Cintaku Pada Presdir - Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
"Apa yang kamu inginkan?"
Seiring dengan dia yang melangkah mendekatiku, aku hanya bisa melangkah mundur, dan aku tanpa sadar sudah mundur ke ujung atap.
Kakiku lemas, angin di atap sangat kuat, tetapi aku masih bisa mendengar detak jantungku yang seperti drum.
“Kemarin kamu memalukanku di depan umum, apakah kamu berpikir semua ini sudah berlalu?" Lin Zhi memelototiku, "Kamu datang kemari dan biarkan aku menampar kembali, lalu berlutut dan minta maaf padaku!"
Tidak masuk akal.
Kemarin, dia yang memulainya terlebih dahulu, dan sekarang dia mengharapkanku untuk meminta maaf kepadanya.
Aku sangat jelas bahwa dia tidak akan melepaskanku pergi, meskipun aku membiarkannya menampar kembali dan aku meminta maaf kepadanya, dia juga tidak akan melepaskanku.
Dari matanya yang kejam, aku samar-samar dapat membaca apa yang dia inginkan, mungkin itu adalah nyawaku.
Memikirkan hal ini, punggungku terasa dingin.
Di depanku adalah sekelompok besar orang, aku tidak bisa melarikan diri, di belakangku ... adalah gedung tinggi yang lebih dari dua puluh lantai, begitu aku jatuh, aku pasti akan mati.
Jadi, aku membawa secercah harapan, "Aku membiarkanmu menampar kembali dan aku akan meminta maaf padamu, tetapi kamu harus membiarkan aku dan temanku pergi, bagaimana?"
Dia sepertinya tidak menyangka bahwa aku akan begitu cepat berkompromi, wajahnya sedikit terkejut, kemudian dia melihat posisi aku berdiri dan tertawa tak terkendali. "Atau, kamu lebih baik melompat dari sini? Jika kamu melompat dari sini, aku akan membiarkan temanmu pergi. "
“Ning Xi! Kamu berdiri ke sini sedikit!” Meskipun Xueke ditangkap oleh mereka, tetapi dia masih berteriak dengan cemas.
Aku tidak bisa berdiri ke situ ...
Jika aku berdiri ke situ, Lin Zhi akan menangkapku dan tidak akan melepaskanku.
Satu-satunya hal yang dapat aku lakukan adalah menunda waktu dan menunggu polisi datang.
Su Shanshan meletakkan tangannya di atas pinggangnya, berdiri di sebelah Lin Zhi dan berkata dengan santai, "Ning Xi, coba kamu katakan, apa lagi yang kamu miliki sekarang? Keluargamu pecah-belah, ibumu sudah meninggal, ayahmu tidak mengenalimu, apakah bibi dan sepupumu memperlakukanmu sebagai keluarga? Bahkan suamimu juga sudah bercerai denganmu ... Jika aku adalah kamu, aku lebih baik pergi mati saja. "
......
Kata-katanya seperti jarum menusuk ke hatiku.
Namun, aku tidak boleh mati.
Aku masih punya anak!
Aku bukan sendirian.
Aku mencoba untuk menstabilkan tubuhku, aku menyadari bahwa saat ini tidak perlu memenangkan dia dalam perkataan, aku berpura-pura mengalah dan berkata: "Apa yang kamu katakan benar, aku sudah tidak punya apa-apa, apa yang bisa kalian perhitungkan dengan aku yang sudah begitu kasihan? Jika nanti polisi datang, itu malah tidak baik untukmu. "
Selama aku bisa dengan aman pergi dari sini, aku tidak keberatan menunjukkan bekas lukaku kepada mereka.
Su Shanshan tampaknya sedikit ragu-ragu, Lin Zhi meliriknya dan tidak tahu berkata apa kepadanya.
Tiba-tiba dia berteriak seperti sabung ayam, "Aku juga tidak ingin berurusan denganmu, tetapi siapa yang suruh kamu memukul Bibi Lin, aku harus memberimu sebuah pelajaran!"
Setelah itu, dia melambai dengan sekelompok orang yang dibawanya dan berkata: "Tangkap dia ke sini, lalu memukulnya, jika terjadi sesuatu, Keluarga Su dan Keluarga Cheng akan bertanggung jawab!"
Dengan adanya janji dia ini, sekelompok orang itu sama sekali tidak memiliki keragu-raguan lagi, dan perlahan berjalan menghampiriku.
Tidak!
Tidak boleh...
Aku menggelengkan kepalaku, "Jangan ..."
"Dipukul lebih baik daripada melompat dari sini, benar?" Salah satu orang yang menghampiriku begitu menyarankanku.
Aku sangat mengerti apa perasaan terisolasi dan tidak mendapatkan bantuan, aku ingin mengatakan bahwa aku hamil, dan dipukul akan menyebabkan anakku kehilangan nyawanya ...
Tetapi aku tidak bisa.
Lin Zhi pernah membuatku menggugurkan anak, Su Shanshan selalu berpikir untuk menikah dengan Cheng Jinshi, jika mereka tahu bahwa aku hamil, maka mereka hanya akan semakin kuat memukulku.
Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Seluruh tubuhku gemetaran, dan aku benar-benar merasakan perasaan tidak ada jalan mundur.
Matahari musim panas begitu menyilaukan, ketakutan yang belum pernah aku rasakan datang menghampiriku.
Pada saat aku tercengang, ada seseorang meraih pergelangan tanganku dan dengan kasar menyeretku ke depan Su Shanshan.
Su Shanshan menamparku, lalu memerintah sekelompok orang itu, "Ayo pukul!"
"Tidak!"
Aku berteriak dengan putus asa, tetapi aku masih tidak bisa melindungi perutku.
"Siapa yang berani? Siapa yang berani memukulnya, maka aku akan melemparkannya dari atap!" Sebuah suara pria yang membawa perasaan kejam terdengar.
Orang-orang yang ingin memukulku, semuanya menghentikan tindakannya.
Aku seketika jatuh duduk ke lantai setelah mendengar suara ini, dan mencari kembali sedikit realisme.
Setelah beberapa detik kemudian, aku baru menatap Zhou Ziyun yang terengah-engah dan berkeringat berjalan ke arahku.
Dia sangat jelas bergegas kemari setelah menerima panggilan dari Xueke.
“Tuan Zhou, apakah kamu ingin menjadi pahlawan yang menyelamatkannya?” Su Shanshan melipatkan tangannya di depan dadanya dan bertanya.
"Nona Su mungkin sudah terbiasa berkuasa di Kota Hai dan lupa bahwa di sini adalah Kota Nan, di sini bukan hanya ada kekuasaan Keluarga Su."
Zhou Ziyun membantuku untuk berdiri dari lantai dan berkata dengan santai.
Su Shanshan tertawa, "Benar, di sini bukan hanya ada kekuasaan Keluarga Su kami, tetapi bukankah di sini ada kekuasaan Keluarga Cheng, apakah kami Keluarga Su ditambah dengan Keluarga Cheng tidak bisa melakukan apa-apa terhadap wanita sialan ini?"
"Siapa yang mengizinkanmu mengatasnamakan Keluarga Cheng kami?"
Seiring dengan sebuah suara yang dingin seperti lapisan es, Cheng Jinshi dengan muka suram berjalan memasuki atap.
Aku melihatnya dan perlahan-lahan mengepalkan telapak tanganku.
Wajah Su Shanshan tampak kaku dan menatap Lin Zhi, "Bibi ..."
Lin Zhi mengamati ekspresi Cheng Jinshi, lalu memegangi tangan Su Shanshan dan berkata, "Shanshan, aku sudah berkata bahwa kamu tidak perlu mengurus masalah ini, kamu tidak mau mendengarkan nasihat bibi dan bersikeras mau datang. Tapi kamuanak yang baik, bibi tahu, kamu juga karena terlalu marah ... "
"Bibi ... Kenapa kamu begitu?"
Su Shanshan tercengang dan dia dengan wajah merah menjelaskan kepada Cheng Jinshi, "Jinshi, wanita sialan itu, dia yang terlebih dahulu memukul bibi, jadi aku ... ahh -"
Ketika dia belum selesai berkata, Cheng Jinshi tiba-tiba meraih pergelangan tangannya dan melemparkannya ke tangga, "Pergi! Kapan giliran kamu yang sebagai orang luar untuk mengurus urusan Keluarga Cheng?"
Dia jatuh ke lantai, matanya penuh dengan air mata, dia dengan sedih dan marah berkata, "Apa yang sedang kamu katakan ?! Kamu bilang aku adalah orang luar ?!"
“Nona Su, kamu sendiri sangat jelas, Keluarga Cheng dan Keluarga Su hanya memiliki hubungan kerja sama bisnis. Jika kamu bukan orang luar, maka siapakah kamu?” Cheng Jinshi bahkan tidak memberinya pandangan berlebihan.
"Kamu !!!"
Sekelompok orang yang dipanggil Su Shanshan adalah temannya. sekarang Cheng Jinshi tidak memberinya wajah dan memalukannya di depan umum, dia tidak bisa berhenti menangis, bangun dan pergi dengan marah, "Kamu akan menyesalinya!"
Begitu dia pergi, sekelompok orang itu juga berlari dengan cepat, mereka takut Cheng Jinshi akan mengenali mereka dan akan melibatkan perusahaannya sendiri.
Cheng Jinshi menatapku, tatapan matanya perlahan melembut, dia memegang pergelangan tanganku dan bekata pada Zhou Ziyun: "Terima kasih atas bantuanmu tadi, Ning Xi harusnya ketakutan, aku membawa dia pulang dulu."
Zhou Ziyun semakin emosi setelah mendengar perkataanya, dia mendengus dengan dingin, "Kamu membawanya pulang? Siapakah kamu? Pergilah jauh-jauh dari dia!"
"Tuan Zhou, aku menyarankanmu untuk tidak ikut campur dengan urusan keluargaku."
Kekuatan Cheng Jinshi memegang pergelangan tanganku semakin besar, dan dia berkata dengan tegas.
Novel Terkait
Diamond Lover
LenaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMr. Ceo's Woman
Rebecca WangPredestined
CarlyDemanding Husband
MarshallMy Goddes
Riski saputroCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu