Cintaku Pada Presdir - Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
Aku mengabaikannya, menutup telepon dengan rapi, dan kemudian menelepon ke bagian internal untuk menyerahkan tugas pada Chen Xuan, "Pesan lima tiket pesawat ke Inggris untuk lusa nanti, kamu pergi bersamaku, dan sekaligus pesan hotelnya juga."
Kantor pusat Klein berada di Inggris, Eropa.
Setelah Chen Xuan memastikan beberapa persyaratan hotel denganku, lalu dia pun pergi mengaturnya.
Aku, Bibi Wu dan Chen Xuan, tiga orang dewasa mengasuh dua orang anak, seharusnya itu sudah lebih dari cukup.
Sore hari, aku pergi ke kantor Nin Zhenfeng dan memberi tahunya tentang rencana perjalananku ke Inggris, dia langsung mengangguk setuju dan menyuruhku untuk pergi dengan tenang.
Keesokan harinya, aku tidak pergi ke kantor, aku mengemasi barang di rumah bersama Bibi Wu dan membeli beberapa kebutuhan untuk berangkat.
Semuanya berjalan dengan teratur.
Pada hari sabtu, Nin Zhenfeng menyuruh sopir perusahaan untuk mengantar kami ke bandara dengan mobil komersial.
Dalam hati berpikir akan bepergian, suasana hatiku pun menjadi lebih santai.
Merasa telah lama tidak bisa bersantai dengan baik.
Kami berkumpul dengan Shen Yanting di bandara, asistennya pergi mengurus boarding pass, dan kami pergi ke ruangan VIP bandara, menunggu boarding.
Ketika akan naik pesawat, seorang wanita cantik yang kurus tinggi, dikelilingi oleh sekelompok orang, dengan sepatu hak tinggi, lalu berjalan ke arahku dengan agresif, "Ningxi, kan?"
Kemudian aku langsung menyerahkan Beibei dalam pelukanku kepada Chen Xuan, dan baru mengangguk, "Ya, aku."
"Ternyata benar kamu, sekali lihat saja mirip seorang pelacur! Menggoda calon suamiku? Wanita jalang sepertimu ini! Juga berani merebut dia dariku?" dia mengulurkan tangan dan meraih kerah bajuku dengan kuat, wajah yang penuh dengan riasan juga tidak bisa menyembunyikan amarahnya.
Yanting dengan cepat meraih pergelangan tangannya, memaksanya untuk melepaskanku, dan berkata dengan nada suara yang dalam: "Pei Mengyao, apa yang kamu lakukan?"
Dia menghempaskan tangan Yanting dan meraung: "Apa yang aku lakukan? Apakah kamu mencoba melindungi wanita jalang ini, Yanting, aku adalah calon istrimu! Dia adalah orang ketiga!!"
Aku benar-benar bingung, dan mundur setengah langkah, mencoba menyelesaikan masalah ini.
Dengan kata lain, Yanting mempunyai calon istri, dan calon istrinya telah salah paham tentang hubunganku dengan dia.
Begitu Pei Mengyao membuat keributan, semua penumpang yang menunggu pesawat melihat ke sini dengan ekspresi yang berbeda-beda, tetapi yang mereka katakan semuanya adalah menghinaku.
"Isshh, wanita jaman sekarang, banyak hal yang bisa dilakukan, tetapi malah menjadi orang ketiga?"
"Kalau aku bilang, wanita seperti ini yang masuk ke dalam hubungan orang lain, lebih baik matinya sengsara …."
"Benar, jika pacarku ada simpanan, aku pasti akan membuat pasangan bangsat itu hidup enggan mati tak mau."
"Kalian lihat, dia sepertinya masih membawa dua anak kecil … sangat memalukan memiliki Ibu seperti itu!"
….
Semua tuduhan terdengar di telingaku tanpa ada satupun yang tertinggal, seperti semut yang menggerogoti saluran nadiku.
Aku berusaha untuk mengabaikannya, tetapi masih merasa sangat malu, lalu aku mencoba untuk melihat Pei Mengyao dengan tenang, dan menjelaskannya dengan jujur, "Mungkin Anda salah paham, aku dan Presdir Shen tidak memiliki hubungan lain selain kerja sama."
Dalam hal ini, aku tidak merasa bersalah sama sekali.
Dia memelototiku dengan dingin, dan suaranya menjadi lebih keras sehingga semua orang dapat mendengarnya dengan jelas, "Salah paham apa? Jika aku kembali dari Inggris sedikit lebih lambat saja, mungkin kamu sudah naik ke atas ranjangnya?! Atau, kalian sudah pernah tidur bersama?!!"
Setiap kata yang diucapkannya terus berkaitan dengan tidur bersama, dan kata-kata yang digunakannya begitu tidak enak didengar.
Aku hampir tidak bisa tenang lagi dan menggenggam tanganku erat-erat, "Nona 裴, aku menghormati kamu sebagai calon istri dari pihak kerja samaku, tapi tolong bicaramu lebih hormat lagi!"
Dia tertawa "Haha", dan berkata dengan marah: "Hormat?! Kamu seorang simpanan yang tidak tahu malu, masih punya muka untuk mengungkit kata "hormat" denganku?"
"Kamu benar-benar telah salah paham, hubunganku dengan Presdir Shen sangat sederhana dan tidak bisa sederhana lagi!"
Aku sangat marah sampai pelipisku tiba-tiba terasa sakit.
"Apa menurutmu aku akan percaya?" dia mencibir.
"Percaya atau tidak terserah padamu!" aku mengatakan kata-kata ini, memanggil Chen Xuan dan Bibi Wu untuk siap naik ke pesawat.
Juga tidak ada gunanya jika terus bermasalah dengannya.
Pei Mengyao masih tidak ingin menyerah, mengejar maju dan menghalangi jalanku, "Kenapa, terlalu banyak berbuat hal buruk, merasa bersalah?! Ningxi, aku peringatkan padamu, jangan menggoda calon suamiku, menjauhlah darinya!"
Aku pikir dia sangat tidak masuk akal dan hanya bisa menjelaskan lagi, "Kenapa aku harus merasa bersalah? Aku beritahu padamu, kami tidak akan memiliki hubungan apapun selain kerja sama, sebelumnya tidak ada, sekarang tidak ada, dan kelak lebih tidak akan ada!"
"Ishh, lihat, apakah kualitas mental sebagai seorang simpanan begitu baik sepertimu?" dia mencibir.
"Jika kamu tidak percaya, aku juga tidak punya apa-apa untuk dikatakan lagi."
Aku telah mengatakan semua yang harus aku katakan.
"Jangan berpura-pura bertingkah begitu tinggi! Apa menurutmu aku tidak tahu apa-apa?! Sejak awal, sudah ada orang yang mengirimkan semua ini padaku!"
Dia tiba-tiba mengeluarkan setumpuk foto, lalu melemparnya ke dadaku, dan menatapku, "Begitu banyak bukti, aku lihat bagaimana kamu berdalih lagi!"
Aku tertegun sejenak, mengambil foto-foto yang jatuh ke lantai, melihat satu per satu, dan perlahan ekspresiku mulai berhenti.
Setiap lembar foto adalah gambar bersama Yanting yang difoto secara diam-diam.
Misalnya, pada hari ban mobilku bocor, dia mengantarku kembali ke kantor, lalu difoto di dalam mobil oleh seseorang.
Misalnya, dua hari lalu, ketika tengah malam, dia ada di kantor dan setelah menungguku membuat draf desain, foto dimana kami berdua sama-sama keluar dari kantor.
Misalnya, pada hari dia membantuku menyewakan gudang rumah sakit, foto dimana aku sedang mentraktirnya makan siang.
….
Bahkan ketika hari itu sedang hujan, dia menggunakan jaketnya untuk melindungiku dari hujan, dan setelah itu, aku masuk ke pabrik bersamanya, danCheng Jinshi basah karena hujan.
Semuanya ada.
Aku ketakutan ketika memikirkannya, bukan karena foto-foto ini bisa menjelaskan sesuatu, tetapi karena aku telah diikuti oleh seseorang selama 24 jam seharian.
Setiap gerakanku tidak bisa lepas dari mata orang itu.
Memikirkan hal ini, punggungku tidak bisa menahan rasa dingin.
Orang pertama yang aku curigakan adalah Qin Yuming.
Karena dia pernah belajar di Inggris sebelumnya.
Aku belum pernah bertemu dengan Pei Mengyao sebelumnya, dan dia baru saja kembali dari Inggris, menunjukkan bahwa dia sebelumnya terus berada di Inggris.
Namun, ini juga tidak bisa menjelaskan segalanya dengan tepat.
Aku menyembunyikan ketidakpastian itu di dalam hatiku, melihat ke arah Pei Mengyao, dan berusaha untuk berbicara dengan tenang, "Qin Yuming yang mengirimkannya kepadamu, benar kan?"
Mata Pei Mengyao berkedip sejenak, dan dia langsung mengaku, "Kalau iya kenapa? Aku dan dia dulu teman sekelas, jika bukan karena dia yang baik hati membantuku untuk memperhatikan calon suamiku, mungkin dia akan digoda dan dibawa pergi oleh wanita jalang kamu ini!"
Ternyata benar Qin Yuming.
Apa yang dia inginkan, selalu ingin menyiksaku sampai tidak memiliki hari yang tenang selamanya.
Aku melihat foto-foto di tanganku, lalu merasakan darah di sekujur tubuhku mendidih, Pei Mengyao mencibir dan matanya tajam, "Sekarang, kamu tidak bisa berkata apa-apa lagi kan, aku peringatkan padamu, kamu tidak boleh mendekati calon suamiku lagi ke depannya! Kalau tidak, aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang."
Saat dia berkata, matanya sedikit menyipit, dan dia tiba-tiba mengangkat tangannya lalu menamparku.
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangThe Richest man
AfradenPejuang Hati
Marry SuMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiKamu Baik Banget
Jeselin VelaniGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu