Cintaku Pada Presdir - Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan

Aku tidak tahu bagaimana diriku bisa berjalan selangkah demi selangkah hingga sampai pada tahap seperti ini.

Jika bisa di kehidupan selanjutnya aku berharap tidak mencintai orang lain.

Karena cinta, selain membuat orang dilukai tidak memiliki keuntungan lain.

“ Cheng Jinshi, aku ingin menenangkan diri.”

Aku menutup mata, mencoba membuat diri lebih tenang,” Kamu urus dulu semua persoalan milikmu, sebelum itu selesai, lebih baik kita tidak usah bertemu.”

Setelah aku mengatakannya, aku mulai melangkah turun dari tangga.

Perusahaan berada di lantai delapan belas.

Aku berjalan turun satu tingkat demi satu tingkat, pada pertengahan aku menginjak udara dan terjatuh dengan keras, lengan dan kaki terluka dan mulai mengalir aliran darah kecil.

Aku tidak berbicara sama sekali, bangkit berdiri dengan kebas, seperti sebuah boneka kayu, tidak tahu lelah dan tidak tahu sakit.

Terjatuh sedikit tidak tergolong apa-apa.

Seluruh kesakitan yang aku alami di dalam hidupku semua diberikan oleh pria yang aku cintai.

Aku pulang ke rumah, melepas baju dan langsung masuk ke kamar mandi, ketika air mengenai luka itu, langsung muncul rasa sakit yang menusuk.

Aku seakan tidak memiliki kesadaran, hanya merasakan otakku yang terasa berat.

Setelah selesai mandi, mengenakan pakaian tidur, aku langsung berbaring di atas tempat tidur.

Tidak lama kemudian aku pun tertidur.

“Ningxi, aku mengandung anaknya loh.”

“ Anak kami sudah tujuh minggu, buat apa kamu masih mendekati Jinshi, cepat pergi jauh-jauh!”

“ Tunggu kita sudah menikah, dia tidak akan lagi melihatmu, bahkan termasuk anakmu!”

“ Hahaha, Ningxi, kamu benar-benar kalah telak……”

……….

Adegan berubah, kali ini wajah Cheng Jinshi yang memandangku dengan ekspresi tidak sabar.

“ Buat apa kamu masih mencariku?”

“ Aku sudah menikah, jangan mencariku lagi!”

“ Cinta? Kamu seharusnya mengerti dengan jelas, aku sama sekali tidak pernah mencintaimu.”

“ Kita menikah kembali hanya demi anak-anak, saat ini Yuming sudah mengandung, kegunaan mu satu-satunya sudah menghilang.”

“ Ya! Kamu hanyalah mesin melahirkan bagi keluarga Cheng saja…”

….

Semua perkataan ini seperti pisau yang menusuk ke hatiku.

Aku kesakitan hingga air mata mengalir deras, namun setelah dia mengatakan semua ini dia langsung pergi, sama sekali tidak menatapku lagi.

“ Jangan…”

Aku bergumam dan membuka mata dengan cepat.

Wajah Xueke muncul di hadapanku, dia melihat aku yang tersadar dan bisa menghela nafas lega,” Kamu akhirnya sadar, apakah mimpi buruk? Dahimu dipenuhi dengan keringat.”

Aku menghela nafas dalam-dalam dan bergumam:” Qin Yuming sudah hamil tujuh minggu, namun aku dan Cheng Jinshi baru saja bercerai.”

Xueke juga terkejut, mengambil tissue menyeka keringat dari dahiku dan berkata:” Begini juga lebih baik, setidaknya kamu bisa benar-benar menyerah terhadapnya, aku berterima kasih dalam hatiku yang terdalam karena dia akhirnya melepaskanmu.”

Aku menggigit bibir.

Ya, sekarang sudah bisa menyerah sepenuhnya.

“Ketika aku pulang kantor, aku menelponmu beberapa kali, kenapa kamu tidak menjawabnya?” Xueke bertanya dengan bingung.

Aku tersadar, langsung membuka selimut dan turun dari tempat tidur,” Tas dan ponsel tertinggal di perusahaan, aku pergi mengambilnya dulu.”

Sambil mengatakannya, aku membuka laci pakaian, bersiap mengganti pakaian dan pergi keluar.

“ Tunggu!”

Dia berteriak dengan suara kencang.

Aku mengalihkan pandangan,” Ada apa?”

Dia mengerutkan kening menatapku, menunjuk lengan dan kakiku, dengan panik bertanya:” Darimana luka-luka yang ada di tubuhmu itu?”

Aku melihat ke arah tempat yang dia tunjuk,” Tidak sengaja terjatuh.”

Dia agak curiga,” Benakah?”

“ Ya, ketika turun tangga, aku menginjak udara dan terjatuh.”

Dia kali ini baru percaya, menarik tanganku menyuruhku duduk disisi tempat tidur, membuka kotak obat sambil mengomel dengan tidak sabar,” Aku kira Cheng JInshi atau Qin Yuming melakukan sesuatu kepadamu, luka mu banyak sekali, bagaimana kamu tidak tahu mengoleskan obat?”

Aku melihat ekspresinya yang terus mengomel, hatiku terasa sedikit hangat,” Terima kasih ya.”

Dia menatapku singkat, melemparkan obat kepadaku,” Terima kasih apa, oleskan obat sendiri.”

Aku mengambil obat, baru bersiap menggunakan cotton bud untuk mengoleskan obat, dia merebutnya,” Ya sudahlah biar aku saja, tunggu kamu sudah sembuh ingat memasak untukku, untuk membalas bantuanku.”

Aku tertawa.

Benar-benar orang yang keliatan keras dari luar namun hatinya selembut tahu,

Dia membantuku membersihkan luka dan bersiap menemaniku pergi ke perusahaan, aku menolaknya, dia sudah cukup lelah bekerja seharian, tidak perlu baginya untuk ikut menemaniku ke kantor.

Bagaimanapun aku kesana hanya untuk mengambil ponsel saja.

Langit di luar sudah menjadi gelap, ketika aku sampai perusahaan, masih ada beberapa staf yang sedang lembur.

Chen Xuan sedang mematikan komputernya, membereskan barang dan bersiap untuk pulang, melihatku dia pun berkata,“ Bu Ning, apakah anda datang untuk mengambil ponsel?”

“ Ya.”

Dia tersenyum,” Pada awalnya aku bersiap untuk mengantarkannya kepadamu, namun tidak tahu alamatmu saat ini, juga tidak bisa menghubungimu.”

Aku pun tersenyum tanpa daya dan berkata,” Terima kasih ya, cepatlah pulang, aku juga akan langsung pergi setelah mengambil barang.”

Dia menganggukan kepala.

Aku mendorong pintu kantor, masuk ke dalam dan menyalakan lampu, mengambil tas yang aku letakkan di atas meja kantor siang tadi, ketika bersiap membalikkan badan dan pergi, terdengar suara teriakan Chen Xuan di luar pintu.

“ Nona Qin, anda tidak boleh masuk!”

Ketika dia baru mengatakannya, Qin Yuming sudah menerobos masuk, dia yang pagi tadi dipenuhi dengan ekspresi yang penuh kemenangan, saat ini memandangku dengan penuh permohonan,” Ningxi, kamu tinggalkanlah Jinshi ya? Tidak peduli apa yang kamu inginkan, katakan saja, aku akan menyanggupinya.”

“ Qin Yuming, aku tidak suka terjebak di antara hubungan percintaan segitiga, tenang saja.” Aku berkata dengan dingin.

Dia menatapku dengan pandangan yang mendesak, berkata dengan memohon:” Kalau begitu bantu aku membujuk Jinshi ya? Aku mengandung anaknya, jika dia tidak menginginkanku… bagaimana dengan aku dan anak ini?”

Mendengar itu, langsung terasa api yang membara di dalam hatiku, berjalan sambil menenteng tas, terus menatapnya, satu kata demi satu kata aku tanyakan kepadanya,” Aku juga memiliki dua orang anak, apakah kalian tidak pernah memikirkan bagaimana denganku selanjutnya ketika kamu dan Li Jianchuan bersama-sama memaksaku untuk menandatangani perjanjian cerai itu?”

Benar-benar standar yang berbeda.

Anaknya adalah anak-anak, namun apakah anakku bukan anak-anak.

Ketika dia memaksaku, dia sama sekali tidak melakukan dengan tangan yang lembut!

Kapan waktu dimana dia tidak memaksaku dan anakku hingga ke jurang keputusasaan?

Saat ini dia justru dengan tidak tahu malu meminta bantuan untuk membujuk Cheng Jinshi.

Dia langsung menangis lebat,” Dulu aku tidak benar, aku bersalah, aku mohon kepadamu, bantu aku kali ini ya….”

“ Bagaimana perlakuan keluarga Cheng kepadamu itu urusanmu, sama sekali tidak ada hubungannya denganku, cepat pergi dari sini, jika tidak aku bisa tidak menahan diri dan menamparmu!” Aku menahan kemarahan diriku.

Ketika memikirkan dia mengutus orang untuk merebut anakku di rumah dan menyuruh Lin Zhi masuk ke kamar anak-anak memberi obat bius, aku membencinya hingga menggertakan gigi!

Dia tertegun, jatuh berlutut dihadapanku, meraih celanaku dan berkata:" Xiaoxi….”

Tidak peduli apa yang dikatakannya, aku tidak akan melunak, hanya bisa merasa muak.

“ Aaa--- Sakit sekaii….” Dia tiba-tiba memegang perutnya dan terjatuh di atas tanah, kesakitan hingga wajahnya berkerut dan berguling-guling di atas tanah.

Aku terpaku dan mundur selangkah ke belakang,” Ada apa denganmu?”

Aku tidak yakin, apakah dia sedang memainkan suatu rencana.

" Sakit..."

Dia bergumam dengan lemah.

Chen Xuan yang mendengar keributan langsung mendorong pintu dan masuk ke dalam, melihat adegan di dalam kantor, dia pun terpaku.

Aku melihat Qin Yuming tidak seperti sedang berpura-pura, segera berkata kepada Chen Xuan:” Cepat telepon 120!”

Tidak peduli apa yang dia lakukan , setidaknya anak didalam kandungannya tidak bersalah.

Selain itu jika terjadi sesuatu padanya disini, walaupun aku mempunyai seratus mulut pun tidak akan bisa menjelaskannya dengan jelas.

Tiba-tiba, apa yang ditakutkan itulah yang menjadi kenyataan, dari kedua kaki Qin Yuming mengalir cairan berwarna merah cerah….

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu