Cintaku Pada Presdir - Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
Tidak lama kemudian polisi juga telah tiba.
Sejak masalah Xiao Chen yang terjadi pada sebelumnya, aku sudah lebih berhati-hati dan memasang kamera pengawas di dalam rumah.
Oleh sebab itu, ketika polisi tiba di tempat dan mendengar penjelasan dariku, mereka sudah langsung mengambil data rekaman kamera pengawas.
Berdasarkan hasil rekaman kamera pengawas, ada orang yang mengetuk pintu rumah untuk terlebih dahulu, seharusnya Bibi Wu juga mengetahuinya, pada saat aku tidak ada di rumah, jarang sekali ada tamu yang datang ke rumah.
Oleh sebab itu Bibi Wu sangat waspada, setelah mengintip sekilas dan menyadari bahwa orang yang berkunjung adalah orang yang tidak dikenalnya, Bibi Wu tidak bermaksud untuk membuka pintu.
Namun di luar dugaannya, orang yang berada di luar tidak sabar menanti lagi, sehingga langsung menendang pintu. Setelah itu Bibi Wu langsung menyadari kejanggalan dan bertanya kepada orang di luar dengan nada tinggi, namun orang yang berada di luar malahan langsung menyuruh dirinya untuk menyerahkan kedua anak kecil.
Bibi Wu sangat takut, dia sambil memeluk anak-anak ke dalam kamar dengan gerakan panik dan mengunci semua pintu, setelah itu sambil mengeluarkan ponsel dan meneleponku.
Alhasil, ketika Bibi Wu masih belum selesai berbicara, pintu rumahku telah ditendang oleh seseorang, setelah itu serombongan lelaki yang mengenakan masker langsung menerobos ke rumah dan membuang ponsel Bibi Wu.
Setelah mengancam Bibi Wu dan tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, mereka langsung memukul Bibi Wu dengan gaya preman, setelah itu menghancurkan semua barang di dalam rumah dan mulai menendang pintu.
Seharusnya mereka telah mengatur anak buah yang mengawasi di depan pintu perumahan, sehingga pada saat aku baru saja masuk ke dalam kawasan perumahan, rombongan preman itu langsung mendapatkan telepon pemberitahuan dan meninggalkan tempat dengan gerakan yang sangat terlatih.
Semuanya ini sudah cocok dengan hasil penjelasan Bibi Wu.
Namun apabila hanya mengandalkan pembuktian kamera pengawas, tidak dapat membuktikan kalau mereka bekerja sesuai instruksi orang lain.
“Bapak polisi, kalian lihat sendiri ! Kita sekarang sudah zaman apa, tetapi bahkan ada orang yang begitu keji, kalian harus menyelesaikan kasus ini dengan secepat mungkin ! Kalau tidak keselamatan anak dan cucuku akan terancam di kapan saja.” Ning Zhenfeng berkata kepada polisi dengan nada penuh amarah.
Polisi sudah sedikit terkejut setelah melihat rekaman kamera pengawas, sehingga buru-buru menyetujui dan berkata, “Anda tenang saja, ini tanggung jawab kami, kami pasti akan menutup kasus ini dengan secepat mungkin.”
Tiba-tiba ponselku berdering, aku mengambil ponsel dan berjalan ke balkon, setelah melirik nomor ponsel yang asing, aku mengerut alis dan berkata :”Halo, dengan siapa ?”
“Benar-benar tidak menyangka, nasibmu pada kali ini juga lumayan bagus ya.”
Setelah mendengar kalimat tersebut dan suara yang berasal dari ponsel, aku bahkan dapat memutuskan siapa orang yang meneleponku hanya dalam waktu satu detik.
Setelah itu Qin Yuming tertawa terbahak-bahak, “Tetapi, ini hanya permulaan dari pembalasan, selanjutnya kita saksikan saja, Ningxi.”
Ternyata memang dia.
Aku sangat emosi dan bahkan ingin langsung membunuhnya.
“Kamu benar-benar licik sekali, Qin Yuming, ada apa-apa langsung mencari aku saja, aku tidak akan mengizinkan kamu menyakiti anakku !”
“Jangan menyakiti anakmu ? Boleh juga, kamu tanda tangan di surat cerai saja, aku langsung melepaskan kamu dan anakmu.” Qin Yuming berkata dengan terus terang.
Aku menatap ke pemandangan yang jauh, lalu berkata dengan suara tanpa reaksi, “Kamu begitu menyukai Cheng Jinshi ya ?”
“Benar, dia memang milikku !”
“Tetapi, berdasarkan apa juga ? Qin Yuming, aku adalah istrinya, kalau kamu, paling juga hanya bisa dikatakan sebagai wanita simpnan saja.”
Qin Yuming sedikit kaget ketika mendengar kata-kataku, “Ningxi, apa maksudmu ? !”
“Tidak ada maksud apa-apa juga, aku hanya berpikir, kalau membiarkan semua ini kembali ke posisi awalnya, sepertinya akan sangat seru kan ? Bagaimana menurutmu ? Bukannya akan sangat seru ya ?”
Setelah selesai berkata, aku langsung memutuskan sambungan telepon.
Qin Yuming terus menjebak aku dengan cara yang begitu licik dan kejam.
Apa yang harus aku lakukan ?
Awalnya aku belum mendapatkan keputusan.
Namun pada saat ini, aku sudah sangat jelas.
Seandainya dia tidak mau memberikan jalan keluar kepadaku, maka jangan pernah berharap bisa hidup senang lagi.
Setelah mengambil keputusan, aku memasukkan ponselku ke dalam saku jaket dan masuk ke dalam ruang tamu, saat ini polisi telah meninggalkan rumah.
Beibei yang berbaring di atas sofa tiba-tiba menangis lagi, Ning Zhenfeng buru-buru memeluknya dan menatapku, “Polisi ada bilang juga kalau sifat kasus ini sangat kejam, dan juga akan memecahkan kasus dengan secepat mungkin.”
Aku tersenyum sinis dan berkata, “Tidak ada gunanya juga meskipun menangkap pelakunya, kalau Qin Yuming sudah berani melakukan hal ini, tandanya sudah berhasil meloloskan diri dari kasus ini, jadi meskipun polisi sudah menyelidiki kasus ini, tetap saja tidak akan bisa menangkap Qin Yuming.”
“Kalau begitu kita hanya bisa membiarkan dia meloloskan diri dengan begitu saja ?"
Aku memeluk An An yang berada di samping dan mengerut bibir, setelah itu berkata dengan nada nekat, “Tidak mungkin.”
Ning Zhenfeng menyadari kalau aku sudah memiliki rencana lain, “Kamu mau buat apa, ayah tetap saja akan mendukungmu. Tetapi, kamu tidak boleh tinggal sendirian lagi bersama dua anak ini, pindah saja ke tempatku untuk sementara waktu ini. Kalau tidak aku benar-benar sangat mengkhawatirkan keselamatan kalian bertiga.”
“Tidak perlu lagi. Dalam waktu dua hari ini, kamu mencari orang untuk merawat Bibi Wu saja.”
Setelah selesai bicara aku meletakkan An An dan berdiri, “Aku keluar dulu, setelah pulang, mungkin saja aku dan anakku sudah ada tempat tinggal yang baru, Qin Yuming tidak berani melakukan hal seperti ini lagi di tempat baru itu.”
Wajah Ning Zhenfeng ada reaksi cemas dan bingung yang sangat jelas, namun mungkin saja hubungan antara kami masih belum pulih total, sehingga dia tidak langsung mengutarakan perhatiannya dan hanya mengangguk, “Baik, kamu pergi saja, aku menjaga dua anak ini.”
Aku berbalik badan dan pergi, setelah tiba di lantai bawah dan masuk ke dalam mobil, aku langsung menelepon Cheng Jinshi.
Setelah berdering sejenak, Cheng Jinshi tetap saja tidak mengangkat teleponku, ketika aku bersiap-siap untuk memutuskan sambungan telepon, suara Cheng Jinshi yang lembut langsung menyelinap ke dalam telingaku, “Sedang rapat, kenapa ?”
“Aku mau bahas sesuatu denganmu.” Aku menginjak gas dan berkendara keluar dari perumahan.
Dia hanya setuju dengan tanpa ragu, “Malam ini, boleh ? Aku jemput ke kantormu.”
Aku menatap perjalanan di depan dan berkata, “Sepuluh menit kemudian, ketemu di kafe yang ada di bawah gedung perusahaan Cheng.”
Setelah selesai bicara aku langsung memutuskan sambungan telepon.
Aku sedang bertaruh apakah Cheng Jinshi akan menghentikan acara rapat di kantornya hanya demi bertemu denganku.
Dibandingkan dengan pengorbanan dirinya terhadap Qin Yuming, permintaan aku pada saat ini sama sekali tidak seberapa.
Akan tetapi seandainya dia bahkan tidak rela mewujudkan permintaanku yang tidak seberapa ini, maka dalam pertarungan ini aku sudah terlanjur kalah terlebih dahulu.
Aku menginjak gas dan meningkatkan kecepatan mobil, setelah itu tiba di kafe yang aku katakan barusan.
Aku sedikit tidak yakin, namun ketika aku masuk ke dalam kafe dan melihat Cheng Jinshi yang sedang mengenakan setelan jas berwarna biru, aku melihat sedikit harapan kemenangan.
Qin Yuming, bukannya kamu ingin balas dendam terhadapku ya.
Pembalasan aku terhadapmu akan segera dimulai, apakah kamu sudah bersedia menerimanya ?
Aku menyembunyikan niat di hatiku dan menghampiri Cheng Jinshi, setelah duduk aku langsung berkata dengan terus terang, “Cheng Jinshi, aku sudah selesai berpikir, aku boleh pulang bersamamu.”
Cheng Jinshi merasa sedikit kaget, tatapan matanya yang datar muncul sedikit jejak kesenangan, “Benarkah ?”
“Benar, tetapi aku ada beberapa permintaan, kamu harus menyetujui dulu.” Aku menatapnya dan berkata.
Dia sedikit mengangguk dan berkata, “Kamu bilang saja.”
Aku sedikit menunduk kepala dan mengerut bibir, setelah itu berkata dengan beraturan, “Tidak boleh ikut campur dalam masalah pekerjaanku dan memaksaku, contohnya seperti proyek sebelumnya.”
Reaksi wajah Cheng Jinshi tetap saja tidak berubah, “Boleh.”
“Aku berhak menolak untuk melakukan hubungan mesra beserta interaksi mesra lainnya, ketika aku tidak menyetujuinya, kamu tidak boleh memaksaku.”
Tatapan mata Cheng Jinshi muncul sedikit emosional yang tidak jelas, namun dia tetap menyetujui permintaanku, setelah itu dia mengangkat dagunya yang indah dan mengisyaratkan aku untuk terus berkata.
Aku pura-pura tidak menyadari perubahan emosionalnya, setelah itu aku melanjutkan permintaanku, “Kamu tidak boleh ikut campur ruang lingkup pertemananku, kamu tidak berhak ikut campur terhadap setiap temanku."
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongLove And War
JaneSomeday Unexpected Love
AlexanderThe Great Guy
Vivi HuangCEO Daddy
TantoPrecious Moment
Louise LeeAku bukan menantu sampah
Stiw boyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu