Cintaku Pada Presdir - Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
Hatiku tergerak, menoleh melihat Cheng Jinshi dan tidak berbicara.
Cheng Jinshi berdiri, memiringkan pinggang dan menggendong An An, memberikan satu kantong belanjaan yang ada di tangan kepadaku, memegang daguku, “Ganti dan kenakan gaun ini, malam nanti ada pesta perayaan.”
“Ok.”
Aku dengan datar menjawab, membawa kantong belanjaan itu kembali ke kamar dan mengganti baju.
Melihat gaun yang dipersiapkan untukku ini, dalam hatiku merasa sedikit kejutan, modelnya elegan, tapi juga berdesain sedikit sexy.
Mungkin mempertimbangkan perut hamilku, juga bukan model yang merampingkan badan, tapi masih sangat bagus.
Aku mengganti pakaian dan mengenakan gaun, memakai sepatu datar berwarna perak, baru turun ke bawah pergi mencari pria itu.
Cheng Jinshi sudah menggendong dan membawa An An masuk, di ruang tamu bermain membuat dia senang hati.
Cheng Jinshi jarang sekali menemani An An, tapi An An sangat menempel dengannya, hubungan darah sungguh sangat ajaib.
“Jam berapa pesta perayaannya mulai?”
Aku menghampiri ke sana dan bertanya.
Cheng Jinshi melihat sebentar jam tangan di tangannya, “Sekarang pergi kurang lebih waktunya, ayo pergi.”
Aku mengangguk, memesan bibi Mo jaga An An dengan baik, lalu pergi keluar dengannya.
Pesta perayaannya pasti di sebuah hotel berbintang lima, tempatnya dihiasi dengan gemerlap dan meriah, sinar lampunya menyilaukan mata, tidak sedikit orang ternama di kalangan ini datang, ramai bukan main.
Saat aku dan Cheng Jinshi bersamaan masuk, seketika ada banyak sorotan mata yang melihat kemari, menilai dan memandangi, ada kecurigaan.
Seakan, sedang menebak hubunganku dan Cheng Jinshi.
Qin Yuming dan Su Shanshan, juga datang melihat kemari, masing-masing berpikiran aneh.
Aku dengan percaya diri, tersenyum kecil terhadap mereka, dengan alami menggandeng tangan Cheng Jinshi, diluar dugaan, tangan Jinshi berbalik menggandeng tanganku.
Menghela nafas dalam hati.
“Kak Jinshi.” Song Jing berjalan kemari, menyapa beberapa kali, juga dengan wajah penuh senyuman berkata padaku: “Kakak ipar, kamu adalah tokoh utama malam ini, selamat ya!”
“Terima kasih, selamat menikmati dengan baik.” Aku tersenyum sebentar.
Dia memanggil seperti ini, banyak sekali orang yang awalnya masih curiga, tiba-tiba saja mengerti hubunganku dengan Cheng Jinshi, juga melihat perut hamilku, satu per satu memberiku selamat.
“CEO Cheng, selamat ya, kecepatanmu cepat juga, An An sudah mau punya adik.”
“CEO Cheng nyonya Cheng sungguh bernasib baik sekali, rumah tangga dan karir semuanya berhasil!”
“Benar sekali, kali ini pangeran atau putri ya? Tapi anak laki-laki atau perempuan semuanya baik, kalau anak perempuan, anak laki-laki dan perempuan ada semua, satu kata komplit!”
Cheng Jinshi dengan tenang menjawab.
“Heh, kamu jangan terlalu bersenang hati.” Su Shanshan berjalan kemari, dengan suara kecil berkata padaku.
Aku membalas dengan satu senyuman, sama sekali tidak ingin memperdulikannya.
Qin Yuming dengan terang-terangan berdiri di tempat yang berjarak tidak jauh, hanya saja, sorotan matanya terus melototi perutku, membuatku sangat tidak leluasa, tanpa beralasan merasa waspada.
“Nona Yuming, kamu juga datang ya!”
Su Shanshan dengan hangat memanggil Qin Yuming, dan Qin Yuming, tersenyum sebentar, perlahan berjalan kemari.
Tanganku yang menggandeng tangan Cheng Jinshi secara reflek semakin mengerat, tangan jadi kosong, pria itu melepaskan aku….
Di hatiku seperti ada semburan angin dingin yang berhembus kemari, sekujur tubuh menjadi dingin, juga tidak bisa tidak memaksakan diri sendiri untuk tenang, “Aku pergi mengambil segelas jus.”
Cheng Jinshi mengangguk kecil.
“Xiao Xi, jangan pergi, tadi terlalu banyak orang, aku belum sempat memberimu selamat. Serangkaian produk semua sudah menjadi barang populer, ikut bergembira sekali untukmu!” Qin Yuming berkata dengan lemah lembut, sorotan mata, namun masih berkali-kali menyoroti perutku.
Seakan cemburu, seakan juga tidak rela, bahkan… juga berharap.
Terakhir saat aku berhasil menebak sebuah perasaan, di hati samar-samar menebak sesuatu, tersenyum, “Kamu seharusnya juga sangat gembira baru benar, mengingat kamu juga mendapatkan keuntungan.”
Aku sama sekali tidak percaya, dia bisa sungguhan gembira padaku, tidak perlu mengatakan perkataan yang berpura-pura ini.
Senyuman wanita itu seketika menjadi kaku, tapi hanya dalam sekejap, dia kembali tersenyum lagi, “Bayinya 3-4 bulan lagi sudah mau lahir, apa aku boleh mengelusnya?”
“Em, boleh, dia sekarang sering menendang perutku.”
Aku menyebutnya anak, nada suaraku dengan reflek menjadi lembut.
Qin Yuming terkejut melihatku, mengangkat tangan, dengan tidak pasti bertanya, “Apa benar?”
“Tentu saja benar, anak-anak juga sangat suka kalau ada orang bermain dengannya.”
Aku mengangguk, tidak berpikir banyak.
“Yuming….” Ekspresi muka Cheng Jinshi tidak terlalu enak dilihat, seakan sedang khawatir akan sesuatu, mencoba untuk menghalangi.
Qin Yuming dengan semangat mengelus perutku, sampai ujung jari juga tidak bisa dikontrol untuk gemetar, “Bagus sekali….”
Aku agak terdiam, melihat responnya sekarang ini, ditambah dengan pandangan matanya tadi itu…. dalam hati dengan samar-samar tertebak sesuatu.
Su Shanshan agak sedikit terkejut dengan respon Qin Yuming yang begitu besar, menarik lengannya, tanpa merendah diri melihatku sejenak, berkata: “Nona Yuming, ini adalah anaknya, bukan anakmu.”
Perkataan yang tak bermaksud dari Su Shanshan, membuat muka Qin Yuming menjadi kaku, dia dengan segera menarik kembali tangan, menutupi kekakuannya, tersenyum berkata: “Selamat untuk Ning Xi dan Jinshi, dua anak, rumah nanti akan semakin ramai.”
Aku mendongak melihat muka dingin Cheng Jinshi, dada agak sedikit penat, saat ingin berbicara, pergelangan tangan dicengkram pria itu, membawaku langsung pergi ke samping.
Cheng Jinshi mempertimbangkanku yang sedang hamil, tidak berjalan dengan sangat cepat, tapi tenaganya itu tidak bisa diabaikan.
Cheng Jinshi terus menarikku sampai ke samping area istirahat, “Kamu duduk istirahat sebentar, perhatikan kondisi tubuhmu dengan baik.”
“Kenapa? Bersedih untuk pujaan hatimu, apa khawatir Qin Yuming cemburu?”
Ujung hidungku terasa nyeri, dengan dingin mencemooh pria itu.
Cheng Jinshi berbalik badan mau pergi, kesedihan dalam hatiku seakan mau meledak, “Kamu sangat peduli akan perasaan wanita itu, kapan kamu bisa peduli perasaanku?!”
“Bukannya kamu sekarang baik-baik saja?” Cheng Jinshi dengan datar memandangiku sekilas.
Aku tak dapat menahan tawa, “Di matamu, asal aku belum mati, seharusnya terbilang baik?”
Usai berkata, aku berbalik badan berjalan pergi keluar.
“Marah apa kamu?” Cheng Jinshi mengenggam lenganku.
Aku menghirup nafas mendalam, teras keasaman nafas juga tidak bisa diabaikan, “Cheng Jinshi, badanku tidak enak, ingin pulang istirahat, boleh tidak?”
Ada dua nyonya kaya separuh baya lewat yang melihat dan mendengar, salah satunya segera berkata: “Waktu hamil perlu perhatikan kondisi badan, pasti harus beristirahat dengan baik.”
“Iya benar, CEO Cheng segera antar nyonya Cheng pulang, apapun tidak sepenting tuan muda yang ada di dalam perut.” Seorangnya lagi juga tersenyum berkata.
Aku melihat ke Cheng Jinshi, seakan tersenyum dan tak tersenyum membuka mulut, “Benar demikian suamiku tolong antar aku.”
Aku berkata dengan suara yang lantang, sorotan mata Qin Yuming menyorot kemari, kelihatan sangat tenang sekali, tangan yang ada di samping mulai mengenggam erat.
Dalam hatiku tertawa dingin, ingin tahu dia sampai kapan bisa bersandirwara.
Cheng Jinshi juga melihat sorotan mata wanita itu, bimbang seketika, menunduk berkata padaku: “Ayo jalan.”
Qin Yuming bisa bersandiwara, tapi Su Shanshan tidak bisa, dia melangkahkan kaki berjalan kemari, sengaja berkata padaku: “Apa perlu aku antar kamu.”
“Tidak perlu segan seperti ini, kamu lebih baik menemani nona Qin dengan baik, suamiku bisa mengantarku.”
Aku membuang perkataan ini, merangkul lengan Cheng Jinshi berjalan pergi keluar.
Cheng Jinshi di samping, sesaat sebelum keluar, masih saja tidak tenang melihat Qin Yuming sejenak.
Aku sangat jelas sekali, pikiran Cheng Jinshi itu, tidak padaku.
Tapi melihat Qin Yuming mau berpura-pura lugu, jadi tidak bisa tidak menampilkan perasaan tidak senang, hatiku luar bisa tidak lega.
Setelah naik ke mobil, baru saja aku mengenakan sabuk pengaman, dia lalu mengeluarkan ponsel mulai menelepon, menelepon sambil dengan satu tangan mengontrol stir mengemudi keluar dari tempat parkir.
Sikap yang tidak berkonsentrasi.
Dia berturut-turut menelepon dua kali, selalu diputuskan oleh orang itu, tidak perlu ditebak, pasti Qin Yuming.
Keleluasaan di hatiku seketika menghilang tanpa bayangan, “Berhenti.”
Dia langsung mengijak rem, mengerutkan alis, dengan suara rendah bertanya, “Em?”
“Kamu sibuk sekali, lebih baik jangan antar aku lagi.” Aku melepaskan seatbelt dan turun dari mobil.
“Aku antar kamu…..”
Masuk satu pesan wechat di ponselku, pandangan mataku menyorot ke belakang sejenak, kelihatan sebuah mobil Bentley, “Tidak perlu, ada teman yang datang menjemputku.”
Novel Terkait
Cantik Terlihat Jelek
SherinCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinI'm Rich Man
HartantoUntouchable Love
Devil BuddyKing Of Red Sea
Hideo TakashiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu