Cintaku Pada Presdir - Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
Aku melihat bahwa pintu kantornya sedikit terbuka, jadi aku langsung mendorong pintunya dan melihat Fu Songhe duduk di depan meja, dia sepertinya sedang menandatangani sebuah kontrak.
Aku tidak banyak berpikir, dan berjalan memasuki kantornya sambil menjelaskan tujuan aku datang, "Aku ada konsep desain baru pada akhir pekan, bisakah kamu melihatnya sekarang?"
Fu Songhe melihat aku berjalan mendekatinya, dia segera tergesa-gesa mengambil sebuah dokumen dan menaruhnya di atas kontrak tersebut, lalu dia berkata. "Kamu kirim ke email aku saja."
"Kontrak apa yang sedang kamu tandatangani?"
Aku tahu bahwa sebagai karyawan, aku seharusnya tidak boleh bertanya kepada bos.
Tapi aku samar-samar bisa menebak sesuatu, sehingga aku harus bertanya.
Dia menatapku dengan santai, "Tidak ada apa-apa."
Aku tidak percaya, ketika dia tidak waspada, aku membungkuk dan melihat ke sudut kiri bawah kontrak, nama perusahaannya adalah...
Ini adalah perusahaan yang baru dibuka Qin Yuming.
Aku langsung tercengang, aku tidak pernah berpikir bahwa orang yang mendapatkan keuntungan terakhir adalah Qin Yuming.
Aku mengambil kontrak dan melihatnya dengan hati-hati. lalu aku memandang Fu Songhe, "Apakah kamu benar-benar ingin melepaskan proyek ini dan menjual desain kita?"
Harga yang diberikan Qin Yuming memang lebih tinggi dari Su Shanshan.
Qin Yuming sangat rela membayar uang ini.
Fu Songhe mendorong kacamata di hidungnya dan berkata, "Ya."
Aku sangat marah dan berkata, "Mengapa? Tahukah kamu, Qin Yuming menawarkanku gaji yang lebih tinggi untuk pergi bekerja ke perusahaannya, Aku bahkan tidak memikirkaannya dan langsung menolaknya. Apa yang terjadi sekarang? Kamu langsung menjual upaya kami kepadanya."
"Kamu jangan terlalu keras kepala. Ning Xi, proyek ini sangat besar, banyak perusahaan ingin mendapatkannya, mereka perlu bergantung pada proyek ini untuk meningkatkan kekuatan mereknya, tetapi kita tidak membutuhkannya, daripada bertarung dengan mereka, lebih baik kita menyerah."
Dia sedikit tidak sabar, tetapi masih berusaha untuk meyakinkanku.
Aku tahu bahwa dia bukan sedang berdiskusi denganku, aku setuju atau tidak, dia tetap akan menandatangani kontrak tersebut.
"Baik, jika kamu bersikeras mau menandatangani kontrak ini, maka aku hanya bisa mengundurkan diri. Apakah proyek itu mau dijual atau tidak, kamu memutuskan sendiri."
"Mengapa kamu harus begitu keras kepala? Setelah menandatangani kontrak ini, kamu yang sebagai desainer utama juga bisa mendapatkan banyak uang, penghasilan ini jauh lebih banyak daripada kamu bekerja keras untuk melakukan proyek ini." Wajahnya agak jelek.
"Tuan Fu, aku selalu begitu keras kepala, aku sekarang pergi menulis surat pengunduran diri dan aku berharap kamu dapat menyetujuinya."
Setelah itu, aku berbalik dan pergi.
Aku tidak lagi mencoba membujuknya, aku juga memahaminya, meskipun dia adalah seorang desainer, tetapi dia juga merupakan seorang pengusaha, sehingga dia perlu mempertimbangkan pro dan kontra.
Tetapi aku tidak dapat menerima desainku sendiri menjadi milik orang lain.
Apalagi, orang itu adalah Qin Yuming.
"Baiklah, aku akan menolaknya, proyek ini tetap kita yang bekerja sama secara langsung dengan Gelin."
Ketika aku hendak meninggalkan kantor, Fu Songhe mengubah keputusannya.
"Benarkah?"
Tawaran Qin Yuming sangat tinggi, dan aku tidak yakin Fu Songhe akan menyerah begitu saja.
Fu Songhe mengangguk sambil tersenyum, "Sungguh, aku awalnya masih mencurigai keseriusanmu terhadap desain, tetapi sekarang aku menemukan bahwa kamu sangat serius terhadap desain."
"Terima kasih, Tuan Fu."
Aku sedikit terkejut dan juga merasa lega.
Aku kembali ke meja kerjaku dan menemukan bahwa ponselku tidak ada di tubuhku, sepertinya tadi jatuh di mobil Xueke.
Aku hanya bisa menggunakan telepon kantor untuk menelepon ponselku, Xueke mengangkat dengan sangat cepat, cuman dia terengah-engah, "Ning Xi! Kamu cepat keluar!"
"Baik."
Aku hanya berpikir dia sedang terburu-buru, jadi membiarkanku cepat keluar untuk mengambil ponsel.
Aku berjalan keluar dari pintu perusahaan, dan Xueke baru saja keluar dari lift, dia masih terengah-engah dan wajahnya merah, dia menarikku ke tempat yang aman dan berkata, "Ibu mertuamu dan Su Shanshan tampaknya telah membawa banyak orang ke sini!"
“Apa?” Aku tertegun dan tidak bisa menanggapi sama sekali.
Dia menarik aku menuruni tangga dan menjelaskan, "Aku tadi di lantai bawah perusahaanmu melihat Su Shanshan dan Lin Zhi membawa sekelompok orang datang ke sini, aku 100% yakin mereka datang mencarimu, sekarang kita turun melewati tangga dan menghindari mereka. ”
Aku terkejut.
Apa yang ingin mereka lakukan?
Kami berjalan menuruni tangga, siapa tahu, kami barusan turun dua lantai dan langsung bertemu dengan Su Shanshan dan Lin Zhi yang sedang berjalan menaiki tangga.
"Ning Xi!" Su Shanshan melihatku dan berkata dengan sombong: "Haha, ketika sahabatmu naik, aku sudah melihatnya, aku sengaja berjalan menaiki tangga dan membiarkanmu mengurangi perjalananmu, apakah kamu terkejut?"
Aku tidak takut padanya, tetapi aku masih sedikit khawatir melihat mereka ada sekitar sepuluh orang.
Karena mereka berani membawa orang datang, maka mereka tidak akan menyerah, aku tanpa sadar melindungi perutku, "Apakah kamu sudah gila ?!"
“Siapa yang memberimu keberanian untuk memukul Bibi Lin, aku hari ini harus memberimu sebuah pelajaran!” Dia berteriak dengan marah.
“Apakah kamu tidak bertanya kepada Lin Zhi, siapa yang memukul orang terlebih dahulu?! Dia menamparku tiga kali, Ning Xi hanya memukulnya sekali, dia sudah sangat beruntung!” Xueke juga sangat marah.
Lin Zhi berdiri di belakang Su Shanshan, kelihatannya tenang dan santai, sama sekali tidak ada penampilan nyonya-nyonya yang marah di pasar seperti kemarin.
"Aku terlalu malas untuk berkata begitu banyak dengan kalian! Ayo pukul dia! Siapa yang bisa memukulnya sampai dia mohon ampun, aku akan membiarkan ayahku memberikan proyek kepada perusahaan itu!"
Su Shanshan berkata pada sekelompok pria dan wanita muda di belakangnya.
“Orang gila!” Xueke belum pernah melihat orang yang tidak masuk akal seperti ini, dia sangat emosi.
Aku menendang tempat sampah di sisiku, lalu membawa Xueke berlari, "Cepat hubungi polisi!"
Su Shanshan benar-benar terlalu sombong, dia mengandalkan latar belakang Keluarga Su dan melakukan apa pun yang dia inginkan.
Xueke bergegas mengeluarkan ponselnya dan menelepon polisi.
“Harus memberitahu kakakku tentang masalah ini, kalau tidak, jika polisi tidak sempat datang, maka kita akan mampus!” Xueke menutup telepon dan berkata.
Saat ini, aku juga tidak punya cara lain dan hanya bisa menyetujuinya.
Selalu baik untuk melakukan persiapan ganda.
"Ning Xi, kamu jangan lari!"
Di belakangku adalah teriakan Su Shanshan.
Aku biasanya jarang berolahraga, kakiku sudah mulai lemas setelah berlari beberapa tingkat, jika bukan Xueke yang menarikku, aku sudah tidak bisa bergerak lagi.
"Kalian lari saja terus! Segera tiba di lantai paling atas, aku mau melihat apa yang bisa kalian lakukan nanti!"
Su Shanshan seperti makan obat penyemangat dan membawa orang lain untuk terus mengejar kami.
Dia baru saja selesai berkata, aku dan Xueke telah tiba di lantai paling atas, dan muka Xueke langsung pucat, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Aku tidak tahu ..."
Otakku juga kosong.
“Ayo Lari terus?” Su Shanshan berdiri di tempat di mana hanya berjarak lima atau enam tangga dariku, dan berteriak dengan sombong.
"Su Shanshan, kami sudah melapor ke polisi, polisi sedang dalam perjalanannya ke sini, kamu masih sempat untuk pergi sekarang."
Aku pura-pura berbicara dengan tenang.
Aku tidak ada cara lain selain mencoba menakutinya.
“Haha, aku belum melakukan apa-apa, apa yang bisa dilakukan polisi?” Su Shanshan tidak takut sama sekali.
Aku mendorong Xueke ke belakang, lalu melangkah mundur ke atap gedung, dan ingin menutup pintu atap.
Aku tidak pernah berpikir bahwa dua dari orang-orang yang dibawa Su Shanshan menghentikanku, "Kak Shanshan, apa yang harus kami lakukan sekarang?"
"Kamu bawa wanita di sampingnya ke sini dulu."
Lin Zhi yang naik dengan lift memerintah dengan santai.
Kedua pria itu melangkah maju dan menarik Xueke, Xueke menendang mereka dan berteriak, "Sialan, Lepaskan aku!"
Kedua pria itu sama sekali tidak mendengarkannya, mereka malah menangkapnya lebih kuat.
Di atap, hanya sisa aku sendirian.
Lin Zhi perlahan berjalan mendekatiku dan tersenyum, "Bukankah kamu sangat hebat?"
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaUangku Ya Milikku
Raditya DikaIstri Yang Sombong
JessicaYama's Wife
ClarkAwesome Husband
EdisonTakdir Raja Perang
Brama aditioCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu