Cintaku Pada Presdir - Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan

Tidak lama kemudian polisi juga telah tiba.

Sejak masalah Xiao Chen yang terjadi pada sebelumnya, aku sudah lebih berhati-hati dan memasang kamera pengawas di dalam rumah.

Oleh sebab itu, ketika polisi tiba di tempat dan mendengar penjelasan dariku, mereka sudah langsung mengambil data rekaman kamera pengawas.

Berdasarkan hasil rekaman kamera pengawas, ada orang yang mengetuk pintu rumah untuk terlebih dahulu, seharusnya Bibi Wu juga mengetahuinya, pada saat aku tidak ada di rumah, jarang sekali ada tamu yang datang ke rumah.

Oleh sebab itu Bibi Wu sangat waspada, setelah mengintip sekilas dan menyadari bahwa orang yang berkunjung adalah orang yang tidak dikenalnya, Bibi Wu tidak bermaksud untuk membuka pintu.

Namun di luar dugaannya, orang yang berada di luar tidak sabar menanti lagi, sehingga langsung menendang pintu. Setelah itu Bibi Wu langsung menyadari kejanggalan dan bertanya kepada orang di luar dengan nada tinggi, namun orang yang berada di luar malahan langsung menyuruh dirinya untuk menyerahkan kedua anak kecil.

Bibi Wu sangat takut, dia sambil memeluk anak-anak ke dalam kamar dengan gerakan panik dan mengunci semua pintu, setelah itu sambil mengeluarkan ponsel dan meneleponku.

Alhasil, ketika Bibi Wu masih belum selesai berbicara, pintu rumahku telah ditendang oleh seseorang, setelah itu serombongan lelaki yang mengenakan masker langsung menerobos ke rumah dan membuang ponsel Bibi Wu.

Setelah mengancam Bibi Wu dan tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, mereka langsung memukul Bibi Wu dengan gaya preman, setelah itu menghancurkan semua barang di dalam rumah dan mulai menendang pintu.

Seharusnya mereka telah mengatur anak buah yang mengawasi di depan pintu perumahan, sehingga pada saat aku baru saja masuk ke dalam kawasan perumahan, rombongan preman itu langsung mendapatkan telepon pemberitahuan dan meninggalkan tempat dengan gerakan yang sangat terlatih.

Semuanya ini sudah cocok dengan hasil penjelasan Bibi Wu.

Namun apabila hanya mengandalkan pembuktian kamera pengawas, tidak dapat membuktikan kalau mereka bekerja sesuai instruksi orang lain.

“Bapak polisi, kalian lihat sendiri ! Kita sekarang sudah zaman apa, tetapi bahkan ada orang yang begitu keji, kalian harus menyelesaikan kasus ini dengan secepat mungkin ! Kalau tidak keselamatan anak dan cucuku akan terancam di kapan saja.” Ning Zhenfeng berkata kepada polisi dengan nada penuh amarah.

Polisi sudah sedikit terkejut setelah melihat rekaman kamera pengawas, sehingga buru-buru menyetujui dan berkata, “Anda tenang saja, ini tanggung jawab kami, kami pasti akan menutup kasus ini dengan secepat mungkin.”

Tiba-tiba ponselku berdering, aku mengambil ponsel dan berjalan ke balkon, setelah melirik nomor ponsel yang asing, aku mengerut alis dan berkata :”Halo, dengan siapa ?”

“Benar-benar tidak menyangka, nasibmu pada kali ini juga lumayan bagus ya.”

Setelah mendengar kalimat tersebut dan suara yang berasal dari ponsel, aku bahkan dapat memutuskan siapa orang yang meneleponku hanya dalam waktu satu detik.

Setelah itu Qin Yuming tertawa terbahak-bahak, “Tetapi, ini hanya permulaan dari pembalasan, selanjutnya kita saksikan saja, Ningxi.”

Ternyata memang dia.

Aku sangat emosi dan bahkan ingin langsung membunuhnya.

“Kamu benar-benar licik sekali, Qin Yuming, ada apa-apa langsung mencari aku saja, aku tidak akan mengizinkan kamu menyakiti anakku !”

“Jangan menyakiti anakmu ? Boleh juga, kamu tanda tangan di surat cerai saja, aku langsung melepaskan kamu dan anakmu.” Qin Yuming berkata dengan terus terang.

Aku menatap ke pemandangan yang jauh, lalu berkata dengan suara tanpa reaksi, “Kamu begitu menyukai Cheng Jinshi ya ?”

“Benar, dia memang milikku !”

“Tetapi, berdasarkan apa juga ? Qin Yuming, aku adalah istrinya, kalau kamu, paling juga hanya bisa dikatakan sebagai wanita simpnan saja.”

Qin Yuming sedikit kaget ketika mendengar kata-kataku, “Ningxi, apa maksudmu ? !”

“Tidak ada maksud apa-apa juga, aku hanya berpikir, kalau membiarkan semua ini kembali ke posisi awalnya, sepertinya akan sangat seru kan ? Bagaimana menurutmu ? Bukannya akan sangat seru ya ?”

Setelah selesai berkata, aku langsung memutuskan sambungan telepon.

Qin Yuming terus menjebak aku dengan cara yang begitu licik dan kejam.

Apa yang harus aku lakukan ?

Awalnya aku belum mendapatkan keputusan.

Namun pada saat ini, aku sudah sangat jelas.

Seandainya dia tidak mau memberikan jalan keluar kepadaku, maka jangan pernah berharap bisa hidup senang lagi.

Setelah mengambil keputusan, aku memasukkan ponselku ke dalam saku jaket dan masuk ke dalam ruang tamu, saat ini polisi telah meninggalkan rumah.

Beibei yang berbaring di atas sofa tiba-tiba menangis lagi, Ning Zhenfeng buru-buru memeluknya dan menatapku, “Polisi ada bilang juga kalau sifat kasus ini sangat kejam, dan juga akan memecahkan kasus dengan secepat mungkin.”

Aku tersenyum sinis dan berkata, “Tidak ada gunanya juga meskipun menangkap pelakunya, kalau Qin Yuming sudah berani melakukan hal ini, tandanya sudah berhasil meloloskan diri dari kasus ini, jadi meskipun polisi sudah menyelidiki kasus ini, tetap saja tidak akan bisa menangkap Qin Yuming.”

“Kalau begitu kita hanya bisa membiarkan dia meloloskan diri dengan begitu saja ?"

Aku memeluk An An yang berada di samping dan mengerut bibir, setelah itu berkata dengan nada nekat, “Tidak mungkin.”

Ning Zhenfeng menyadari kalau aku sudah memiliki rencana lain, “Kamu mau buat apa, ayah tetap saja akan mendukungmu. Tetapi, kamu tidak boleh tinggal sendirian lagi bersama dua anak ini, pindah saja ke tempatku untuk sementara waktu ini. Kalau tidak aku benar-benar sangat mengkhawatirkan keselamatan kalian bertiga.”

“Tidak perlu lagi. Dalam waktu dua hari ini, kamu mencari orang untuk merawat Bibi Wu saja.”

Setelah selesai bicara aku meletakkan An An dan berdiri, “Aku keluar dulu, setelah pulang, mungkin saja aku dan anakku sudah ada tempat tinggal yang baru, Qin Yuming tidak berani melakukan hal seperti ini lagi di tempat baru itu.”

Wajah Ning Zhenfeng ada reaksi cemas dan bingung yang sangat jelas, namun mungkin saja hubungan antara kami masih belum pulih total, sehingga dia tidak langsung mengutarakan perhatiannya dan hanya mengangguk, “Baik, kamu pergi saja, aku menjaga dua anak ini.”

Aku berbalik badan dan pergi, setelah tiba di lantai bawah dan masuk ke dalam mobil, aku langsung menelepon Cheng Jinshi.

Setelah berdering sejenak, Cheng Jinshi tetap saja tidak mengangkat teleponku, ketika aku bersiap-siap untuk memutuskan sambungan telepon, suara Cheng Jinshi yang lembut langsung menyelinap ke dalam telingaku, “Sedang rapat, kenapa ?”

“Aku mau bahas sesuatu denganmu.” Aku menginjak gas dan berkendara keluar dari perumahan.

Dia hanya setuju dengan tanpa ragu, “Malam ini, boleh ? Aku jemput ke kantormu.”

Aku menatap perjalanan di depan dan berkata, “Sepuluh menit kemudian, ketemu di kafe yang ada di bawah gedung perusahaan Cheng.”

Setelah selesai bicara aku langsung memutuskan sambungan telepon.

Aku sedang bertaruh apakah Cheng Jinshi akan menghentikan acara rapat di kantornya hanya demi bertemu denganku.

Dibandingkan dengan pengorbanan dirinya terhadap Qin Yuming, permintaan aku pada saat ini sama sekali tidak seberapa.

Akan tetapi seandainya dia bahkan tidak rela mewujudkan permintaanku yang tidak seberapa ini, maka dalam pertarungan ini aku sudah terlanjur kalah terlebih dahulu.

Aku menginjak gas dan meningkatkan kecepatan mobil, setelah itu tiba di kafe yang aku katakan barusan.

Aku sedikit tidak yakin, namun ketika aku masuk ke dalam kafe dan melihat Cheng Jinshi yang sedang mengenakan setelan jas berwarna biru, aku melihat sedikit harapan kemenangan.

Qin Yuming, bukannya kamu ingin balas dendam terhadapku ya.

Pembalasan aku terhadapmu akan segera dimulai, apakah kamu sudah bersedia menerimanya ?

Aku menyembunyikan niat di hatiku dan menghampiri Cheng Jinshi, setelah duduk aku langsung berkata dengan terus terang, “Cheng Jinshi, aku sudah selesai berpikir, aku boleh pulang bersamamu.”

Cheng Jinshi merasa sedikit kaget, tatapan matanya yang datar muncul sedikit jejak kesenangan, “Benarkah ?”

“Benar, tetapi aku ada beberapa permintaan, kamu harus menyetujui dulu.” Aku menatapnya dan berkata.

Dia sedikit mengangguk dan berkata, “Kamu bilang saja.”

Aku sedikit menunduk kepala dan mengerut bibir, setelah itu berkata dengan beraturan, “Tidak boleh ikut campur dalam masalah pekerjaanku dan memaksaku, contohnya seperti proyek sebelumnya.”

Reaksi wajah Cheng Jinshi tetap saja tidak berubah, “Boleh.”

“Aku berhak menolak untuk melakukan hubungan mesra beserta interaksi mesra lainnya, ketika aku tidak menyetujuinya, kamu tidak boleh memaksaku.”

Tatapan mata Cheng Jinshi muncul sedikit emosional yang tidak jelas, namun dia tetap menyetujui permintaanku, setelah itu dia mengangkat dagunya yang indah dan mengisyaratkan aku untuk terus berkata.

Aku pura-pura tidak menyadari perubahan emosionalnya, setelah itu aku melanjutkan permintaanku, “Kamu tidak boleh ikut campur ruang lingkup pertemananku, kamu tidak berhak ikut campur terhadap setiap temanku."

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu