Cintaku Pada Presdir - Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
Tidak ada respon dari dalam kamar, dan wajah Direktur Xu yang terlihat galak, tatapannya yang penuh nafsu terlihat jelas, tangannya menutup luka yang disebabkanku, selangkah demi selangkah menuju ke arahku.
“Berlari, ayo terus berlari!”
Aku mencoba ingin berdiri, tetapi terus jatuh, aku membungkuk di lantai, memohon padanya, “Jangan mendekatiku.... Direktur Xu, tolong lepaskan aku?”
Hatiku jatuh ke dalam goa, mungkin Chen Lin sudah pergi, tidak ada seorang pun yang dapat membantuku.
Apa mungkin, aku benar-benar tidak dapat melarikan diri........
Aku sangat panik, jantungku pun bergetar, bagai kembali ke belasan tahun yang lalu, Adegan yang hampir diperkosa oleh Song Yang terus muncul di pikiranku, dan semua ketakutan bangkit di dalam hatiku.
Direktur Xu menghentikan langkahnya di depanku, menendangku dua kali seperti sedang menendang orang mati, suaranya yang mengerikan, “lepaskan kamu? Awalnya aku rencana baik-baik padamu, tetapi kamu melukai kepalaku, sifatmu yang begitu ganas, kelihatannya kamu dapat menahan trik apapun lah ya?”
Selesai berkata, dia membungkukkan tubuhnya dan menjambak rambutku, sepertinya akan merobek kulit kepalaku, mencoba ingin menarikku dari lantai.
Tidak.......
Tidak mau......
Aku menggigit erat bibirku, menahan rasa sakit di kulit kepala, dan menolak untuk memenuhi gerakannya. Bau darah terasa di mulutku. Aku berkata dengan mengertakkan gigi. “Kamu lebih baik membunuhku.. Mungkin, memperkosa pada mayat akan lebih sesuai dengan seleramu....”
Klakkk….
Terdengar suara pintu terbuka dari atas kepala, di depan mataku muncul sepasang sepatu pria yang dipoles dengan cerah, aku perlahan-lahan melihat ke atas, ada sepasang kaki ramping yang dibungkus celana panjang.
Ini bukan Chen Lin.
Aku tertegun sesaat, tetapi awalnya yang sudah putus asa sekarang muncul suatu harapan, aku memeluk kakinya, memohon padanya, “Tuan, tolong aku.... Aku pasti membalasmu!”
Selama tidak jatuh ke tangan Direktur Xu dan di permalukan olehnya, aku rela pergi mati.
Tidak tahu mengapa, tangan yang menjambak rambutku, perlahan-lahan melepaskan.
Suara Direktur Xu bergetar, “Cheng........”
Aku dengan penasaran mengangkat kepala, seluruh tubuhku tertegun.... Itu adalah dia.
Hati yang tadinya panik, sekarang semakin berdebar.
Aku seharusnya dapat memikirkannya, orang yang dapat membiarkan Chen Lin mempertanyakan apakah perlu teh anti mabuk, itu hanyalah dia.
Namun, sejak dia terakhir kali melihat Zhou Ziyun mengungkapkan cinta padaku, lalu dia marah dan pergi, aku dan dia tidak berhubungan lagi.
Mungkin dia sama sekali tidak akan campur tangan dalam hal ini, dan dia juga tidak memiliki alasan untuk membantuku.
Aku dengan tidak nyaman menatap padanya, sepasang matanya yang dingin bagai es, sedang menatap tajam pada Direktur Xu, biasanya yang tenang tidak bergelombang, sekarang penuh dengan kekejaman.
Dia berkata, suaranya seperti tercampur dengan es yang hancur, “Kok aku tidak tahu, kapan kota Nan bisa melakukan hal-hal ilegal secara terang-terangan?”
“Direktur....Direktur Cheng, aku......” Direktur Xu ketakutan, kakinya yang penuh lemak gemuk bergetar, dia langsung memutar perkataannya, menunjuk padaku, “Itu karena dia! Dia sengaja menggoda aku!”
Aku memelototinya dengan membuka lebar mataku, aku tidak terpikir dia akan berkata seperti ini, tetapi melihat pada tatapan Cheng Jinshi, tenggorokanku seperti dicekik, tidak dapat berkata apapun.
Dalam hatinya, aku selalu yang terburuk.
Tatapan Cheng Jinshi sangat kejam, tiba-tiba mengangkat kaki dan menendangnya dengan kuat, mendengus dingin, “Hey, dia memang mahir menggoda orang, tetapi yang pernah menggodaku, mana mungkin akan melihat padamu?”
Direktur Xu ditendang sejauh tiga empat meter, selain teriakan kesakitan, tidak dapat berkata apapun.
“Kalau aku adalah dirimu, sekarang aku akan menjual semua saham ditanganku, karena besok semuanya akan menjadi tidak berharga.”
Cheng Jinshi tersenyum menatapnya, tatapannya penuh kekejaman yang tidak boleh diabaikan.
Dia membungkukkan tubuhnya mengangkatku, tubuhku yang lemah tak berdaya hampir sepenuhnya bersandar padanya.
Direktur Xu mengerti peringatan dari Cheng Jinshi, wajahnya tiba-tiba seperti dipenuhi abu, langsung merangkak mendekati, tidak berhenti menampar wajahnya sendiri, “Direktur Cheng, Direktur Cheng! Kamu orang yang memiliki kekuasaan, jangan peduli penjahat seperti aku......”
“Aku bisa tidak peduli denganmu.” Cheng Jinshi berkata dengan santai, melirik padaku, dan berkata: “Bagaimana kalau kamu memohon padanya?”
Aku tertegun, dan Direktur Xu sudah bersujud ke arahku sekali demi sekali, “Nona Ning, aku mohon kamu lepaskan aku, ini semuanya salahku!”
Lepaskan?
Tadi aku memohon padanya, apakah dia rela melepaskanku?!
Kalau, kalau bukan Cheng Jinshi muncul, aku akan dipaksa olehnya hingga tidak dapat hidup.
Sekarang malah berani meminta aku untuk melepaskannya.
Aku menatapnya dengan penuh kebencian, “Apakah tadi kamu berpikir akan melepaskanku?”
Cheng Jinshi memberi perintah, “Sudah mendengar? Pergilah.”
Selesai berkata, dia memelukku masuk ke dalam kamar, dan menutup pintu, membiarkan orang yang tidak tahu malu itu berada di luar.
Di dalam ruangan yang tertutup, pria yang penuh dengan aroma hormon mengelilingi diriku, tubuhku.......terasa semakin panas.
Aku samar-samar mengetahui, aku diberi obat!
Tetapi aku tidak bisa.......Dia akan segera menikah dengan Su Shanshan.
“Terima… terima kasih.”
Aku mendorongnya pergi dengan kesadaran yang masih tersisa, bergegas ke kamar mandi, membuka katup air dingin, air dingin membuatku bergetar kedinginan, berusaha untuk meredakan kehangatan di kulit.
Mengingat kembali kejadian tadi, aku tidak bisa menahannya lagi, air mataku langsung mengalir tak tertahankan. Tubuhku bergetar bagai ayakan, aku tidak tahu ini disebabkan kedinginan atau karena ketakutan di dalam hatiku.
Aku tidak tahu berapa lama terlewati, gelombang hangat yang menyerang tubuhku, bagaimanapun tidak dapat dihilangkan, hampir membuatku gila!
“Ningxi? Sudah selesai?” Terdengar suara Cheng Jinshi yang ramah.
Aku menggerakkan bibirku, berusaha menahan, tetapi suara yang aku keluarkan sedikit tak tertahankan, “Sudah hampir selesai......”
Aku pikir dia sudah terdengar keanehan, kemudian, pintu terbuka.
Dia mengerutkan keningnya melihat pada wajahku yang merah, wajahnya tenang bagai air, “Dia memberimu obat?”
Kehangatan di tubuh membuatku terus meneteskan air mata, mengangguk tak berdaya, hanya mengeluarkan satu kata, “Ya.”
Dia melangkah mendekati, aku segera berteriak: “Jangan, jangan mendekatiku.”
Aku sudah hampir kehilangan kesadaran, kalau dia mendekati, aku sama sekali tidak dapat menahannya......
Dia menatap padaku, “Meskipun disiksa efek obat, kamu pun tidak rela membiarkanku menyentuhmu?”
Mendengarkan nada suaranya yang tenang, jantungku tiba-tiba seperti ditarik, pikiranku berantakan.
Aku mati-matian mengepalkan telapak tanganku, berkata dengan kesadaranku yang tersisa, suaraku yang serak, “Kamu akan segera menikah dengan Su Shanshan, aku tidak ingin ada di antara kamu dan wanita lainnya.”
Dia melangkah maju mendekatiku, mencubit daguku memaksa aku mengangkat kepala, tatapannya yang penuh api kemarahan, “Pernikahan, dari mana kamu mendengarkan ini?”
Aku mengeraskan leherku, “Perlukah mendengar dari yang lain, sudah tersebar dimana-mana, ada siapa lagi yang tidak tahu?”
Hanya padaku, sudah di beritahu oleh dua tiga orang.
Dia menciumku, lidahnya yang tidak bisa diam menyelinap ke dalam mulutku, sepertinya dia sangat marah, mencium sambil mengigit, bagai ciuman badai.
Kesadaranku langsung runtuh, tubuhku yang lemah tak berdaya seakan-akan mencair, aku mengangkat tanganku merangkul lehernya, dan membalas ciumannya, disaat ketika saling berpelukan, dia menggigitku dengan kuat, dengan nada suaranya yang rendah dia berkata, “kamu mempercayai semua yang dikatakan orang lain, kapan kamu bisa mempercayaiku sekali saja?”
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaDoctor Stranger
Kevin WongMeet By Chance
Lena TanSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaUnlimited Love
Ester GohWaiting For Love
SnowThat Night
Star AngelCinta Tapi Diam-Diam
RossieCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu