Cintaku Pada Presdir - Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi

Song Jing merespon, lalu mengeluarkan ponsel dan mulai menelepon, Su Shanshan melihat situasi, dalam sekejap mata penuh kesuraman, berteriak dengan suara keras: “Song Jing! Siapa yang mengizinkanmu menelepon?!”

Xue Ke langsung meraih pergelangan tangannya, bertanya dengan galak: “Kenapa, kamu juga bisa takut?”

Su Shanshan menyingkirkan tangan Xue Ke, dengan ganas datang ke arahku, tapi sekali lagi didorong pergi oleh Xue Ke, dia terhuyung-huyung, langsung terjatuh ke lantai, “Ah--”

Ibu Su panik dan bergegas maju ke depan untuk memapahnya, wajah penuh eksoresi marah melototi Xue Ke, “Memang benar, hal-hal dari jenis yang sama baru berkumpul bersama! Kalian satu lebih kejam dari yang satunya lagi, tidak memiliki didikan moral sama sekali!”

Xue Ke sama sekali tidak peduli mengangkat-angkat bahunya, dia marah sekali, “Zhou Xueke! Aku tidak akan pernah ada habisnya denganmu!”

“Apakah kamu merasa aku akan takut padamu? Su Shanshan, kamu ada trik apa maka keluarkan saja, aku tidak mirip dengan Xiao Xi akan berbelas kasihan padamu.” Xue Ke memandangnya tanpa rasa takut.

“Kamu……kamu benar-benar bermulut tajam!” Ibu Su memarahi.

Su Shanshan melihat luka di tangannya, penuh amarah melototi kami, mencibir, “He, bukankah kalian menelepon Jinshi? Kalau begitu tunggu dia kemari! Aku tidak melakukan apa-apa pada kalian, sebaliknya kalian, membuatku terluka!”

Su Shanshan selalu pintar memutarbalikkan fakta.

Jika Cheng Jinshi benar-benar datang, kemungkinan dia akan mengatakan betapa tidak bersalahnya dia.

Xue Ke menunjukkan ekspresi menghina, “Sering bertemu orang yang tidak tahu diri, tapi tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu tidak tahu malu seperti ini, didikan keluarga Su sungguh bagus sekali, membuatku menambah wawasan.”

Keluarga seperti keluarga Su, sangat mengharamkan orang lain mengatakan anaknya sendiri tidak memiliki didikan keluarga, kata-kata ini, dengan keras menyakiti saraf Ibu Su.

Seketika dia marah besar, mengangkat tangan ingin menampar wajah Xue Ke, “Kamu gadis kecil kenapa bicara seperti itu?! hari ini aku akan menggantikan orang tuamu untuk mendidikmu.”

Dari awal Xue Ke sudah memiliki persiapan, dengan mudah mengendalikan pergelangan tangannya, “Bibi, lebih baik kamu didik putrimu dulu dengan benar!”

Sejak awal aku sudah lihat bahwa Xue Ke tidak akan dirugikan, lalu tidak bersuara, berdiri di samping membujuk An An yang sedikit ketakutan.

Su Shanshan mengandalkan dirinya sudah terluka, langsung berdiri tegak, bahkan aku mau pergi, dia juga menarikku, untuk menunggu Cheng Jinshi ke sini.

Yang tidak tahu, masih mengira betapa benarnya dia.

Tidak begitu lama, sebuah mobil Maybach warna hitam parkir di tempat yang tidak terlalu jauh, membuka pintu mobil, Cheng Jinshi keluar dari mobil dengan mengenakan jas hitam dan sebuah celana panjang yang berwarna senada membungkus kaki panjangnya dengan sempurna, dia berjalan ke sini dengan langkah cepat, suasana yang menakjubkan.

Su Shanshan melihat Cheng Jinshi semakin mendekat padanya, dengan bangga melihatku sejenak, air mata langsung seperti mutiara yang terlepas dari benang terus mengalir ke bawah, “Jinshi…..”

Aku sedikit demi sedikit mengepal erat telapak tangan, tidak tahu mengapa, aku mengira diriku sudah tidak memiliki harapan lagi pada pria ini.

Tapi, begitu terpikir dia akan datang menyalahkanku demi wanita lain, hati tertekan hingga terasa sakit sekali.

Aku memalingkan wajah berkata pada Xue Ke: “Ayo, kita pergi saja.”

Aku tidak ingin melihat adegan yang akan membuatku merasa tertekan.

Tak terduga, kata-kataku baru terlontarkan, langkah kaki pria sudah melewati Su Shanshan, lurus berjalan ke hadapanku, menatap pipiku, mengerutkan alis tebal, “Kamu……”

“Apakah kamu mau menyalahkanku lagi?” Aku menyela pembicaraannya.

Tampaknya dia sudah merasakan bahwa nada bicaranya terlalu berat, perlahan ekspresi matanya melembut, “Apa yang terjadi dengan wajahmu?”

Ternyata, dia melihat bekas merah yang ditinggalkan Ibu Su di wajahku.

Seketika aku tertegun, berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak apa-apa."

Raut wajah Su Shanshan sudah buruk sekali, memelototinya dengan galak, melihatku mengatakan tidak apa-apa, bahkan lebih keterlaluan lagi, langsung memutarbalikkan fakta, "Jinshi, dia dan Zhou Xueke yang menindasku......"

Selesai bicara, dia masih mengulurkan pergelangan tangannya, ingin menyuruh Cheng Jinshi melihat lukanya.

Hanya saja, Cheng Jinshi tidak memberikan respon seperti apa yang dibayangkannya, Cheng Jinshi membalikkan badan dan menatap dingin ke arahnya, ekspresi tidak senang sangat jelas sekali, "Siapa yang menyuruhmu datang mencari Xiao Xi?"

Su Shanshan tertegun, tangan yang sudah diulurkan, dengan canggung berhenti di tengah udara, dia menggigit erat bibirnya, air mata mengalir semakin deras, seolah-olah sudah mendapat perlakuan tidak adil yanng sangat hebat.

Putri sendiri menghadapi rasa malu seperti ini, Ibu Su sangat marah sekali, tapi tidak berani melawan Cheng Jinshi, hanya melampiaskan amarah padaku, “Untuk pertama kalinya dalam hidupku, bertemu dengan wanita sepertimu! Bahkan menggunakan anak untuk mengancam Jinshi!”

Sambil bicara, dia langsung berpenampilan sebagai seorang senior, berkata pada Cheng Jinshi: “Jinshi, kamu jangan mau dibebani olehnya. Kamu dan Shanshan kami, baru benar-benar pasangan yang paling serasi!”

Mendengarnya, aku mencibir, Ibu Su selalu mengatakan didikan keluarga, hasilnya, malah demi putri sendiri, membujuk orang lain bercerai.

“Selain itu, Shanshan kami barulah orang yang paling menyukaimu…..” Ibu Su berbicara tanpa henti.

“Tutup mulutmu.”

Mendadak Cheng Jinshi berteriak pelan, raut wajah buruk sekali, suara sedingin es, “Kamu jangan berkhayal lagi, aku dan Xiao Xi tidak akan bercerai, lebih tidak mungkin menikahi putrimu!”

“A…apa?” Ibu Su tidak berani percaya dengan apa yang didengarnya.

Su Shanshan juga langsung membeku di tempat, jelas sekali, serangkaian kata ini, di depan dikatakan untuk didengar Ibu Su, tapi faktanya, untuk memberi tahu Su Shanshan.

Cheng Jinshi menyipitkan mata, berekspresi keras memperingatkan, “Kelak, aku tidak ingin ada siapa pun, yang datang mengganggu istriku. Jika masih ada orang yang sewenang-wenang dan berbuat sesuka hati, maka aku tidak akan sungkan lagi.”

Tanpa sadar aku mengangkat kepala melihatnya, merasa terkejut dengan pembelaannya terhadapku.

Ibu Su tercengang, “Kamu, kamu berbicara sampai begitu tidak berperasaan, apakah sudah tidak peduli dengan jalinan persahabatan antara kedua keluarga kita?!”

Cheng Jinshi meliriknya dengan tatapa dingin, “Aku sudah berkali-kali peduli dengan itu, tidak akan ada lain kali lagi.”

Sikap pria yang tegas, setiap kata yang diucapkan, bagaikan batu kecil, satu per satu menghantam ke hatiku, menimbulkan gejolak.

Kami masuk ke mobil yang diparkir di sebelah kami, Song Jing berdiri diam, tidak tahu harus pergi atau tetap tinggal, Xue Ke memanggilnya sekali, “Untuk apa kamu masih berdiri?”

Song Jing melihat Cheng Jinshi sejenak, begitu melihat lawan jenis langsung mengabaikan keberadaan teman berlari ke sini, masuk ke tempat duduk samping pengemudi, tersenyum lebar sambil menyapa, “Kakak ipar, kamu tidak apa-apa bukan?”

Aku menggeleng kepala, “Tidak apa-apa, terima kasih atas bantuannya tadi.”

“Untuk apa terima kasih, hanya masalah kecil.” Dia tertawa sambil melambaikan tangan, “Aku traktir kalian makan saja!”

Xue Ke melirik sejenak, “Baiklah, aku mau makan yang paling mahal.”

Aku tidak jelas hubungannya dengan Xue Ke saat ini, tapi bisa memastikan, mereka berdua masih belum resmi bersama.

Xue Ke di mulut mengatakan mau makan yang mahal, tapi tetap mengasihinya, hanya memilih sebuah restoran makanan jepang yang harganya terjangkau.

Selesai memesan makanan, Xue Ke ragu-ragu sejenak, bertanya: “Sebenarnya apa yang kamu pikirkan sekarang?”

“Apanya pikiran apa?” Aku menundukkan kepala bermain dengan An An, tidak mendengar maksudnya dengan jelas.

“Bercerai, kamu benar-benar berencana bercerai?”

Aku sedikit tertegun, ragu-ragu dua detik, tersenyum tipis, “Iya, benaran.”

Meskipun Qin Yuming sudah pergi, tapi ini bukan berarti, Cheng Jinshi akan melepaskannya dan dalam masalah cinta aku tidak ingin terus seperti ini bagaikan berjalan di atas es tipis harus berhati-hati dan waspada.

Xue Ke mendengar jawabanku, juga tidak mengatakan apa-apa, hanya berkata: “Aku memiliki sebuah informasi penting, ingin memberitahumu.”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu