Cintaku Pada Presdir - Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
Aku akan berpura-pura tidak melihatnya, menutup pintu kamar pasiennya dan berbaring diatas ranjang pasien, menghela nafas panjang.
Aku tidak tahu ia sudah pergi atau belum, pandangan matanya secara tidak disadarinya terjatuh kepintu kamar pasien.
Tengah malam, Shen Yanting membawa kotak makan masuk kedalam, “Sore hari apakah sudah beristirahat?”
Aku tidak tidur, tetapi aku tetap mengangguk-anggukan kepala, “En, tidur sebentar.”
Aku tidak ingin membuatnya ikut kuatir.
“Baguslah kalau begitu. Sup ini juga dibuat oleh ibu Li Gang , aku lihat kamu tidak memiliki selera apapun disiang hari, malam ini aku memintanya untuk membuatkan sesuatu yang berbeda untukmu.” Ia sambil berbicara sambil meletakkan kotak makan dilemari disamping ranjang, menuangkan sup itu kedalam mangkok.
“Merepotkanmu, sebenarnya tidak perlu kamu datang ke rumah sakit, aku bisa merawat diriku sendiri.”
Aku tidak suka berhutang budi kepada orang lain, lagipula, Shen Yanting , sudah cukup banyak membantuku.
Ia tersenyum ringan tanpa berkata apa-apa, memberikan mangkok sup itu kepadaku, “Ibu Li Gang berkata, ada banyak bumbu-bumbu yang tidak boleh dimakan setelah melahirkan, bahkan garampun harus dikurangi, karena itu sup ini tidak terlalu memiliki rasa. Kamu paling tidak untuk kesehatan tubuhmu sendiri, harus makan paling tidak sedikit.”
“Sudah cukup baik, hanya aku saja yang tidak memiliki selera.”
Aku menerima mangkok itu, meminumnya sedikit demi sedikit, secara tidak sengaja kembali melihat kearah pintu kamar pasien itu.
Orang itu, sudah pergikah?
Shen Yanting menarik sebuah kursi, duduk disamping ranjang pasien, “ahli nutrisimu itu sudah melarikan diri keluar negeri, aku memeriksa catatan keluar negerinya, ia pergi ke Vietnam sana.”
Ternyata itu adalah ulahnya!
Tanganku yang memegang sendok menjadi semakin erat, kuku jemari yang putih pucat menjadi sedikit abu-abu, “Kalau begitu……”
“Akan tetapi, aku sudah membantumu untuk melaporkannya, polisi sebentar lagi akan datang kemari, kamu bekerjasama untuk memberikan pernyataan, menceritakan secara detail kejadian semalam.”
“Baiklah, terima kasih.”
Tetapi biasanya presentase tertangkapnya pelaku kasus yang melarikan diri keluar negeri seperti ini, sangat kecil.
Aku masih memiliki dua orang anak, mereka membutuhkan ibu, aku bole menyia-nyiakan tubuhku sendiri.
Kurang lebih setengah jam berlalu, dua orang polisi dengan seragam polisi mengetuk pintu kamar dan masuk.
“Nona Ningxi , kami menerima laporan, ada orang yang secara sengaja ingin membunuh anda dan anak anda, mohon anda menceritakan kembali dengan jelas kejadian kemarin malam.” Kata polisi itu.
Aku mengangguk-anggukkan kepala, menceritakan kembali kejadian kemarin malam, dari awal hingga akhir.
Termasuk, detail dimana setelah An An membalik mangkuk berisi sup itu, Xiao Chen kembali menyediakan semangkuk untuknya.
Polisi itu tanpa tertinggal sekatapun menuliskan seluruh cerita itu, setelah itu memberikan tulisan itu kepadaku untuk ditanda tangani, “Saat ini tidak ada bukti yang substansial, karena itu mungkin perkembangan kasus ini akan sedikit terpengaruh.”
“Mohon anda untuk sesegera mungkin memecahkan kasus ini.”
Suatu suara tiba-tiba terdengar masuk dari arah pintu dengan nada tertahan rahangnya yang mengeras.
Pandangan mataku mengarah kepintu itu melihat, hanya terlihat, wajah Cheng Jinshi yang terlihat sangat suram, terdapat amarah yang tidak dapat diabaikan.
Mungkin, mendengarku membicarakan hal kejadian semalam.
Dia adalah orang yang sering muncul dimajalah finansial, karena itu para polisi tentu mengenalinya, sikapnya secara otomatis menjadi hormat dan berhati-hati, “Tuan Cheng Jinshi , tenang saja, kami pasti akan sekuat tenaga dengan segera memecahkan kasus ini, memberikan laporan kepada anda semua.”
Setelah para polisi selesai mengatakannya, mengambil kembali laporan pernyataan yang sudah ku tanda tangani dari tanganku, “Kalau begitu kami mohon pamit terlebih dahulu, kembali ke kantor polisi kemudian sesegera mungkin meletakkan kasus ini dan memeriksa.”
Setelah polisi pergi, didalam kamar pasien hanya tersisa kami bertiga, suasana menjadi sedikit hening.
Shen Yanting berinisiatif memecahkan keheningan, “Aku pergi dulu untuk mencuci mangkok, kemudian mencari dokter untuk menanyakan keadaan si bayi.”
Aku tahu, ia ingin memberikan waktu kepada ku dan Cheng Jinshi, memberikan sedikit ruangan untuk suami-istri.
Tetapi, ini juga untuk apa.
Aku membuka mulut untuk menolaknya, “Tidak perlu, nanti saja aku pergi bersamamu untuk melihat si bayi.”
Selesai mengatakannya, aku kembali melihat kearah Cheng Jinshi, “Tuan Cheng Jinshi , apakah anda bisa pergi sekarang? Aku ingin beristirahat.”
Wajahnya terlihat sedikit emosi, dengan lurus menatap kepadaku, “Ningxi……”
“Tuan Cheng Jinshi , ia baru saja selesai melahirkan, memerlukan istirahat yang banyak, anda jangan mengganggunya, mohon keluar.” Shen Yanting dengan nada tenang memperingatinya.
Cheng Jinshi dengan wajah penuh kejahatan dan suara rendah bertanya padanya, “Kamu? Bagaimana denganmu? Kamu dengan status apa tetap berada disini?”
“Teman, sebagai teman, apakah tidak cukup.
Shen Yanting tanpa terlambat sedikitpun, membuat tanggapan yang sangat kontras dengan Cheng Jinshi yang penuh dengan amarah.
Cheng Jinshi kehabisan kata-kata untuk diucapkan, pandangan matanya beralih kepadaku, perlahan-lahan menjadi pahit dan dingin, nada bicaranya juga menjadi lembut, “Aku akan terus berada disini, sampai kalian berdua ibu dan putri menjadi aman.”
Aku mungkin lemah dengan perlakuan lembut, ia berkata seperti itu, aku merasa pandangan mataku seketika menjadi buram.
Dari lorong terdengar derupan langkah kaki yang berantakan, Ning Zhenfeng sambil memeluk An An masuk kedalam pintu, melihatku, dengan segera bertanya: “Bagaimana, bagaimana tubuhmu? Bagaimana ucu perempuan ku?”
Pagi hari, pembantu rumah Bibi Wu meneleponku, bertanya aku ada dimana, aku memberitahunya anakku lahir lebih awal, aku sedang dirumah sakit.
Dipikir-pikir, Ning Zhenfeng pasti mengetahui berita itu dari Bibi Wu itu, karena itu ia terburu-buru datang kemari.
“Aku baik-baik saja, hanya saja keadaan anak itu sekarang masih tidak terlalu stabil.”
Aku melihat An An , lupa akan luka yang masih ada ditubuhku sendiri, secara tiba-tiba terduduk tetapi rasa sakit seketika membuatku mengeluarkan suara menahan sakit kemudian dengan keras terjatuh kembali keatas ranjang pasien.
An An melihat aku yang seperti ini, seketika langsung menangis, “Ibu, ibu……”
Ning Zhenfeng memikirkan aku yang baru saja melahirkan dan An An yang sedang dalam masa nakal, tidak berani membiarkanku menggendongnya, hanya menggendongnya mendekat, “An An yang nurut yaa, tubuh ibu sedang tidak sehat, tidak bisa menggendongmu.”
An An yang mendengarnya berkata seperti itu, menangis dengan keras, wajah kecil dengan muka melas melihat kepadaku, seperti sedang kuatir dengan tubuhku.
Hatiku benar-benar melembut, menggendongnya hingga kesamping ranjang, dengan suara lembut dan pelan membujuknya, “Sayang, ibu tidak apa-apa, ibu melahirkan seorang adik perempuan untukmu, karena itu sekarang tidak memiliki tenaga untuk menggendongmu. Nanti adikku masih perlu bersandar padamu untuk melindunginya, karena itu, jangan menangis. Ok?”
Ia seolah-olah mengerti, mengedip-ngedipkan mata besarnya, dan air matanya benar-benar berhenti.
Ning Zhenfeng melihat aku yang membujuknya, masih tidak dapat menahan diri dan bertanya: “Apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba melahirkan lebih awal?”
Aku hanya bisa mengulangi apa yang tadi aku ceritakan kepada polisi tadi, membuatnya lebih simple dan memceritakan ulang kepadanya.
Ia seketika menyalahkan dirinya sendiri, matanya mengedipkan air mata, “Ini adalah kesalahanku, aku melihat Xiao Chen cukup jujur , tidak disangka ia tidak hanya menyakitimu, anak yang masih sekecil itupun menjadi menerima……”
“Paman, ini sama sekali bukan salahmu, data tentang Xiao Chen sudah kuperiksa, latar belakangnya selama ini sangat bersih, ditempat lamanya bekerja itupun juga memiliki reputasi yang baik.”
Shen Yanting mengeluarkan suara dan menghiburnya, berhenti sejenak kemudian, “Kali ini, pasti ada seseorang yang menghasutnya atau memaksanya, karena itu ia baru akhirnya memutuskan untuk melakukan hal seperti ini. Ini semua, dilur dugaan kita, tidak dapat menyalahkanmu.”
Aku sama sekali tidak terkejut, tetapi Cheng Jinshi dan Ning Zhenfeng bersamaan melihat kearahnya.
Ning Zhenfeng dengan sedikit tidak percaya, “Benarkah?”
Shen Yanting mengangguk-anggukkan kepalanya, membuka mulutnya dengan penuh arti, “Ia tidak lain hanyalah sebuah pion, yang merencanakan semua ini, sebenarnya juga tidak susah untuk ditebak.”
Yang merencanakan semua ini adalah orang itu……
Sudut bibirku menunjukkan senyuman mengejek, dari nadanya itu, aku dapat mendengar, aku dan dirinya, seolah-olah terpikirkan untuk pergi bersama-sama.
Novel Terkait
Air Mata Cinta
Bella CiaoThe Sixth Sense
AlexanderI'm Rich Man
HartantoTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniCinta Yang Dalam
Kim YongyiMata Superman
BrickAkibat Pernikahan Dini
CintiaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu