Cintaku Pada Presdir - Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
Aku tidak tahu bagaimana diriku bisa berjalan selangkah demi selangkah hingga sampai pada tahap seperti ini.
Jika bisa di kehidupan selanjutnya aku berharap tidak mencintai orang lain.
Karena cinta, selain membuat orang dilukai tidak memiliki keuntungan lain.
“ Cheng Jinshi, aku ingin menenangkan diri.”
Aku menutup mata, mencoba membuat diri lebih tenang,” Kamu urus dulu semua persoalan milikmu, sebelum itu selesai, lebih baik kita tidak usah bertemu.”
Setelah aku mengatakannya, aku mulai melangkah turun dari tangga.
Perusahaan berada di lantai delapan belas.
Aku berjalan turun satu tingkat demi satu tingkat, pada pertengahan aku menginjak udara dan terjatuh dengan keras, lengan dan kaki terluka dan mulai mengalir aliran darah kecil.
Aku tidak berbicara sama sekali, bangkit berdiri dengan kebas, seperti sebuah boneka kayu, tidak tahu lelah dan tidak tahu sakit.
Terjatuh sedikit tidak tergolong apa-apa.
Seluruh kesakitan yang aku alami di dalam hidupku semua diberikan oleh pria yang aku cintai.
Aku pulang ke rumah, melepas baju dan langsung masuk ke kamar mandi, ketika air mengenai luka itu, langsung muncul rasa sakit yang menusuk.
Aku seakan tidak memiliki kesadaran, hanya merasakan otakku yang terasa berat.
Setelah selesai mandi, mengenakan pakaian tidur, aku langsung berbaring di atas tempat tidur.
Tidak lama kemudian aku pun tertidur.
“Ningxi, aku mengandung anaknya loh.”
“ Anak kami sudah tujuh minggu, buat apa kamu masih mendekati Jinshi, cepat pergi jauh-jauh!”
“ Tunggu kita sudah menikah, dia tidak akan lagi melihatmu, bahkan termasuk anakmu!”
“ Hahaha, Ningxi, kamu benar-benar kalah telak……”
……….
Adegan berubah, kali ini wajah Cheng Jinshi yang memandangku dengan ekspresi tidak sabar.
“ Buat apa kamu masih mencariku?”
“ Aku sudah menikah, jangan mencariku lagi!”
“ Cinta? Kamu seharusnya mengerti dengan jelas, aku sama sekali tidak pernah mencintaimu.”
“ Kita menikah kembali hanya demi anak-anak, saat ini Yuming sudah mengandung, kegunaan mu satu-satunya sudah menghilang.”
“ Ya! Kamu hanyalah mesin melahirkan bagi keluarga Cheng saja…”
….
Semua perkataan ini seperti pisau yang menusuk ke hatiku.
Aku kesakitan hingga air mata mengalir deras, namun setelah dia mengatakan semua ini dia langsung pergi, sama sekali tidak menatapku lagi.
“ Jangan…”
Aku bergumam dan membuka mata dengan cepat.
Wajah Xueke muncul di hadapanku, dia melihat aku yang tersadar dan bisa menghela nafas lega,” Kamu akhirnya sadar, apakah mimpi buruk? Dahimu dipenuhi dengan keringat.”
Aku menghela nafas dalam-dalam dan bergumam:” Qin Yuming sudah hamil tujuh minggu, namun aku dan Cheng Jinshi baru saja bercerai.”
Xueke juga terkejut, mengambil tissue menyeka keringat dari dahiku dan berkata:” Begini juga lebih baik, setidaknya kamu bisa benar-benar menyerah terhadapnya, aku berterima kasih dalam hatiku yang terdalam karena dia akhirnya melepaskanmu.”
Aku menggigit bibir.
Ya, sekarang sudah bisa menyerah sepenuhnya.
“Ketika aku pulang kantor, aku menelponmu beberapa kali, kenapa kamu tidak menjawabnya?” Xueke bertanya dengan bingung.
Aku tersadar, langsung membuka selimut dan turun dari tempat tidur,” Tas dan ponsel tertinggal di perusahaan, aku pergi mengambilnya dulu.”
Sambil mengatakannya, aku membuka laci pakaian, bersiap mengganti pakaian dan pergi keluar.
“ Tunggu!”
Dia berteriak dengan suara kencang.
Aku mengalihkan pandangan,” Ada apa?”
Dia mengerutkan kening menatapku, menunjuk lengan dan kakiku, dengan panik bertanya:” Darimana luka-luka yang ada di tubuhmu itu?”
Aku melihat ke arah tempat yang dia tunjuk,” Tidak sengaja terjatuh.”
Dia agak curiga,” Benakah?”
“ Ya, ketika turun tangga, aku menginjak udara dan terjatuh.”
Dia kali ini baru percaya, menarik tanganku menyuruhku duduk disisi tempat tidur, membuka kotak obat sambil mengomel dengan tidak sabar,” Aku kira Cheng JInshi atau Qin Yuming melakukan sesuatu kepadamu, luka mu banyak sekali, bagaimana kamu tidak tahu mengoleskan obat?”
Aku melihat ekspresinya yang terus mengomel, hatiku terasa sedikit hangat,” Terima kasih ya.”
Dia menatapku singkat, melemparkan obat kepadaku,” Terima kasih apa, oleskan obat sendiri.”
Aku mengambil obat, baru bersiap menggunakan cotton bud untuk mengoleskan obat, dia merebutnya,” Ya sudahlah biar aku saja, tunggu kamu sudah sembuh ingat memasak untukku, untuk membalas bantuanku.”
Aku tertawa.
Benar-benar orang yang keliatan keras dari luar namun hatinya selembut tahu,
Dia membantuku membersihkan luka dan bersiap menemaniku pergi ke perusahaan, aku menolaknya, dia sudah cukup lelah bekerja seharian, tidak perlu baginya untuk ikut menemaniku ke kantor.
Bagaimanapun aku kesana hanya untuk mengambil ponsel saja.
Langit di luar sudah menjadi gelap, ketika aku sampai perusahaan, masih ada beberapa staf yang sedang lembur.
Chen Xuan sedang mematikan komputernya, membereskan barang dan bersiap untuk pulang, melihatku dia pun berkata,“ Bu Ning, apakah anda datang untuk mengambil ponsel?”
“ Ya.”
Dia tersenyum,” Pada awalnya aku bersiap untuk mengantarkannya kepadamu, namun tidak tahu alamatmu saat ini, juga tidak bisa menghubungimu.”
Aku pun tersenyum tanpa daya dan berkata,” Terima kasih ya, cepatlah pulang, aku juga akan langsung pergi setelah mengambil barang.”
Dia menganggukan kepala.
Aku mendorong pintu kantor, masuk ke dalam dan menyalakan lampu, mengambil tas yang aku letakkan di atas meja kantor siang tadi, ketika bersiap membalikkan badan dan pergi, terdengar suara teriakan Chen Xuan di luar pintu.
“ Nona Qin, anda tidak boleh masuk!”
Ketika dia baru mengatakannya, Qin Yuming sudah menerobos masuk, dia yang pagi tadi dipenuhi dengan ekspresi yang penuh kemenangan, saat ini memandangku dengan penuh permohonan,” Ningxi, kamu tinggalkanlah Jinshi ya? Tidak peduli apa yang kamu inginkan, katakan saja, aku akan menyanggupinya.”
“ Qin Yuming, aku tidak suka terjebak di antara hubungan percintaan segitiga, tenang saja.” Aku berkata dengan dingin.
Dia menatapku dengan pandangan yang mendesak, berkata dengan memohon:” Kalau begitu bantu aku membujuk Jinshi ya? Aku mengandung anaknya, jika dia tidak menginginkanku… bagaimana dengan aku dan anak ini?”
Mendengar itu, langsung terasa api yang membara di dalam hatiku, berjalan sambil menenteng tas, terus menatapnya, satu kata demi satu kata aku tanyakan kepadanya,” Aku juga memiliki dua orang anak, apakah kalian tidak pernah memikirkan bagaimana denganku selanjutnya ketika kamu dan Li Jianchuan bersama-sama memaksaku untuk menandatangani perjanjian cerai itu?”
Benar-benar standar yang berbeda.
Anaknya adalah anak-anak, namun apakah anakku bukan anak-anak.
Ketika dia memaksaku, dia sama sekali tidak melakukan dengan tangan yang lembut!
Kapan waktu dimana dia tidak memaksaku dan anakku hingga ke jurang keputusasaan?
Saat ini dia justru dengan tidak tahu malu meminta bantuan untuk membujuk Cheng Jinshi.
Dia langsung menangis lebat,” Dulu aku tidak benar, aku bersalah, aku mohon kepadamu, bantu aku kali ini ya….”
“ Bagaimana perlakuan keluarga Cheng kepadamu itu urusanmu, sama sekali tidak ada hubungannya denganku, cepat pergi dari sini, jika tidak aku bisa tidak menahan diri dan menamparmu!” Aku menahan kemarahan diriku.
Ketika memikirkan dia mengutus orang untuk merebut anakku di rumah dan menyuruh Lin Zhi masuk ke kamar anak-anak memberi obat bius, aku membencinya hingga menggertakan gigi!
Dia tertegun, jatuh berlutut dihadapanku, meraih celanaku dan berkata:" Xiaoxi….”
Tidak peduli apa yang dikatakannya, aku tidak akan melunak, hanya bisa merasa muak.
“ Aaa--- Sakit sekaii….” Dia tiba-tiba memegang perutnya dan terjatuh di atas tanah, kesakitan hingga wajahnya berkerut dan berguling-guling di atas tanah.
Aku terpaku dan mundur selangkah ke belakang,” Ada apa denganmu?”
Aku tidak yakin, apakah dia sedang memainkan suatu rencana.
" Sakit..."
Dia bergumam dengan lemah.
Chen Xuan yang mendengar keributan langsung mendorong pintu dan masuk ke dalam, melihat adegan di dalam kantor, dia pun terpaku.
Aku melihat Qin Yuming tidak seperti sedang berpura-pura, segera berkata kepada Chen Xuan:” Cepat telepon 120!”
Tidak peduli apa yang dia lakukan , setidaknya anak didalam kandungannya tidak bersalah.
Selain itu jika terjadi sesuatu padanya disini, walaupun aku mempunyai seratus mulut pun tidak akan bisa menjelaskannya dengan jelas.
Tiba-tiba, apa yang ditakutkan itulah yang menjadi kenyataan, dari kedua kaki Qin Yuming mengalir cairan berwarna merah cerah….
Novel Terkait
After Met You
AmardaUnlimited Love
Ester GohAir Mata Cinta
Bella CiaoCintaku Pada Presdir
NingsiThe Richest man
AfradenKamu Baik Banget
Jeselin VelaniCutie Mom
AlexiaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu