Cintaku Pada Presdir - Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku

Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku

Cheng Jinshi meletakkan tangannya di pundakku, dengan penampilan yang santai dan tidak tergesa-gesa, bertanya, "Apakah kamu tahu siapa yang ada di belakangnya?"

Mata Wu Ying menyipit. "Siapa?"

Aku terkejut, aku merasa tangannya sedikit lebih panas daripada minuman kopi tadi. Aku mengangkat bibir ingin memotong pembicaraannya. Lalu mendengar Cheng Jinshi menjawab dengan nada dingin : "Itu perusahaan Zhou Group."

Aku baru sadar bahwa aktivitas psikologisku terlalu kaya dan imajinasiku terlalu berlebihan.

Su Shanshan masih bekerja di Dongchen. Dia tidak mungkin membiarkan orang lain tahu alasan sebenarnya aku datang ke Dongchen, tetapi dalam alasan akhir, tidak apa-apa baginya untuk mengatakannya.

Meskipun dia yang memaksa aku untuk datang, dalam alasan akhir, itu karena PT. Zhou.

Karena Cheng Jinshi ingin mengurus masalah ini, biarkan dia yang mengurusnya. Aku meraih kerah jas dekat pundakku, menutupi noda di depan dadaku, dan pergi ke kamar mandi.

Begitu aku sampai di belokan, Chen Lin menghentikan aku dan berkata, "Nona Ning, ikut aku."

Aku mengangguk dan berjalan bersamanya ke arah kantor Cheng Jinshi. Dia membawa aku langsung ke kamar istirahat, mendudukkan aku di sofa dan mengeluarkan kotak obat.

Aku mengerti bahwa dia khawatir aku terluka karena tersiram air panas, dan aku dengan cepat menolak, "Tidak perlu memakai obat, itu bukan masalah besar."

Dia membungkuk dan menatap kulit luarku. Setelah memastikan tidak apa-apa, dia memberiku sebuah kantong kertas dari merek pakaian kelas atas luar negeri. "Pergi ke kamar mandi dan ganti pakaianmu."

Aku memang benar-benar tidak bisa bertemu dengan orang lain dengan pakaian seperti ini. Dengan rasa bersyukur aku menerimanya. "Terima kasih. Aku pulang malam ini dan mencucinya. Aku akan mengembalikannya padamu besok."

Dia tersenyum lembut. "Tidak, ini milikmu."

Aku tidak mengerti apa yang dia maksud. Dia menjelaskan, "Dalam beberapa hari terakhir waktu kamu mengambil cuti, Presdir Cheng melakukan perjalanan bisnis ke Negara Malaysia, dia ingin membawakan kamu hadiah. Tetapi jadwal dia terlalu padat. Dia tidak dapat menemukan waktu untuk pergi membeli hadiah. Jadi dia minta aku untuk pergi ke mal dan memilih hadiah yang cocok untukmu. Aku membeli rok ini atas inisiatifku sendiri. Aku harap kamu akan menyukainya. "

Aku sedikit kaget. Dia pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis pada hari-hari ketika aku mengambil cuti. Bukannya bersama dengan Su shanshan?

Tapi bagaimana kejadian itu? Kenyataannya dia menggendong Su Shanshan pergi ke rumah sakit.

Tiba-tiba aku merasa seperti orang gila. Hubungan dia dan Su Shanshan sama sekali bukan urusanku.

aku membatasi fantasiku yang berlebihan dan tidak melihat model pakaian didalam. Aku langsung berkata dengan puas, "Terima kasih. aku percaya pada selera pakaianmu, pasti cocok denganku."

Dia berhenti beberapa kali dan akhirnya berkata, "Hari itu, ketika kami baru saja pulang, Presdir Cheng ada pergi ke rumahmu, kebetulan melihat Presdir Zhou dari Group Zhou mengantarmu pulang, jadi kemarahannya sampai hari ini belum hilang…....."

"Tidak perlu dilanjutkan, Chen Lin. Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Kamu silakan urus pekerjaanmu."

Aku memotongnya dengan pelan. Aku tidak ingin mendengarkan penjelasannya untuk laki-laki itu. Aku tidak bisa berpikiran tegas saat ini. Apalagi begitu mendengar penjelasan ini, aku akan lebih mudah melunak.

Selain itu, Chen Lin adalah bawahannya, tentu saja berbicara untuknya, tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, dia bukannya tidak pernah menipu aku sebelumnya.

Chen Lin menghela nafas ringan dan keluar. Aku menutup pintu kamar istirahat, mengganti gaun yang penuh noda kopi dan mengenakan rok yang di dalam kantong kertas tadi.

Selera Chen Lin selalu bagus dalam hal pakaian. Dia juga tahu ukuranku. Rok itu sangat pas untukku. Meskipun ini adalah merek besar, gayanya tidak menyolok dan sederhana.

aku mengemas pakaian yang diganti ke dalam tas dan meninggalkan kamar istirahat Cheng Jinshi.

Berjalan kembali ke tempat kerja, mengabaikan mata marah Wu Ying, aku membuka situs web resmi merek rok tadi untuk melihat harganya, menahan rasa sakit, dan mentransfer uang ke kartu bank Cheng Jinshi.

Aku tidak ingin berutang apa pun padanya.

Pada malam hari, tepat setelah aku meninggalkan gerbang perusahaan, aku melihat mobil sport merah mewah yang atapnya bisa dibuka. Zhou Xueke, yang sudah lama tidak ketemu, duduk di kursi pengemudi dan melambai padaku sambil tersenyum. "Ningxi, ayo!"

Aku membuka pintu dan mencekiknya dengan marah. 'Nona Besar Zhou, akhirnya mau kembali juga?'

Sejak pertemuan terakhir di bar, dia telah bepergian dengan pacar barunya. Main sampai lupa daratan dan tidak ada kabar. Bahkan membalas Whatsapp saja membutuhkan dua atau tiga hari.

Dia melihat aku sedang bercanda. Dia memegang lenganku dan berkata, "Aku sudah rela kok , sangat rela untuk kembali. Aku tidak merindukan siapapun di luar, Aku hanya merindukanmu."

Aku tertawa dan menepuk tangannya. "Siapa yang percaya padamu, kamu dan pacarmu sudah cukup, mana ada yang lain lagi."

Dia menatap langit dan berkata dengan sedih, "Sudah putus."

aku tersedak, tetapi aku tidak menyangka mereka akan berpisah begitu cepat. Kisah cintanya memang selalu begitu, datang dengan cepat, berlalu dengan cepat juga. Aku sangat iri dengan sikap cuek dan santainya.

Aku mengangkat tangan dan menggosok rambutnya. "Katakan, di mana kamu ingin minum? Aku akan menemanimu."

Dia tertawa kecil dan berkata, "Tidak usah menemaniku minum, temani aku ke pesta saja. Aku bosan sendirian."

Aku memang telah merencanakan untuk menemaninya, jadi langsung setuju.

Aku ingat ketika ibuku masih hidup dan aku masih menjadi Nona Besar keluarga Ning, Xueke dan aku sering pergi ke berbagai pesta bersama-sama.

Tetapi sekarang, bahkan kalau aku masih menjadi Nona Beasar keluarga Ning juga tidak berguna, karena produk makanan yang bisa menyebabkan kanker, perkembangan perusahaan Group Ning telah menurun drastis.

Xueke menawarkan untuk membawaku membeli gaun pesta. Aku menolak, mengatakan bahwa aku bisa pulang dan memakai gaun pesta yang sudah ada.

Dia pulang denganku. Aku mengambil baju pesta dari lemari dan pergi ke kamar mandi untuk menggantinya.

Begitu aku keluar, aku melihat dia memegang sesuatu di tangannya dan bertanya, "Sungguh liontin batu giok yang indah! Kapan kamu membelinya?"

Aku pergi untuk melihat, Kalung itu yang diberikan Dr. Chen kepadaku pas terakhir aku pergi ke rumah sakit. Kalung liontin domba itu peninggalan ibuku.

Aku duduk di depan cermin rias dan berdandan. aku menjawab dengan jujur,

"Aku tidak membelinya. Ini warisan ibuku."

Dia mengamati liontin itu untuk sementara waktu, mengerutkan kening, dengan sedikit keraguan. "Aneh, aku kayaknya pernah melihat liontin ini , tapi di mana ya?"

Aku tertawa. "Bagaimana mungkin? Apa kamu salah ingat? Aku saja belum pernah melihatnya. "

"Sungguh, kurasa aku pernah melihatnya di suatu tempat."

Dia menggigit bibirnya seolah mencoba mengingat, "Sepertinya aku pernah melihatnya bertahun-tahun yang lalu."

Aku tidak terlalu memikirkannya. Aku hanya tertawa dan berkata, "Apakah kamu melihat model liontin yang hampir sama?"

Dia tidak bisa mengingatnya dan sedikit tertekan. Dia menyerahkan kalung itu padaku. "Mungkin, atau kamu ingin memakainya hari ini? Cocok dengan gaunmu. Selain itu, giok ini murni dan transparan. Pasti mahal.

Aku memasukkan kalung itu kembali ke dalam kotak dan menggelengkan kepalaku. "Tidak, aku khawatir itu bisa hilang. Ini seharusnya menjadi satu-satunya peninggalan ibuku.

Kecuali liontin ini, sisanya adalah pakaian.

Ketika aku tiba di pesta perjamuan, Aku baru menyadari bahwa ini adalah pesta selamat datang untuk Su Shanshan yang diselenggarakan oleh keluarga Su. Pesta menyambut dia kembali ke tanah air.

Pesta mewah ini diadakan di sebuah ruangan besar di dalam sebuah hotel bintang lima di bawah naungan Grup Dongchen. Sebelum pemilik utama tiba, para tamu sudah berkumpul. Dapat dibayangkan bahwa keluarga Su memiliki dasar yang kuat dalam dunia bisnis.

Aku pergi dengan Xueke, dia berkata, "Rumahnya ada di kota Hai. Tampaknya dia sedang mempersiapkan perkembangan bisnis jangka panjang di kota Nan, baru menjadi tuan rumah pesta penyambutan di sini. Apalagi, aku mendengar bahwa orangtuanya perlahan-lahan menggeser pusat bisnis mereka. Fokus pada bisnis di cabang Group Su di kota Nan demi dia.”

Aku bertanya-tanya, "Apakah kamu mengenalnya?"

"Aku tidak mengenalnya dekat, tapi aku pernah bertemu dengannya ketika masih kecil." Xueke berkata dengan sedikit sindiran, "Ini kehidupan yang berbeda untuk dua orang yang berbeda."

Tidak heran Xueke menghela nafas, karena orang tua Su Shanshan benar-benar menyayanginya dan memiliki bisnis keluarga yang besar. Tidak heran dia memiliki arogansi dan kekuasaan yang mendominasi.

Meskipun Xueke dan aku memiliki keluarga yang baik dan cukup kaya sejak kecil, ayahnya pernah menggunakan kekerasan kepada ibunya, yang membuatnya tidak mudah percaya pada laki-laki, yang merupakan salah satu alasan mengapa dia terus berganti pacar. Dan ayahku, Ning Zhenfeng, juga tidak lebih baik.

Ketika aku sedang membayangkan masa lalu, Aku melihat Cheng Jinshi dan Su Shanshan datang berdampingan, serta Lin Zhi dan orang tua Su Shanshan.

Ini lebih seperti pesta pertunangan daripada pesta penyambutan.

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu