggoda? Su Shanshan, iri kamu terhadap aku itu seberapa besar? Dia baru saja memeluk aku kamu sudah cemas sampai begitu, kalau kamu tahu dia tadi berkata mau menikah lagi denganku, apakah kamu akan marah sampai mati?" Kesabaranku sudah menghilang.

Setelah mendengar kata-kataku dia melamun di tempat, tidak tahu teringat dengan apa lagi, dia berkata dengan nada suara menghina : "Jadi? Asalkan aku ada di sini, kalian menikah lagi pun Jinshi akan bercerai dengan kamu lagi!"

Manusia ini benar-benar sudah gila, jadi orang ketiga pun bisa begitu.

Aku berkata dengan nada suara datar : "Aku tidak setuju, aku tidak akan setuju juga kalau hal ini terjadi lagi di masa depan, kamu tidak perlu mengkhayal aku itu musuh cinta kamu"

"Apakah kamu mengira aku akan percaya dengan kamu?" Dia berkata dengan dingin.

"Terserah kamu mau percaya atau tidak, musuh kamu yang sebenarnya bukan aku, karena dia tidak mencintaiku, sama juga, dia juga tidak akan jatuh cinta kepadamu"

Aku berkata dengan nada suara sedang menjelaskan fakta, tetapi hatiku terasa sakit seperti disiksa.

Fakta ini membuat hatiku terlalu sakit.

Dia melamun sejenak, "Kamu mau bilang apa?"

"Aku hanya berharap, jika kamu jadi korban kisah orang lain, jangan menarik aku juga, boleh?"

Aku benar-benar sudah capek, aku tidak ingin ikut campur dengan kisah cinta mereka.

"Maksudmu apa?!" Su Shanshan bingung dengan kata-kataku, sehingga dia bertanya dengan tidak sabar.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu