Cintaku Pada Presdir - Bab 141 Pernikahan Kontrak
Hanya karena untuk memenangkan proyek.
Kata-kata itu seperti menghantam hatiku sampai-sampai bernapas pun terasa menyiksa.
Aku tahu di rujuk denganku karena memang ada alasan lain, tapi aku tidak menyangka akan seblak-blakan ini.
Sebenarnya Su ShanShan dari awal tidak ingin membeberkan hal ini padaku, tetapi dia keceplosan, dan dia tidak bisa menutupinya lagi, malahan dengan tegas memperingatkan aku: “Kamu sendiri yang membawa desain itu dari kantor Fu Songhe dan memindahkannya, dan akan diselesaikan oleh Perusahaan Cheng dan Perusahaan Su.”
Hiss.
Sejak kapan, desainku sebegitu berharganya?
Ternyata desainku sebegitu berharganya sampai-sampai diperebutkan seperti itu.
“Hahaha, hatimu pasti sangat menderita? Sayang sekali, ini adalah realitanya. Ingatlah, kamu akan selalu menjadi pecundang.”
Setelah mengatakan kalimat itu, dia terlihat sombong kemudian melangkah angkuh dengan sepatu hak tingginya.
Ada tersirat rasa tidak pecaya dalam hatiku.
Mobil pun melesat pergi Su Shanshan, sesaat seunit mobil Porche pun pelan-pelan berhenti didepan villa.
Aku memegang dadaku menahan rasa sakit di dadaku, seorang pria dengan pandangan dingin turun dari mobil, dan melangkah menuju ke gerbang villa.
Tidak tahu mengapa, tak tampak sedikitpun ekspresi dari wajahnya, tetapi ketika dia menghadap padaku dia tampak seperti tersenyum simpul, dia mempercepat langkahnya, “Apa kamu menungguku makan?”
“Apakah kamu menginginkan proyek tersebut?” seakan tidak mendengarkan pertanyaan dia sebelumnya aku pun langsung ke intinya saja.
Senyum diwajahnya perlahan memudar, “Proyek yang mana?”
“Proyek yang aku tangani.”
Aku menatapnya dalam, menanti jawaban yang akan terucap dari mulutnya.
“Iya.”
Tidak sesuai dengan harapan, lelaki itu mengangguk dan mengakuinya.
Sembari berjalan kedalam dia pun melepas jasnya dan meletakannya di pinggir sofa, dan berkata lembut padaku: “Perusahaan Dongchen mengerjakan proyek ini, tetap kamu lah yang akan bertanggung jawab akan desain itu. Dibandinhkan jika proyek itu masih di pegang oleh Fu Songhe yang bekerja sama dengan perusahaan Gelin, akan lebih mudah bagimu untuk langsung datang ke Perushaaan Cheng untuk meneruskan proyeknya, aku tidak akan ikut campur.”
Aku memandang dingin dirinya, dia mengendorkan dasinya, dan kembali berkata: “Untuk proyek ini kamu akan bekerjasama dengan Yuming, dia memiliki sumber potensi di Eropa, dengan begitu kita sudah menyingkirkan Perusahaan Gelin, dan bisa mengembangkan pasar Eropa.”
Yuming, sungguh akrab panggilannya.
Sebenarnya aku ingin tertawa, tapi aku menyembuyikanya.
Bagaimana mungkin Perusahaan sebersar Perusahaan Donh, tidak memiliki sumber promosi dan bergantung pada Qin Yuming?
Malah lebih seperti dia ingin membagikan proyeknya kepada Qin Yuming.
“Proyek ini adalah inisiatif dari Perusahaan Gelin, Fu Songhe juga sudah menandatanganinya, kamu ingin aku membatalkannya?” Kataku datar.
“Itu uruannya karena dia bekerja sama denganPerushaan Gelin, aku hanya menginginkanmu seorang. Lagipula, Fu Songhe tidak selevel dengan proyek ini, jika kamu tidak meninggalkanya pun, dia bisa saja menjual desainmu tanpa sepengetahuan.
Dia kelihatanya sangat memahami pikiran Fu Songhe, seperti waktu lalu, Fu Songhe hampir saja menjual proyek ini kepada Qin Yuming.
Aku pun terdiam dan mulai berpikir, Fu Songhe berjanji padaku, tapi aku tak mau.
Jika saja hari itu, aku tidak memperhatikan, mungkin saja dia sudah menjualnya.
Sampai itu terjadi maka tak ada yang bisa dilakukan olehku, dan proyek tersebut akan langsung jatuh ke tangan Qin Yuming, aku lebih memilih untuk mengontrol diriku sendiri.
Aku berpikir dan berpikir, dan menyetujui, aku menatapnya dingin, “Aku bisa bekerja sama dengamu, tapi, mulai sekarang, kamu tidak perlu muncul lagi dihadapanku.”
Aku tak ingin lagi dimanfaatkan olehnya.
Ekspersi Cheng Jinshi tiba-tiba menggelap, dan entah ilham darimana dia tiba-tiba tertawa, “Baiklah, aku sudah menandatangani perjanjian ini.”
Dia melemparkan sebuah perjanjian ke hadapanku.
Perjanjian Pernikahan.
Aku mengepalkan kedua tanganku, “Kita benar-benar akan rujuk?”
Lalu apa……
Mengapa harus saling menyiksa seperti ini.
“Ya.” Jawabnya dengan tegas dan dingin.
Aku tidak ada hati untuk membaca bagian harta, lagipula aku tidak peduli, aku tidak ada barang yang cukup berharga yang patut diperhitungkan.
Dia sudah menyutujuinya, tidak akan muncul dihadapanku.
Hanya cukup dengan menandatangani perjanjian ini, dan aku pun akan berada di sisi An An dengan tenang, menemaninya tumbuh dewasa……
Terpikir hal ini, aku pun langsung mengambil pulpen dan lansung menandatanganinya.
Sungguh lucu.
Sudah berlika-liku pun masih saja tidak bisa memutuskan hubungan denganya.
Setelah menandatangani perjanjian tersebut, aku pun menyerahkan perjanjian tersebut padanya, dan dengan mengejek: “Direktur Cheng, demi proyek ini kamu sangat berusaha, harta terbanyak di dunia cepat lambat akan menjadi milikmu.”
Setelah berkata itu, aku pun berlalu pergi, tanpa menoleh sedikitpun aku naik ke lantai dua.
Hari berikutnya,
Aku bangun dan membuka pintu, dari lantai bawah terdengar suara tawa An An, menghilangkan sedikit rasa kesalku.
Aku menggunakan sandal kamar turun kebawah, Cheng Jinshi sedang duduk di sofa dan bermain dengan An An, Si Kecil duduk dipangkuannya tertawa-tawa, dan dari matanya terpancar kehangatan.
Jika bukan karena perhitungan itu, maka kami akan kelihatan seperti keluarga bahagia.
“Nyonya, anda sudah bangun? Aku akan menyiapkan sarapan untuk anda.” Kata Bibi Wang saat melihatku turun.”
Nyonya?
Aku mengerutkan alisku, “Baiklah, terimakasih, lain kali tidak usah memanggilku nyonya, aku hanya ibunya An An.”
Karena itu hanya suatu perhitungan belaka, maka tidak perlu terlalu memperhatikan permukaannya.
Bibi Wang terdiam, kemudian memandang Cheng Jinshi dengan pandangan sulit seolah bertanya kepadanya.
Cheng Jinshi pun tertawa dan mengatakan, “Terserah padanya saja.”
Aku berjalan kearahnya dan menggendong An An, dari ekspresi muka yang datar berubah dengan wajah penuh senyum dan bertanya, “An An, kangen mami tidak?”
An An merespon dengan kembali tertawa-tawa.
“Direktur Cheng, surat nikah sudah selesai.”
Kata Chen Lin sambil berjalan masuk kedalam dan melihatku tanpa sedikitpun ekspresi terkejut.
“Okay, kamu pergi ke kantor dulu saja.”
Cheng Jinshi mengambilnya dan melihat, kemudian memberikan salah satunya padaku, “Punyamu.”
Aku mengambilnya, duduk di sofa, sambil tertawa tak acuh, “Cepat sekali.”
Kemarin malam baru saja menandatangani perjanjian, sekarang sudah jadi saja.
Aku pun membuka buku nikah tersebut, ingatanku pun langsung melambung pada saat pertama kita mengurus buku nikah, tanpa sadar sudut bibirku tertarik menampilkan secarik senyum.
Pertama kali, kita berdua pergi ke kantor catatan sipil untuk mengurusnya, foto yang ada di buku nikah pertama kami walaupun terlihat kaku, tapi setidaknya kita pergi bersama untuk mengurusnya.
Walaupun begitu tetap saja pernikahan ini akhirnya berakhir pada jurang perpisahan.
Bagaiman dengan kali ini?
Kelihatanya pernikahan ini sudah sangat gelap dan suram.
Sungguh lucu.
“Nona Ning, sarapan telah selesai.” Sahut Bibi Wang dari arah dapur.
Aku pun mengoper An An ke Bibi Mo, dan pergi untuk menikmati sarapan.
Selesai sarapan, aku berjalan kearah ruang tamu, bermaksud mebawa An An untuk bermain dilantai atas, Cheng Jinshi juga bangkit, “Aku kerja dulu ya.”
Aku pura-pura tidak mendengar dan menggendong anak langsung naik ke lantai atas.
Begitu masuk ke kamar anak An An pun langsung sangat bersemangat, lebih baik aku meletakannya, lalu membuka jendela, agar sirkulasi udara di kamar ini lancar.
Hanya saja, ketika aku menariknya, aku terdiam.
Tak jauh di ujung jalan, mobil Cheng Jinshi dan mobil lainnya, tak tahu kedua orang itu sedang berkata apa dan kemudian berpisah.
Dan mobil lainya yg dimaksud adalah mobil Qin Yuming.
Rasa sesak langsung merambat dari hatiku, baru saja menerima buku nikah, aku pun langsung hancur berkeping.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaDiamond Lover
LenaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAfter Met You
AmardaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiRahasia Istriku
MahardikaMata Superman
BrickCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu