Cintaku Pada Presdir - Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?

Hatiku tergerak, menoleh melihat Cheng Jinshi dan tidak berbicara.

Cheng Jinshi berdiri, memiringkan pinggang dan menggendong An An, memberikan satu kantong belanjaan yang ada di tangan kepadaku, memegang daguku, “Ganti dan kenakan gaun ini, malam nanti ada pesta perayaan.”

“Ok.”

Aku dengan datar menjawab, membawa kantong belanjaan itu kembali ke kamar dan mengganti baju.

Melihat gaun yang dipersiapkan untukku ini, dalam hatiku merasa sedikit kejutan, modelnya elegan, tapi juga berdesain sedikit sexy.

Mungkin mempertimbangkan perut hamilku, juga bukan model yang merampingkan badan, tapi masih sangat bagus.

Aku mengganti pakaian dan mengenakan gaun, memakai sepatu datar berwarna perak, baru turun ke bawah pergi mencari pria itu.

Cheng Jinshi sudah menggendong dan membawa An An masuk, di ruang tamu bermain membuat dia senang hati.

Cheng Jinshi jarang sekali menemani An An, tapi An An sangat menempel dengannya, hubungan darah sungguh sangat ajaib.

“Jam berapa pesta perayaannya mulai?”

Aku menghampiri ke sana dan bertanya.

Cheng Jinshi melihat sebentar jam tangan di tangannya, “Sekarang pergi kurang lebih waktunya, ayo pergi.”

Aku mengangguk, memesan bibi Mo jaga An An dengan baik, lalu pergi keluar dengannya.

Pesta perayaannya pasti di sebuah hotel berbintang lima, tempatnya dihiasi dengan gemerlap dan meriah, sinar lampunya menyilaukan mata, tidak sedikit orang ternama di kalangan ini datang, ramai bukan main.

Saat aku dan Cheng Jinshi bersamaan masuk, seketika ada banyak sorotan mata yang melihat kemari, menilai dan memandangi, ada kecurigaan.

Seakan, sedang menebak hubunganku dan Cheng Jinshi.

Qin Yuming dan Su Shanshan, juga datang melihat kemari, masing-masing berpikiran aneh.

Aku dengan percaya diri, tersenyum kecil terhadap mereka, dengan alami menggandeng tangan Cheng Jinshi, diluar dugaan, tangan Jinshi berbalik menggandeng tanganku.

Menghela nafas dalam hati.

“Kak Jinshi.” Song Jing berjalan kemari, menyapa beberapa kali, juga dengan wajah penuh senyuman berkata padaku: “Kakak ipar, kamu adalah tokoh utama malam ini, selamat ya!”

“Terima kasih, selamat menikmati dengan baik.” Aku tersenyum sebentar.

Dia memanggil seperti ini, banyak sekali orang yang awalnya masih curiga, tiba-tiba saja mengerti hubunganku dengan Cheng Jinshi, juga melihat perut hamilku, satu per satu memberiku selamat.

“CEO Cheng, selamat ya, kecepatanmu cepat juga, An An sudah mau punya adik.”

“CEO Cheng nyonya Cheng sungguh bernasib baik sekali, rumah tangga dan karir semuanya berhasil!”

“Benar sekali, kali ini pangeran atau putri ya? Tapi anak laki-laki atau perempuan semuanya baik, kalau anak perempuan, anak laki-laki dan perempuan ada semua, satu kata komplit!”

Cheng Jinshi dengan tenang menjawab.

“Heh, kamu jangan terlalu bersenang hati.” Su Shanshan berjalan kemari, dengan suara kecil berkata padaku.

Aku membalas dengan satu senyuman, sama sekali tidak ingin memperdulikannya.

Qin Yuming dengan terang-terangan berdiri di tempat yang berjarak tidak jauh, hanya saja, sorotan matanya terus melototi perutku, membuatku sangat tidak leluasa, tanpa beralasan merasa waspada.

“Nona Yuming, kamu juga datang ya!”

Su Shanshan dengan hangat memanggil Qin Yuming, dan Qin Yuming, tersenyum sebentar, perlahan berjalan kemari.

Tanganku yang menggandeng tangan Cheng Jinshi secara reflek semakin mengerat, tangan jadi kosong, pria itu melepaskan aku….

Di hatiku seperti ada semburan angin dingin yang berhembus kemari, sekujur tubuh menjadi dingin, juga tidak bisa tidak memaksakan diri sendiri untuk tenang, “Aku pergi mengambil segelas jus.”

Cheng Jinshi mengangguk kecil.

“Xiao Xi, jangan pergi, tadi terlalu banyak orang, aku belum sempat memberimu selamat. Serangkaian produk semua sudah menjadi barang populer, ikut bergembira sekali untukmu!” Qin Yuming berkata dengan lemah lembut, sorotan mata, namun masih berkali-kali menyoroti perutku.

Seakan cemburu, seakan juga tidak rela, bahkan… juga berharap.

Terakhir saat aku berhasil menebak sebuah perasaan, di hati samar-samar menebak sesuatu, tersenyum, “Kamu seharusnya juga sangat gembira baru benar, mengingat kamu juga mendapatkan keuntungan.”

Aku sama sekali tidak percaya, dia bisa sungguhan gembira padaku, tidak perlu mengatakan perkataan yang berpura-pura ini.

Senyuman wanita itu seketika menjadi kaku, tapi hanya dalam sekejap, dia kembali tersenyum lagi, “Bayinya 3-4 bulan lagi sudah mau lahir, apa aku boleh mengelusnya?”

“Em, boleh, dia sekarang sering menendang perutku.”

Aku menyebutnya anak, nada suaraku dengan reflek menjadi lembut.

Qin Yuming terkejut melihatku, mengangkat tangan, dengan tidak pasti bertanya, “Apa benar?”

“Tentu saja benar, anak-anak juga sangat suka kalau ada orang bermain dengannya.”

Aku mengangguk, tidak berpikir banyak.

“Yuming….” Ekspresi muka Cheng Jinshi tidak terlalu enak dilihat, seakan sedang khawatir akan sesuatu, mencoba untuk menghalangi.

Qin Yuming dengan semangat mengelus perutku, sampai ujung jari juga tidak bisa dikontrol untuk gemetar, “Bagus sekali….”

Aku agak terdiam, melihat responnya sekarang ini, ditambah dengan pandangan matanya tadi itu…. dalam hati dengan samar-samar tertebak sesuatu.

Su Shanshan agak sedikit terkejut dengan respon Qin Yuming yang begitu besar, menarik lengannya, tanpa merendah diri melihatku sejenak, berkata: “Nona Yuming, ini adalah anaknya, bukan anakmu.”

Perkataan yang tak bermaksud dari Su Shanshan, membuat muka Qin Yuming menjadi kaku, dia dengan segera menarik kembali tangan, menutupi kekakuannya, tersenyum berkata: “Selamat untuk Ning Xi dan Jinshi, dua anak, rumah nanti akan semakin ramai.”

Aku mendongak melihat muka dingin Cheng Jinshi, dada agak sedikit penat, saat ingin berbicara, pergelangan tangan dicengkram pria itu, membawaku langsung pergi ke samping.

Cheng Jinshi mempertimbangkanku yang sedang hamil, tidak berjalan dengan sangat cepat, tapi tenaganya itu tidak bisa diabaikan.

Cheng Jinshi terus menarikku sampai ke samping area istirahat, “Kamu duduk istirahat sebentar, perhatikan kondisi tubuhmu dengan baik.”

“Kenapa? Bersedih untuk pujaan hatimu, apa khawatir Qin Yuming cemburu?”

Ujung hidungku terasa nyeri, dengan dingin mencemooh pria itu.

Cheng Jinshi berbalik badan mau pergi, kesedihan dalam hatiku seakan mau meledak, “Kamu sangat peduli akan perasaan wanita itu, kapan kamu bisa peduli perasaanku?!”

“Bukannya kamu sekarang baik-baik saja?” Cheng Jinshi dengan datar memandangiku sekilas.

Aku tak dapat menahan tawa, “Di matamu, asal aku belum mati, seharusnya terbilang baik?”

Usai berkata, aku berbalik badan berjalan pergi keluar.

“Marah apa kamu?” Cheng Jinshi mengenggam lenganku.

Aku menghirup nafas mendalam, teras keasaman nafas juga tidak bisa diabaikan, “Cheng Jinshi, badanku tidak enak, ingin pulang istirahat, boleh tidak?”

Ada dua nyonya kaya separuh baya lewat yang melihat dan mendengar, salah satunya segera berkata: “Waktu hamil perlu perhatikan kondisi badan, pasti harus beristirahat dengan baik.”

“Iya benar, CEO Cheng segera antar nyonya Cheng pulang, apapun tidak sepenting tuan muda yang ada di dalam perut.” Seorangnya lagi juga tersenyum berkata.

Aku melihat ke Cheng Jinshi, seakan tersenyum dan tak tersenyum membuka mulut, “Benar demikian suamiku tolong antar aku.”

Aku berkata dengan suara yang lantang, sorotan mata Qin Yuming menyorot kemari, kelihatan sangat tenang sekali, tangan yang ada di samping mulai mengenggam erat.

Dalam hatiku tertawa dingin, ingin tahu dia sampai kapan bisa bersandirwara.

Cheng Jinshi juga melihat sorotan mata wanita itu, bimbang seketika, menunduk berkata padaku: “Ayo jalan.”

Qin Yuming bisa bersandiwara, tapi Su Shanshan tidak bisa, dia melangkahkan kaki berjalan kemari, sengaja berkata padaku: “Apa perlu aku antar kamu.”

“Tidak perlu segan seperti ini, kamu lebih baik menemani nona Qin dengan baik, suamiku bisa mengantarku.”

Aku membuang perkataan ini, merangkul lengan Cheng Jinshi berjalan pergi keluar.

Cheng Jinshi di samping, sesaat sebelum keluar, masih saja tidak tenang melihat Qin Yuming sejenak.

Aku sangat jelas sekali, pikiran Cheng Jinshi itu, tidak padaku.

Tapi melihat Qin Yuming mau berpura-pura lugu, jadi tidak bisa tidak menampilkan perasaan tidak senang, hatiku luar bisa tidak lega.

Setelah naik ke mobil, baru saja aku mengenakan sabuk pengaman, dia lalu mengeluarkan ponsel mulai menelepon, menelepon sambil dengan satu tangan mengontrol stir mengemudi keluar dari tempat parkir.

Sikap yang tidak berkonsentrasi.

Dia berturut-turut menelepon dua kali, selalu diputuskan oleh orang itu, tidak perlu ditebak, pasti Qin Yuming.

Keleluasaan di hatiku seketika menghilang tanpa bayangan, “Berhenti.”

Dia langsung mengijak rem, mengerutkan alis, dengan suara rendah bertanya, “Em?”

“Kamu sibuk sekali, lebih baik jangan antar aku lagi.” Aku melepaskan seatbelt dan turun dari mobil.

“Aku antar kamu…..”

Masuk satu pesan wechat di ponselku, pandangan mataku menyorot ke belakang sejenak, kelihatan sebuah mobil Bentley, “Tidak perlu, ada teman yang datang menjemputku.”

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu