Cintaku Pada Presdir - Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu

Jempolnya mengelus kuat pada permukaan gelas, reaksinya sedikit depresi, sejenis rasa putus asa karena menyadari kalau dirinya tidak berdaya dalam suatu hal.

Aku menunduk kepala dan lanjut makan, bagaikan tidak menyadari kejanggalannya.

“Dengarnya rancangan proyek kamu dan Shen Yanting sudah selesai ya, ada bermaksud untuk membuat proyek baru ?” Dia tiba-tiba bertanya.

Aku tidak mengerti maksud pertanyaannya.

Apakah dia hanya sengaja mencari topik pembicaraan? Atau hanya sekedar menginginkan rancanganku.

Aku memuntahkan duri ikan dan menjawab dengan nada dingin :”Ini juga urusan pekerjaan, kamu sudah pernah setuju kalau kamu tidak akan ikut campur.”

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, pelayan masuk dengan membawa sup tulang.

Aku melirik sekilas dan berkata kepada Cheng Jinshi :”Minum sup !”

Topik satu-satunya telah berakhir, dia juga tidak berkata apapun lagi, sehingga hanya menuangkan dua porsi sup tulang dan memberikan salah satunya kepadaku.

Acara makan pada malam ini rasanya sedikit tertekan.

Setelah selesai akan, dia mengendarai mobilnya ke arah rumahku untuk terlebih dahulu, aku tidak ingin dia melihat kekacauan di dalam rumah, sehingga menyuruh dirinya menanti di dalam mobilnya saja, sedangkan aku sendiri masuk untuk menjemput anak-anak.

Setelah masuk ke rumah, orang yang diperintahkan Cheng Jinshi untuk menyiapkan barang juga sudah membereskan baju di rumah.

Ning Zhenfeng menatapku dengan tatapan berperang, “Ini kenapa pula ?”

“Aku mau kembali ke keluarga Cheng.”

Aku berkata jujur kepadanya.

Ning Zhenfeng menarikku ke kamarnya untuk menghindari pengawal dan pembantu di luar, setelah itu bertanya, “Kamu sudah pikir baik-baik ?”

Aku mengangguk, “Sudah, aku tidak ingin dikendalikan oleh Qin Yuming lagi.”

Aku mengeluh nafas, matanya sedikit memerah, “Kalau begitu, seandainya kamu ada keperluan apa, kamu harus kasih tahu ayah, meskipun harus mengorbankan nyawaku juga, aku tidak akan membiarkan keluarga Cheng menyakitimu lagi.”

Ujung hidungku terasa sedikit pedih, aku sedikit mengangkat kepala dan mengedipkan mataku, agar dapat menghilangkan air yang bergenang di dalam mataku, setelah itu tersenyum dan berkata :”Baik, aku mengerti.”

Tidak peduli apa yang telah dia lakukan pada dulunya, namun saat ini aku benar-benar sangat terharu.

Aku berjalan keluar dan menyerahkan Anan kepada seorang bibi, lalu beranjak keluar dengan membawa Beibei.

Mobil berkendara masuk ke dalam halaman rumah tua keluarga Cheng, aku mendorong pintu mobil dan beranjak keluar, setelah menegapkan tubuh, aku menginjak masuk ke dalam rumah tua ini bersama Cheng Jinshi.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, namun kali ini, aku tidak bakal lemah seperti dulunya lagi.

Waktu saat ini hanya jam sembilan malam, lampu di dalam rumah tua masih menyala, bukan hanya Lin Zhi saja yang berada di rumah, saat ini Cheng Yang juga ada.

Dan juga Qin Yuming.

Aku tidak merasa kaget setelah melihat keberadaannya, bagaimanapun wanita ini sudah mencapai tingkat tertinggi dalam batasan tidak tahu malu.

Namun mereka bertiga malahan sangat kaget ketika melihat keberadaanku, reaksi wajahnya berubah drastis.

Lin Zhi mulai membentak dengan kuat, “Buat apa kamu ke rumah kami?! Keluar sekarang !”

Aku tertawa dengan gaya tidak peduli, lalu berkata dengan nada lembut, “Ibu, ini rumahku, menurut ibu buat apa aku ke sini ?”

“Ini ibuku, tidak ada hubungan denganmu, kamu jangan tidak tahu malu! Kami keluarga Cheng tidak bakal menyambut kamu.” Cheng Yang membalikkan bola matanya dan berkata.

Air mata Qin Yuming sudah berlinang-linang di dalam mata, dia membuka bibirnya, namun tetap saja tidak dapat melontarkan apapun, seolah-olah sangat kasihan.

Orang yang tidak tahu mungkin saja akan mengira kalau dirinya adalah istri Cheng Jinshi, sedangkan aku hanya wanita simpanan di luar.

Aku berjalan menghampirinya dan berkata dengan penuh senyuman, “Nona Qin, kamu ke rumahku untuk menemani ibu mertuaku ya? Kamu membawa mobil ke sini ya? Seandainya tidak ada, nanti aku suruh supirnya mengantarmu saja, bahaya sekali kalau kamu pulang sendirian di malam yang gelap ini.”

Kalimat tersebut lumayan persis dengan cara kerja Qin Yuming pada sebelumnya.

Meskipun dengarnya tidak berniat buruk, namun cukup untuk mempermalukan orang lain.

Sebelumnya aku dipermalukan dirinya.

Namun pada saat ini, giliran Qin Yuming yang dipermalukan aku.

“Xiao Xi, aku, aku.”

Wajah Qin Yuming memerah dalam seketika dan sangat malu, namun di hadapan keramaian ini, dia tidak berani menantangku seperti pada pagi hari.

Bagaimanapun dia harus mempertahankan citra lemah lembut kepada semua orang.

Namun ketika tidak ada yang memperhatikannya, dia melototku dengan tatapan kejam.

Cheng Yang langsung mendorong tubuhku untuk membela Qin Yuming, “Ini rumahku, berdasarkan apa kamu langsung mengusir orang ?! Kakak iparku waktu dekat ini tidak ada tempat tinggal, aku sengaja menyuruh dia tinggal di rumah kami, ada masalah ya? Malahan kamu, masih tidak mau pergi ya ?”

“Cheng Yang, kamu terus menyebut seorang wanita simpanan dengan sebutan kakak ipar, aku tidak ada masalah, yang penting kamu tidak merasa malu.”

Aku menatapnya dengan tatapan datar, “Tetapi kamu harus tahu, ini rumah tua keluarga Cheng, sedangkan aku adalah istrinya Cheng Jinshi, dibandingkan dengan kakak ipar yang kamu sebut barusan, aku lebih pantas tinggal di sini.”

Lin Zhi dan Cheng Yang menoleh ke arahku dengan tatapan kaget, lalu berkata dengan nada amarah, “Apa maksudmu? !”

Aku mengabaikan mereka dan menatap Qin Yuming yang sangat emosi, lalu memperlihatkan sebuah senyuman dan berkata, “Sejak hari ini, aku akan tinggal di sini.”

Kalimat yang singkat ini bagaikan petir yang menyambar kuat.

Reaksi wajah mereka bertiga meledak seketika, Cheng Yang menyerbu ke arahku untuk terlebih dahulu, dia mendorong tubuhku dengan kuat dan membentak : “Kamu pergi juga sekarang, kami keluarga Cheng tidak akan menyambut wanita jalang sepertimu !”

Lin Zhi menatapku dengan tatapan ingin menerkam, pada saat dia ingin mengatakan sesuatu, Cheng Jinshi langsung menangkap tangan Cheng Yang dan menyeretnya, setelah itu berkata dengan nada dingin, “Yang Yang, waktu sudah malam, aku suruh supir mengantarmu ke apartemen.”

Selama ini Cheng Yang selalu tinggal di apartemen sendiri, kadang kalanya akan pulang ke rumah tua dan menginap satu atau dua hari.

Namun pada hari ini, jelasnya dia ingin menginap di tempat ini.

Setelah mendengar kata-kata Cheng Jinshi, dia sangat emosi dan memaki, “Abang! Aku adikmu, kamu mau mengusirku hanya demi orang luar ini? !”

Cheng Jinshi melirik ke arahku, lalu berkata kepada Cheng Yang :”Ningxi adalah istriku, bukan orang luar yang kamu katakan, ke depannya kamu tidak boleh bertingkah tidak sopan kepadanya.”

“Kuang ----“

Cheng Yang mengambil sebuah gelas dari meja dan melempar ke lantai, dia tidak dapat melontarkan apapun karena terlanjur emosi, setelah itu berlari keluar sambil menangis.

Lin Zhi sangat khawatir dengan keadaannya, sehingga menyuruh pembantu di rumah untuk memperhatikannya.

Setelah itu dia melototku dengan tatapan amarah, “Sejak kamu pulang ke rumah, rumah ini langsung kacau balau, sekarang kamu sudah puas? !”

“Seandainya bisa, aku lebih mengharapkan ketenangan daripada siapapun, tetapi apakah kalian mau melepaskan aku ?”

Aku tersenyum sekilas, setelah selesai bicara, aku langsung menyuruh bibi memeluk anak-anak ke lantai atas.

Aku berjalan ke lantai dua dan mendorong pintu semua kamar, seolah-olah sedang belanja dan memilih produk.

Lin Zhi mengejar aku dan bertanya dengan nada dingin, “Kamu mau buat apa ?”

Aku menoleh ke arah pintu kamar yang aku buka pada barusan, di dalam kamar tersebut ada wangi parfum yang menebar, aku memperhatikan penataan kamar tersebut, lalu mengangguk dengan penuh renungan, “Ini saja, penataan kamar sangat bagus, kalau sedikit renovasi lagi, bisa dijadikan sebagai kamar bermain untuk Anan dan Beibei.”

Aku sengaja memperkuat nada bicaraku, ketika mendengar kata-kataku, Qin Yuming langsung berlari menghampiri, dia hampir saja tidak dapat mengendalikan reaksi emosi di wajahnya, “Ini kamarku, atau kamu coba saja pilih yang lain.”

Aku tetap saja mempertahankan senyuman di wajahku, lalu berkata dengan perlahan-lahan, “Kalau tidak salah, kamar ini bukan kamar untuk tamu. Nona Qin sebagai tamu, bukannya tidak terlalu cocok ya kalau tinggal di kamar ini ?”

Aku jeda sejenak, lalu tersenyum dan berkata, “Pasti pembantu baru yang salah mengatur, lain kali harus lebih hati-hati lagi, tuan rumah dan tamu, mana boleh disamakan.”

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu