Cintaku Pada Presdir - Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?

Hampir tanpa perlu berpikir, nama Qin Yuming pun muncul di pikiranku.

Aku berpikir kembali tentang apa yang terjadi sebelumnya dan berspekulasi sedikit demi sedikit.

Qin Yuming takut Lin Zhi mengatakan bahwa tujuan dia yang meminta Lin Zhi untuk membuat anak pingsan pada malam itu tidak hanya untuk menyembunyikan anak itu selama dua hari.

Tetapi untuk mengambil anakku selamanya!

Jadi Qin Yuming pun memikirkan cara membunuh dan menjebak.

Benar-benar membunuh dua burung dengan satu batu.

Kalau benar-benar adalah Qin Yuming, aku harus menembukan bukti dan membuktikan bahwa diriku tidak bersalah.

Aku menekad dan bermaksud untuk mulai dari Lin Zhi.

Kalau dia bisa mengatakan isi percakapan dia dan Qin Yuming pada malam itu, maka Qin Yuming akan memiliki motif untuk melakukan kejahatan dan polisi akan mengambil langkah untuk menyelediki, cara ini akan lebih cepat daripada aku melakukan penyelidikan sendiri.

Aku menyusun pemikiranku dan pergi menemani kedua anakku setelah mandi, aku berencana untuk pergi ke kamar Lin Zhi setelah itu.

Setidaknya aku harus tahu dulu apakah dia benar-benar menderita demensia.

Setelah berjalan sampai depan kamar, pembantu menghalangi aku, "Nona muda, nona tua mengalami ketakutan pada beberapa hari ini, sehingga memerlukan istirahat yang cukup"

Aku mengerutkan alisku, "Aku tahu, aku cuman mau menjenguknya"

"Nona sedang istirahat"

"Aku cuman mau melihatnya saja"

Reaksi pembantu membuata aku merasa ada sesuatu yang salah.

Setelah meragu sejenak, pembantu langsung berkata, "Maaf nona muda, anda tidak boleh masuk"

"Kenapa?"

Aku melamun sejenak dan tiba-tiba mengerti: "Apakah Cheng Jinshi berkata bahwa aku tidak diizinkan untuk mendekati nona?"

Pembantu mengangguk dengan ragu.

Hatiku terasa sakit.

Ternyata dia sudah mulai bersikap waspada kepada aku.

Seorang polisi yang aku tidak pernah kenal saja mau percaya kepada aku, dia saja mau mencoba untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah.

Tetapi pria yang setiap hari tidur bersama aku hanya berpikir bagaimana untuk bersikap waspada kepada aku.

Benar-benar sangat konyol.

Aku berputar balik badan dan turun ke lantai bawah, bermaksud untuk mencari sedikit makanan. Beberapa hari ini di kantor polisi, aku sama sekali tidak memiliki suasana hati untuk makan.

Siapa nyangka, pada saat aku berjalan sampai tangga terakhir, Cheng Jinshi berjalan ke arahku, tatapan dia tidak mengalami perubahan apa pun saat melihat aku, dia hanya berkata: "Sudah pulang ya?"

"Apakah kamu tidak tahu aku sudah pulang? Bukannya kamu sudah memerintah pembantu bahwa aku tidak diizinkan untuk mendekati ibumu?"

Setelah menyinggungnya, aku langsung berjalan ke ruang makan tanpa melihatnya. Aku mengeluarkan sekantong roti dari kulkas, mengeluarkan sekeping dan mulai memakannya.

Cheng Jinshi yang melihat adegan ini mengerutkan alisnya, "Roti itu masih dingin"

Aku hampir tidak mengerti maksudnya. Aku tertawa dan berkata, "Cheng Jinshi, kalau kamu sudah waspada kepada aku dalam segala hal, jangan memasang gaya seperti sangat peduli kepada aku. Apakah kamu tidak merasa hal itu sangat munafik?"

Jari yang menggantung di samping tubuhnya mulai mengerat, "Terserah kamu"

Setelah mengatakan dua kata itu, Cheng Jinshi pun berjalan ke lantai atas.

Aku memanggilnya, "Qin Yuming di mana?"

Dia tidak membiarkan aku mendekati Lin Zhi, kalau begitu aku hanya bisa mencari solusi dari Qin Yuming.

Tanpa menoleh ke belakang, Cheng Jinshi menjawab, "Tidak pernah menjumpainya"

"Benar-benar tidak menjumpainya atau kamu berbohong kepadaku?"

Aku tidak percaya.

Qin Yuming begitu ingin menikah ke dalam keluarga Cheng. Tidak tahu dia sudah mencoba untuk datang ke sini berapa kali sejak aku masuk ke kantor polisi.

Langkah kaki Cheng Jinshi berhenti, nada suarnaya menjadi semakin dingin, "Tidak pernah menjumpainya"

Dalam beberapa hari selanjutnya, aku terlihat seperti lalat yang terbang tanpa tujuan, Cheng Jinshi menghindar aku dan aku tidak bisa menjumpai Lin Zhi.

Aku juga tidak bisa menemukan Qin Yuming.

Malam itu, aku masuk ke kamar Lin Zhi pada saat pelayan mengambil giliran. Pada saat itu ada suara tutup pintu yang keras berdering dari lantai bawah.

Aku turun ke lantai bawah dengan bingung dan melihat Cheng Jinshi berjalan masuk dengan gaya yang mabuk. Tidak tahu dia minum seberapa banyak alkohol.

Cheng Jinshi sering memiliki acara bisnis, tetapi orang yang berani membujuknya untuk minum hanya beberapa.

Tetapi dalam beberapa hari ini, Cheng Jinshi selalu pulang dengan keadaan mabuk.

Mengeratkan tinjuku, aku ingin berpura-pura tidak melihatnya. Pada saat aku bermaksud untuk naik ke lantai atas, Cheng Jinshi tersandung di menjadi kopi dan tubuhnya tiba-tiba mencondong ke depan.

Aku belari untuk membantunya secara refleks dan sebuah tertawa yang dingin berdering di telingaku. Cheng Jinshi mendorong aku dan duduk di atas sofa.

Dia bersandar di sofa dengan malas dan menatap aku dengan mata menyipit dan gaya yang mabuk, "Ning Xi, apakah kamu tidak merasa dirimu sangat munafik?"

Tanganku tegang di tengah udara, hatiku terasa tersumbat.

Aku benar-benar sangat konyol.

Dia mau jatuh, biarkan dia jatuh saja, buat apa mengurus masalahnya?

Aku menatap ke matanya dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku sadar tatapan dia sama sekali tidak memiliki unsur mabuk, matanya terlihat sangat dingin, seolah-olah mau melihat sampai ke organ yang berada di dalam tubuhku.

"Kita cerai saja" Aku menekan rasa sakit di hatiku dan berkata dengan pelan.

Saling tidak percaya dan saling menyiksa.

Buat apa melanjutkan pernikahan ini lagi?

Cheng Jinshi mengangkat sudut bibirnya dengan dingin, dia memejamkan matanya dan berkata seolah-olah sedang mengomel, "Kamu jangan mimpi"

Aku tidak bisa membedakan apakah dia benar-benar mabuk atau tidak. Jadi aku memutuskan untuk tidak menghiraukannya dan naik ke lantai atas.

Aku merasa sedikit sakit kepala. Sehingga aku meminta pembantu untuk membawakan obat dan merasa lebih baik setelah meminumnya.

Meskipun sakit kepala, aku tidak bisa tidur waktu berbaring di atas tempat tidur. Pada saat aku sedang bergerak bolak-balik, pintu kamarku terbuka.

Jantungku mengerat, aku membuka mataku dan melihat tante Wu masuk dengan ekspresi yang cemas, "Nona Ning, Anan sepertinya sedang flu. Dia memuntahkan semua suplemen makanan yang dia makan pada malam tadi"

Aku turun dari tempat tidur dengan panik dan berlari ke kamar anak-anak kemudian mengendong Anan, "Kenapa bisa tiba-tiba flu?"

"Mungkin karena perubahan cuaca dua hari ini sangat besar, sementara Anan takut panas, dia selalu melepaskan bajunya waktu bermain sampai kepanasan, jadi masuk angin" Tante Wu berkata dengan bersalah.

"Lupakan saja"

Aku mengeluarkan jaket dari lemari dan memakainya ke tubuh Anan, "Kamu menjaga Beibei di rumah, aku bawa Anan ke rumah sakit"

Tante Wu segera mengangguk, "Baik"

Aku turun ke lantai bawah, setelah mendengar kabar Anan sakit, pengurus rumah tangga langsung mengemudi untuk mengantar aku ke rumah sakit tanpa sempat mencari supir.

Di sepanjang jalan, aku sibuk khawatir kepada Anan dan tidak sempat memikirkan hal lain.

"Nona muda, kata-kata tuan muda pada malam ini adalah kata-kata mabuk. Anda jangan memasukkan ke dalam hati" Pengurus rumah tangga yang sedang mengemudi tiba-tiba berkata, setelah itu menambah: "Aku melihat tuan muda sejak kecil, aku bisa melihat dia masih mencintaimu"

Aku melihat ke luar jendela, "Apakah kamu merasa dia berkata seperti itu karena mabuk?"

"Tuan muda benar-benar mabuk. Anda jangan berpikir terlalu banyak. Dua hari ini, kepala keluarga Li datang ke kota Nan untuk mengadakan bisnis rapat. Tuan muda memiliki pertemanan yang sangat baik dengannya, jadi tentu saja mereka akan berkumpul dan makan bersama. Mabuk adalah hal yang normal"

"Keluarga Li di kota Jin itu?"

Aku bertanya secara refleks.

Keluarga Li di kota Jin adalah keluarga yang sangat kuat. Aku hanya tahu keluarga Li memiliki hubungan bisnis dengan grup Dongchen, aku tidak tahu bahwa Cheng Jinshi memiliki hubungan yang baik dengan kepala keluarga Li.

Pengurus rumah tangga berkata dengan jujur, "Iya, tuan muda dan keluarga keluarga Li termasuk sudah berteman sangat lama. Dalam hal bisnis, keluarga Li juga pernah memberikan banyak dukungan kepada tuan muda"

Aku mengangguk dan tidak bertanya apa pun lagi.

Mau bagaimanapun, hal ini adalah masalah pribadi Cheng Jinshi, tidak berhubungan dengan aku.

Tiba di rumah sakit pribadi, pada saat kami baru sedang parkir mobil, sebuah Maybach berhenti di belakang kami.

Aku turun dari mobil dan Cheng Jinshi berjalan ke arahku dengan langkah cepat, "Kenapa tidak memberi tahu aku bahwa anak sakit?"

"Kamu mabuk, aku tidak bermaksud menganggu kamu istirahat"

Aku berkata dengan nada suara datar dan mengendong Anan berjalan ke arah rumah sakit.

Cheng Jinshi mengejar aku dan mengendong Anan dari tanganku, "Bukannya kamu sakit kepala? Aku membawa Anan ke dokter saja, kamu pulang tidur"

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu