Cintaku Pada Presdir - Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
"Alasannya apa? Su Shanshan, tidak semua orang akan menuruti permintaanmu seperti orang tuamu"
Aku menghentikan langkahku dan berkata dengan dingin.
Dia benar-benar dimanjain oleh ornag tuanya sejak kecil, sehingga dia merasa seluruh dia harus mendengar kata-katanya.
Su Shanshan merasa sangat marah, dia berkata dengan tegas : "Dongchen juga sedang merebut proyek ini, kalau kamu bersikap keras kepala, berarti kamu sedang menyusahkan Cheng Jinshi! Bukannya kamu cinta dia? Bukannya seharusnya kamu berpikir untuk dia?"
Benar-benar lucu!
Aku tertawa dan berkata dengan santai : "siapa bilang aku cinta dia? Aku sudah bercerai berapa lama dengannya, bagaimana masih bisa ada cinta? Hilangkan keinginan bodoh kamu itu"
Aku tidak akan membuat dia berhasil.
Menyadari caranya tidak berguna, dia hampir meledaa di tempat, dia mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan menelepon ke seseorang, "Jinshi, aku baru saja dari kantor Karry Fu, aku melihat Ning Xi dan bossnya berada di kantor berdua, jarak mereka berdua sangat dekat... Sepertinya mereka sangat dekat satu sama lain"
Tidak tahu malu.
Aku masih berdiri di sini, dia tetap berani berkata seperti itu.
Aku tidak ada keinginan memotong kata-katanya, aku memilih untuk meninggalkan dia, tetapi dia menarik lengan bajuku sambil berkata dengan nada suara manja : "ah? Kamu di sekitar daerah sini, mau datang ke sini ya?"
Tiba-tiba aku tidak tahu harus bagaimana.
Aku mendorong Su ShanShan dan meninggalkannya, dia berkata dengan nada suara senang di belakangku, "Kamu tunggu saja, lihat Jinshi bagaimana menyelesaikan kamu nanti, wanita pelakor"
"Orang gila"
Aku mengatakan dua kata itu dan langsung kembali ke ruanganku.
Aku berpenampilan seperti tidak peduli, tetapi sebenarnya aku merasa sedikit risau, apakah Cheng Jinshi benar-benar akan datang ke sini?
Berpikir sampai sini, aku memutuskan untuk berpamitan dengan bagian administrasi, kemudian aku menyimpan laptopku, bermaksud untuk menyambung kerjaanku di rumah.
Siapa menyangka, pada saat aku baru keluar dari gedung, aku berjumpa dengan pria berpakaian jas yang sedang menyandar di atas mobilnya, seolah-olah dia sudah tahu aku akan turun.
Aku memutar balik badanku, tetapi dia mengejarku dan menahan lenganku, kemudian dia membuka pintu mobil bagian belakang dan mendorong aku masuk ke dalam.
Waktu itu aku baru merasakan kemarahan pria itu.
"Cheng Jinshi, apakah kamu sedang mens?"
Lenganku terasa sakit ditarik olehnya, sehingga aku pun merasa emosi.
Dia menahan aku di atas kursi dan menghalangi aku membantah, kemudian dia langsung menciumku, wangi tubuh dia yang aku sudah lama tidak cium mengelilingi aku, setiap sudut tubuhku bisa merasakannya, hal ini membuat tubuhku gemetaran.
Cheng Jinshi mencium aku dengan kasar, seolah-olah dia adalah singa yang sedang mengawasi tanah area kekuasaannya, lidahnya bergerak di mulutku dengan cepat dan kasar, sampai lidahku pun terasa sakit.
Setelah melamun beberapa saat, aku baru sempat bereaksi, aku membantah dia dengan seluruh tenagaku dan bersuara dengan nada suara marah, :”Kamu... kamu...... awas!"
Aku merasa sangat terhina.
Apakah dia juga akan melakukan hal seperti ini dengan Qin Yumin?
Pada saat pemikiran ini muncul di otakku, aku langsung mendorong dia dengan tenaga yang aku tidak tahu dapat dari mana, aku bertanya kepadanya dengan mata memerah, "Apakah kamu merasa ini lucu?! Cheng Jinshi, kamu terus mempermainkanku, apakah kamu masih belum puas?"
"Mempermainkan?" Dia menatap aku dengan dalam dan bersuara dengan suara kecil.
"Apakah kamu tidak mempermainkanku? Setiap kali kamu memasuki hidupku ketika kehidupanku dalam kondisi tenang, kemudian? pada saat aku memeluk harapan dengan kamu, kamu menamparku dengan kuat, apakah kamu merasa ini lucu?"
Aku ingin menangis, tetapi aku menahannya.
Kemarahan di wajahnya pun menghilang secara perlahan, dia melihat aku dengan tatapan lembut seolah-olah sedang menghibur anak-anak, "XIao Xi, aku tidak pernah berpikir seperti itu"
"Oh Iya? Kalau begitu kamu biarkan aku turun sekarang"
Aku mengambil tas laptopku yang jatuh di karpet dalam mobil dan mengulurkan tanganku untuk membuka pintu mobil.
Kemudian aku merasakan kehangatan dada dia dari belakangku, dia memeluk aku dari belakang, meletakkan dagunya di samping telingaku, nafas dia yang lembut berpancar ke kulitku, "Kita menikah lagi saja, aku bawa kamu pergi registrasi sekarang"
Registrasi?
Hatiku terasa seperti di tabrak oleh gelombang laut yang kuat!
Sampai ujung jari tanganku pun menjadi bergetar.
Aku melamun beberapa saat sebelum berkata, "Tidak perlu, kaca yang pecah walaupun ditempel kembali, bekas pecahnya pun tidak akan menghilang. Selain itu, di antara kita ada terlalu banyak orang"
Contohnya, Su Shanshan yang sedang berada di luar mobil pada saat ini.
Contohnya lagi, Qin Yuming yang dia selalu menyimpan di hatinya.
Aku benar-benar sudah takut, aku sudah dilukai sekali dan aku mendapatkan bekas luka yang parah, sekarang aku sudah tidak memiliki keberanian untuk mencoba lagi.
Kemunculan Qin Yuming membuat aku kehilangan kepercayaan diri secara total.
"Apakah kamu sudah berpikir baik-baik?" Cheng Jinshi berkata dengan nada suara yang berisi kemarahan ringan.
Aku tidak mengerti, mengapa dia bisa begitu mudah menjadi pemarah sekarang.
Dulu, apapun yang aku lakukan, bahkan ketika aku hampir membakar dapur rumah pada saat aku masak untuk pertama kali, kemarahan pun tidak akan muncul di wajahnya.
Apakah karena perasaan ingin memiliki yang membuat dia begitu? Barang yang seharusnya milik dia sekarang tiba-tiba tidak berada di area yang dia bisa kontrol, makanya dia marah?
Aku tidak tahu.
Aku mengeluarkan diriku dari pelukan dia, "Iya, aku sudah berpikir dengan baik"
"Mengapa? Karena Zhou Ziyun, atau karena boss barumu itu? Popularitasmu sangatlah baik" Suara dia seperti racun, dia mengatakan setiap kata dengan menggertakan giginya.
Aku hanya merasa hatiku tertekan sejenak, aku sama sekali tidak memiliki keinginan menjelaskan dengannya, aku berkata dengan senyuman: "Kita sama, kamu juga tidak kalah dengan aku"
"Pergi sana!"
Pegangan di pinggangku tiba-tiba menghilang, tanpa menoleh ke belakang, aku sudah bisa merasakan tatapan di belakangku yang dingin seperti es batu.
Aku berusaha menyembunyikan jari tanganku yang bergetar, aku membuka pintu mobil dan berjalan ke arah pinggir kota tanpa menoleh ke belakang.
"Berhenti di sana!"
Su Shanshan yang sudah mengikuti aku sepanjang jalan tetapi diabaikan olehku akhirnya meneriaki aku.
Aku menghentikan langkah kakiku dan berputar balik badanku, "Apa?"
Su Shanshan sama sekali tidak menyembunyikan kebencian dan iri dia terhadapku, "Mengapa dia memeluk kamu tadi?"
Orang gila.
Hatiku sudah terasa sakit, sekarang aku malas bertengkar dengannya.
Tetapi dia tidak mau melepaskan aku, melihat aku tidak menjawab, dia bertanya lagi dengan tidak senang, "Kamu pasti menggoda dia kan?! Aku sudah tahu dari awal, kamu memang benar-benar pelakor alami!"
"Menggoda? Su Shanshan, iri kamu terhadap aku itu seberapa besar? Dia baru saja memeluk aku kamu sudah cemas sampai begitu, kalau kamu tahu dia tadi berkata mau menikah lagi denganku, apakah kamu akan marah sampai mati?" Kesabaranku sudah menghilang.
Setelah mendengar kata-kataku dia melamun di tempat, tidak tahu teringat dengan apa lagi, dia berkata dengan nada suara menghina : "Jadi? Asalkan aku ada di sini, kalian menikah lagi pun Jinshi akan bercerai dengan kamu lagi!"
Manusia ini benar-benar sudah gila, jadi orang ketiga pun bisa begitu.
Aku berkata dengan nada suara datar : "Aku tidak setuju, aku tidak akan setuju juga kalau hal ini terjadi lagi di masa depan, kamu tidak perlu mengkhayal aku itu musuh cinta kamu"
"Apakah kamu mengira aku akan percaya dengan kamu?" Dia berkata dengan dingin.
"Terserah kamu mau percaya atau tidak, musuh kamu yang sebenarnya bukan aku, karena dia tidak mencintaiku, sama juga, dia juga tidak akan jatuh cinta kepadamu"
Aku berkata dengan nada suara sedang menjelaskan fakta, tetapi hatiku terasa sakit seperti disiksa.
Fakta ini membuat hatiku terlalu sakit.
Dia melamun sejenak, "Kamu mau bilang apa?"
"Aku hanya berharap, jika kamu jadi korban kisah orang lain, jangan menarik aku juga, boleh?"
Aku benar-benar sudah capek, aku tidak ingin ikut campur dengan kisah cinta mereka.
"Maksudmu apa?!" Su Shanshan bingung dengan kata-kataku, sehingga dia bertanya dengan tidak sabar.
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyLove Is A War Zone
Qing QingKing Of Red Sea
Hideo TakashiMore Than Words
HannyInnocent Kid
FellaPria Misteriusku
LylyEverything i know about love
Shinta CharityCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu