Cintaku Pada Presdir - Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
Song Jing merespon, lalu mengeluarkan ponsel dan mulai menelepon, Su Shanshan melihat situasi, dalam sekejap mata penuh kesuraman, berteriak dengan suara keras: “Song Jing! Siapa yang mengizinkanmu menelepon?!”
Xue Ke langsung meraih pergelangan tangannya, bertanya dengan galak: “Kenapa, kamu juga bisa takut?”
Su Shanshan menyingkirkan tangan Xue Ke, dengan ganas datang ke arahku, tapi sekali lagi didorong pergi oleh Xue Ke, dia terhuyung-huyung, langsung terjatuh ke lantai, “Ah--”
Ibu Su panik dan bergegas maju ke depan untuk memapahnya, wajah penuh eksoresi marah melototi Xue Ke, “Memang benar, hal-hal dari jenis yang sama baru berkumpul bersama! Kalian satu lebih kejam dari yang satunya lagi, tidak memiliki didikan moral sama sekali!”
Xue Ke sama sekali tidak peduli mengangkat-angkat bahunya, dia marah sekali, “Zhou Xueke! Aku tidak akan pernah ada habisnya denganmu!”
“Apakah kamu merasa aku akan takut padamu? Su Shanshan, kamu ada trik apa maka keluarkan saja, aku tidak mirip dengan Xiao Xi akan berbelas kasihan padamu.” Xue Ke memandangnya tanpa rasa takut.
“Kamu……kamu benar-benar bermulut tajam!” Ibu Su memarahi.
Su Shanshan melihat luka di tangannya, penuh amarah melototi kami, mencibir, “He, bukankah kalian menelepon Jinshi? Kalau begitu tunggu dia kemari! Aku tidak melakukan apa-apa pada kalian, sebaliknya kalian, membuatku terluka!”
Su Shanshan selalu pintar memutarbalikkan fakta.
Jika Cheng Jinshi benar-benar datang, kemungkinan dia akan mengatakan betapa tidak bersalahnya dia.
Xue Ke menunjukkan ekspresi menghina, “Sering bertemu orang yang tidak tahu diri, tapi tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu tidak tahu malu seperti ini, didikan keluarga Su sungguh bagus sekali, membuatku menambah wawasan.”
Keluarga seperti keluarga Su, sangat mengharamkan orang lain mengatakan anaknya sendiri tidak memiliki didikan keluarga, kata-kata ini, dengan keras menyakiti saraf Ibu Su.
Seketika dia marah besar, mengangkat tangan ingin menampar wajah Xue Ke, “Kamu gadis kecil kenapa bicara seperti itu?! hari ini aku akan menggantikan orang tuamu untuk mendidikmu.”
Dari awal Xue Ke sudah memiliki persiapan, dengan mudah mengendalikan pergelangan tangannya, “Bibi, lebih baik kamu didik putrimu dulu dengan benar!”
Sejak awal aku sudah lihat bahwa Xue Ke tidak akan dirugikan, lalu tidak bersuara, berdiri di samping membujuk An An yang sedikit ketakutan.
Su Shanshan mengandalkan dirinya sudah terluka, langsung berdiri tegak, bahkan aku mau pergi, dia juga menarikku, untuk menunggu Cheng Jinshi ke sini.
Yang tidak tahu, masih mengira betapa benarnya dia.
Tidak begitu lama, sebuah mobil Maybach warna hitam parkir di tempat yang tidak terlalu jauh, membuka pintu mobil, Cheng Jinshi keluar dari mobil dengan mengenakan jas hitam dan sebuah celana panjang yang berwarna senada membungkus kaki panjangnya dengan sempurna, dia berjalan ke sini dengan langkah cepat, suasana yang menakjubkan.
Su Shanshan melihat Cheng Jinshi semakin mendekat padanya, dengan bangga melihatku sejenak, air mata langsung seperti mutiara yang terlepas dari benang terus mengalir ke bawah, “Jinshi…..”
Aku sedikit demi sedikit mengepal erat telapak tangan, tidak tahu mengapa, aku mengira diriku sudah tidak memiliki harapan lagi pada pria ini.
Tapi, begitu terpikir dia akan datang menyalahkanku demi wanita lain, hati tertekan hingga terasa sakit sekali.
Aku memalingkan wajah berkata pada Xue Ke: “Ayo, kita pergi saja.”
Aku tidak ingin melihat adegan yang akan membuatku merasa tertekan.
Tak terduga, kata-kataku baru terlontarkan, langkah kaki pria sudah melewati Su Shanshan, lurus berjalan ke hadapanku, menatap pipiku, mengerutkan alis tebal, “Kamu……”
“Apakah kamu mau menyalahkanku lagi?” Aku menyela pembicaraannya.
Tampaknya dia sudah merasakan bahwa nada bicaranya terlalu berat, perlahan ekspresi matanya melembut, “Apa yang terjadi dengan wajahmu?”
Ternyata, dia melihat bekas merah yang ditinggalkan Ibu Su di wajahku.
Seketika aku tertegun, berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak apa-apa."
Raut wajah Su Shanshan sudah buruk sekali, memelototinya dengan galak, melihatku mengatakan tidak apa-apa, bahkan lebih keterlaluan lagi, langsung memutarbalikkan fakta, "Jinshi, dia dan Zhou Xueke yang menindasku......"
Selesai bicara, dia masih mengulurkan pergelangan tangannya, ingin menyuruh Cheng Jinshi melihat lukanya.
Hanya saja, Cheng Jinshi tidak memberikan respon seperti apa yang dibayangkannya, Cheng Jinshi membalikkan badan dan menatap dingin ke arahnya, ekspresi tidak senang sangat jelas sekali, "Siapa yang menyuruhmu datang mencari Xiao Xi?"
Su Shanshan tertegun, tangan yang sudah diulurkan, dengan canggung berhenti di tengah udara, dia menggigit erat bibirnya, air mata mengalir semakin deras, seolah-olah sudah mendapat perlakuan tidak adil yanng sangat hebat.
Putri sendiri menghadapi rasa malu seperti ini, Ibu Su sangat marah sekali, tapi tidak berani melawan Cheng Jinshi, hanya melampiaskan amarah padaku, “Untuk pertama kalinya dalam hidupku, bertemu dengan wanita sepertimu! Bahkan menggunakan anak untuk mengancam Jinshi!”
Sambil bicara, dia langsung berpenampilan sebagai seorang senior, berkata pada Cheng Jinshi: “Jinshi, kamu jangan mau dibebani olehnya. Kamu dan Shanshan kami, baru benar-benar pasangan yang paling serasi!”
Mendengarnya, aku mencibir, Ibu Su selalu mengatakan didikan keluarga, hasilnya, malah demi putri sendiri, membujuk orang lain bercerai.
“Selain itu, Shanshan kami barulah orang yang paling menyukaimu…..” Ibu Su berbicara tanpa henti.
“Tutup mulutmu.”
Mendadak Cheng Jinshi berteriak pelan, raut wajah buruk sekali, suara sedingin es, “Kamu jangan berkhayal lagi, aku dan Xiao Xi tidak akan bercerai, lebih tidak mungkin menikahi putrimu!”
“A…apa?” Ibu Su tidak berani percaya dengan apa yang didengarnya.
Su Shanshan juga langsung membeku di tempat, jelas sekali, serangkaian kata ini, di depan dikatakan untuk didengar Ibu Su, tapi faktanya, untuk memberi tahu Su Shanshan.
Cheng Jinshi menyipitkan mata, berekspresi keras memperingatkan, “Kelak, aku tidak ingin ada siapa pun, yang datang mengganggu istriku. Jika masih ada orang yang sewenang-wenang dan berbuat sesuka hati, maka aku tidak akan sungkan lagi.”
Tanpa sadar aku mengangkat kepala melihatnya, merasa terkejut dengan pembelaannya terhadapku.
Ibu Su tercengang, “Kamu, kamu berbicara sampai begitu tidak berperasaan, apakah sudah tidak peduli dengan jalinan persahabatan antara kedua keluarga kita?!”
Cheng Jinshi meliriknya dengan tatapa dingin, “Aku sudah berkali-kali peduli dengan itu, tidak akan ada lain kali lagi.”
Sikap pria yang tegas, setiap kata yang diucapkan, bagaikan batu kecil, satu per satu menghantam ke hatiku, menimbulkan gejolak.
Kami masuk ke mobil yang diparkir di sebelah kami, Song Jing berdiri diam, tidak tahu harus pergi atau tetap tinggal, Xue Ke memanggilnya sekali, “Untuk apa kamu masih berdiri?”
Song Jing melihat Cheng Jinshi sejenak, begitu melihat lawan jenis langsung mengabaikan keberadaan teman berlari ke sini, masuk ke tempat duduk samping pengemudi, tersenyum lebar sambil menyapa, “Kakak ipar, kamu tidak apa-apa bukan?”
Aku menggeleng kepala, “Tidak apa-apa, terima kasih atas bantuannya tadi.”
“Untuk apa terima kasih, hanya masalah kecil.” Dia tertawa sambil melambaikan tangan, “Aku traktir kalian makan saja!”
Xue Ke melirik sejenak, “Baiklah, aku mau makan yang paling mahal.”
Aku tidak jelas hubungannya dengan Xue Ke saat ini, tapi bisa memastikan, mereka berdua masih belum resmi bersama.
Xue Ke di mulut mengatakan mau makan yang mahal, tapi tetap mengasihinya, hanya memilih sebuah restoran makanan jepang yang harganya terjangkau.
Selesai memesan makanan, Xue Ke ragu-ragu sejenak, bertanya: “Sebenarnya apa yang kamu pikirkan sekarang?”
“Apanya pikiran apa?” Aku menundukkan kepala bermain dengan An An, tidak mendengar maksudnya dengan jelas.
“Bercerai, kamu benar-benar berencana bercerai?”
Aku sedikit tertegun, ragu-ragu dua detik, tersenyum tipis, “Iya, benaran.”
Meskipun Qin Yuming sudah pergi, tapi ini bukan berarti, Cheng Jinshi akan melepaskannya dan dalam masalah cinta aku tidak ingin terus seperti ini bagaikan berjalan di atas es tipis harus berhati-hati dan waspada.
Xue Ke mendengar jawabanku, juga tidak mengatakan apa-apa, hanya berkata: “Aku memiliki sebuah informasi penting, ingin memberitahumu.”
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiWonderful Son-in-Law
EdrickUnplanned Marriage
MargeryUnlimited Love
Ester GohCinta Dan Rahasia
JesslynCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu