Cintaku Pada Presdir - Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
Aku juga tidak menunggu lagi perkataan Cheng Jinshi, melangkahkan kaki berjalan ke bagian belakang mobil, menarik pintu mobil Bentley.
Sekali naik mobil, aku langsung mengeluarkan amarah, sangat berterima kasih dan berkata ke Shen Yanting: “Terima kasih ya!”
Pesan tadi itu, dikirim oleh Shen Yanting untukku.
Pria itu melihatku sendirian berdiri di depan pintu hotel, bertanya perlu tidak dia mengantarku.
“Juga kebetulan sekali, aku juga di hotel ini ada perjamuan bisnis, dengar-dengar pesta perayaan kantor kalian juga bisa diadakan di sini, masih berpikir bisa tidak bertemu kamu, terakhir sekarang bertemu.” Shen Yanting tersenyum, membelokkan stir dan pergi.
Di luar mobil, Cheng Jinshi juga menurunkan jendela mobil, sepasang sorotan mata yang mendalam dan tenang itu langsung melototi mobil Shen Yanting ini, tapi karena kaca yang terlapisi riben, pria itu tidak bisa melihat ke dalam.
Aku menarik balik sorotan mata, tersenyum sebentar, “Aku kira kamu sudah kembali ke Eropa, tidak disangka masih menetap di Kota Nan.”
“Kali ini datang untuk meneliti pasar, bisa menetap lebih lama.”
Shen Yanting berkata, menginjak gas dan mengemudikan keluar dari tempat parkir.
“Seperti sebuah mimpi yang tak dapat diraih, sekali tersentuh langsung remuk…”
Ponselku tiba-tiba berdering, sekali aku lihat, langsung matikan.
Pikirannya semuanya berada pada Qin Yuming, benar demikian kenapa mau mengurusiku lagi.
Siapa yang sangka, aku langsung matikan, dia menelepon lagi.
Sorotan mataku menyoroti kaca spion, mobil pria itu mengikuti dengan erat, tidak ada cara, hanya bisa menerima telponnya, “Apa ada masalah?”
“Turun dari mobil!” Dia marah.
Aku tersenyum datar sebentar, mengejek berkata: “Tidak perlu, kamu pulang saja, lanjut menghadiri pesta perayaan sana.”
“Apa maksud kamu ini?”
Pria itu seperti menggigit gigi bertanya.
“Tidak bermaksud apa-apa.”
Perkataanku baru saja terlontar, mobil pria itu menambah kecepatan dengan kencang, seakan seperti macan tutul yang menggila, langsung menghadang, menahan mobil kami.
“Suamimu?”
Shen Yanting juga merasa ada yang tidak benar.
Aku merapatkan bibir, “Iya.”
Seorang suami yang hatinya terisi oleh wanita lain, ada suami tetap saja lebih baik tidak ada.
Mobil Cheng Jinshi sekali lagi ingin memaksa mobil kita berhenti, Shen Yanting mengontrol stir mobil, mengelak Cheng Jinshi, dengan tidak tenang menyaran, “Bagaimana kalau, kita berhenti saja, kamu ibu hamil, seperti ini terlalu bahaya.”
“Dia tidak peduli semua ini.”
Aku tersenyum pahit sejenak, menggeleng kepala.
Shen Yanting sepertinya kedengaran sesuatu, wajahnya terasa sedikit simpati, berpesan dengan ramah, “Kamu duduk yang baik, perhatikan keselamatan.”
Dia tiba-tiba menginjak gas, kemampuan Bentley sangat hebat, tidak berapa saat, langsung melampaui.
Juga, ada mobil lain yang terus masuk, cepat sekali, tidak terlihat mobil Cheng Jinshi.
“Ow….”
Mobil dikendarai dengan sangat kencang, aku agak sedikit tidak enak, menutup mulut dan ingin muntah.
Shen Yanting perlahan memperlambat kecepatan mobil, perhatian dan membuka mulut, “Apa kamu tidak apa-apa?
Mukaku memucat, tapi merasa tidak ada apa-apa, “Tidak apa-apa, terima kasih.”
Meski aku sudah menjawab seperti ini, pria itu masih saja mengemudikan mobil masuk ke rumah sakit.
“Aku sungguh tidak apa-apa….” Aku tidak bisa menangis dan tertawa berkata padanya, dalam perut mual kembali, aku mendorong dan membuka pintu mobil berlari pergi keluar, muntah di tong sampah.
“Masih bilang tidak apa-apa? Kasih dokter periksa saja, seperti ini juga bisa lebih tenang sedikit.”
Shen Yanting mengambil satu botol air mineral dari mobil, membuka tutupnya memberikan kepadaku.
Aku dengan sangat berterima kasih menerimanya, “Ok.”
Setelah beberapa pemeriksaan, Shen Yanting baru kembali tenang lagi, “Untung saja tidak ada apa-apa.”
Aku dengan penuh senyuman melihat Shen Yanting, “Hari ini sangat terima kasih ke kamu, sudah penunda banyak waktumu.”
“Hal kecil saja, jangan sungkan, aku antar kamu pulang saja!”
“Tidak perlu tidak perlu, dari sini sudah sangat dekat ke rumahku, aku naik taksi pulang saja.”
“Sekarang sudah larut malam….”
Shen Yanting masih tidak tenang, tapi berkata sampai setengah, ponsel berdering, setelah Shen Yanting mengangkat telpon, meminta maaf tersenyum sebentar, “Kantor ada sedikit masalah darurat, kelihatannya, kamu hanya bisa pulang sendiri.”
Aku mengangguk, “Baik, kamu sibuk sana.”
Shen Yanting sendiri yang memanggil sebuah taksi, melihat aku naik mobil, baru tenang.
Cheng Jinshi terhadapku, memang agak tidak seperti orang asing yang baru ketemu dua kali.
Dalam hatinya, sebenarnya siapa aku ini.
Taksi mengendari masuk ke komplek, berhenti di depan pintu rumah, aku baru turun mobil, dari depan berjalan satu orang yang bertubuh tinggi dan besar, menghadang jalanku.
Ekspresi Cheng Jinshi yang murung, harusnya minum tidak sedikit alkohol, dengan bau alkohol yang menempel, “Siapa pria itu tadi?!”
“Utusan ayahku untuk menjemputku.”
Aku tidak ingin membuat Shen Yanting kesulitan, asal saja mengarang alasan.
“Oh ya?” Dia dengan mabok melihatku, agak sedikit tak percaya.
Aku tidak ingin mempedulikan dia lagi, “Menyingkir sana.”
Dia berdiri tegap, bertanda tidak mau memberiku jalan.
Tubuh dan hatiku lelah, melihat pria itu, membuka mulut dengan suara dingin, “Setelah anak lahir, mungkin, kita boleh mempertimbangkan untuk bercerai.”
Dalam sepasang mata yang mabok ada rasa terkejut, “Apa yang kamu bilang?”
“Aku bilang cerai, aku sudah tidak berharga lagi, bukannya begitu?”
Projek sudah selesai, tunggu bayi lahir, juga tidak ada ikatan lagi di antara kita.
Cheng Jinshi marah menggigit gigi, “Apa kamu ingin bercerai?!”
“Iya.” Aku sama sekali tidak kepikiran, langsung saja menjawab.
“Jangan pernah berpikir!”
Cheng Jinshi dengan tegas melontarkan perkataan ini, mengambil keluar ponsel dan menelpon ke Chen Lin, menyuruh Chen Lin menjemputnya.
Badan yang besar tinggi dan gagah itu, dengan sangat tertekan berjalan pergi keluar komplek, perlahan berjalan menjauh, bersatu dengan kegelapan malam.
Aku menghela nafas panjang, berbalik badan berjalan masuk ke pintu rumah.
An An sedang bermain di atas ranjang, setelah aku mandi, mengganti baju tidur, memeluknya masuk ke dalam pelukkan, membujuknya tidur.
Tak lama kemudian dia sudah tertidur, aku melihat kegelapan malam di luar sana, dalam benakku terus muncul bayangan Cheng Jinshi.
Berbaring di ranjang, sulit tertidur.
Setelah bercerai denganku, dia bisa dengan terang-terangan bersatu dengan Qin Yuming, bukannya seperti itu.
Kenapa, tidak bersedia ya.
Aku tidak bisa mengatakan keluar perasaan apa dalam hatiku, agak sedikit bahagia dia tidak menyetujui, juga merasa tidak mengerti.
Keesokan pagi yang segar.
Dadaku penat sekali, dengan samar-samar membuka mata, An An dengan suara yang lembut bersandar di tubuhku, tangan yang berdaging mau menyerang mataku.
Aku tak tahan untuk mencubit pipinya yang putih dan kenyal itu, dengan memanjakan berkata: “Anak nakal.”
Dia sekarang ini adalah penghibur utama hatiku.
Kelihatan dia, aku baru terus punya keberanian dan kekuatan untuk terus berjalan ke depan.
Setelah aku mandi, mengganti pakaian, menggendongnya turun makan sarapan pagi.
Hari ini, hari dimana aku berencana meninggalkan Group Dongchen.
Aku menemani An An bermain sebentar, baru keluar pergi ke kantor.
Sesampai di kantor, membereskan barangku sendiri ke dalam sebuah kotak, menggendongnya dan pergi.
“Aiyo, desainer besar Ning, mau pergi kemana ini?”
Qiao Jing membawa gelas dari arah depan berjalan kemari, menghadang di depanku, sudah tahu masih bertanya.
Aku dengan dingin melihatnya, “Menyingkir sana.”
Suaranya sangat penuh penghinaan, “Sok apa kamu, apa gunanya bisa membuat desain yang bagus, tetap saja disapu keluar.”
Sejak setelah produk meledak terjual, dia awalnya masih segan terhadapku, sekarang sekali melihatku mau pergi, sikapnya jadi semakin parah lagi.
Tentu saja, tidak hanya wanita itu.
Tidak sedikit orang senang dalam hati, menginginkan sekali aku segera pergi baru bagus.
Seakan setelah aku pergi, mereka bisa langsung berhasil saja.
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniYour Ignorance
YayaLove In Sunset
ElinaCinta Yang Terlarang
MinnieCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu