Cintaku Pada Presdir - Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang

Namun, alih-alih memasuki kamar mandi, aku malah pergi ke balkon kecil di sebelahnya.

Menghirup udara segar.

“Kakak ipar, kakakku sedikit mabuk, bagaimana kalau kamu mengantarnya pulang dulu?”

Setelah berlalu sekitar sepuluh menit, Song Jing mencari sampai kemari dengan wajah gelisah.

aku bingung, “Kenapa begitu cepat mabuknya?”

aku tidak tahu kemampuan minum Cheng Jinshi, tapi dia tahu Cheng Jinshi tidak begitu gampang mabuk.

Song Jing menggaruk kepalanya, sedikit malu, “Beberapa temannya terus gantian bersulang……”

“Kalau begitu aku akan mengantarnya pulang dulu.”

aku yang berjalan pulang, menambah kecepatan langkah kaki.

Setelah kembali ke ruangan, Cheng Jinshi berbaring di sofa dengan wajah merah pucat, bahkan tangannya masih memegang gelas wine, dan bergumam:“Minum ... minum……aku tidak mabuk.”

“Sudah seperti ini masih tidak mabuk?”

Tanpa basa-basi aku mengambil gelas wine Cheng Jinshi, tapi ketika aku melihat Cheng Jinshi seperti ini, hatiku melembut, lalu berjongkok dan berkata dengan lembut: “Jangan minum lagi, ayo kita pulang.”

Cheng Jinshi meraih pergelangan tangan aku, membuka matanya menatap aku, seperti anak kecil bergumam tidak jelas: “Kamu, kamu sudah datang……”

Seolah aliran hangat dari dirinya mengalir dari pergelangan tangan ke hatiku: “Ehn, aku sudah datang, ayo kita pulang, An An masih menunggu dirumah.”

Perlahan-lahan bangkit, memapah bahu Cheng Jinshi, lalu merangkul pinggangnya, dan mencoba menopangnya.

Tiba-tiba, ada bayangan gelap, meraih lengan Cheng Jinshi, orang itu berkata dengan lembut, “Xiao Xi, dia seorang pria dewasa, kamu tidak akan bisa memapahnya, biarkan aku membantumu.”

Suara ini, membuat aku perlahan melepaskan Cheng Jinshi, dan memandang Qin Yuming, dengan ekspresi sedikit dingin.

Qin Yuming tersenyum lembut, dan pura-pura marah menatap Song Jing mereka, “Kalian ini ya, aku tidak pernah melihat kalian minum begitu banyak, lihat Cheng Jinshi sudah mabuk seperti apa sekarang?”

“Kak Yuming, bukankah hari ini senang-senang……”

Mereka semua tersenyum, lalu melirik aku acuh tidak acuh, seolah tahu hubungan Qin Yuming dengan Cheng Jinshi.

Dalam sekejap aku langsung merasa malu.

Ketika Qin Yuming membungkukkan badan untuk memapah Cheng Jinshi, “Sudahlah kalian bantu aku masukkan dia kedalam lift.”

Gerakan ini seolah seperti istri yang datang untuk menjemput suami yang mabuk.

Dan aku sebagai istrinya sahnya, malah terlihat seperti orang asing.

kata-kata yang baru saja Cheng Jinshi katakan “Kamu sudah datang”, Cheng Jinshi menganggapnya sebagai Qin Yuming……

Dalam sekejap wajahku terasa panas, aku mengira Cheng Jinshi sedang berbicara padanya, sekarang aku benar ingin menggali lubang lalu bersembunyi disana.

Suamiku sendiri, sebelum mabuk memberitahu wanita lain untuk datang, lalu menunggu wanita itu menjemputnya.

Bukankah ini sama saja membiarkan orang lain menampar wajahku, ini benar-benar sangat ironis.

aku secara tidak sadar mundur, tapi pergelangan tanganku malah ditahan Cheng Jinshi, aku yang memperhatikan tatapan yang lain, pada akhirnya tidak melakukan apapun dan membiarkan Cheng Jinshi menariknya.

Song Jing membantu memapah Cheng Jinshi masuk kedalam lift, dan aku, juga ditarik masuk.

Ketika Qin Yuming memapah Cheng Jinshi, dia tersenyum dan berkata pada Song Jing: “Kalau begitu kita pulang dulu, kamu lanjut bermain saja.”

“Okay, kalian hati-hati dijalan ya.”

Ketika pintu lift tertutup, hanya kami bertiga yang tersisa di ruangan sempit itu.

Ketika sampai di lantai satu, Qin Yuming sedikit kesusahan memapah Cheng Jin, dan berkata dengan lembut, “Xiao Xi, tolong bantu aku.”

“Tidak, lebih baik kamu saja, aku tidak ada tenaga.”aku menatap mereka dengan dingin dan menolak membantu.

Wajah aku sedikit kaku, lalu menjelaskan dengan lembut: “Kamu jangan banyak berpikir……”

“Tidak ada yang kupikirkan!”

aku meninggikan suaraku tiba-tiba, tapi tetap saja tidak bisa menahan emosi sendiri, ketika sekuat tenaga menghempaskan tangan Cheng Jinshi, “Nona Qin, sudah menyusahkanmu mengatar suamiku pulang.”

Setelah itu, aku mengepalkan tanganku dengan erat, memaksakan diri untuk menahan amarah, lalu berbalik dan pergi.

aku lari keluar dari hotel dan naik taksi pulang.

Ketika turun dari mobil, aku menatap villa di depan matanya, dan sebuah kata muncul di benaknya.

——“Aku membeli rumah baru untuk kita bertiga sekeluarga memulai hidup baru.”

Dibandingkan dengan adegan tadi, ini tampak konyol.

Lampu di rumah masih menyala, dan An An masih belum tidur, aku hanya bisa pura-pura tidak terjadi apa-apa berjalan masuk kerumah, bermain dengan An An dan membujuknya untuk tidur.

Lalu, setelah mandi, aku kembali keruang baca untuk lembur.

Semuanya berjalan normal, seolah tidak ada yang terjadi malam ini.

Draf design yang ada ditanganku, kalau semuanya berjalan lancar, bisa diselesaikan juga malam ini.

Tapi tidak tahu kenapa, aku bersikap tidak normal, dilihat bagaimanapun draf design ini tampak tidak memuaskan, selalu merasa ada yang tidak cukup baik.

Setelah banyak modifikasi, aku mendorong komputer dan menyandarkan seluruh tubuhnya di kursi.

Melihat ruang belajar yang kosong, dalam sesaat membuat aku menangis, semua kesedihan diluapkan keluar, sampai bahunya bergetar.

Sekarang, Cheng Jinshi seharusnya ada dirumah Qin Yuming kan? seorang pria dan wanita di satu rumah akan melakukan apa saja.

Inilah yang disebut Cheng Jinshi kehidupan baru.

aku merasa sangat sedih, seolah hatinya tersayat, rasanya sakit ini seperti mati lemas.

Selang beberapa saat, aku perlahan-lahan berhenti menangis, menyeka air matanya, memakai sandal, bangkit, dan berjalan ke kamar An An.

An An tertidur nyenyak, setelah aku naik ke kasur, An An seperti merasakan sesuatu, dia meringkuk bulat seperti bola kecil masuk dalam pelukan aku.

Satu tanganku memegangnya, satu tangan lagi mengelus perutnya, seolah untuk menghiburnya.

Kemudian, dia tertidur lelap.

Keesokan harinya, aku bangun dengan sepasang mata bengkak, lalu pergi ke kulkas mengambil es menggosokkannya ke mata, kemudian kembali ke kamar untuk berdandan.

“Pang——”

Pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka.

Pria mabuk kemarin malam datang, masuk dengan penuh amarah, “Kemarin malam kamu pulang sendiri?”

“Ada masalah?”

aku tidak menoleh kebelakang, malah menatapnya dengan dingin melalui kaca rias.

Pertanyaan Cheng Jinshi ini terdengar sangat konyol.

Atau jangan-jangan, Cheng Jinshi ingin aku melihat Qin Yuming mengantarnya pulang, lalu melihat mereka berhubungan?

Sekalipun aku hanya sebuah mainan, juga tidak perlu sampai menginjak-injak harga dirinya.

Cheng Jinshi tampak sangat marah dan berteriak: “Sebegitu tidak sudinya kamu tinggal bersama denganku, bahkan mengantarku pulang saja tidak bisa?!”

Hati aku perih, dia menutup matanya dan tidak ingin mengatakan apapun.

Jelas-jelas Cheng Jinshi yang memanggil Qin Yuming untuk datang, tapi kenapa sekarang malah dia yang pagi-pagi datang menanyai aku.

aku melemparkan lipstik ke meja, lalu bangkit, dan langsung keluar dari kamar melewati Cheng Jinshi.

Bibi Mo sedang menyuapi An An sarapan dibawah, aku turun dan mengambil mangkuk dari tangan bibi Mo. “Biar aku saja.”

Pria itu juga turun, hanya saja, tidak menatap aku lagi, dan berjalan keluar dengan kejam.

“Tuan tidak sarapan?”tanya bibi Mo keras.

aku yang disamping menyuapi An An makan, sambil tersenyum, “Dia tidak lapar.”

Mungkin tadi pagi sudah makan dirumah Qin Yuming.

Mana bisa makan lagi.

“Aku berangkat kerja dulu.”selesai sarapan, aku menaruh An An di sofa.

Bibi Mo memandang An An dan berhenti berbicara, lalu akhirnya berkata, “Hari ini hari Minggu, bagaimana kalau nona Ning temani An An dirumah?”

aku mengeluarkan hp melihat tanggal, dan menepuk jidat, “Aku sibuk sampai pikun, hampir saja lupa ini hari minggu.”Namun, alih-alih memasuki kamar mandi, aku malah pergi ke balkon kecil di sebelahnya.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu