Cintaku Pada Presdir - Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
Napas dingin Cheng Jinshi bercampur dengan sedikit bau air desinfektan yang sangat ringan. Aku tidak tahu dia baru saja datang dari mana.
Matanya yang hitam menatapku dari ketinggian, dan bibirnya yang dingin mengangkat sebuah senyuman yang dingin, bertanya, “Tidak perlu kubantu?”
“Benar.” Aku melihat ke arah lain dan mengeluarkan kata.
Bibi secara alami mengenal Cheng Jinshi, dan segera menyimpan emosinya dan tersenyum, “Jinshi, itu kamu, koridor ini gelap, aku tidak melihatmu.”
Aku agak tidak berdaya dengan sikap Bibi, tetapi aku tidak mengatakan apa-apa.
Mata Cheng Jinshi mengedip kedinginan dan dia tidak menjawab apapun.
Aku tidak tahu apakah karena tidak puas denganku atau tidak puas dengan Bibi.
Ketika aku masih ragu untuk mengatakan sesuatu, Cheng Jinshi berkata, “Ketika kamu ingin menampar seseorang, bukankah kamu terlihat sangat jelas?”
Suaranya sangat polos, tetapi perasaan menekan bawaannya membuat orang bergetar.
Bibi mencubit tangannya dan menatapku dengan kaku.
Sebenarnya, Bibi melampiaskan semua kemarahannya padaku, hatiku tidak terlalu nyaman.
Namun, dia sedang marah dan aku bisa memahaminya.
“Bibi, kamu kembali dulu, aku akan pergi ke rumah sakit untuk melihat sepupuku dalam dua hari ini.” Aku tidak tahan dan memberitahunya.
Bibi mendengarkan ini, tidak terlalu puas, tetapi ketika dia melihat wajah Cheng Jinshi yang dingin seperti Raksasa, dia dengan licin pergi bagai ada minyak di kakinya.
Melihat Bibi memasuki lift, aku berjalan ke arah pintu rumah.
Aku tidak ingin melayani pria ini.
Siapa sangka, baru saja masuk ke dalam rumah, aku langsung ditekan ke dinding, Bibir yang dingin mencium leherku dengan lembut dan rapat, telinga terdengar suara nafas yang berat, yang membuat wajahku menjadi merah.
Tetapi sepertinya aku merasa bahwa perubahan napasnya bukan karena nafsu, tetapi karena kemarahan.
Aku tidak tahu dia sedang marah kenapa.
Aku mendorongnya dengan kuat dan menunjuk ke pintu, “Keluar.”
Suaraku sangat datar, tidak ada amarah, dan tidak ada emosi lain.
Aku tidak pernah menghitung berapa kali dia melakukan ini padaku.
Sambil bersiap untuk menikahi Su Shanshan, sambil menekanku ke dinding.
Dia melirikku dengan dingin dan berjalan ke pintu dalam dua langkah, tetapi bukannya keluar, malah menutup pintu.
Suasana menjadi kusam dan berbahaya dalam sekejap.
“Cheng Jinshi, kamu keluar, rumahku tidak menyambutmu.”
Aku berteriak namanya.
Dia perlahan melepaskan jasnya, kemeja biru gelap bersama dengan gerakannya, menempel garis ototnya dan sangat mempesona.
Aku tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, dan hatiku merasa bingung.
Dia berjalan menghampiri aku, mencubit daguku dan tatapannya bersinar kemarahan. “Tidak menyambutku? Jadi menyambut siapa, apakah itu Zhou Ziyun?”
Aku menatapnya dengan dingin, “Itu tidak ada hubungannya denganmu.”
Inilah Cheng Jinshi yang sebenarnya. Kebaikannya dalam beberapa hari kemarin hanyalah sebagai mimpiku.
Dia menggertakan gigi gerahamnya, kekuatan di tangannya semakin besar, sehingga membuatku curiga dia ingin menghancurkanku.
“Itu tidak ada hubungannya denganku, lalu kamu katakan, apa yang kamu ingin aku lakukan, baru bisa berhubungan denganku?”
Tanpa terduga, dia melembutkan nada suaranya.
Aku tertegun dan hampir tidak bisa bicara, “Kamu salah, seharusnya aku yang bertanya, bagaimana kamu baru bisa membiarkanku pergi? Aku benar-benar tidak tertarik menjadi pihak ketiga.”
Atau boleh dikatakan, dalam hidup ini aku paling membenci pihak ketiga itu.
Pernikahan ibuku dan bahkan hidupnya, pernikahanku, anakku, semuanya dihancurkan oleh pihak ketiga.
Kali ini, dia tidak menyangkal, dia mengedipkan matanya. “Apakah kamu tahu sesuatu?” Aku sudah bersedia, dan saat ini aku mendengarnya bertanya seperti ini, tenggorokanku terasa tegang.
Aku menatapnya sejenak, “Aku tahu kamu akan menikahi Su Shanshan, kali ini serius, kan?”
Aku mulai menyesal ketika menanyakan pertanyaan ini. Aku tidak berkualifikasi untuk menanyakan hal ini.
Dia melepaskan daguku dan merangkul belakang kepalaku, tanpa berkata dia menciumku, gigi terjerat, dan tangannya yang satu lagi memeluk pinggangku, dan membawaku ke arah sofa.
"”Uhhh... lepaskan aku.”
Aku mendorongnya, tetapi dia sepertinya sudah bersiap-siap, mengambil kesempatan untuk mendorongku ke sofa, menekan di atas tubuhku, dan ciuman itu menjadi semakin keras.
Aku tidak tahu berapa lama terlewati, ketika aku sudah terengah-engah, dia tiba-tiba meninggalkan bibirku, menggigit daun telingaku seperti sedang menghukum, dan suaranya sedikit serak. “Aku melihatmu pergi ke rumah Zhou Ziyun kemarin pagi.”
Aku menarik napas dan mendengarkannya, “Kamu tinggal di rumahnya selama empat puluh tiga menit dan mengantarnya ke perusahaan untuk bekerja.”
Empat puluh tiga menit ... Apakah dia memakai stopwatch?
Sekata demi sekata, seperti sedang mengeluh padaku, dan membawa sedikit perasaan dirugikan?
Aku kaget dengan pikiranku yang baru muncul, dan kata dirugikan seharusnya tidak ada hubungan dengannya.
“Pada hari ketika aku keluar dari rumah sakit, ibunya Bai Yiyi bergegas ke arahku dengan membawa pisau. Dia terluka untuk menyelamatkanku....” Ketika menjelaskan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang salah.
Dia paling hanya seorang mantan suamiku, mengapa aku harus menjelaskan ini padanya.
Aku hanya menjelaskan setengah, lalu terdengar tawaan yang menyenangkan di telinga, “Aku tahu kamu tidak melakukan apapun di rumahnya. Kamu sudah terbiasa dengan jangka waktuku yang lama, empat puluh tiga menit pasti tidak akan memuaskanmu.”
Pipiku terasa panas membara, aku menjadi malu dan marah, “kamu..........”
Pergi dari sini.
Aku belum selesai berkata, dia mencium bibirku dengan kuat dan berkata dengan mesra, “Aku akan memberikannya padamu, sekarang langsung memberimu.”
Dasar, sebelumnya aku benar-benar tidak tahu dia akan mengatakan kata-kata seperti ini.
Ketika tangannya dengan tidak sopan masuk ke dalam pakaianku, aku tiba-tiba kembali sadar oleh sentuhan ujung jarinya yang dingin, “Kalau kamu ingin berhubungan seks, pergi cari tunanganmu!”
Tindakannya menjadi lambat dan terdiam. “Itu hanya perjanjian sementara. Aku tidak akan benar-benar menikahinya.”
Aku mengerutkan kening, “Kenapa?”
“Ibu mertuamu dirawat di rumah sakit.” dia berkata dengan nada rendah.
Tidak heran memiliki bau air desinfektan di tubuhnya.
Aku sepertinya sedikit mengerti, tetapi mulutku berkata: “Kita sudah bercerai, aku tidak punya ibu mertua.”
Seharusnya karena Lin Zhi dirawat di rumah sakit, dan memaksanya untuk menikahi keluarga Su.
Tetapi aku merasa dia sepertinya telah menyembunyikan sesuatu padaku.
Dia mencubit di pinggangku, dan semua napasnya yang hangat disemprotkan ke telingaku, dan berkata dengan nadanya yang keras: “Ningxi, kamu tidak akan bisa melarikan diri, cepat atau lambat aku akan menikah kembali denganmu, dan tidak akan membiarkan pria lain memiliki kesempatan untuk melihatmu.”
Aku tidak tahu wanita lain menyukai pria seperti apa, tetapi sepertinya aku tertarik dengan yang seperti dia.
Meskipun, aku dengan jelas mengetahui, aku dan dia, bagaimanapun, adalah dua garis paralel tanpa persimpangan.
Namun, dia adalah racunku, aku tahu bahwa itu tidak mungkin, tetapi aku masih juga mengalami kesulitan untuk menghentikannya.
Dia menggendongku dari sofa, “Ayo, mandi.”
Mengatakan mandi, dan benar-benar hanya mandi.
Setelah mandi berbaring di ranjang, dia memelukku ke dalam pelukannya dan menempelkan dagunya di dahiku, “Ayo., tidur.”
Aku merasa sedikit kaget, tadi seperti percikan api yang akan memulai api besar, sekarang malah menjadi jujur, benar-benar membuat orang tidak terbiasa.
Diam-diam aku memarahi diriku, selalu dengan mudah menerima godaannya.
Aku membalikkan badan dan berbaring dengan posisi punggungku mendekatinya, dan pinggangku tiba-tiba menjadi tegang, dia bertanya, “Apakah kamu ingin berolahraga dulu sebelum tidur?”
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanMeet By Chance
Lena TanBack To You
CC LennyYou're My Savior
Shella NaviMr. Ceo's Woman
Rebecca WangDark Love
Angel VeronicaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu