Cintaku Pada Presdir - Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
Namun, alih-alih memasuki kamar mandi, aku malah pergi ke balkon kecil di sebelahnya.
Menghirup udara segar.
“Kakak ipar, kakakku sedikit mabuk, bagaimana kalau kamu mengantarnya pulang dulu?”
Setelah berlalu sekitar sepuluh menit, Song Jing mencari sampai kemari dengan wajah gelisah.
aku bingung, “Kenapa begitu cepat mabuknya?”
aku tidak tahu kemampuan minum Cheng Jinshi, tapi dia tahu Cheng Jinshi tidak begitu gampang mabuk.
Song Jing menggaruk kepalanya, sedikit malu, “Beberapa temannya terus gantian bersulang……”
“Kalau begitu aku akan mengantarnya pulang dulu.”
aku yang berjalan pulang, menambah kecepatan langkah kaki.
Setelah kembali ke ruangan, Cheng Jinshi berbaring di sofa dengan wajah merah pucat, bahkan tangannya masih memegang gelas wine, dan bergumam:“Minum ... minum……aku tidak mabuk.”
“Sudah seperti ini masih tidak mabuk?”
Tanpa basa-basi aku mengambil gelas wine Cheng Jinshi, tapi ketika aku melihat Cheng Jinshi seperti ini, hatiku melembut, lalu berjongkok dan berkata dengan lembut: “Jangan minum lagi, ayo kita pulang.”
Cheng Jinshi meraih pergelangan tangan aku, membuka matanya menatap aku, seperti anak kecil bergumam tidak jelas: “Kamu, kamu sudah datang……”
Seolah aliran hangat dari dirinya mengalir dari pergelangan tangan ke hatiku: “Ehn, aku sudah datang, ayo kita pulang, An An masih menunggu dirumah.”
Perlahan-lahan bangkit, memapah bahu Cheng Jinshi, lalu merangkul pinggangnya, dan mencoba menopangnya.
Tiba-tiba, ada bayangan gelap, meraih lengan Cheng Jinshi, orang itu berkata dengan lembut, “Xiao Xi, dia seorang pria dewasa, kamu tidak akan bisa memapahnya, biarkan aku membantumu.”
Suara ini, membuat aku perlahan melepaskan Cheng Jinshi, dan memandang Qin Yuming, dengan ekspresi sedikit dingin.
Qin Yuming tersenyum lembut, dan pura-pura marah menatap Song Jing mereka, “Kalian ini ya, aku tidak pernah melihat kalian minum begitu banyak, lihat Cheng Jinshi sudah mabuk seperti apa sekarang?”
“Kak Yuming, bukankah hari ini senang-senang……”
Mereka semua tersenyum, lalu melirik aku acuh tidak acuh, seolah tahu hubungan Qin Yuming dengan Cheng Jinshi.
Dalam sekejap aku langsung merasa malu.
Ketika Qin Yuming membungkukkan badan untuk memapah Cheng Jinshi, “Sudahlah kalian bantu aku masukkan dia kedalam lift.”
Gerakan ini seolah seperti istri yang datang untuk menjemput suami yang mabuk.
Dan aku sebagai istrinya sahnya, malah terlihat seperti orang asing.
kata-kata yang baru saja Cheng Jinshi katakan “Kamu sudah datang”, Cheng Jinshi menganggapnya sebagai Qin Yuming……
Dalam sekejap wajahku terasa panas, aku mengira Cheng Jinshi sedang berbicara padanya, sekarang aku benar ingin menggali lubang lalu bersembunyi disana.
Suamiku sendiri, sebelum mabuk memberitahu wanita lain untuk datang, lalu menunggu wanita itu menjemputnya.
Bukankah ini sama saja membiarkan orang lain menampar wajahku, ini benar-benar sangat ironis.
aku secara tidak sadar mundur, tapi pergelangan tanganku malah ditahan Cheng Jinshi, aku yang memperhatikan tatapan yang lain, pada akhirnya tidak melakukan apapun dan membiarkan Cheng Jinshi menariknya.
Song Jing membantu memapah Cheng Jinshi masuk kedalam lift, dan aku, juga ditarik masuk.
Ketika Qin Yuming memapah Cheng Jinshi, dia tersenyum dan berkata pada Song Jing: “Kalau begitu kita pulang dulu, kamu lanjut bermain saja.”
“Okay, kalian hati-hati dijalan ya.”
Ketika pintu lift tertutup, hanya kami bertiga yang tersisa di ruangan sempit itu.
Ketika sampai di lantai satu, Qin Yuming sedikit kesusahan memapah Cheng Jin, dan berkata dengan lembut, “Xiao Xi, tolong bantu aku.”
“Tidak, lebih baik kamu saja, aku tidak ada tenaga.”aku menatap mereka dengan dingin dan menolak membantu.
Wajah aku sedikit kaku, lalu menjelaskan dengan lembut: “Kamu jangan banyak berpikir……”
“Tidak ada yang kupikirkan!”
aku meninggikan suaraku tiba-tiba, tapi tetap saja tidak bisa menahan emosi sendiri, ketika sekuat tenaga menghempaskan tangan Cheng Jinshi, “Nona Qin, sudah menyusahkanmu mengatar suamiku pulang.”
Setelah itu, aku mengepalkan tanganku dengan erat, memaksakan diri untuk menahan amarah, lalu berbalik dan pergi.
aku lari keluar dari hotel dan naik taksi pulang.
Ketika turun dari mobil, aku menatap villa di depan matanya, dan sebuah kata muncul di benaknya.
——“Aku membeli rumah baru untuk kita bertiga sekeluarga memulai hidup baru.”
Dibandingkan dengan adegan tadi, ini tampak konyol.
Lampu di rumah masih menyala, dan An An masih belum tidur, aku hanya bisa pura-pura tidak terjadi apa-apa berjalan masuk kerumah, bermain dengan An An dan membujuknya untuk tidur.
Lalu, setelah mandi, aku kembali keruang baca untuk lembur.
Semuanya berjalan normal, seolah tidak ada yang terjadi malam ini.
Draf design yang ada ditanganku, kalau semuanya berjalan lancar, bisa diselesaikan juga malam ini.
Tapi tidak tahu kenapa, aku bersikap tidak normal, dilihat bagaimanapun draf design ini tampak tidak memuaskan, selalu merasa ada yang tidak cukup baik.
Setelah banyak modifikasi, aku mendorong komputer dan menyandarkan seluruh tubuhnya di kursi.
Melihat ruang belajar yang kosong, dalam sesaat membuat aku menangis, semua kesedihan diluapkan keluar, sampai bahunya bergetar.
Sekarang, Cheng Jinshi seharusnya ada dirumah Qin Yuming kan? seorang pria dan wanita di satu rumah akan melakukan apa saja.
Inilah yang disebut Cheng Jinshi kehidupan baru.
aku merasa sangat sedih, seolah hatinya tersayat, rasanya sakit ini seperti mati lemas.
Selang beberapa saat, aku perlahan-lahan berhenti menangis, menyeka air matanya, memakai sandal, bangkit, dan berjalan ke kamar An An.
An An tertidur nyenyak, setelah aku naik ke kasur, An An seperti merasakan sesuatu, dia meringkuk bulat seperti bola kecil masuk dalam pelukan aku.
Satu tanganku memegangnya, satu tangan lagi mengelus perutnya, seolah untuk menghiburnya.
Kemudian, dia tertidur lelap.
Keesokan harinya, aku bangun dengan sepasang mata bengkak, lalu pergi ke kulkas mengambil es menggosokkannya ke mata, kemudian kembali ke kamar untuk berdandan.
“Pang——”
Pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka.
Pria mabuk kemarin malam datang, masuk dengan penuh amarah, “Kemarin malam kamu pulang sendiri?”
“Ada masalah?”
aku tidak menoleh kebelakang, malah menatapnya dengan dingin melalui kaca rias.
Pertanyaan Cheng Jinshi ini terdengar sangat konyol.
Atau jangan-jangan, Cheng Jinshi ingin aku melihat Qin Yuming mengantarnya pulang, lalu melihat mereka berhubungan?
Sekalipun aku hanya sebuah mainan, juga tidak perlu sampai menginjak-injak harga dirinya.
Cheng Jinshi tampak sangat marah dan berteriak: “Sebegitu tidak sudinya kamu tinggal bersama denganku, bahkan mengantarku pulang saja tidak bisa?!”
Hati aku perih, dia menutup matanya dan tidak ingin mengatakan apapun.
Jelas-jelas Cheng Jinshi yang memanggil Qin Yuming untuk datang, tapi kenapa sekarang malah dia yang pagi-pagi datang menanyai aku.
aku melemparkan lipstik ke meja, lalu bangkit, dan langsung keluar dari kamar melewati Cheng Jinshi.
Bibi Mo sedang menyuapi An An sarapan dibawah, aku turun dan mengambil mangkuk dari tangan bibi Mo. “Biar aku saja.”
Pria itu juga turun, hanya saja, tidak menatap aku lagi, dan berjalan keluar dengan kejam.
“Tuan tidak sarapan?”tanya bibi Mo keras.
aku yang disamping menyuapi An An makan, sambil tersenyum, “Dia tidak lapar.”
Mungkin tadi pagi sudah makan dirumah Qin Yuming.
Mana bisa makan lagi.
“Aku berangkat kerja dulu.”selesai sarapan, aku menaruh An An di sofa.
Bibi Mo memandang An An dan berhenti berbicara, lalu akhirnya berkata, “Hari ini hari Minggu, bagaimana kalau nona Ning temani An An dirumah?”
aku mengeluarkan hp melihat tanggal, dan menepuk jidat, “Aku sibuk sampai pikun, hampir saja lupa ini hari minggu.”Namun, alih-alih memasuki kamar mandi, aku malah pergi ke balkon kecil di sebelahnya.
Novel Terkait
The Sixth Sense
AlexanderAkibat Pernikahan Dini
CintiaBaby, You are so cute
Callie WangAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanAnak Sultan Super
Tristan XuYour Ignorance
YayaDiamond Lover
LenaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu