Cintaku Pada Presdir - Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
Aku tidak pernah tahu bahwa kehidupan aku akan terasa sangat memalukan.
Ibuku masih terbaring di rumah sakit, tetapi ayahku malah sibuk menyelenggarakan pernikahannya dengan selingkuhannya.
Dalam waktu setengah bulan, ketika aku kembali ke rumahku sendiri, aku melihat kejadian ini.
pekarangan rumahku dipenuhi dengan mawar yang begitu cantik, makanan Western, dan pelayan pribadi. Di tengah pesta, udara terasa senang dan damai.
Aku nyaris tidak percaya bahwa mempelai pria dengan segelas anggur dan wajah yang bahagia, Ning Zhenfeng, adalah ayahku, ayah kandungku.
Setengah bulan yang lalu, ketika ibuku dan aku berada di rumah, ia tidur dengan wanita lain.
Wanita itu, adalah pengantin hari ini, dan dia tumbuh dewasa di rumahku, Song Jiamin wanita yang berusia lebih besar empat tahun dari aku.
Ia tertangkap basah di tempat tidur, ayahku tidak punya penjelasan, segera setelah ia membuka mulutnya ia berkata bahwa ia akan menikahi Song Jiamin.
Saat itu juga ibuku melompat turun dari lantai tiga villa, dan sampai sekarang masih belum bisa berjalan.
Semakin aku memikirkan hal ini, kebencianku semakin mendalam.
Saat ini, seluruh darah dalam tubuhku terasa mendidih, kesabaran aku telah mencapai batas, aku sangat menbenci mereka sehingga membuat aku ingin membunuh orang!
Bang--
Aku sudah hampir setengah gila dan berlari masuk ke dalam ballroom, melepas foto pernikahan mereka, dengan menggunakan tenaga aku membantingnya ke lantai, sehingga serpihan kaca pun bertebaran di lantai.
Tetapi, keadaan ini bukannya membuat aku menjadi semakin tenang, malahan membuatku menjadai semakin marah. Tanpa memikirkan serpihan kaca, aku mengambil foto pernikahan mereka, dan ingin merobeknya!
Ning Zhenfeng dengan keadaan marah berjalan kemari, sangat marah hingga ingin mencekikku, lalu berteriak: “Ningxi, apa yang ingin kamu lakukan? AH?”
Dia tidak merasa bersalah sedikit pun.
“Apa yang ingin aku lakukan, apakah kamu tahu apa yang telah kamu lakukan?!”
Aku sangat marah dan menggertakkan gigiku hingga gemetar, mengulurkan tanganku dan menunjuk Song Jiamin, dengan penuh amarah aku memelototinya: “Ibuku masih terbaring di rumah sakit, sedangkan kamu disini malah tidak sabar untuk menikahi wanita murahan ini?”
Song Jiamin malah sibuk mengelus dada Song Jiamin, degan mata memerah, dan pura-pura menasehati dia: “ Sudahlah, jangan marah lagi, aku bisa memaklumi keadaan Xiao Xi, dan lagian....”
Aku mengambil segelas anggur dari meja, lalu segera menyiramnya di badan Song Jiamin, dengan penuh amarah dan kebencian aku memelototi dia, “Song Jiamin! Lagian apa, lagian apakah kamu juga tahu bahwa kamu sendiri tidak tahu malu?!”
Walaupun aku mengetahui semua perkataan buruk, tetapi tidak mampu untuk mengekspresikan kemarahan yang aku alami, aku memegang erat-erat kaki gelas, aku sanggat ingin melemparkan gelas ini padanya.
“Ah……” dia menjerit, anggur merah telah mengotori baju pengantinnya, dia menjadi bingung, dia berkedip, dan mengalirkan air mata, “Aku tahu bahwa kamu tidak menyukai aku, tetapi, aku sudah menikah dengan ayah kamu, kita sudah menjadi keluarga, apakah kamu tidak bisa mulai untuk menerima aku?”
Ha, lagi-lagi cara ini, sangatlah munafik.
Dari kecil sampai besar, tidak peduli dalam hal apapun, dia bisa berpura-pura menjadi sangat bersalah dan sikap toleran, orang yang tidak mengetahuinya, mengira bahwa aku membencinya, ingin mencari masalah.
Sama seperti saat ini, padahal dialah yang merangkak ke tempat tidur ayahkku! Perkataan yang kuucapkan terdengar sangat besar, seolah-olah orang yang salah adalah aku!
Aku mengepalkan tanganku, aku mencengkram kukuku sedalam-dalamnya pada telapak tangan aku tetapi aku tidak merasakan kesakitan, aku mengertakkan gigiku, “Sekeluarga? Daripada aku menjadi sekeluarga dengan kamu, lebih baik bagiku untuk memelihara seekor anjing…..”
“Plakkk!”
Tendegar suara tamparan, dengan tenaga yang sangat kuat dan keras.
Dalam seketika, aku terjatuh ke lantai, serpihan kaca menusuk ke dalam lututku, di pinggir mulutku terdapat darah, dari dalam telinga terdapat getaran suara.
Ning Zhenfeng mengulurkan tangan dan menunjukku, meludahiku, “Diamlah! Setengah bulan yang lalu bukankah kamu berteriak dan bilang bahwa kamu tidak akan pernah kembali ke rumah ini lagi, keluarlah dari sini!”
Ini adalah ayahku……. Ternyata ini benar-benar adalah ayah kandungku.
Aku menjadi bingung untuk sesaat, keluhan dalam hatiku dalam sessat diganti menjadi amarah yang membanjiri dadaku, dan terasa sangat menyakitkan.
Aku merasa bahwa kedua mataku menjadi kabur, seolah-olah terdapat cairan hangat yang mengalir keluar.
Orang di sekeliling aku menunjuk, aku menundukkan kepalaku dengan tak berdaya, menutup mataku, dan mencoba untuk menahan air mataku.
Cahaya di sisi tubuhku mendadak gelap, di depanku terdapat pria dengan suara rendah, “Ningxi?”
Setelah mendengar suara itu aku segera mengangkat kepalaku, saat itu, bahkan detakan jantungku menjadi cepat, “CEO Cheng, kamu, mengapa kamu ada di sini…..”
Cheng Jinshi, seorang wakil presiden dari sebuah perusahaan Startup, terakhir kali aku melihatnya, adalah saat aku bersiap-siap untuk menyatakan cinta, tetapi hal tak terduga adalah bahwa dia telah memiliki pacar.
Sejak saat itu, aku telah mencoba untuk menghindarinya.
Aku tidak pernah berpikir bahwa ketika aku bertemu dengannya lagi, adalah di saat waktu yang sangat canggung dan memalukan bagiku.
Aku bergegas mengusap air mataku, dengan pasrah, aku sangat membenci diriku dan ingin mencari sebuah tempat dan segera bersembunyi.
Dia mengenakan kemeja hitam dan celana panjang, terasa sangat karismatik, dengan satu tangan di masukkan ke dalam saku, dengan suara rendah di berkata: “Masih tidak mau bangkit?”
Aku merasa sedikit gugup, mendadak ingin berdiri, tetapi aku lupa bahwa lututku sedang luka, tidak mampu menopang tanah, aku jatuh ke pelukan yang hangat dan kuat.
Cheng Jinshi dengan seketika menangkap aku, aromanya yang segar menyelimuti aku, aku menjadi kaku, aku mendorongnya, “Terima kasih, aku sudah baikkan.”
Dia tidak bermaksud untuk melepaskan aku, tangannya yang hangat di letakkan di sekitar pinggang aku.
Song Jiamin sedikit bingung dan bertanya: “Kamu… apa yang kamu lakukan di sini?”
Cheng Jinshi menjawab dengan kasual, “CEO Ning memberikan aku undangan, aku melihat foto dan nama undangan, aku tidak percaya, bahwa pengantinnya benar- benar adalah kamu.”
Nadanya sangat ringan, terdapat emosi yang tidak dapat dijelaskan, apakah itu kecewa, atau sesuatu yang lain, aku tidak bisa menebaknya.
Song Jiamin menggigit bawah bibirnya, seperti ingin menjelaskannya, air mata berputar-putar di mata, hanya untuk bertanya, “Apakah kamu mengenal Ningxi?”
Tangan Cheng Jinshi yang diletakkan di pinggang aku terasa sangat kuat, mau tidak mau aku melekat di sekitar tubuhnya, aku bisa merasakan dengan jelas otot yang ketat di dalam bajunya, gerakan yang intim dan ambigu, aku menjadi sangat canggung dan hampir menahan napas.
Dengan manja dia menggosok rambut aku, dengan makna yang mendalam, “lebih dari mengenalnya.”
Perkataannya yang ambigu, sikap dari masa lalu yang tidak acuh, sampai saat ini masih ambigu, sehingga membuat pemikiranku menjadi berantakan.
“Cheng Jinshi, kalian berdua tidak cocok”
Song Jiamin melihat dia dengan tatapan panas, tetapi sewaktu dia melihat kearah Ning Zhenfeng, tiba-tiba dia terdiam.
Cheng Jinshi merautkan mulutnya dengan nada yang ironi dia bertanya, “Mengapa?”
Saat ini, jika aku masih tidak dapat melihat apa-apa, aku adalah orang bodoh.
Aku tiba-tiba memegang belakang lehernya, lalu menjinjitkan kakiku lalu mencium bibirnya. Tanpa di sadari, dia memegang belakang kepalaku, untuk memperdalam ciuman ini, dengan sangat mendalam dan karismatik.
Hatiku terasa hampir copot, aku ingin mendorongnya pergi, tetapi kekuatan di tangannya terasa sangat berat, yang membawa perasaan penuh waspada.
Ning Zhenfeng menarik lenganku, ingin memisahkan aku dari sisi Cheng Jinshi, dan memarahiku: “Ningxi, kamu adalah seorang wanita, apakah kamu tidak merasa malu?”
Aku melepaskan tangannya dengan tenagaku, dengan membentak dan bertanya: “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya! Apakah kamu memiliki kualifikasi untuk mengatur aku?”
Wajahnya memerah, dan dia masih ingin menarik aku, Cheng Jinshi tiba-tiba meraih pergelangan tangannya, di dalam matanya terpancar kebencian, dengan suara yang dingin dia berkata: “CEO Ning, hari ini adalah hari besarmu.”
Ning Zhenfeng baru menyadari, bahwa tamu di sekelilingnya melihat ke arah sini, dia melepaskan tangannya, dan menatap aku dengan penuh amarah, dengan suara kecil dia berkata: “Hal yang memalukan, keluarlah dari sini!”
Disaat aku mau membalasnya, Cheng Jinshi tiba-tiba membungkukkan badannya dan mengangkat aku, aku menangis dan tanpa sadar aku memegang belakang lehernnya.
Dia menundukkan kepalanya dengan muka setengah senyum dan melihat aku lalu berkata: “Ayo, karena rumah ini tidak menyambut kamu, aku akan membawamu pulang.”
Suaranya sangat lembut, dan kata “pulang”, membuat aku menjadi sedikit kebingungan.
Ning Zhenfeng menjadi sangat marah hingga wajahnya memerah, dan memarahiku, “Ningxi, jika pada hari ini kamu melangkah keluar dari rumah ini, maka…..”
Cheng Jinshi menggendong aku dan meninggalkan rumah ini, suara di bagian belakang secara bertahap menjadi kabur.
Di dalam hatiku terasa sangat menyakitkan, ini jelas-jelas adalah rumah aku, tetapi aku telah menjadi orang luar.
Setelah keluar dari villa keluarga Ning, jejak kakinya berhenti di sebelah mobil BMW, sedan hitam, yang diparkir dalam tumpukan jutaan mobil, yang membuatnya lebih tampak berbeda dari yang lain.
Kemanakah dia akan membawa aku?
Tatapan matanya terasa hambar, dan suaranya terasa dingin, “masih tidak mau turun, tampaknya kamu sangat menghayati peran kamu?”
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu