Cintaku Pada Presdir - Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
Tatapan Cheng Jinshi dingin, dia bicara dengan nada berat: “Tidak perlu diperkenalkan, aku dan dia...”
“Tuan Cheng, sudah lama mendengar nama besarmu. Nama saya Ningxi, saya adalah asisten Tuan Zhou.”Aku mengulurkan tangan padanya dan memotong pembicaraannya dengan sopan.
Saat aku keguguran, dia tetap memihak pada Song Jiamin, aku sangat kesal.
Mulai saat itu, kita telah berpisah dan tidak berhubungan lagi.
Dia tiba-tiba memegang tanganku dan menarikku ke sudut ruangan dan bertanya: “Bukankah katamu kamu tidak ada hubungan dengan Zhou Ziyun?”
Aku ingin menepis tangannya dan pergi, tapi dia tidak membiarkanku pergi dan berkata: “Tuan Cheng, hubunganku dengannya bukan urusanmu . ”
Calon anak kita satu-satunya yang dapat menyelamatkan hubungan kita sekarang sudah mati.
Dia menahanku ke tembok, menatapku dengan tajam dan bertanya kembali: “Bukan urusanku?”
Aku menatapnya dengan dingin: “Kalau tidak?”
Aku mengingatkan diriku, dia selalu memihak pada Song Jiamin.
Makanya aku tidak boleh bermimpi lagi tentangnya, apalagi mencintainya.
Tatapan matanya penuh dengan amarah, dia memperingatkanku: “ Ningxi, aku tidak mengizinkanmu berhubungan dengannya.”
Aku tertawa: “Mengapa aku harus mendengarkan perkataanmu? Sejak anak kita keguguran, kamu seharusnya sudah tahu, aku sudah tidak ada hubungan lagi denganmu.”
Aku menepis tangannya, hatiku sangat sakit seakan terkoyak-koyak.
Tubuhnya yang tadinya tegap, sekarang sedikit membungkuk. Dia melepaskan tanganku dan mengakui kenyataan ini.
Hatiku hampa, tanpa terasa air mataku mengalir, tapi aku tetap tersenyum: “Beberapa hari lagi aku akan memberikanmu hadiah, tidak perlu berterimakasih padaku.”
Hadiah yang membuatnya mengetahui watak Song Jiamin dengan jelas.
Setelah itu aku pergi meninggalkannya. Saat berbalik, aku tidak bisa menahan air mataku yang mengalir hingga ke wajah.
Aku tidak menyalahkan diriku sendiri yang tidak berjuang. Setidaknya, tidak mudah melupakan pria yang sudah kita cintai bertahun-tahun.
Aku pergi ke toilet menambahkan make up-ku untuk menutupi bekas air mata. Saat akan keluar, aku melihat Song Jiamin masuk dengan tergesa-gesa.
Aku tiba-tiba teringat dengan apa yang telah dia lakukan, aku seakan ingin membakarnya, tapi aku berusaha mengendalikan emosiku.
Dengan make-up yang menawan dia berkata dengan penuh emosi:“Mengapa kamu tadi menggoda Jinshi?!”
Tamu di perjamuan sangat banyak dan suaranya sangat berisik. Jinshi adalah orang terkenal, tidak heran jika kejadian tadi tersebar hingga telinganya.
Aku menatapnya dengan emosi:”Bicara tentang menggoda, siapa yang dapat mengalahkanmu?”
Dia emosi dan menunjuk padaku: “Dasar pelacur, dengan cara apa pun kamu menggoda Cheng Jinshi, dia tidak akan suka padamu, dia selamanya tidak mungkin mencintaimu!”
Aku tertegun, hatiku terkoyak dengan ucapannya, aku menarik nafas panjang: “Benar, aku berharap dia dapat mencintaimu selamanya.”
Jika aku telah mendapatkan bukti dari Feng Zhe dan Cheng Jinshi mengetahui kebusukannya, dia pasti akan merasa dia telah buta.
Wanita itu berpikir aku telah mengaku kalah dan memasang wajah sombong seperti seekor burung merak: “Tentu saja, tunggu undangan pernikahan dariku!”
Aku tertawa dalam hati, berbalik ke ruang perjamuan dan berdiri di sebelah Zhou Ziyun.
Dia memberikan segelas wine padaku dan bertanya dengan perhatian: “Matamu merah, apa kamu baik-baik saja?”
Aku meneguk wine dan tertawa: “Tadi kemasukan bulu mata, tidak apa-apa.”
Dia berkata dengan datar: “Apa kamu tahu tujuan kita menghadiri perjamuan ini?”
Otakku berputar dengan cepat, sepertinya tidak tercatat di dokumen yang aku lihat hari ini.
Aku bertanya padanya:“Apa tujuannya?”
Dia mendongakkan dagunya ke arah salah satu tamu: “Orang itu bernama Zhang Haotian, dia mempunyai lahan yang sangat cocok untuk dijadikan resort, dan akan diakan tender sebentar lagi.”
Aku melihat ke arahnya dan melihat seorang pria gemuk yang berusia 40-an tahun, dia dikelilingi beberapa tamu.
Aku meresponnya: “Perusahaan kita mau mendapatkan lahan tersebut?”
Dia mengangguk: “Benar, mendapatkan lahan tersebut akan sangat membantu perusahaan kita.”
Aku tidak begitu mengerti apa maksudnya, setelah berpikir sesaat aku bertanya: “Kalau begitu aku akan pergi berkenalan dengannya.”
Zhou Ziyun menaruh gelas wine ke atas nampan pelayan dan berkata: “Baiklah, kebetulan aku berencana mengajakmu untuk bersama-sama bertanggung jawab atas proyek ini.”
Aku tertegun: “Aku?”
Aku tidak mengerti maksudnya, dari nada bicaranya aku tahu dia sangat tertarik dengan proyek ini. Tapi ini adalah hari pertamaku bekerja, dan aku tidak punya pengalaman tentang proyek atau pun tender.
Mengapa dia bisa menerimaku begitu saja?
Aku tidak bisa memotong pembicaraannya. Dia berkata padaku: “Kamu pasti bisa.”
“Baiklah, aku akan berusaha.”Aku menyetujuinya dan berjanji pada diri sendiri untuk berusaha sekuat tenaga, aku tidak mau mengecewakan kepercayaanya padaku.
Aku berbicang dengan Zhang Haotian sebentar dan sekalian meminta nomor kontaknya. Tapi dia tidak buka mulut terkait masalah proyek.
Setelah perjamuan selesai, aku kembali ke rumah. Agen menghubungiku menanyakan ketersediaan waktu untuk melihat rumah besok hari.
Aku melihat kalender. Besok adalah hari Sabtu, aku pun menyetujuinya.
Semalaman aku tidak bisa tidur. Sampai subuh aku baru tertidur.
Baru saja tidur sebentar, tapi suara bel pintu sudah membangunkanku. Aku menutup telingaku dan melanjutkan tidur. Telepon genggamku juga berbunyi, aku teringat, hari ini ada yang mau melihat rumah.
Aku bangun dan mengganti baju tidurku, kemudian berlari untuk membuka pintu.
Saat pintu terbuka, aku kaget melihat pria yang berada di belakang.
Aku bertanya: “Kenapa kamu datang?”
Agen kaget: “Ternyata kalian kenal!”
Aku menjambak rambutku, Cheng Jinshi berkata dengan ramah: “Benar, dia adalah istriku yang sedang marah padaku, kamu tidak usah peduli.”
Agen tersebut pergi dengan kikuk. Setelah dia pergi, aku ingin membanting pintu, tapi tanganku ditahan oleh Cheng Jinshi.
Tenagaku tidak sekuat dia, aku pun membiarkan dia masuk ke dalam, aku bicara dengan tidak sabar: “Kita sudah bercerai! Aku tidak peduli siapa istrimu sekarang, tapi yang pasti bukan aku.”
Dia tidak menjawab pertanyaanku: “Mengapa kamu mau menjual rumah ini?”
Aku menuang segelah air putih hangat dan meminumnya, tertawa dan berkata: “Aku tidak suka, setelah terjual aku akan membeli yang baru.”
Dia menatapku: “Kamu suka rumah yang mana? Aku akan membelikannya untukmu.”
Aku meletakkan gelasku di meja dan mencemoohnya: “Jangan bilang kamu datang ke sini pagi-pagi untuk membelikan rumah untukku?”
Aku tidak mengerti apa tujuan dia datang kemari. Sebelumnya dia tidak pernah ada waktu.
Dia melihatku: “Apakah kamu kekurangan uang?”
Aku tiba-tiba merasa hampa dan berkata dengan datar: “Bukan urusanmu aku mau melakukan apa terhadap rumah ini, karena kamu telah memberikan rumah ini kepadaku.”
Aku tidak mungkin memberitahukan padanya uang dari penjualan rumah ini akan kutukar dengan bukti Song Jiamin telah membunuh Ibuku.
Teringat dengan dirinya yang begitu percaya pada Song Jiamin, aku khawatir dia akan menghalangiku.
Dia menunduk dengan ekspresi datar. Dia mengeluarkan tiga buah kartu bank dan meletakkannya di atas meja: “Ambil kartu ini, jangan jual rumah ini. Dan jangan menjadi asisten Zhou Ziyun lagi.”
Aku tiba-tiba menjadi emosi dan menyisipkan kartu bank pada tubuhnya. Aku mendorongnya keluar dengan emosi: “Cheng Jinshi, apakah dengan memberikan kartu ini kamu bisa mengendalikan hidupku?”
Ya, aku tahu. Uang dalam kartu ini pasti sangat banyak, setidaknya dapat mengatasi masalah utamaku.
Jadi, aku ini selingkuhannya atau kekasihnya?
Dia juga memintaku untuk tidak bekerja di tempat Zhou Ziyun, mengapa dia mengaturku!
Dia tidak menyangka aku akan emosi seperti ini. Dia mengerutkan keningnya dan melihatku dengan dalam: “Ningxi, aku tidak bermaksud mengendalikan hidupmu. Zhou Ziyun tidak seperti yang kamu kira, kamu sebaiknya menjauh darinya. ”
“Aku sudah bilang, bukan urusanmu!”
Selesai bicara, aku membanting pintu rumah dan membiarkan dia berada di luar.
Tidak mudah bagiku untuk dapat memutuskan hubungan dengannya, tapi mengapa dia malah datang dan mengacaukan kehidupanku?
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlThe Revival of the King
ShintaHalf a Heart
Romansa UniverseInventing A Millionaire
EdisonCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu