Cintaku Pada Presdir - Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
Yuming melihat ke bawah dan terdiam beberapa saat, seperti sedang memikirkan sesuatu.
Aku menunggu selama dua menit, dan kesabaranku sudah hampir habis, berbalik dan berjalan ke arah lift.
"Apakah kamu tahu, dia yang duluan mengejarku."
Dia tiba-tiba berbicara dengan lembut, nada suaranya sedikit halus, seolah-olah dia terjebak dalam ingatan dan tidak bisa melepaskan dirinya.
Langkah kakiku terhenti sejenak, hanya dengan beberapa kata saja membuat hatiku terasa sedih dalam sekejap, aku berhenti, tetapi tidak menoleh ke belakang.
Aku tidak tahu apakah aku tidak ingin melihat ke belakang, atau aku tidak memiliki keberanian untuk melihat ke belakang.
"Saat itu, ketika aku masuk kuliah, dia adalah kakak kelas di jurusan yang sama denganku, dan juga tokoh yang sangat berpengaruh di departemen kami dan seluruh universitas." Dia terhenti sejenak dan melanjutkan, "Pertama kali aku bertemu dengannya adalah di perpustakaan sekolah, dan kedua kalinya bertemu adalah ketika dia bermain bola basket dan aku menjadi pemandu sorak. Kemudian, dia pun mulai mengejarku …."
Aku mendengarkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Mendengarkan dia menggunakan masa lalu yang disegel oleh debu waktu, lalu meninggalkan satu demi satu luka mendalam di hatiku.
Ternyata Cheng Jinshi mencintainya sampai ke tahap itu.
Bisa membelikannya cemilan di larut malam.
Bisa demi menjaga emosinya dan tidak banyak berbicara dengan adik kelas perempuan mana pun.
Bisa mabuk karena bertengkar dengannya, dan akhirnya memeluknya dengan menangis.
Bisa karena dia nyeri haid, lalu dengan cemas keluar sebelum fajar pergi mencari satu per satu apotek yang sudah buka, untuk membelikannya obat penghilang rasa sakit.
….
Oh, masih ada lagi, karena Keluarga Cheng tidak mengizinkannya bersama Yuming, dia langsung memutuskan hubungan dengan keluarganya.
Inilah sebabnya, ketika pertama kali aku mengenalnya, dia hanya seorang wakil direktur di sebuah perusahaan baru.
Semua jawaban telah ditemukan di sini.
Aku sangat bersyukur karena aku tidak menoleh ke belakang tadi, karena tidak tahu sejak kapan pipiku sudah basah.
Pandangan di depan tidak terlihat jelas, mengedipkan mata, mencoba untuk melihat lebih jelas lagi, tapi malah ada air mata yang mengalir dahulu dengan deras.
Hatiku sakit seperti akan meledak.
Mengapa.
Jelas-jelas sejak awal aku sudah melepaskan hubungan ini.
Jelas-jelas sejak awal aku sudah mengetahuinya, Cheng Jinshi mencintainya.
Tapi mengapa, mendengar dia mengatakan detail cerita ini, aku masih merasa sangat sedih.
Tapi sepertinya aku juga merasakan hatiku, mati bersama dengan kesedihan ini.
Aku mengangkat tanganku dengan santai dan menghapus air mata di wajahku, setelah menenangkan diri, aku berbalik dan menatapnya, dengan nada dingin berkata: "Apa hal penting yang kamu katakan di telepon itu? Jika kamu masih ingin melanjutkan, memberi tahuku tentang kisah cinta kalian, maka kamu tidak perlu melakukannya. Aku merasa ingin muntah, dan aku tidak punya waktu untuk mendengarkanmu berbicara tentang ini."
Dia menatapku dengan mata merah, dengan air mata di wajahnya, lalu memohon dengan suara rendah, "Ningxi, kamu bercerailah dengan Cheng Jinshi … berikan dia padaku, ya?"
Muncul perasaan dingin di hatiku, bagaimana bisa ada wanita yang begitu tidak tahu malu di dunia ini.
Konspirasi sepenuhnya, tidak sabar membuatku putus asa lagi dan lagi, sekarang, bisa-bisanya dia masih punya muka untuk mengatakan hal ini, apakah dia benar-benar menganggapku sebagai orang bodoh?
Aku berkata dengan santai, "Yuming, apakah menurutmu itu ada artinya, awalnya kamulah yang terus mencoba untuk membuatku dan Cheng Jinshi menikah lagi, tetapi sekarang kamu juga yang memintaku untuk memberikannya kepadamu. Sebenarnya apa yang sedang kamu rencanakan?"
Dia mengulurkan tangan dan menyeka air matanya, tetapi dia malah menangis lebih deras lagi, "Aku … waktu itu aku pikir aku bisa melepaskannya, bisa mendoakannya hidup bahagia, tetapi aku menyadari bahwa aku tidak bisa …."
"Apakah kamu sendiri percaya dengan kata-kata munafik seperti itu?"
Aku menatapnya dengan dingin, aku tidak tahu maksud tujuannya, tapi aku jauh lebih memahaminya dari siapa pun, dia pasti tidak sesederhana itu!
Wanita ini begitu licik dan sangat mengerikan.
"Aku benar-benar …."
"Maaf, aku tidak punya waktu untuk menemanimu berakting lagi."
Aku mengatakan kalimat ini dan ingin berbalik pergi.
Dia tiba-tiba mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya, suaranya tiba-tiba menjadi tajam, "Tanda tangani itu, aku baru biarkan kamu pergi!"
Hatiku tegang, dan melihat dua pengawal turun dari mobil yang tidak jauh, lalu berlari ke arahku.
Gawat.
Aku pun berlari, tapi tetap tidak bisa dibandingkan dengan pengawal itu, baru beberapa langkah, lenganku langsung ditangkap oleh mereka, dan menahan bahuku.
Yuming melemparkan dokumen di tangannya kepadaku, "Kamu bahkan belum melihat apa ini, untuk apa kamu lari?"
Aku mengambil dokumen itu, begitu aku menunduk, aku langsung melihat beberapa kata "Surat Perjanjian Perceraian" yang besar.
"Surat Perjanjian Perceraian?" tanyaku dengan tenang.
Pada saat yang sama, aku menahan amarahku, dan tangan yang lain yang berada di samping tubuhku dengan pelan masuk ke saku jaket, membuka kunci ponsel di saku dengan sidik jari, lalu mengatur nada seminimal mungkin, kemudian baru mulai beroperasi.
Tetapi karena terlalu gugup, ujung jariku sedikit gemetar, selama beberapa detik, mengandalkan kemahiranku dalam mengoperasikan ponsel, seperti sedang membuka catatan panggilan dan menelepon sebuah nomor.
Aku tidak yakin apakah aku berhasil melakukan panggilan keluar atau tidak, tetapi tidak ada cara untuk mengonfirmasinya.
Dia tertawa menyeringai, "Benar, tanda tangani itu."
"Kamu jangan pernah mengharapkannya! Jika ingin bercerai, itu juga urusanku dengan Cheng Jinshi, atas dasar apa kamu yang memutuskannya?!" aku memberontak dengan marah.
"Jangan bergerak!" kedua pengawal meraung dengan ganas, lalu dengan cepat mengendalikan tubuhku, bahkan lenganku pun ditahan di punggung belakang, saat aku sedang memberontak, ponselku jatuh ke tanah.
Dia berjalan dengan perlahan ke hadapanku, menatapku dengan tatapan dingin, mengangkat tangannya lalu menamparku, "Plak, plak …."
Aku menerima dua tamparan menyakitkan ini dengan terpaksa, lalu telingaku berdengung, dia menggunakan seluruh tenaganya dan keluar sedikit darah di dalam mulutku, "Qin Yuming …."
"Hari ini, kamu harus meletakkan sidik jarimu di perjanjian ini, jika tidak, aku pasti akan menghabiskanmu!" dia menyela kata-kataku dengan mencibir, dengan kejam, "Termasuk, dua anakmu yang paling berharga."
Aku menatapnya dengan sangat marah, ingin sekali memelototinya sampai keluar sebuah lubang, "Yuming, kamu benar-benar gila!!"
Aku belum pernah melihat orang yang kepribadian depan dan belakangnya bisa berubah begitu cepat dan begitu mengerikan.
Dalam beberapa menit pertama, dia adalah wanita yang lembut dan merindukan masa lalu.
Sekarang, dia sudah seperti ini, aku bahkan curiga apakah dia penderita skizofrenia.
Dia menatapku dengan tersenyum, "Ya, aku memang gila, tapi apa yang bisa kamu lakukan?"
Tatapannya tertuju pada perjanjian cerai yang ada di tanganku, kemudian dia mengeluarkan sebuah kotak tinta dari tasnya, suaranya begitu dingin, "Tempelkan cap tanganmu ke sana."
"Tidak akan!"
Aku ingin bercerai dengan Cheng Jinshi, tetapi tidak dengan cara ini.
Dengan cara dipaksa oleh pihak ketiga.
Dia memandang dengan jijik, "Ningxi, aku peringatkan padamu, jangan dibaiki malah tidak tahu diri!"
Aku menatapnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, berusaha menenangkan diri, dan berdoa dalam hati, berharap panggilan telepon yang baru saja aku lakukan ada dipanggil keluar.
Dan menelepon ke orang yang tepat.
Dia melihatku yang acuh tak acuh, terlintas ekspresi kejam di wajahnya dan mengedipkan mata ke arah pengawal itu, lalu pengawal itu memegangku jauh lebih erat lagi.
Dia mengambil perjanjian yang ada di tanganku, lalu membukanya ke halaman yang perlu ditandatangani, meletakkannya di kap mobil, lalu meraih jari tanganku, menekan ke bantalan tinta, langsung menekankannya ke atas perjanjian itu.
Tidak bisa!
Aku memberontak dengan keras, tetapi dipegang erat oleh dua pengawal itu, sama sekali tidak bisa bergerak dan tidak bisa melakukan perlawanan.
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineMi Amor
TakashiLelaki Greget
Rudy GoldTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelEternal Love
Regina WangPengantin Baruku
FebiCinta Tak Biasa
SusantiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu