Cintaku Pada Presdir - Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.

Pandanganku jatuh tepat pada Feng Zhe.

Dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, Xueke yang mempertimbangkan bahwa aku sedang hamil, tanpa banyak bicara, dia langsung meneriakinya dan melototnya, “ Sialan, bicara ! Kalau tidak aku akan menjamin hari – hari kedepanmu tidak akan baik.

Dia tertawa tidak menyetujuinya, dia berbalik tanya Xueke dengan nada menggodanya, “Iyakah? Apa yang akan kamu lakukan untuk membuat hari – hari kedepanku tidak baik ?”

Ekspresinya sangat mengejek.

Sebelum Xueke marah besar, aku tersenyum dingin, “Menurutmu, kalau aku beritahu Cheng Jinshi tentang kesepakatanmu dan Lin Zhi, apa yang akan dilakukannya ?”

Aku tidak mengungkit hubungannya dengan Song Jiamin, mungkin saja Song Jiamin melakukan lebih banyak hal buruk, akan lebih buruk.

Raut wajahnya tiba – tiba berubah menjadi kesal, tapi tetap saja tidak mengatakannya, “Kamu bilang saja, tanpa ada bukti, dia tidak mungkin akan percaya pada perkataanmu dan mencurigai ibunya sendiri.”

Masuk akal.

Tapi ini kesempatan terakhirku, kalau dia masih tidak mengatakannya, dia akan lebih waspada, maka aku akan lebih sulit mendapatkannya.

Aku tetap mejawabnya, “Memang tidak ada bukti, tapi dengan kekuasaannya, kamu yang paling jelas kan ? memeriksa hal kecil seperti ini adalah hal yang sangat mudah.”

Dia mulai tidak tenang, tiba – tiba menendang rak sepatu, dan menyumpah dengan suara rendah.

Dia takut pada Cheng Jinshi.

Karena kalau Cheng Jinshi memeriksanya, bukan masalahnya dengan Lin Zhi saja yang akan ketahuan, tapi masalahnya dengan Song Jiamin juga.

“Apakah kamu tahu ?” setelah mengatakannya, dia diam dan dengan aneh tersenyum padaku.

Aku dengan ragu – ragu “Tahu apa ?”

“Cheng Jinshi tidak pernah berhubungann dengan Song Jiamin, sekali pun tidak.”

“Apa maksudmu?”

Aku dengan bingung menatap Feng Zhe.

Dia perlahan melangkah ke arahku, seperti semuanya dalam kekuasannya, “Mereka tidak pernah berhubungan sama sekali.”

“Ini tidak mungkin.” Aku tidak percaya sama sekali.

Kalau mereka tidak pernah berhubungan, bagaimana Chen Jinshi menerima Xiao Bao ?

Dan juga, perasaannya terhadap Song Jiamin sangat jelas.

Dia menatapku seperti menatap orang bodoh, dengan hati yang ragu – ragu, aku dengan dingin berkata, “Kamu jangan mengalihkanku dengan hal seperti ini, apa hubungan keguguranku dengan Lin Zhi ?”

Setelah itu, aku mengeluarkan ponsel dari tas, mencari nomor telepon Cheng Jinshi, “Bilang tidak ? Kalau tidak bilang, aku sekarang akan langsung menelepon Cheng Jinshi dan memberitahunya.”

Di deitk saat aku akan meneleponnya, dia akhirnya menghentikanku.

“ini ide Lin Zhi.” Dia berkata, “Dia tahu kamu alergi terhadap hewan, jadi dia menggunakan kebencian Song Jiamin terhadapmu, meskipun bukan Song Jiamin yang melakukannya, alergi terhadap hewan cukup membuatmu keguguran.”

Ini benar !

Pada saat aku tahu bahwa dugaan ini benar, aku hanya merasa otakku berdengung, hatiku sakit dan bingung.

Kenapa dia bisa dengan begitu mudah berbuat hal keji terhadap anakku?!

Kemarahanku membuatku seperti ingin meledak, aku menarik nafas yang dalam, “kenapa? Apa alasannya.”

Dia mengangkat bahunya, “Aku tidak tahu soal hal ini.”

Kebencian yang dalam ini seperti menembus dadaku, tapi mungkin karena ada anak, aku menenangkan diriku dengan takut.

Kalau dulunya, aku pasti akan dengan gegabah dan langsung pergi ke rumah keluarga Cheng dan bertanya pada Lin Zhi.

Tapi aku tidak, bukan hanya itu, aku dengan tenang memperingati Feng Zhe, jangan beritahu Lin Zhi bahwa aku datang kesini untuk bertanya hal ini.

Dia pasti setuju, kalau Lin Zhi tahu dia dikhianati, Lin Zhi juga tidak akan membiarkannya.

Sebaliknya Xueke merasa tidak cukup, dia memanggil dua temannya untuk memukul Feng Zhe, tapi ditahan olehku.

Memukulnya, hanya mengotori tangan.

“Dia pasti sangat membencimu.”

Keluar dari pintu rumah Feng Zhe, Feng Zhe berkata dengan nada rendah.

Benci aku ?

Otakku sejenak terlintas banyak kenangan, sebenarnya dalam empat tahun pernikahan, hubunganku dengan Lin Zhi sebagai mertua dan menantu termasuk sangat baik, selalu melakukan hal sendiri-sendiri, tidak mengganggu satu sama lain.

Kenapa dia bisa membenciku ?

Aku tidak menemukan alasannya, aku hanya menganggap Feng Zhe menduganya.

Dalam perjalanan pulang, Xueke tidak tahan, sepanjang jalan memarahi Lin Zhi.

Aku diam melihat keluar jendela, menenangkan hatiku.

Aku tidak henti memberitahu diriku sendiri, Ningxi, kamu harus tahan ! kamu harus tahan !

Kepergian anak sebelumnya, sebenarnya aku juga ada salah.

Kalau bukan aku yang ingin membalas dendam ibuku, ingin mencari kebenaran dari kematian ibuku, dan memilih untuk kembali ke keluarga Cheng.

Mungkin saja aku tidak akan kehilangan anakku.

Menahan dan menahan, aku tetap tidak bisa menahan kebencian itu.

Orang yang membunuh anakku, rupanya adalah neneknya sendiri !

Berpikir soal hal ini, hatiku sangat sakit.

“Xiao Xi, renggangkan tanganmu, biarkan aku melihatnya.”

Xueke mengantarku sampai rumahku, tiba – tiba berkata.

Aku berhenti berpikir, mendengarkan kata – katanya, perlahan – lahan meregangkan tanganku, baru sadar bahwa kuku – kuku itu menembus telapak tangan dan mencetak bekas – bekas berdarah.

Xueke langsung berlinang mata dan memelukku, “Kamu bodoh atau apa ? Ini sangat sakit.”

“Tidak apa - apa, tidak sakit.”

Benar – benar tidak terasa sakitnya.

Xueke mengambil tisu basah membersihkan lukaku, “Aku tahu kamu sedih, tapi kamu sekarang tidak sendiri, apapun yang kamu lakukan, harus berpikir dengan baik.”

Dia takut aku tidak berpikir dengan baik, langsung pergi ke rumah Cheng dan mencari Lin Zhi untuk menuntaskannya.

Aku tersenyum pahit, “Kamu tenang saja, aku tidak akan gegabah, aku sekarang berharap anak ini akan sehat dan selamat.”

Aku sudah berpikir dengan jelas, apapun yang terjadi, harus tunggu anak ini lahir dengan selamat dulu baru membuat keputusan.

Sebenarnya Xueke ingin menemaniku pulang, tapi pekerjaan kantornya ada sedikit masalah, aku juga sedang ingin berdiam sendiri, jadi aku menyuruhnya untuk pergi mengurusi kerjaannya saja.

Setelah pulang, hatiku sama sekali tidak bisa tenang, tiba – tiba… sangat rindu ibuku.

Kalau ada ibu, aku pasti akan menyandar pada ibu.

Sudah lama tidak melihat ibu.

Aku dengan cepat keluar dan memanggil taksi ke kuburan.

Aku sudah sampai di batu nisan ibuku, tidak peduli dengan debu di tanah aku langsung duduk.

Melihat foto ibu di batu nisan, aku merasakan sakit dari lubuk hatiku, kedua mataku kabur, air mata yang terus mengalir, “Ibu, aku sangat merindukanmu…”

Aku dengan cerewet berkata banyak hal pada ibu, matahari terbenam, barulah berpamitan dengan ibu, baru bersiap – siap untuk berdiri.

Kedua kakiku terasa gatal, pada saat berdiri, hampir saja terjatuh lagi, sepasang tangan menahan sikuku.

Setelah aku berdiri dengan baik, aku berbalik, dan mengucapkan : “terima kasih.”

Seorang pria paruh baya.

“Kamu adalah Ning, Ningxi?”suaranya kedengaran sedikit akrab.

Rupanya orang yang ku kenal.

Aku yang panik pun ingin menghapus sisa air mata dengan tanganku, mata yang masih merah, melihat dengan jelas pria yang gentleman, “Tuan Su, apa kabar, terima kasih untuk tadi.”

Tidak pernah berpikir akan bertemu dengan ayah Su Shanshan disini.

Pertemuan sebelumnya, adalah ketika aku dijebak mencuri desain.

Saat ini, dia tidak memiliki amarah seperti sebelumnya, dia terlihat jauh lebih lembut.

“Memberi penghormatan untuk keluarga ?”

Dia melihatku dengan ekspresi yang senang, seperti melihat orang lain melalui diriku.

Aku merasa heran, tapi tetap menjawab, “Iya, aku datang menemani ibu berbicara.”

Sambil berbicara, aku berjalan dengannya sampai pintu kuburan.

Sampai di pintu kuburan, dia tersenyun dan berinisiatif bertanya : “Disini sulit memanggil taksi, kamu pergi kemana ? Aku sekalian mengantarmu.”

Terasa aneh, dia tidak menyebalkan seperti yang kupikirkan.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu