Cintaku Pada Presdir - Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
Biasanya seorang yang serius dan berkata genit pasti memiliki keyakinan dalam dirinya dan tidak ada rasa ketidaknyamanan.
Dia tersenyum rendah, menggenggam pergelangan tanganku dengan satu tangan dan menciumi telingaku, dengan nada yang menggoda berkata, "Coba ya?”
Tubuhku seperti dialiri aliran listrik, pikiranku pun menjadi tidak dapat dikendalikan.
Di rongga yang kosong itu, tiba tiba masuk dan memenuhi tubuhku.
“Aduh!”
Sudah terlalu lama tidak melakukan aktifitas seperti ini, muncul rasa sakit seperti tercabik, membuat tubuhku menegang, tidak bisa menahan diri dan berteriak.
Terlihat keterkejutan di wajahnya, sepertinya tidak menyangka bahwa aku akan bereaksi sebesar ini, dia pun berkata dengan suara yang membujuk, " Santailah sejenak ya.”
……
Pada malam itu , dia seakan seekor serigala yang sudah lapar terlalu lama. tidak tahu lelah dan terus menekanku.
Sedikit seperti malam pertama kali kami melakukan persetubuhan.
Hingga warna langit di luar menjadi terang, dia baru melepaskan tubuhku yang sudah kaku dan hampir kehilangan kesadaran.
Aku tidak tahu berapa lama aku tidur, ketika aku sudah bangun, di dalam ruangan ini hanya tersisa aku seorang diri, apakah dia hanya menganggapku sebagai partner satu malam saja dan kemudian menaikkan resleting celana dan langsung pergi?
Aku juga tidak mengerti mengapa, dirinya yang sudah berkali-kali ingin berperilaku kejam di hadapnya, ingin menjauhi dirinya.
Namun kembali tidak bisa menahan diri dan mendekatinya.
Ketika melihat telepon, jam menunjukkan sudah jam tiga sore.
Aku langsung bangkit dengan cepat dari tempat tidur, namun karena kaki yang terasa lemas dan kaku, membuatku hampir tidak bisa berdiri dengan stabil.
Aku menggertakkan gigi, laki-laki itu benar-benar binatang buas.
Aku memungut baju yang tergeletak di atas lantai, melihat kamar yang berantakan, sofa, balkon… semuanya sangatlah berantakan.
Walaupun hal yang normal dilakukan oleh orang dewasa, namun ketika melihat adegan di depannya, kedua pipinya masih menjadi merah.
Pandangannya mengarah ke lemari di samping tempat tidur, dia melihat sebuah catatan, ketika mengambil dan melihatnya, ini adalah tulisan berantakan yang indah yang ditulis oleh Cheng Jinshi , dia menulis tiba-tiba ada urusan mendadak dan harus pergi dinas ke luar negeri, jika sudah sampai beritahu aku ya.
Depresi dalam hatiku pun menjadi berkurang, setelah mengenakan pakaian, memakai sepatu hak tinggi dan aku dengan terburu-buru keluar dari hotel.
Akan ada enam produk yang masuk ke pasar minggu depan, aku menjadi tidak tenang karena hari ini tidak pergi mengontrol ke perusahaan.
Beberapa hari berikutnya, menjadi semakin sibuk hingga pada hari produk kami masuk ke pasar, kami semua hampir tidak bisa memperlambat nafas, seperti takut akan terjadinya kesalahan apapun.
Karena beberapa saat terakhir sudah mengeluarkan uang yang banyak untuk melakukan promosi, penjualan pada hari pertama sangat baik.
Hanya saja pada hari kedua, muncul penjelekan produk yang jumlahnya sangat banyak, semua mengkomplain design milikku bahkan masuk ke dalam topik pembicaraan utama.
Ada yang mengatakan design ini sama sekali tidak memiliki kelas.
Ada juga yang mengatakan ini hanya membohongi dan menipu uang konsumen, menekan konsumen yang tidak mengerti design.
Ada yang mendorong konsumen untuk meretur barang, mengatakan jika menambah uang sedikit sudah bisa membeli barang bermerk.
……
Penjualan pun langsung terjun bebas.
Aku sangat cemas, pada awalnya benar-benar berpikir karena ada permasalahan design, namun kemudian Zhou Ziyun menelpon memberitahuku bahwa ada orang yang sengaja mengorganisasikan media melakukan penjelekan.
Semua ini sudah direncanakan sebelumnya,
Aku menenangkan diri dan berpikir, betul juga, ini baru hari kedua produk masuk pasar, jika ada respon yang tidak baik, tidak seharusnya secepat ini.
Aku pun mencari orang yang kukenal di media, ketika mengeceknya baru mengetahui bahwa semua ini dilakukan atas kerja sama dari Qin Yuming dan Su Shanshan.
Aku menjadi sangat murka, namun tidak ada waktu untuk membuat perhitungan dengan mereka, saat ini yang bisa dilakukan adalah menyimpan semua bukti penjelekan ini terlebih dahulu dan pergi ke bagian humas untuk memikirkan bagaimana cara memperbaiki nama produk.
Pada malam itu aku sudah membuat persiapan di perusahaan hingga lembur, manager humas berteriak gembira dan berkata:” Sudah tidak ada!”
“ Apa yang sudah tidak ada?”
Semua karyawan yang ada di sana termasuk aku terkejut.
“ Semua berita penjelekan dan twitter itu sudah dihapus pada waktu yang sama.” Wajah manager dipenuhi senyuman.
Aku tidak berani memikirkannya, ketika melihat di internet benar-benar sudah bersih sama sekali.
Bagaimana bisa?
Siapa yang melakukannya?
Kami sebelumnya juga sudah menghubungi media-media, mereka sama sekali tidak memberi kami ruang untuk diskusi, terus mengatakan bahwa produk kami bermasalah, jangan berharap menggunakan uang untuk menyelesaikan masalah.
Aku berpikir Klein yang turun tangan dan menanganinya, namun ketika menelpon dan bertanya, mereka berpikir bahwa kami lah yang mengatasinya.
Walaupun masalah ini sudah diselesaikan, namun aku tidak berani mengurangi kewaspadaan dan memerintahkan karyawan:” Terus diperhatikan, jika ada tulisan lain yang menjelekan langsung beritahuku.
“ Baiklah.”
Ketika mereka sudah menjawabnya , aku pun kembali ke kantor.
Tiga empat hari sesudahnya, tidak ada tanda-tanda penjualan akan membaik, kebalikannya semakin lama semakin dingin.
Pukulan mematikan yang sebenarnya bagi kami adalah ketika seorang artis wanita yang membeli ke enam produk kami, pada akhirnya dia mengatakan di twitter bahwa produk kami memiliki kualitas yang bermasalah.
Setiap produk, dia mengomentari masalah yang berbeda pada setiap produk bahkan mengatakan pelayanan penjualan kami sangatlah buruk.
Aku pun mengeluarkan keenam produk itu dari dalam laci, setiap produk dibandingkan dengan masalah yang dia sebutkan dan menemukan sama sekali tidak mungkin muncul masalah-masalah yang disebutkan itu!
Kecuali produksi Klein tidak cukup detail, namun aku sangat mengerti kontrol keras Klein terhadap kualitas.
Lebih lagi sebelum masuk pasar, kami sudah mengecek ulang semua ini.
Aku memasuki akun twitter perusahaan, tidak langsung membantahnya namun dengan sikap meminta maaf yang tulis dan memberitahunya bahwa kami akan memeriksa kualitas dengan ketat, bisa memberinya retur barang bahkan ganti rugi.
Walaupun begitu, efek nama besarnya masih berpengaruh dengan besar, hampir semua konsumen berteriak ingin meretur barang.
Proyek kami karena ini… mendapatkan bahaya dari awal hingga akhir pada pasar di dalam negeri.
Tekanan yang tidak terlihat hampir membuatku tidak bisa bernafas.
Uang bank sebesar sepuluh miliar, sebagian besar sudah digunakan di produksi, distribusi, promosi……… bahkan humas yang dilakukan saat ini, setelah semua ini terjadi, uang mengalir cepat seperti air.
Namun uang yang masuk ke dalam rekening tidak bisa dihitung banyak..
Aku merasa bahwa diriku sudah hampir hancur, namun aku sama sekali tidak memiliki hak untuk jatuh.
Karena jika aku sampai hancur, Zhou Ziyun sebagai penjamin akan mendapatkan tekanan yang sangat besar dan pengorbanan setiap orang juga akan terbuang dengan percuma.
Aku menggertakkan gigi, mencoba bertahan, aku disini bertugas mencari titik terobos di humas dan Ning Zhenfeng sibuk menghadapi masalah setelah penjualan.
“Xiao Xi, hari ini kamu tidak usah lembur lagi, pulang dan istirahatlah satu malam.”
Hari in waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam, Ning Zhenfeng berjalan masuk ke dalam kantor, wajahnya dipenuhi kelelahan dan membujukku.
Aku menggelengkan kepala, “Tidak usah, lebih baik kamu yang pulang dan beristirahat.”
Jika aku pulang, aku juga tidak bisa tidur, lebih baik memikirkan jalan keluar di kantor.
Ning Zhenfeng menghela nafas dengan panjang, ” Jika kamu terus seperti ini, tubuhmu akan sakit, selain itu di rumah juga ada dua orang anak, setidaknya kamu harus pulang menemani mereka kan.”
“ Ka-----”
Pintu kantor didorong dengan keras, sebuah bayangan orang yang tinggi masuk ke dalam, laki-laki itu mengenakan jas yang di custom yang berangin seperti baru keluar dari bandara.
“ Bagaimana kamu ada disini?” aku terkejut, sejak ulang tahunku, dia dinas di luar negeri dan bahkan tidak bisa melihat bayangannya.
Pandangannya yang dingin menjadi lebih hangat, memelukku ke dalam pelukannya, suaranya sangat lembut, ” Maaf, aku terlambat pulang, apakah kamu baik-baik saja?”
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyUnperfect Wedding
Agnes YuSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiSang Pendosa
DoniPengantin Baruku
FebiDewa Perang Greget
Budi MaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu