Cintaku Pada Presdir - Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
Tentu saja aku dapat menebaknya, karena dia sudah berani mengatakan hal ini padaku. Aku akan mendapatkan sesuatu yang aku inginkan darinya, dan aku bisa menyerahkan uang ini padanya dengan senang hati.
Dia berkata dengan penuh percaya diri: “Terkait fakta tentang Ibumu yang bunuh diri.”
Hatiku tiba-tiba bergejolak, aku menegakkan tubuhku: “Apa katamu?!”
Apa kematian Ibuku juga ada kaitannya dengannya?
Dia menyalakan sebatang rokok: “Selama ini Ibumu baik-baik saja di rumah sakit, tapi kenapa dia tiba-tiba bunuh diri? Kamu pasti curiga tentang hal ini.”
Aku menetap di Kota Nan karena fakta kematian Ibuku. Tapi dia malahan membuka luka lamaku begitu saja.
Aku menenangkan diriku: “Bagaimana aku bisa percaya dengan perkataanmu?”
Dia berkata: “Nona Ning, tentu saja aku punya buktinya, makanya aku berani minta uang padamu.”
Aku mengepalkan tanganku: “Baiklah, beritahu padaku, siapa dia?”
Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang sangat bodoh, tentu saja Song Jiamin yang memiliki hubungan dengannya dan memberikan bukti itu kepadanya.
Tapi, kenapa aku bisa menerima foto tanpa nama itu?
Apa hubungannya ibuku dengan masalah ini...
Dia menyebutkan nama ini: “Song Jiamin.”
Emosiku hampir meledak mendengar jawaban ini, ternyata dia lagi.
Aku menegaskan sekali lagi: “Hanya berkaitan dengan dia?”
Dia mematikan rokoknya dan tertawa: “Membunuh orang tidak sulit, tidak perlu orang banyak.”
Aku menarik nafas panjang: “Apa bukti yang kamu punya?”
Dia langsung menjawab: “Rekaman pembicaraan aku dengannya, bukti pembelian obat tidur dan juga foto dan video saat dia menyuapi Ibumu obat tidur.”
Jadi Ibuku bukan bersedia sendiri...
Aku marah sampai gemetaran, sebenarnya ada apa? Apa yang telah dilakukan Ibuku sehingga dia tega melakukan hal ini!
Saat aku akan bertanya lagi, dia berkata:“Untuk membuktikan ketulusanku, aku akan memberitahukan padamu satu rahasia lagi, dia sengaja membuatmu keguguran.”
Tiba-tiba, emosiku meluap hingga ke ubun-ubun kepala, aku mencengkram telapak tanganku sendiri karena tidak percaya:“Apa katamu?”
Dia tertawa: “Dia awalnya bingung bagaimana cara melenyapkan anakmu. Tapi, wanita tua itu memberikan Xiao Bao seekor anjing, dia kemudian menggunakan kesempatan ini untuk membuatmu keguguran.”
Jadi... Song Jiamin sengaja membuatku keguguran.
Jika tidak, mengapa terjadi hal kebetulan seperti ini, saat aku akan naik ke atas, anjing itu tiba-tiba lari dan menyerangku.
Hatiku sangat sakit dan penuh dengan emosi, bahkan terpikir untuk membunuh Song Jiamin.
Dia telah menghancurkan keluargaku dan membuat Ibuku meninggal, dia juga telah menghancurkan rumah tanggaku dan juga membunuh anakku...
Aku menggigit bibir bawahku dan berusaha untuk mengendalikan emosiku: “Mengapa kamu tidak membantunya dan malah mengkhianatinya?”
Dia terus terang mengakuinya: “Song Jiamin sudah memutuskan untuk berpisah dariku. Dia juga mengancamku dengan menggunakan Cheng Jinshi. Sebenarnya jika dia tahu keberadaanku, mungkin aku tidak akan bisa hidup lagi, aku tidak mau melakukan hal yang hina seperti ini.”
Dia mempertimbangkannya dengan sangat teliti, Song Jiamin juga sangat pintar, dia tidak berani ribut di hadapan Cheng Jinshi. Makanya pria ini bertindak semena-mena.
Tapi pria itu juga membutuhkan uang, makanya dia mencariku, dengan begitu dia bisa mendapatkan uang dan wanita itu tidak perlu muncul.
Aku berpikir sejenak dan bicara: “Baiklah, aku akan menghubungimu setelah uangku terkumpul. Tapi aku akan pergi ke Kantor Polisi untuk memastikan kebenaran bukti tersebut. Setelah itu aku akan menyerahkan uang padamu.”
Pria itu menaikkan alisnya dan menyetujuiku tanpa curiga. “Boleh, tapi kamu harus cepat mengumpulkan uangnya. Setelah mendapatkan uangnya, aku akan meninggalkan Kota Nan. ”
Aku pergi meninggalkan restoran setelah selesai bicara dengannya. Udara dingin merasuk ke dalam tulangku dan perasaan hampa datang menghampiriku.
Setelah sampai di komplek rumah, aku mencari agen di pintu utama dan menggantung papan penjualan rumah.
Sekarang aku tidak punya uang, satu-satunya cara yang dapat kulakukan adalah menjual rumah ini.
Aku akan membalas dendam untuk ibu dan anakku. Jangankan 8 milyar rupiah, bahkan aku bersedia untuk menyerahkan nyawaku.
Keesokan harinya, aku sampai di PT. Zhou 30 menit lebih awal. Aku pergi ke bagian HRD untuk mengurus keperluan masuk kerja. Aku menjadi asisten CEO PT. Zhou.
Aku membawa dokumen yang diberikan oleh perwakilan asisten padaku dan berjalan menuju meja kerjaku dengan gelisah.
PT. Zhou jauh lebih besar dari tempat aku bekerja sebelumnya, pekerjaan asisten CEO tidak mudah.
Tapi aku harus bekerja keras karena sudah datang kemari.
Aku menenangkan diri dan menyusun pekerjaanku satu persatu dan mencatat hal-hal yang harus diperhatikan. Saat sedang serius mencatat, tiba-tiba seseorang mengetuk meja kerjaku.
Aku kaget melihat seorang pria yang memakai jas berdiri dihadapanku. Aku sepertinya pernah bertemu dengannya, tapi aku lupa di mana.
Aku termenung saat dia mengulurkan tangannya dengan gentlemen. “Nona Ning, kebetulan sekali ternyata kamu adalah asisten yang dicarikan oleh Xueke.”
Aku baru ingat saat mendengar suaranya. Tidak kusangka dia adalah Zhou Ziyun, dan aku juga tidak menyangka dia ternyata adalah kakak sepupu Xueke.
Aku langsung meletakkan dokumenku dan berdiri untuk bersalaman dengannya sambil tersenyum: “Apa kabar Presdir Zhou, kebetulan sekali, mohon didikannya.”
Dia tersenyum dengan ramah: “Tentu saja.”
Aku yang tadinya khawatir, sekarang menjadi tenang karena tahu dia adalah atasanku.
Bertemu dengan orang yang kita kenal di lingkungan yang baru selalu membuat kita lebih tenang.
Dan lagi, dia juga pernah membantuku.
Siangnya, aku dihubunginya melalui interkom untuk datang ke ruangannya.
Aku berhenti melakukan pekerjaanku dan mengetuk ruangannya. Dia menugaskanku untuk membeli gaun di mall terdekat dan menemaninya datang ke perjamuan.
Aku menjawab: “Baiklah.”
Dia menyerahkan sebuah kartu bank, kemudian berkata dengan tersenyum: “Beli gaun itu dengan kartu ini.”
Aku segera menerima kartu itu: “Baiklah. Terima kasih Presdir Zhou.”
Aku memang tidak punya uang tunai. Akan memalukan jika aku membeli yang murah.
Sudah waktunya untuk berangkat setelah aku selesai menukar gaun itu di kantor. Aku turun ke bawah bersama-sama dengan Zhou Ziyun dan berangkat ke Hotel.
Sampai di Hotel, sambil berjalan ke ruang perjamuan, dia memujiku: “Kamu sangat cantik mengenakan gaun ini.”
Aku tersenyum: “Terima kasih.”
Acara perjamuan ada di lantai 6. Cahaya lampu menyilaukan mata, wanita yang anggun dan suara gelas yang saling bersentuhan.
Zhou Ziyun mengenalkanku dengan banyak orang. Mereka semua menatapku dengan sangat ramah. Dan tatapan itu hilang saat bertemu dengan Cheng Jinshi.
Cheng Jinshi mengenakan setelah jas jahitan berwana gelap dengan tubuh yang tegap. Disekelilingnya banyak yang orang yang membicarakan bisnis dengannya untuk mendekatkan hubungan.
Bahkan ada yang mau menikahkan putrinya padanya.
Zhou Zhiyun menyapanya: “Halo Tuan Cheng, sudah lama kita tidak berjumpa. Belakangan ini proyek Dongchen semakin lama semakin besar.”
Cheng Jinshi menunjukkan sikap dingin dan tidak sabaran. Dia menatapku sekilas seperti tatapan burung elang dan menjawab sekenanya: “Benar, Dongchen memiliki kekuatan besar, jika ada proyek yang lebih aku akan mengenalkannya kepada Tuan Zhou.”
Jadi maksudnya adalah, Perusahaan Zhou hanya bisa mendapatkan proyek sisa.
“Proyek PT. Zhou juga cukup banyak.”Zhou Ziyun tertawa dan mengenalkan dia padaku: “Dia adalah CEO PT. Dongchen, Tuan Cheng.”
Novel Terkait
Predestined
CarlyBretta’s Diary
DanielleGet Back To You
LexySomeday Unexpected Love
AlexanderDiamond Lover
LenaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu