Cintaku Pada Presdir - Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
Aku hanya menganggap karena aku dan Cheng Jinshi telah bercerai, dia tidak ingin mengatakan apa pun kepada aku.
Kemudian, Aku memegang siku Zhou Ziyun dan berjalan menuju lift.
Ketika Aku tiba di ruang perjamuan, saat aku masuk, aku melihat pria itu di antara kerumunan dan pria itu tidak bisa tertutupi di antara kerumunan orang banyak.
Begitu banyak orang, namun Aku hanya melihatnya, langsung melihat Cheng Jinshi pada pandangan pertama.
Aku tanpa sadar melangkah mundur, Zhou Ziyun juga merasakan, tanpa sadar menatap Aku dari sana, "Maaf, Aku tidak tahu apakah dia akan datang, apakah kamu baik-baik saja?"
Aku meremas tanganku, "Iya, tidak apa-apa."
Aku seharusnya memikirkannya, mereka ada orang dalam lingkaran ini, mau di bilang besar memang besar, di bilang kecil, juga tidak kecil.
Di perjamuan ini, bertemu dengan Cheng Jinshi, itu sangat normal.
Dalam percakapan dengan orang lain, secara tidak sadar aku selalu memandang ke arahnya, dan nafas terasa tercekat.
Sepanjang perjamuan, Aku bersama Zhou Ziyun. Aku tidak tahu kapan Cheng Jinshi datang di belakang kami.
"Direktur Cheng, sudah lama tidak berjumpa, di mana nona Su? Tidak bersama denganmu?"
"benar, benar, Direktur Cheng, aku belum sempat untuk memberi selamat padamu. Kamu dan Nona Su benar-benar pasangan yang di utus oleh Tuhan, lelaki dan perempuan hebat!"
"Kapan kalian memutuskan untuk menggelar pesta pernikahan? Tidak tahu apakah aku cukup beruntung untuk menerima undangan pernikahan?"
......
Orang-orang di sekitarnya juga mendengar tentang berita bahwa ia ingin menikahi Su Shanshan, dan mereka mengambil kesempatan untuk mengatakan beberapa kata dengannya.
Namun, aku membelakangi dia dan tidak bisa merasakan raut wajahnya yang semakin dingin.
Hanya merasa bahwa hatiku terhalang oleh sesuatu, sedikit sakit.
"Hati-hati!"
Seorang gadis tergelincir dan hampir keseleo. Anggur merah yang dia bawa dalam gelas terciprat ke arahku.
Tidak mengherankan, seluruh tubuhku terciprat, dan gaun itu ternodai oleh anggur merah dan berubah menjadi merah bata.
“Maaf, aku tidak sengaja!” Gadis itu tampak berusia dua puluhan dan meminta maaf kepada Aku.
Aku juga tahu bahwa hal itu tidak disengaja, mengayunkan tangan dan tertawa berkata: "Tidak apa-apa, tidak apa-apa."
Untung di musim panas, gaun itu tidak akan terasa dingin walau basah, bukan masalah yang besar.
Zhou Ziyun juga berhenti berbicara dengan orang lain dan berbisik, "Apakah kamu tidak apa-apa?"
Aku menggelengkan kepala dan tersenyum, "Tidak apa, hanya hal-hal sepele."
Gadis itu tidak langsung pergi. Dia memandangku dengan sangat menyesal dan berusaha keras untuk memperbaikan keadaan. "Aku tinggal di hotel ini. Ada gaun baru di kamar. Aku merasa ukuran badan kamu mirip denganku. Bagaimana jika kamu mengganti pakaianmu, oke? "
Aku ingin mengatakan tidak perlu, tetapi ketika melihat dia yang merasa menyesal, tidak sanggup untuk menolak, "Baik, kalau begitu akan sangat merepotkanmu."
"Tidak masalah, tidak masalah, aku yang telah membuatmu seperti ini."
Dia tersenyum setelah aku menerima tawarannya.
Aku berpamitan dengan Zhou Ziyun dan pergi ke kamar untuk berganti pakaian dengannya.
Aku mungkin dapat melihat bahwa keluarga gadis ini baik, tetapi ketika dia mengeluarkan baju merek mewah baru musim ini, membiarkan aku memakainya, dan mengatakan bahwa dia tidak membutuhkannya lagi, aku masih saja tidak percaya.
"Ini terlalu mahal, apakah ada pakaian lain? Tidak ada masalah jika kamu pernah memakainya (bekas), aku tidak peduli dengan itu."
Dia tidak sengaja menumpahkan anggur pada diriku, dan gaun aku itu, di bawa ke laundry masih bisa di bersihkan.
Dia meletakkan gaun itu di lenganku dan berkedip, tersenyum dan berkata, "Kamu pakai saja dengan percaya diri. Ini imitasi grade AAA. Tidak terlalu berharga."
Aku melihatnya dengan teliti, tidak seperti tiruan kelas tinggi, tetapi dia mengatakan bahwa tiruan itu kenyataannya, aku tidak enak hati untuk membahas ini terus, membawa gaun tersebut ke kamar mandi dan mengenakannya.
Setelah berganti pakaian, dengan gembira dia membawaku untuk kembali ke ruang dansa.
Aku sudah lama tidak bertemu dengan orang sesederhana ini, dan dari orang yang kukenal, melihatnya, suasana hatiku menjadi lebih baik.
Namun, suasana hati yang baik ini tidak berlangsung selama dua detik.
Sebuah lift datang, baru saja membuka pintu, pria yang keluar dari dalam lift itu meraih pergelangan tanganku, "Ningxi, aku ingin bicara denganmu."
Suhu di pergelangan tanganku semakin panas, aku mengangkat kepala dengan acuh tak acuh, "Apa yang ingin kamu bicarakan?"
Mata hitam Cheng Jinshi memandangi gadis di sisiku. Gadis itu mengerti dan melepaskanku, "kalian ngobrol, kalian ngobrol, aku pergi dulu."
Setelah mengatakannya, kemudian masuk ke dalam lift.
Ketika pintu lift tertutup, Cheng Jinshi memegang pinggangku dan menundukkan kepalanya, lalu menciumku, ciuman yang sangat bersemangat, aku tidak bisa menolaknya.
Aroma anggur, bercampur dengan napasnya yang jernih, tersebar setiap sudut mulutku.
Aku hampir tidak bereaksi apa-apa. Setelah beberapa saat, Aku menginjaknya. Ketika dia melepaskanku, dengan keras aku mendorongnya pergi, "Apakah Direktur Cheng mabuk? Jika perlu, Aku bisa menelepon tunanganmu."
"Iya, aku sudah mabuk."
Dia menatapku sejenak, dan bibir tipis itu, tersenyum ringan, seperti ejekan.
Hatiku tertegun, aku masih tidak mengatakan apa-apa: "Kalau tidak ada apa-apa, aku pergi dulu."
Setelah mengatakannya, kebetulan ada lift yang turun, aku langsung menekan tombol itu, tidak menunggu dia menyelesaikan perkataannya, langsung masuk ke dalam lift.
Saat lift akan tertutup, aku melihat emosi di matanya.
Sepertinya, begitu sunyi dan ada perasaan tidak enak.
Aku dengan santai kembali ke ruang perjamuan dan acara perjamuan hampir usai.
Zhou Ziyun melihatku, mengucapkan beberapa kata perhatian, dan mengantarkanku pulang.
Aku pulang ke rumah dan duduk tertegun lama, baru pergi mengambil piyama dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Sebelum aku selesai mandi, terdengar seseorang mengetuk pintu, semakin keras suaranya, aku segera menyelesaikan mandiku, mengenakan piyama dan membuka pintu.
Segera setelah aku membuka pintu, aku tertegun.
Cheng Jinshi adalah seorang pria pemabuk. Dia memegang kunci di antara jari-jarinya yang ramping dan memasukkan kunci itu ke pintu rumahku, tetapi karena dia mabuk, jadi tidak bisa memasukkannya ke lubang kunci.
Aku hanya berpikir bahwa kunci itu pernah dia temukan, aku mengambil kunci dari tangannya, memasukkannya ke kunci pintu, dan memutarnya.
Ternyata ini adalah kunci rumahku!
Seketika aku tidak bisa mengatakan sesuatu untuk marah, dengan suara yang datar, "Dari mana kamu dapat kunci ini?"
"Kamu tidak membuka pintu, kupikir kamu tidak ingin melihatku lagi, makanya aku menggunakan kunci ini."
Dia menunduk menatapku dengan mata yang merah karena mabuk, menjelaskannya .
Aku meraih rambut yang masih basah dan bertanya lagi, "Mengapa kamu bisa memiliki kunci rumahku?"
Ternyata dia beberapa kali muncul di rumahku, semua karena punya kunci rumahku.
Tidak tahu berapa banyak anggur yang dia minum, dan tubuhnya bersandar pada kusen pintu dengan setengah kesadarannya, "Dengan begini, aku bisa melihatmu kapan saja."
Jawaban pria ini tidak ada yang benar, juga tidak tahu apakah dia benar mabuk atau berpura-pura.
Melihatnya keadaan dia seperti ini, tiba-tiba amarahku tidak dapat di keluarkan.
Tetapi aku tahu, aku tidak boleh berhati lembut.
Aku meletakkan kunci di atas rak sepatu, "Aku mau tidur."
Dengan nada kasar mengatakannya, aku juga bersiap untuk menutup pintu.
Dia tiba-tiba membuka mulutnya dan menghalangi gerakanku, "Kembalikan kuncinya padaku."
Aku memandangnya dengan keliru, "Ini kunci rumahku!"
“Kamu mengambilnya dari tanganku,” dia tidak bergerak dan mengatakan hal yang tidak masuk akal.
Memang pemabuk tidak pernah mengatakan hal yang tidak masuk akal.
Aku kembali ke kamar dan mengeluarkan ponselku, "Aku akan menelepon tunanganmu, lihat apakah dia menyetujuinya. Kunci di tanganmu adalah kunci rumahku."
Dia tidak hanya tidak bergerak, malah mengatakan, "Kamu telepon saja, buka pengeras suara, aku yang akan bicara kepadanya."
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMore Than Words
HannyRahasia Istriku
MahardikaLove In Sunset
ElinaThe Winner Of Your Heart
ShintaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu