Cintaku Pada Presdir - Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
Suster itu sedikit dilema dan ragu-ragu, "Kamu, bagaimana kalau kamu menelepon suamimu saja."
Alisku berkerut dengan erat, sedikit emosi, saat hendak keluar, pintu bangsal dibuka oleh seseorang.
Shen Yanting masuk, mungkin karena begadang semalaman, alis dan matanya tampak sedikit lelah, tapi wajahnya masih tenang, "Anakmu baik-baik saja, karena lahir prematur, jadi dimasukkan ke dalam ruang inkubator."
Aku menatapnya dengan curiga, "Kamu berbohong padaku."
Bukan kalimat pertanyaan, tapi kalimat pasti.
Jika anak sehat dan selamat, perawat tidak mungkin akan ragu-ragu.
80% karena Shen Yanting mengkhawatirkan tubuhku dan telah menjelaskan kepada staf medis, agar tidak mengatakan yang sebenarnya padaku.
Shen Yanting sedikit terkejut, tidak menyangka aku akan berkata begitu terus terang. Aku melototinya sejenak, dan akhirnya dia kalah, "Aku bisa memberitahumu, tapi kamu berjanji jangan tidak terlalu emosional. Kamu baru saja menyelesaikan operasi caesar, tubuhmu juga sangat penting. "
"Baik."
Aku setuju tanpa berpikir panjang, tetapi hatiku bergetar.
Aku takut aku akan mendengar sesuatu yang membuat diriku tidak terkendali.
Shen Yanting berjalan mendekat, menggulurkan tangan membelai rambutku yang berantakan, ekspresinya sangat prihatin, "Anak itu lahir dengan lancar. Dia adalah seorang putri kecil, tetapi anak itu langsung dikirim ke ruang penyelamatan begitu sudah lahir. Kondisinya sangat lemah dan kapan saja bisa ..."
Mungkin akan meninggal, Shen Yanting tidak tega mengatakannya, tapi aku bisa menebaknya.
Pong--
Aku benar-benar bersiap secara mental, dan perkataan itu terus terngiang di kepalaku.
Anakku sudah lahir ...
Tapi tidak tahu kapan, mungkin akan meninggalkan dunia ini.
Kesalahan apa yang telah aku lakukan, mengapa Tuhan menghukumku seperti ini!
Tiba-tiba aku mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur tanpa mempedulikan luka operasi caesar, rasa sakit di tubuh bagian bawah membuat aku merasa tidak stabil dan langsung terjatuh ke lantai.
Shen Yanting segera mendukungku, "Kamu telah berjanji padaku ..."
"Shen Yanting, tapi itu adalah anakku!"
Air mata mengalir di pipiku, aku sangat sedih hingga sesak nafas.
Hidup anakku dalam kritis, bagaimana aku bisa bersikap acuh tak acuh.
Shen Yanting menghela napas, menggendongku, "Aku akan membawamu pergi melihatnya."
Aku terus mengangguk, selama aku bisa langsung melihat anakku, apapun itu aku tidak akan keberatan.
Shen Yanting menggendongku dan berjalan menuju inkubator, langkahnya stabil, mungkin karena mengetahui bahwa aku sedang cemas, jadi Shen Yanting berjalan cepat.
Berjalan sampai di depan inkubator, Shen Yanting menurunkan aku dan mendukungku, lalu menenangkan hati berkata: "Anak itu akan baik-baik saja. Kamu harus menjaga tubuhmu dengan baik agar bisa merawat anakmu dengan baik, mengerti?"
Aku hampir harus mengandalkan kekuatan perkataannya untuk berdiri tegak. Aku ingin menyetujuinya, tetapi saat melihat anak itu, aku menangis tanpa suara, hatiku sangat sakit dan hampir pingsan.
Anak itu sekecil bola, dan kulitnya transparan. Mungkin karena sakit, dia sepertinya tidur dengan sangat tidak nyaman ...
Aku memegang hatiku erat-erat.
Shen Yanting mendukungku dengan stabil dan tidak berbicara, menemaniku dalam diam.
Tetapi aku tahu, hanya aku sendiri yang menghadapi semua ini.
Aku tidak tahu sudah berapa lama aku menangis, saat aku hampir pingsan, Shen Yanting membawa aku kembali ke bangsal lagi.
Aku berbaring di ranjang rumah sakit dengan mata kosong.
Di benakku penuh dengan bayangan anak yang terlihat kurus dan lemah itu.
Sepertinya aku telah melewatkan sesuatu yang penting ... Pikiranku juga pusing, aku tidak bisa mengingatnya saat ini.
"Apakah kamu salah minum obat?"
Setelah keheningan lama, Shen Yanting tiba-tiba memecah keheningan di dalam ruangan.
Aku bimbang sejenak sebelum kembali bereaksi. Aku tidak mendengar apa yang Shen Yanting tanyakan barusan dan bertanya, "Apa yang kamu katakan?"
Dokter mengatakan bahwa kamu mungkin telah menggunakan obat aborsi sehingga menyebabkan anak lahir prematur dan menyebabkan kerusakan pada tubuh anak.
Obat aborsi?
Aku menganggap anak ini lebih penting daripada hidupku sendiri, jadi mana mungkin aku menggunakan obat aborsi ...
Namun, tiba-tiba aku teringat sesuatu penting yang telah aku lewatkan. Tampaknya seperti ada api di dadaku, yang membuat aku sangat marah dan ingin membunuh orang, "Ahli gizi itu! Ayahku mendatangkan seorang ahli gizi untukku. Tadi malam, aku hanya minum sup buatannya! "
Saat aku memikirkannya lagi, aku menjadi lebih bertekad dan bergidik. "Dia pasti sudah meletakkan obat di dalam sup. Jika bukan karena An An menabrakku dan menumpahkan sisa sup, dosis itu ... mungkin cukup untuk membuat anak ini mati dalam janin. "
Aku tidak ingin menganggap orang begitu jahat, tetapi pada saat perutku sakit, dia sudah tidak ada di rumah.
Apa lagi jika bukan melarikan diri karena takut akan dosa?
Shen Yanting sangat terkejut, segera mengangguk dan bertanya: "Siapa namanya? Aku akan mengirim seseorang untuk menyelidikinya."
Aku buru-buru melaporkan namanya, gigiku gemetar.
Jika benar-benar dia, aku ingin sekali membunuhnya dengan tanganku sendiri!
Shen Yanting segera melakukan panggilan telepon, memerintahkan pihak lain dalam beberapa kata, dan berulang kali berpesan agar segera mencari tahu.
"Terima kasih."
Setelah menutup telepon, aku mengucapkan terima kasih dengan suara pelan.
Aku tidak punya tenaga untuk mengatakan hal lain, aku hanya merasa sangat lelah.
"Tuan Xiao Shen, kamu terburu-buru ingin mencari pengasuh, aku belum menemukan yang bisa diandalkan. Biarkan ibuku membantu memasak sup lebih dulu. Kebetulan aku melewati jalan ke arah sana, jadi aku akan mengirimkannya ke sana dan agar Nona Ning mencicipi bagaimana rasanya. ”Li Lan tiba-tiba masuk dengan sepatu hak tinggi, sambil membawa kotak makanan termos di tangannya.
Shen Yanting mengambilnya, "Baik, kamu sudah bekerja keras."
Li Lan masih ada urusan yang harus dilakukan. Setelah menanyakan keadaanku, kemudian langsung pergi.
Shen Yanting membuka kotak makanan dan mengisi semangkuk sup ayam. Saat aku hendak duduk, Shen Yanting menghentikanku dengan suara keras, "Berbaringlah, aku akan menyuapimu."
Aku sedikit terkejut. Meskipun tubuhku memang sakit, tetapi aku tetap berkata: "Tidak perlu, biarkan aku melakukannya sendiri."
Aku tahu betul bahwa ada batasan yang jelas di dalam hatiku yang tidak bisa dilintasi oleh orang lain dengan mudah.
Shen Yanting tidak memaksa. Setelah membantuku menaikkan tempat tidur, Shen Yanting menyerahkan mangkuk kepadaku, "Agak panas, minumlah perlahan."
Aku mengangguk dan mulai minum. Sebenarnya aku tidak punya nafsu makan sama sekali, tapi aku tidak ingin mengecewakannya dan aku memaksakan diriku sendiri untuk minum semangkuk kecil.
“Kamu tidurlah dengan nyenyak sejenak, kamu perlu lebih banyak istirahat setelah melahirkan.” Shen Yanting membantuku menutupi selimut.
"Baik," Aku berkata, kemudian teringat sesuatu, lalu bersuara , "Oh iya, kamu tidak perlu mencarikan pengasuh untukku, aku punya pengasuh di rumah."
"Baik."
Shen Yanting menghormatiku, kemudian duduk di sofa dan mulai menggunakan laptopnya untuk menangani urusan pekerjaan.
Aku sangat lelah, tetapi saat aku memejamkan mata, semua adalah bayangan anak kecil. Tidak tahu berapa lama, aku akhirnya tertidur.
Ketika bangun, Shen Yanting masih bekerja di atas sofa, tampaknya pose tubuhnya tidak berubah.
Shen Yanting menyadari pandanganku dan mendongak, "Sudah bangun? Aku akan menuangkanmu air."
Aku menekan bibirku yang kering, mengangguk dan meminum air. Aku berjuang untuk bangun dari tempat tidur, "Aku ingin melihat anakku lagi."
Begitu memikirkan bahwa dia baru saja datang ke dunia ini dan harus menghadapi masa kritis dan rasa sakit seperti itu, hatiku sepertinya digres berdarah hidup-hidup.
Shen Yanting memegang bahuku, "Um, aku akan menemanimu pergi."
Aku pergi ke ruang inkubator dan mengawasi anak itu cukup lama, barulah kembali ke bangsal. Shen Yanting membantuku kembali ke bangsal.
Tiba-tiba, aku merasakan pemandangan yang sedingin es.
Aku mendongak dan melihat Cheng Jinshi, mengenakan jaket hitam panjang, berjalan ke arahku dengan aura tubuh yang dingin.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeGet Back To You
LexyAwesome Husband
EdisonLove Is A War Zone
Qing QingWahai Hati
JavAliusLove And War
JaneCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu