Cintaku Pada Presdir - Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
Shen Yanting berkata dengan tenang di telepon:"Aku akan memikirkan cara untuk menyelesaikannya, kamu tidak perlu terlalu khawatir."
"Baik…. Terima kasih ya.”
Aku sama sekali tidak memiliki cara untuk masalah seperti ini, hanya bisa merepotkan Shen Yanting.
Bagaimanapun, wanita itu mengakui kejahatannya adalah satu-satunya cara untuk membersihkan namaku dari tersangka.
Jika dia tidak mengakuinya, maka kami pun tidak bisa melakukan apapun kepadanya.
Namun, pagi keesokan harinya, Shen Yanting kembali menelponku, memberitahuku masalah ini sebagian besar sudah diselesaikan.
"Bagaimana bisa diselesaikan?"Aku sedikit terkejut.
Cepat sekali penanganannya.
Sheng Yanting di sana pun tertawa singkat, "Aku mencari sebuah hubungan dan mengganti penanggung jawab kasus ini, orang ini terkenal sebagai orang yang penuh otoritas, adil dan tidak takut tekanan, dia tidak melihat orang hanya berbicara berdasarkan bukti yang ada.”
Ada suatu yang disembunyikan dalam perkataannya.
Namun aku langsung mengerti.
Wanita ini bukannya tidak mau mengakui, namun tidak berani mengakuinya.
Kemungkinan orang yang dibelakang layar tahu dia diantar oleh kita ke kantor polisi, menjadi panik dan mencari orang untuk mengancamnya, mungkin menyuapnya.
Saat ini dengan digantinya penanggung jawab yang baru, mereka tidak akan memiliki celah untuk melihat wanita itu lagi.
Hanya bisa di interogasi dengan perlahan, tidak akan takut dia tidak mengakuinya.
Setelah dua hari, kantor polisi menelpon.
Wanita itu sudah mengakui.
Namun dia masih tidak berani mengatakan siapa orang yang mempekerjakannya.
Hanya mengatakan kepada polisi bahwa dialah yang melakukan pembakaran.
Terlihat jelas, dia tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya, bersiap menanggung semuanya sendiri.
Setelah meletakkan telepon, aku pun turun ke bawah bersiap pergi ke kantor polisi, di dalam elevator aku kembali menerima panggilan dari Shen Yanting.
"Apakah ada di kantor?" Dia bertanya.
Aku menjilat bibir dan berkata, "Sedang turun ke bawah, bersiap untuk pergi ke kantor polisi sejenak.”
“Aku baru saja sampai di bawah bangunan kantormu, aku antar kamu saja." Dia seharusnya juga mendapatkan informasi wanita itu, mengira aku akan pergi ke kantor polisi.
Aku keluar dari elevator, melewati jendela kaca dan melihat mobilnya.
Aku berjalan keluar dengan langkah cepat, naik ke mobilnya dan pergi bersama ke kantor polisi.
"Ingin mengetahui siapa orang di balik layar ini?”
Shen Yanting tiba-tiba berkata sambil mengemudikan mobil.
Aku memiringkan kepala melihatnya, "Ya, aku tidak ingin kasus ini ditutup dengan tidak jelas.”
Walaupun wanita itu sudah mengakui, aku pun sudah bebas dari menjadi tersangka.
Namun, aku benar-benar ingin mengetahui, sebenarnya siapa orang yang tidak mempedulikan apapun dan ingin menjerumuskanku.
Dan membakar dua orang yang masih hidup hingga akhirnya meninggal.
Jika tidak mengetahui dengan jelas, aku benar-benar tidak akan bisa tidur dengan tenang.
Shen Yanting dengan pandangan yang tertuju ke depan berkata, "Sebelum kasus pembakaran ini, siapakah yang memiliki dendam denganmu?”
Dia menggunakan kata: "Dendam"
Benar, kecuali dendam yang sangat besar, bagaimana mungkin dia melakukan hal yang mematikan ini bahkan menghilangkan nyawa orang lain.
Bibirku membuka membuat senyuman yang pahit dan berkata, "Musuhku sedikit banyak.‘’
Lin Zhi, Qin Yuming, Su Shanshan……
“Tidak apa-apa, kamu memiliki jimat pelindung, tidak perlu takut pada monster-monster itu." Shen Yanting berkata sambil tersenyum.
"Jimat pelindung?”
Aku menatapnya dengan bingung.
Dia masih tersenyum, dengan serius berkata:"Aku kan, aku adalah jimat pelindungmu.”
Aku terkejut.
Hatiku terharu dan kembali merasa sebuah tekanan.
Aku sebenarnya sangat takut orang yang baik kepadaku tanpa syarat, karena aku mengetahui aku akan sulit untuk membayar lunas.
Setelah beberapa saat, aku mengatakan dengan seakan bercanda, "Jangan, lebih baik lain kali aku pergi memintanya ke kuil saja, kamu adalah penerus dari Grup Klein, aku tidak bisa membayar jimat pelindung semahal kamu.”
Dia mendengar maksud yang aku katakan, tersenyum singkat dan mengikutiku bercanda, "Aku bisa menurunkan harga diriku.”
Ketika dia mengatakannya, kami berhenti di pintu masuk kantor polisi.
Jika sesuai logika, wanita itu adalah tersangka kejahatan, saat ini masih terdapat masalah dalam pengakuannya, kami seharusnya tidak bisa bertemu dengannya.
Namun kebetulan, ketika kami masuk ke kantor polisi, bertemu dengan polisi yang membawanya keluar dari ruang interogasi.
Aku menggunakan kesempatan dan berlari mendekat bertanya kepadanya, "Mengapa kamu tidak mengatakan hal yang sebenarnya? Memberikan keterangan palsu, melindungi orang yang di belakang layar, kamu harus bertanggung jawab!"
Pandangannya menghindar, dengan keras kepala berkata:"Apa yang aku katakan adalah hal yang sebenarnya.”
"Apakah kamu yakin?”
Shen Yanting berjalan mendekat, menatapnya dengan pandangan yang dingin.
Dia seakan sedikit takut Shen Yanting dan langsung mundur selangkah ke belakang, menelan ludah dan berkata, "Yakin.”
Polisi ingin menghentikan aku meneruskan pertanyaan, namun ponselnya pada saat itu berbunyi dia pun hanya bisa pergi ke samping menerima nya.
"Apakah ada orang yang memaksa atau ada yang menyuapmu? Apakah kamu tahu sengaja membunuh orang, hukuman seperti apa yang akan diterima? Dua buah nyama, walaupun kamu mempunyai sebanyak uang apapun, apa gunanya jika kamu dihukum mati?" Aku dengan sabar berusaha sedikit demi sedikit menembus dinding pertahanannya.
Dia pun langsung teragitasi, "Aku tidak tahu didalam ada orang! Aku benar-benar tidak tahu!”
Aku terus menatapnya dan kembali bertanya: "Jika kamu tidak tahu di dalam ada orang, mengapa kamu membakarnya? Apakah kamu berpikir, kamu tidak tahu didalam ada orang , bisa meringankan hukumanmu?”
Dia takut mati , asalkan menggenggam poin ini, dia akan dengan cepat mengungkap kenyataan!
Dia tidak menjawab, Lin Zhi tiba-tiba datang ke kantor polisi, suaranya pun tanpa sadar terdengar sangat gugup, "Ningxi, mengintrogasi penjahat adalah pekerjaan polisi, apa yang kamu lakukan ini?”
Aku menatapnya, dengan tersenyum berkata, "Hanya bertanya sembarang saja.”
Pada saat ini polisi sudah selesai menerima telepon.
Dia menjelaskan singkat progres kasus ini kepada Lin Zhi, Lin Zhi menatap wanita ini, pandangannya sedikit berkilau, dengan yakin berkata, "Aku merasa dia bukanlah orang yang membakar, kejadian terjadi pada malam hari, aku di villa melihat wanita itu, masih lebih mirip dengan Ningxi.”
Penjahat sudah ada di depan mata, dia masih tidak mau melepaskanku.
Polisi mengerutkan kening, "Dia sudah mengakuinya, dia dan Ningxi memiliki bentuk tubuh yang sama, masih ada kemungkinan kamu salah mengenali.”
“Tidak mungkin!”
Lin Zhi berteriak dengan suara kencang: "Ningxi adalah anak iparku, bagaimana mungkin aku salah mengenali?”
Aku tidak bisa menahan diri dan tertawa dingin, "Anak iparmu sudah bukan aku lagi, selain itu, pelaku nya sudah mengakui, bagaimana kamu masih pasti itu adalah aku, apakah ingin menggunakan kesempatan ini untuk membalas dendam pribadi?”
Dia marah dan memelototiku, "Omong kosong apa yang kamu katakan? Dendam apa yang ada di antara aku dan kamu?”
"Apa yang sedang kalian ributkan?”
Seorang polisi yang mengenakan baju seragam, dengan serius dan memiliki aura pimpinan berjalan mendekat.
Shen Yanting dengan suara rendah memperkenalkannya di telingaku, polisi ini adalah penanggung jawab kasus ini, Kapten Wang.
Aku mengepalkan tangan dan berkata: "Kapten Wang, aku menduga masih ada hal yang disembunyikan dalam kasus pembakaran ini!”
Kapten Wang kira-kira berumur tiga puluh lima tahun, wajahnya tidak ada ekspresi apapun, sangat serius dan berkata, "Siapa kamu?”
“Sebelum wanita ini mengakui kejahatannya, akulah tersangka utama dari kasus ini, Ningxi.”
"Kalau begitu hal yang disembunyikan apa yang kamu curigai?”
"Wanita ini tidak mengatakan hal yang sebenarnya, aku merasa perlu di interogasi sekali lagi, jika dia hanya melakukan pembakaran sesederhana itu saja, mengapa postur tubuhnya mirip denganku, yang lebih kebetulan adalah, mengapa semua bukti menunjuk ke arahku? Ini sudah jelas ada orang yang merencanakan untuk menjebakku." Aku berkata dengan pikiran yang penuh logika dan menjelaskan dengan penuh perasaan.
Wajah Kapten Wang terlihat sedikit setuju, tanpa ragu-ragu berkata kepada polisi yang lain: "Bawa dia kembali ke ruang interogasi, biar aku yang menginterogasi langsung.”
Lin Zhi yang mendengarnya, pandangan berkilat dan mulai sedikit panik.
Wanita itu menjadi lebih panik, "Hal yang aku katakan adalah hal yang sesungguhnya !”
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowHanya Kamu Hidupku
RenataCantik Terlihat Jelek
SherinMy Greget Husband
Dio ZhengJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu