Cintaku Pada Presdir - Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
Aku tersadar, berdiri dan ikut pulang bersamanya.
Tampaknya dia kelelahan sekali, begitu masuk ke dalam mobil, memejamkan mata, bulu mata panjang menutup ke bawah, membuat bayangan.
Aku mengendarai mobil meninggalkan rumah sakit, langsung melaju ke rumah tua, di dalam mobil sunyi sekali, hingga ponselnya tiba-tiba berdering, baru memecahkan keheningan.
Dia benar-benar sangat lelah, ponsel berdering beberapa detik, dia baru bangun, mengeluarkan ponsel dan menerima telepon.
Tidak tahu apa yang dibicarakan dalam telepon, hanya mendengar dia dengan dingin mengiyakan, “Baik, aku sudah tahu.”
Setelah mematikan telepon, jelas sekali bisa merasakan perubahan suasana hatinya, tapi aku tidak bertanya padanya.
Hingga mobil melaju hampir sampai di rumah tua, dia menurunkan jendela mobil, menyalakan sebatang rokok, suara agak rendah, “Setelah melalui penyelidikan, polisi mengesampingkan kecurigaan terhadap Qin Yuming.”
Aku terkejut, kemudi juga ikut bergoyang sejenak, bergegas menstabilkan arahnya dan melaju ke halaman rumah tua, menghentikan mobil melihat ke arahnya, “Bukan dia, lalu siapa?”
Selain Qin Yuming, aku tidak bisa memikirkan orang lain lagi.
Dia mengisap rokok, menelan asap rokok, di bawah mata penuh kekejaman, “Pasti bisa diselidiki.”
Aku mengangguk, tidak tahu masih bisa mengatakan apa, membuka pintu mobil dan keluar.
Tengah malam, aku terbangun karena haus, saat bangun dan bersiap akan pergi ke ruang tamu untuk minum, melihat cahaya dari pintu ruang kerja yang setengah tertutup.
“Ya, profesor Mike, kalau begitu kondisi penyakit ibuku, harus merepotkanmu.”
Melewati depan pintu, mendengar suara Cheng Jinshi yang berat dan kelelahan.
Ternyata, dia tidak sepenuhnya menerima putusan yang diberikan oleh dokter di rumah sakit.
Aku tidak berpikir banyak, setelah minum langsung kembali ke kamar untuk tidur.
Keesokan harinya, pagi sekali aku sudah bangun, menemani kedua anak bermain sejenak, lalu mengendarai mobil ke perusahaan untuk bekerja.
Takk pernah terpikirkan, baru saja menghentikan mobil di bawah gedung perusahaan, keluar dari mobil, langsung didorong oleh orang, aku tersandung ke badan mobil, begitu menoleh langsung melihat Pei Mengyao yang penuh amarah.
Aku mengerutkan kening, tidak ingin berurusan dengannya, melangkahkan kaki menuju gedung kantor.
“Berhenti!”
Dia berteriak.
Aku tidak berdaya dan menghentikan langkah kaki, “Ada masalah apa?”
“Kenapa kamu bersembunyi dariku? Apakah merasa bersalah?”
Dia berlari ke hadapanku, ingin mendorongku lagi, tapi aku menghindar, aku mulai sedikit marah, “Untuk apa aku merasa bersalah? Pei Mengyao, otakmu dicuci lagi oleh Qin Yuming ya, apakah kamu sendiri tidak memiliki otak?”
Pei Mengyao marah dan membelalakkan kedua matanya, “Apakah kamu berani katakan bahwa masalah kali ini tidak ada hubungannya denganmu? Ningxi, kamu benar-benar pelakor yang nyata!”
“Masalah apa?”
Aku hanya merasa aneh, pagi-pagi sudah dikatai dia seperti ini, sungguh sangat mempengaruhi suasana hati.
Dia mengulurkan tangan mendorong bahuku, “Yanting membatalkan pertunangan denganku, seharusnya kamu merasa senang hingga membuka sampanye untuk merayakannya, untuk apa masih pura-pura tidak bersalah di sini?”
“Membatalkan pertunangan?” Aku mengerutkan kening, sama sekali tidak mendengar masalah ini.
Dia mendengus dingin, ada percikan api di mata, amarahnya tak terkendali berteriak: “Pasti kamu yang sudah mengatakan sesuatu pada Yanting! Jika tidak, bagaimana dia bisa mendadak membatalkan pertunangan? Kami sudah tunangan begitu lama!”
Ini adalah jam sibuk kerja, dia berteriak seperti ini, di sekitar banyak pekerja yang menghentikan langkah, merasa penasaran memperhatikan ke arah kami.
Aku benar-benar salut pada wanita ini, sejak terakhir kali masalah di bandara, aku sungguh jika bisa tidak bertemu Shen Yanting maka tidak akan bertemu dengannya.
Pernah satu kali saja, itu juga beberapa hari lalu karena masalah proyek, pergi ke perusahaannya bertemu dia sekali.
Aku sudah berusaha maksimal untuk menghindari kecurigaan, hasilnya, dia tetap begitu tidak masuk akal.
Kesabaranku sudah habis, “Dia membatalkan pertunangan denganmu, itu adalah masalah diantara kalian berdua, terjadi masalah dengan hubungan kalian, apa gunanya kamu membuat keributan denganku?”
“Jika kamu tidak ikut campur, bagaimana mungkin terjadi masalah dengan hubungan kami?” Tidak tahu apa lagi yang dikatakan Qin Yuming padanya, sepenuh hati mengira karena aku.
Aku tidak ingi berurusan dengannya, melewatinya, melangkah cepat ke depan, sama sekali tidak bisa membicarakan teori apa pun padanya.
“Tidak ada hubungannya denganmu, untuk apa kamu bersembunyi?” Sekali lagi dia menerobos ke hadapanku.
Aku menahan api amarah dalam dada, “Nona Pei, kalau begitu, menurutmu apa yang harus aku lakukan? Aku jelaskan padamu, kamu tidak mau dengar, aku pergi, kamu mengatakan bahwa aku menghindarimu.”
Aku menarik nafas dalam-dalam, lalu mengatakan: “Aku harap kamu bisa mengerti akan satu hal, aku memilih untuk pergi, karena merasa tidak bisa berkomunikasi dengamu, bukan karena menghindarimu, lebih bukan karena merasa bersalah.”
Wajahnya merah sekali, penuh amarah menatapku, “Apakah kamu mengatakan tidak ada hubungan denganmu maka sudah tidak ada hubungan? Hari itu kamu bertemu dengannya, Keesokan harinya dia langsung menelepon papaku, mengajukan ingin membatalkan pertunangan denganku!”
“Kapan?”
“Hari kamu pergi ke Klein!” Dia penuh amarah mengatakannya.
Aku tertegun, mengerti apa yang dia katakan, beberapa hari lalu aku pergi sekali karena masalah proyek.
Aku menghembuskan nafas, “Aku hanya jelaskan satu kali padamu, kamu dengar baik-baik. Hari itu, aku pergi membicarakan masalah proyek, membawa asistenku, saat membicarakan proyek, selain kami, masih ada manajemen senior Klein lainnya di sana, apakah kamu sudah mengerti?”
Hal ini, aku tidak bersalah.
Dia mengertakkan gigi, “Apa yang kamu katakan selalu beralasan, he, mungkin pelakor itu seperti dirimu ini, selamanya selalu merasa wajar dan benar!”
“Terserah kamu mau bicara apa, aku tidak akan berdebat dengan orang yang baru saja dibatalkan pertunangannya.”
Aku melontarkan kata-kata ini, lalu melangkah ke gedung kantor.
Dia sangat marah di belakangku, nada bicara padaku juga penuh kebencian, “Ningxi, kamu tunggu saja! Aku akan membuatmu dan keluargamu hancur, lihat bagaimana kamu sombong lagi!”
Benar-benar sakit jiwa.
Suasana hatiku di pagi hari ini, sudah hancur karena diganggu olehnya.
Mengenai masalah dia dan Shen Yanting membatalkan pertunangan, aku sedang tidak mood untuk memikirkannya.
Secara pribadi atau secara umum, hubunganku dan Shen Yanting benar-benar sudah sangat sederhana sekali, terutama setelah tahu dia sudah memiliki tunangan, aku lebih menghindarinya lagi.
Sekarang, tidak peduli mereka menikah atau membatalkan pertunangan, semua itu tidak ada hubunganya denganku.
Namun, sepertinya hanya aku sendiri yang berpikir demikian.
Saat menjelang malam, aku menerima telepon dari Shen Yanting, dia mengajakku bertemu.
Awalnya aku ingin menolaknya, tapi baru mau bicara, suaranya terdengar lagi, “Aku sudah mau pulang ke Inggris, mungkin dalam waktu singkat ini tidak akan kembali ke sini, jadi, ayo kita makan bersama?”
Aku agak terkejut, mengiyakan, “Baik.”
Jika terus menolaknya, aku malah tampak keterlaluan.
Aku beres-beres dan turun ke lantai bawah, mengendarai mobil menuju alamat restoran yang dia kirimkan padaku.
Karena jam sibuk malam, aku macet agak lama baru tiba, dan dia, sepertinya sudah tunggu agak lama.
Aku melangkah cepat ke meja makan, meminta maaf: “Presdir Shen, maaf, jalanan terlalu macet.”
Dia tidak peduli dan tersenyum, “Tidak apa-apa, duduk saja.”
“Ya.”
Aku duduk, tersenyum lembut, “Hari ini aku yang traktir saja! Sebelumnya sudah beberapa kali mengatakan akan traktir kamu makan.”
“Baiklah.”
Kali ini dia tidak menolak lagi, menjentikkan jarinya, memanggil pelayan untuk memesan makanan.
Selesai pesan makanan, tanpa sebab suasana menjadi agak kaku.
Tidak tahu mengapa, mendadak aku merasa, makan kali ini tidaklah sesederhana itu.
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongCinta Dan Rahasia
JesslynWonderful Son-in-Law
EdrickBlooming at that time
White RoseCinta Yang Terlarang
MinnieAir Mata Cinta
Bella CiaoUnplanned Marriage
MargeryMy Enchanting Guy
Bryan WuCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu