Cintaku Pada Presdir - Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
Cheng Jinshi meletakkan tangannya di pundakku, dengan penampilan yang santai dan tidak tergesa-gesa, bertanya, "Apakah kamu tahu siapa yang ada di belakangnya?"
Mata Wu Ying menyipit. "Siapa?"
Aku terkejut, aku merasa tangannya sedikit lebih panas daripada minuman kopi tadi. Aku mengangkat bibir ingin memotong pembicaraannya. Lalu mendengar Cheng Jinshi menjawab dengan nada dingin : "Itu perusahaan Zhou Group."
Aku baru sadar bahwa aktivitas psikologisku terlalu kaya dan imajinasiku terlalu berlebihan.
Su Shanshan masih bekerja di Dongchen. Dia tidak mungkin membiarkan orang lain tahu alasan sebenarnya aku datang ke Dongchen, tetapi dalam alasan akhir, tidak apa-apa baginya untuk mengatakannya.
Meskipun dia yang memaksa aku untuk datang, dalam alasan akhir, itu karena PT. Zhou.
Karena Cheng Jinshi ingin mengurus masalah ini, biarkan dia yang mengurusnya. Aku meraih kerah jas dekat pundakku, menutupi noda di depan dadaku, dan pergi ke kamar mandi.
Begitu aku sampai di belokan, Chen Lin menghentikan aku dan berkata, "Nona Ning, ikut aku."
Aku mengangguk dan berjalan bersamanya ke arah kantor Cheng Jinshi. Dia membawa aku langsung ke kamar istirahat, mendudukkan aku di sofa dan mengeluarkan kotak obat.
Aku mengerti bahwa dia khawatir aku terluka karena tersiram air panas, dan aku dengan cepat menolak, "Tidak perlu memakai obat, itu bukan masalah besar."
Dia membungkuk dan menatap kulit luarku. Setelah memastikan tidak apa-apa, dia memberiku sebuah kantong kertas dari merek pakaian kelas atas luar negeri. "Pergi ke kamar mandi dan ganti pakaianmu."
Aku memang benar-benar tidak bisa bertemu dengan orang lain dengan pakaian seperti ini. Dengan rasa bersyukur aku menerimanya. "Terima kasih. Aku pulang malam ini dan mencucinya. Aku akan mengembalikannya padamu besok."
Dia tersenyum lembut. "Tidak, ini milikmu."
Aku tidak mengerti apa yang dia maksud. Dia menjelaskan, "Dalam beberapa hari terakhir waktu kamu mengambil cuti, Presdir Cheng melakukan perjalanan bisnis ke Negara Malaysia, dia ingin membawakan kamu hadiah. Tetapi jadwal dia terlalu padat. Dia tidak dapat menemukan waktu untuk pergi membeli hadiah. Jadi dia minta aku untuk pergi ke mal dan memilih hadiah yang cocok untukmu. Aku membeli rok ini atas inisiatifku sendiri. Aku harap kamu akan menyukainya. "
Aku sedikit kaget. Dia pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis pada hari-hari ketika aku mengambil cuti. Bukannya bersama dengan Su shanshan?
Tapi bagaimana kejadian itu? Kenyataannya dia menggendong Su Shanshan pergi ke rumah sakit.
Tiba-tiba aku merasa seperti orang gila. Hubungan dia dan Su Shanshan sama sekali bukan urusanku.
aku membatasi fantasiku yang berlebihan dan tidak melihat model pakaian didalam. Aku langsung berkata dengan puas, "Terima kasih. aku percaya pada selera pakaianmu, pasti cocok denganku."
Dia berhenti beberapa kali dan akhirnya berkata, "Hari itu, ketika kami baru saja pulang, Presdir Cheng ada pergi ke rumahmu, kebetulan melihat Presdir Zhou dari Group Zhou mengantarmu pulang, jadi kemarahannya sampai hari ini belum hilang…....."
"Tidak perlu dilanjutkan, Chen Lin. Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Kamu silakan urus pekerjaanmu."
Aku memotongnya dengan pelan. Aku tidak ingin mendengarkan penjelasannya untuk laki-laki itu. Aku tidak bisa berpikiran tegas saat ini. Apalagi begitu mendengar penjelasan ini, aku akan lebih mudah melunak.
Selain itu, Chen Lin adalah bawahannya, tentu saja berbicara untuknya, tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, dia bukannya tidak pernah menipu aku sebelumnya.
Chen Lin menghela nafas ringan dan keluar. Aku menutup pintu kamar istirahat, mengganti gaun yang penuh noda kopi dan mengenakan rok yang di dalam kantong kertas tadi.
Selera Chen Lin selalu bagus dalam hal pakaian. Dia juga tahu ukuranku. Rok itu sangat pas untukku. Meskipun ini adalah merek besar, gayanya tidak menyolok dan sederhana.
aku mengemas pakaian yang diganti ke dalam tas dan meninggalkan kamar istirahat Cheng Jinshi.
Berjalan kembali ke tempat kerja, mengabaikan mata marah Wu Ying, aku membuka situs web resmi merek rok tadi untuk melihat harganya, menahan rasa sakit, dan mentransfer uang ke kartu bank Cheng Jinshi.
Aku tidak ingin berutang apa pun padanya.
Pada malam hari, tepat setelah aku meninggalkan gerbang perusahaan, aku melihat mobil sport merah mewah yang atapnya bisa dibuka. Zhou Xueke, yang sudah lama tidak ketemu, duduk di kursi pengemudi dan melambai padaku sambil tersenyum. "Ningxi, ayo!"
Aku membuka pintu dan mencekiknya dengan marah. 'Nona Besar Zhou, akhirnya mau kembali juga?'
Sejak pertemuan terakhir di bar, dia telah bepergian dengan pacar barunya. Main sampai lupa daratan dan tidak ada kabar. Bahkan membalas Whatsapp saja membutuhkan dua atau tiga hari.
Dia melihat aku sedang bercanda. Dia memegang lenganku dan berkata, "Aku sudah rela kok , sangat rela untuk kembali. Aku tidak merindukan siapapun di luar, Aku hanya merindukanmu."
Aku tertawa dan menepuk tangannya. "Siapa yang percaya padamu, kamu dan pacarmu sudah cukup, mana ada yang lain lagi."
Dia menatap langit dan berkata dengan sedih, "Sudah putus."
aku tersedak, tetapi aku tidak menyangka mereka akan berpisah begitu cepat. Kisah cintanya memang selalu begitu, datang dengan cepat, berlalu dengan cepat juga. Aku sangat iri dengan sikap cuek dan santainya.
Aku mengangkat tangan dan menggosok rambutnya. "Katakan, di mana kamu ingin minum? Aku akan menemanimu."
Dia tertawa kecil dan berkata, "Tidak usah menemaniku minum, temani aku ke pesta saja. Aku bosan sendirian."
Aku memang telah merencanakan untuk menemaninya, jadi langsung setuju.
Aku ingat ketika ibuku masih hidup dan aku masih menjadi Nona Besar keluarga Ning, Xueke dan aku sering pergi ke berbagai pesta bersama-sama.
Tetapi sekarang, bahkan kalau aku masih menjadi Nona Beasar keluarga Ning juga tidak berguna, karena produk makanan yang bisa menyebabkan kanker, perkembangan perusahaan Group Ning telah menurun drastis.
Xueke menawarkan untuk membawaku membeli gaun pesta. Aku menolak, mengatakan bahwa aku bisa pulang dan memakai gaun pesta yang sudah ada.
Dia pulang denganku. Aku mengambil baju pesta dari lemari dan pergi ke kamar mandi untuk menggantinya.
Begitu aku keluar, aku melihat dia memegang sesuatu di tangannya dan bertanya, "Sungguh liontin batu giok yang indah! Kapan kamu membelinya?"
Aku pergi untuk melihat, Kalung itu yang diberikan Dr. Chen kepadaku pas terakhir aku pergi ke rumah sakit. Kalung liontin domba itu peninggalan ibuku.
Aku duduk di depan cermin rias dan berdandan. aku menjawab dengan jujur,
"Aku tidak membelinya. Ini warisan ibuku."
Dia mengamati liontin itu untuk sementara waktu, mengerutkan kening, dengan sedikit keraguan. "Aneh, aku kayaknya pernah melihat liontin ini , tapi di mana ya?"
Aku tertawa. "Bagaimana mungkin? Apa kamu salah ingat? Aku saja belum pernah melihatnya. "
"Sungguh, kurasa aku pernah melihatnya di suatu tempat."
Dia menggigit bibirnya seolah mencoba mengingat, "Sepertinya aku pernah melihatnya bertahun-tahun yang lalu."
Aku tidak terlalu memikirkannya. Aku hanya tertawa dan berkata, "Apakah kamu melihat model liontin yang hampir sama?"
Dia tidak bisa mengingatnya dan sedikit tertekan. Dia menyerahkan kalung itu padaku. "Mungkin, atau kamu ingin memakainya hari ini? Cocok dengan gaunmu. Selain itu, giok ini murni dan transparan. Pasti mahal.
Aku memasukkan kalung itu kembali ke dalam kotak dan menggelengkan kepalaku. "Tidak, aku khawatir itu bisa hilang. Ini seharusnya menjadi satu-satunya peninggalan ibuku.
Kecuali liontin ini, sisanya adalah pakaian.
Ketika aku tiba di pesta perjamuan, Aku baru menyadari bahwa ini adalah pesta selamat datang untuk Su Shanshan yang diselenggarakan oleh keluarga Su. Pesta menyambut dia kembali ke tanah air.
Pesta mewah ini diadakan di sebuah ruangan besar di dalam sebuah hotel bintang lima di bawah naungan Grup Dongchen. Sebelum pemilik utama tiba, para tamu sudah berkumpul. Dapat dibayangkan bahwa keluarga Su memiliki dasar yang kuat dalam dunia bisnis.
Aku pergi dengan Xueke, dia berkata, "Rumahnya ada di kota Hai. Tampaknya dia sedang mempersiapkan perkembangan bisnis jangka panjang di kota Nan, baru menjadi tuan rumah pesta penyambutan di sini. Apalagi, aku mendengar bahwa orangtuanya perlahan-lahan menggeser pusat bisnis mereka. Fokus pada bisnis di cabang Group Su di kota Nan demi dia.”
Aku bertanya-tanya, "Apakah kamu mengenalnya?"
"Aku tidak mengenalnya dekat, tapi aku pernah bertemu dengannya ketika masih kecil." Xueke berkata dengan sedikit sindiran, "Ini kehidupan yang berbeda untuk dua orang yang berbeda."
Tidak heran Xueke menghela nafas, karena orang tua Su Shanshan benar-benar menyayanginya dan memiliki bisnis keluarga yang besar. Tidak heran dia memiliki arogansi dan kekuasaan yang mendominasi.
Meskipun Xueke dan aku memiliki keluarga yang baik dan cukup kaya sejak kecil, ayahnya pernah menggunakan kekerasan kepada ibunya, yang membuatnya tidak mudah percaya pada laki-laki, yang merupakan salah satu alasan mengapa dia terus berganti pacar. Dan ayahku, Ning Zhenfeng, juga tidak lebih baik.
Ketika aku sedang membayangkan masa lalu, Aku melihat Cheng Jinshi dan Su Shanshan datang berdampingan, serta Lin Zhi dan orang tua Su Shanshan.
Ini lebih seperti pesta pertunangan daripada pesta penyambutan.
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyLove and Trouble
Mimi XuWahai Hati
JavAliusMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraLove at First Sight
Laura VanessaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu