Cintaku Pada Presdir - Bab 34 Mendapatkan Bukti
Bab 34 Mendapatkan Bukti
Aku bersandar pada pintu, aku berpikir sekian lama tanpa mendapatkan jawaban.
Setelah emosiku stabil, aku melihat keluar dan melihat dia telah pergi.
Perumahan ini terletak di pusat kota, dan ada SMP terkenal di sini. Rumah ini banyak peminatnya, dalam satu minggu sudah ada banyak orang yang melihatnya.
Tapi karena harganya cukup mahal, mereka masih mempertimbangkannya kembali.
Aku semakin tidak tenang jika belum mendapatkan bukti. Ditambah dengan Feng Zhe yang terus mendesakku. Aku akhirnya pergi mencari agen untuk menurunkan harga rumah.
Hari Senin saat aku baru sampai kantor, ada agen yang meneleponku dan berkata ada yang berminat membeli rumahku dan dia tidak buru-buru tinggal di sana. Asalkan aku setiap bulannya membayar uang sewa 5.000.000 rupiah, maka aku dapat terus tinggal di sana.
Kupikir dia pasti penipu atau orang bodoh, harga sewa di perumahan ini paling murah 8.000.000 rupiah, dan dia hanya memberikan harga sewa 5 juta padaku?
Walaupun berpikir demikian, tapi aku menyetujuinya.
Saat istirahat siang, aku berjanji untuk bertemu dan berbincang dengan agen.
Tanpa disangka, sang pembeli langsung menandatangani surat kontrak dan langsung mengirimkan uang padaku. Setelah itu dia baru bertanya tentang masalah balik nama.
Karena dia sudah mentransfer uang untukku, maka aku tidak enak jika terus mengulur waktu. Aku menghubungi Zhou Ziyun untuk meminta izin, setelah itu pergi mengurus surat balik nama.
Setelah selesai, dia memanggilku dan bicara dengan wajah penuh senyum: “Nona Ning, aku sekarang adalah pemilik rumah ini, boleh kita berteman di Wechat?”
Aku sedikit malu dengan pikiranku tadi kepadanya, aku kemudian mengeluarkan telepon genggam dari dalam tas dan berkata: “Baiklah.”
Aku menambahkan Wechatnya dan menuliskan nama Song Jing.
Setelah itu dia pergi dengan mobil sportnya. Karena sudah tidak banyak waktu, aku segera menelepon Feng Zhe untuk janjian dengannya agar dia dapat membawakan bukti yang kumau.
Aku menentukan titik di sebuah kafe dekat kantor polisi. Aku seperti sedang berhalusinasi saat menuju ke sana.
Aku...Apakah aku dapat membuat Song Jiamin membayar harga terhadap apa yang telah dia lakukan?
Ibuku meninggal dan aku kesakitan karena anakku keguguran, semua hal itu masih teringat jelas dalam ingatanku. Aku mengepalkan telapak tanganku berusaha untuk mengendalikan kebencian yang sangat besar ini.
Aku kehilangan dua orang yang sangat berharga dalam hidupku, dan itu semua karena Song Jiamin, bagaimana aku tidak membencinya!
Saat aku masuk ke dalam kedai kopi, aku melihat Feng Zhe melambaikan tangan padaku.
Aku menghampirinya dan duduk, aku bicara dengan tidak sabar: “Di mana rekaman dan bukti itu?”
Dia mengeluarkan sebuah USB dari dalam kantongnya dan menaruhnya di atas meja kemudian berkata: “Semuanya ada di dalam.”
Aku mengambil USB itu dan berkata: “Kamu tidak berbuat macam-macam ‘kan?”
Aku tidak terlalu percaya dengannya.
Dia tertawa kemudian mengambil tas laptop, mengeluarkan dan menyalakan laptop dan mendorongnya ke hadapanku: “Nona Ning, kamu lihat saja dulu. Aku hanya butuh uang, tidak perlu megerjaimu.”
“Bagus kalau begitu.”
Aku memasukkan USB ke dalam laptop dan membuka file yang ada di dalam. Tubuhku bergetar saat membuka video.
Song Jiamin memegang dagu Ibuku dengan sebelah tangannya dan tangan yang satunya lagi memasukkan obat ke dalam mulutnya. Tatapan Ibuku pasrah tanpa perlawanan. Dia sepertinya tidak berdaya untuk melakukan perlawanan dan seakan berani menghadapi kematian.
Selesai melihat video, aku melihat foto dan tanggal pengambilan foto di sudut kanan bawah. Tanggalnya lebih mendekati tanggal kematian Ibuku, dari pada tanggal pada foto Nenekku.
Dadaku sesak, aku membuka rekaman sambil gemetaran dan mendengarnya dengan seksama.
“Feng Zhe, tolong carikan obat tidur untukku, boleh?”
“Obat tidur?”
“Ningxi sungguh tidak takut mati, dia masih saja tidak mau bercerai dengan Cheng Jinshi, jadi aku akan mencelakakannya lagi.”
“Sayang, apa rencanamu?”
“Jika Ibunya yang setengah mati itu meninggal, dia pasti akan merasakan kesakitan, degan begitu apa dia masih bisa melawanku?”
“Benar ucapanmu, tapi di mana aku bisa mendapatkan obat tidur untukmu?”
“Biar aku saja yang mencarinya, kamu hanya mencariku saat butuh uang saja!”
……
Aku mendengar suara asli Song Jiamin.
Dia melakukan ini semua untuk bisa menjadi istri Cheng.
Jika aku bercerai sejak awal, dia mungkin tidak akan berbuat demikian.
Singkatnya, Ibuku meninggal karena aku.
Aku kesal dan merasa bersalah, aku mencubit telapak tanganku, aku kesakitan karena kuku jari menusuk ke dalam daging, aku bertanya: “Apa yang dikatakan Song Jiamin dengan Ibuku di dalam kamar?”
Aku tahu bagaimana sifat Ibuku, pasti Song Jiamin telah mengatakan sesuatu padanya, sehingga dia tidak melawan dan pasrah begitu saja.
Feng Zhe meneguk kopi perlahan dan menaikkan pundaknya: “Aku tidak tahu, aku merekamnya diam-diam dan tidak memperhatikan apa yang dia katakan.”
Air mataku mengalir, aku menutup mataku dan bersandar pada sofa. Aku menunduk dan menghapus air mataku dan setelah emosiku stabil, aku berkata: “Kamu pergi bersamaku ke kantor polisi sebagai saksi.”
Jika Feng Zhe dapat menjadi saksi dan buktinya lengkap, Song Jiamin tidak akan bisa lari lagi.
Dia melotot dan langsung menolak: “Tidak mungkin!”
“Aku tahu kamu khawatir jika Cheng Jinshi meminta pertanggungjawabanmu padamu bukan?”
Tentu saja, Feng Zhe dan Song Jiamin adalah sepasang pezina.
Feng Zhe mengangguk: “Benar, tidak mungkin aku melakukan hal ini. Aku hanya mau uang, bertemu dia mau mencari mati.”
Aku menatapnya dan bicara dengan tegas: “Aku berjanji padamu, Cheng Jinshi tidak akan melakukan apa-apa padamu.”
Aku tidak tahu dari mana datangnya keberanian berkata demikian padanya. Tapi aku sangat yakin.
Dia berpikir sejenak dan berkata: “Aku akan mempertimbangkannya.”
Aku tidak bisa memaksanya dan hanya bisa menerima: “Baiklah, aku akan membawa bukti ini ke kantor polisi, jika semua bukti ini aman, aku akan memberikan uang padamu.”
Selesai bicara, aku mengeluarkan USB dari laptop, berdiri dan melihat kantor polisi yang berada di seberang kafe dari dalam jendela, hatiku bergetar.
Ibu, lindungi aku dari langit, agar aku dapat memasukkan memenjarakan orang yang telah membunuhmu!
Feng Zhe juga berdiri, dia bicara sambil merapikan tas laptopnya: “Aku akan pergi denganmu, tunggu aku di depan kantor polisi.”
“Baiklah.”Aku tahu, dia khawatir aku akan kabur setelah mendapatkan bukti.
Langkahku tegas berjalan menuju kantor polisi, telapak tanganku basah, aku merasa USB nya sangat panas.
Aku masuk dan menyerahkan USB pada polisi: “Halo, aku datang untuk melapor.”
Setelah mengisi data dan mengikuti semua alur, aku tidak sabar untuk mendapatkan jawaban. Apakah bukti ini akan cukup untuk memenjarakan Song Jiamin.
Aku takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Polisi segera memberitahuku, mereka akan menginterogasi Song Jiamin terlebih dahulu, jika sudah terbukti bersalah baru akan ada keputusan.
Aku keluar dari kantor polisi dan merasa lebih tenang. Tapi, aku tidak merasakan kepuasan karena telah membalas dendam.
Apa pun yang kulakukan, Ibuku dan anakku yang tidak berdosa itu sudah tidak akan kembali lagi.
Apa keputusan hukuman untuk Song Jiamin, aku masih tidak tahu.
Setelah memberikan uang pada Feng Zhe dan setelah berkali-kali berjanji padanya, dia masih saja tidak mau menjadi saksi. Dia masih mempertimbangkannya, aku hanya bisa setuju.
Aku kembali ke rumah dengan lelah. Keluar dari lift, aku melihat seseorang yang tinggi dan tegap berdiri di depan pintu rumahku sambil merokok.
Aku mendekat dan menepis asap rokok, aku bertanya dengan dingin: “Ada keperluan apa?”
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraThe Sixth Sense
AlexanderIstri Yang Sombong
JessicaInventing A Millionaire
EdisonThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoSang Pendosa
DoniCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu