Cintaku Pada Presdir - Bab 230 Siapakah Orang Itu
"Pong----"
Dia tiba-tiba melambaikan tinjunya dan membantingnya ke dinding yang keras.
Tubuhku bergetar, aku melihat kepadanya dan merasa mungkin dia ingin melambaikan tinjunya kepada aku secara langsung.
Dia melirik aku, kemudian berjalan ke arah luar dengan langkah cepat.
Perasaan di tatapannya sangat kacau, aku tidak pernah melihat tatapan dia seperti ini sebelumnya.
Dingin, kecewa dan beberapa hal yang aku tidak mengerti.
Tidak tahu karena cahaya lampu atu apa, mataku merasa sedikit basah.
Sebelum aku sempat melihat dengan jelas, dia sudah pergi jauh.
Aku bersandar ke dinding dengan frustrasi, setelah memejamkan mata, yang muncul di pikiranku hanya tatapan dia tadi.
Seolah-olah aku melakukan kesalahan besar yang tidak bisa dimaafkan, sehingga dia merasa sangat sakit hati.
Pada siang hari, ada seorang polisi membawa aku keluar.
Dakwaan lagi.
"Bukti sudah sangat lengkap, kamu masih tidak bermaksud mengaku?" Polisi bertanya.
Kalimat ini adalah kata-kata yang paling sering aku dengar dalam beberapa hari ini.
Tatapanku terasa kosong, aku mengulangi kata-kata yang sudah aku katakan banyak kali, "Aku tidak melakukannya, mengapa aku harus mengaku?"
Sampai sekarang, selain aku sendiri, sepertinya sudah tidak ada yang mau percaya kepada aku lagi.
Mau bagaimanapun, suami aku sendiri saja merasa aku telah melakukan hal itu.
Polisi berkata: "Ning Xi, aku berharap kamu bisa jelas dengan kondisi dirimu sekarang. Kalau kamu terus begitu, kamu hanya akan mencelakai dirimu"
Aku tidak bereaksi, polisi lanjut berkata, inti dari kata-katanya adalah membujuk aku untuk melakukan pengakuan.
"Kamu akan diberikan keringanan jika kamu mengaku, aku merasa seharusnya kamu mengetahui hal ini"
......
"Aku mendengar kamu masih ada dua anak, kalau kamu benar-benar berpikir untuk dua anakmu, seharusnya kamu.."
Mendengar sampai sini, aku mengangkat sudut bibirku yang kering, "Kalau aku mengaku, bukannya aku akan dihukum mati?"
Kasus pembakaran ini membunuh dua orang.
Polisi mengeluarkan sebuah batuk, "Kalau hal ini harus melihat..."
"Aku tidak mau mengaku. Aku tidak pernah melakukan hal itu"
Aku mengeratkan tinjuku dan berkata dengan nada suara pasti.
Walaupun semua orang tidak mempercayai aku, aku juga tidak boleh menyerah. Kalau aku mengakuinya, kedua anakku akan memiliki ibu yang dihukum mati.
Aku tidak boleh membiarkan mereka membawa noda seperti ini di punggung mereka.
Polisi berjalan bolak-balik dan kesabarannya juga mulai menghilang, "Ning Xi, kamu sedang merugikan dirimu. Kalau begitu terus, kami akan langsung mengajukan gugatan terhadapmu!"
Karena sudah bebrapa hari tidak istirahat, suaraku sudah menjadi serak, "Aku ulangi untuk sekali lagi. Aku tidak berhubungan dengan masalah ini, mau tanya seratus kali lagi pun jawabanku akan tetap sama"
Polisi menepuk meja dan berdiri dengan marah, pada saat dia mau berteriak, seorang polisi muda bergegas masuk ke dalam ruangan, "Kapten Liu, aku merasa dia benar-benar dianiaya"
Tatapanku mengerut, aku melihat kepada orang itu dengan tatapan berisi sedikit harapan.
Kapten Liu yang memang sedang marah segera berteriak: "Kamu merasa?! Sebagai seorang polisi, apakah kamu tahu menangani kasus itu harus berdasarkan bukti?"
Polisi muda itu tidak merasa ketakutan, dia malahan membantah dengan: "Aku tahu! Justru karena tahu, aku harus mengatakan keraguan aku. Aku merasa ada masalah waktu petugas kebersihan itu menunjuk Ning Xi"
"Masalah apa?" Meskipun marah, kapten Liu tetap sangat profesional. Setelah mendengar kata-kata polisi muda itu, dia pun menahan emosinya dan terus mendengar.
Polisi muda itu berkata: "Petugas kebersihan itu hanya melihat orang yang memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan Ning Xi, tetapi orang itu tidak tentu adalah Ning Xi"
"Katakan tentang pemikiran kamu"
"Mungkin karena kemarin waktu kita meminta petugas kebersihan untuk memilih foto, bentuk tubuh Ning Xi terlalu menonjol, sehingga dia langsung memilihnya pada waktu pertama" Polisi muda itu berkata secara berurutan, "Apakah kita bisa menyediakan beberapa foto yang bentuk tubuhnya mirip dengan Ning Xi dan meminta petugas kebersihan untuk memilihnya lagi"
Kapten Liu menyipitkan matanya, setelah itu dia mengangguk, "Baik, kamu pergi mengurusnya"
Meskipun bukti memiliki keraguan, aku tetap dimasukkan lagi ke ruang tahanan.
Sepanjang malam, aku sama sekali tidak tidur dan menunggu hasil investigasi dengan ketakutan.
Di tengah kegelapan, aku melihat sedikit cahaya.
Besok siang.
Polisi muda membuka pintu ruang tahanan, "Ning Xi, kamu sudah dibebaskan dengan jaminan. Pengacaramu sedang menunggu di luar"
Aku melihat kepadanya dengan mata yang kering, "Benarkah itu?"
"Iya. Siang tadi kami meminta petugas kebersihan untuk ulang memilih foto, dia tidak memilih fotomu. Berarti orang yang dia lihat di gerbang villa kemarin tidak tentu adalah kamu" Polisi muda menjelaskan dengan baik hati.
Aku berdiri dengan senang, karena kakiku merasa pegal, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih dengan posisi yang aneh: "Terima kasih, kalau bukan kamu, aku mungkin tidak akan bisa membuktikan ketidaksalahan dirimu"
Polisi muda itu tertawa dengan cerah, "Mana mungkin, kami tidak akan melepaskan orang jahat, tetapi kami juga tidak akan menyalahkan orang baik. Asal kasus ini tidak berhubungan dengan kamu, kamu pasti bisa meninggalkan sini dengan selamat"
"Mau bagaimanapun, tetap sangat terima kasih"
Aku tersenyum. Setelah kakiku merasa baikan, aku pun ikut dia keluar.
Pengacara dikirim oleh Shen Yanting, Li Sheng sedang menunggu aku di luar. Melihat aku, dia pun buru-buru berkata: "Nona Ning, apakah kamu baik-baik saja?"
"Iya"
Aku pun mengikuti dia meninggalkan kantor polisi.
Berjalan sampai gerbang, aku teringat dengan sesuatu lagi dan menoleh kepada polisi muda itu, "Siapa namamu?"
"Lu Yu" Dia berkata.
Aku mengangguk, "Sampai jumpa"
"Jangan berjumpa lagi, bertemu dengan polisi bukanlah hal yang baik" Lu Yu melambaikan tangannay.
Di antara gerakan itu, pemuda itu terlihat penuh energi.
Aku tertawa, "Benar juga, kalau begitu aku pergi dulu"
Setelah masuk ke mobil Li Sheng, aku berkata: "Pengacara Li, kali ini merepotkan kamu lagi, terima kasih"
Waktu gugatan Cheng Yang kemarin, juga Li Sheng yang membantu aku.
Selain itu aku tahu Li Sheng pasti menggunakan banyak usaha baru bisa mengeluarkan aku dengan aman.
Sambil mengemudi, Li Sheng berkata, "Presiden Shen yang memerintah aku, ini adalah tanggung jawab aku, sama-sama"
"Iya, kali ini juga harus berterima kasih kepada polisi yang bernama Lu Yu itu" Aku berkata.
"Memang harus berterima kasih kepada dia. Tetapi, kamu juga harus berterima kasih kepada dirimu"
"Kenapa?"
Aku tidak mengerti.
Pada saat itu mobil kebetulan berhenti di lampu lalu lintas, Li Sheng menunjukke tulang selangka aku dan berkata, "Awalnya aku menyadari wanita di rekaman CCTV itu tidak memiliki kalung yang kamu sedang pakai sekarang. Setelah memperbesar detail, aku menyadari di leher wanita itu ada tahi lalat berwarna merah, sementara kamu tidak ada"
"Jadi kamu mengeluarkan aku dari sana dengan alasan ini?"
"Secara kasar iya, tetapi tahi lalat itu bisa digambar dengan riasan, jadi dari sudut pandang polisi kamu masih dicurigai"
Sambil berkata, Li Cheng pun menginjak pedal gas dan mengantar aku kembali ke rumah tua keluarga Cheng.
Setelah tiba, aku segera kembali ke kamar dan mengisi bak mandi degan air hangat, bermaksud untuk mandi dengan baik.
Sekalian menghilangkan tidak beruntung.
Sambil mandi, aku berpikir tentang kasus ini lagi.
Orang di belakanag layar itu bertujuan membunuh orang.
Selain itu, dia juga bertekad mau mencelakai aku.
Waktu membunuh Lin Zhi, dia juga mau menyelesaikan aku pada waktu yang sama.
Siapakah orang itu?
Novel Terkait
Dark Love
Angel VeronicaCinta Tak Biasa
SusantiLove at First Sight
Laura VanessaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelThe Sixth Sense
AlexanderHalf a Heart
Romansa UniverseCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu