Cintaku Pada Presdir - Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?

Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?

Tatapan Cheng Jinshi dingin, dia bicara dengan nada berat: “Tidak perlu diperkenalkan, aku dan dia...”

“Tuan Cheng, sudah lama mendengar nama besarmu. Nama saya Ningxi, saya adalah asisten Tuan Zhou.”Aku mengulurkan tangan padanya dan memotong pembicaraannya dengan sopan.

Saat aku keguguran, dia tetap memihak pada Song Jiamin, aku sangat kesal.

Mulai saat itu, kita telah berpisah dan tidak berhubungan lagi.

Dia tiba-tiba memegang tanganku dan menarikku ke sudut ruangan dan bertanya: “Bukankah katamu kamu tidak ada hubungan dengan Zhou Ziyun?”

Aku ingin menepis tangannya dan pergi, tapi dia tidak membiarkanku pergi dan berkata: “Tuan Cheng, hubunganku dengannya bukan urusanmu . ”

Calon anak kita satu-satunya yang dapat menyelamatkan hubungan kita sekarang sudah mati.

Dia menahanku ke tembok, menatapku dengan tajam dan bertanya kembali: “Bukan urusanku?”

Aku menatapnya dengan dingin: “Kalau tidak?”

Aku mengingatkan diriku, dia selalu memihak pada Song Jiamin.

Makanya aku tidak boleh bermimpi lagi tentangnya, apalagi mencintainya.

Tatapan matanya penuh dengan amarah, dia memperingatkanku: “ Ningxi, aku tidak mengizinkanmu berhubungan dengannya.”

Aku tertawa: “Mengapa aku harus mendengarkan perkataanmu? Sejak anak kita keguguran, kamu seharusnya sudah tahu, aku sudah tidak ada hubungan lagi denganmu.”

Aku menepis tangannya, hatiku sangat sakit seakan terkoyak-koyak.

Tubuhnya yang tadinya tegap, sekarang sedikit membungkuk. Dia melepaskan tanganku dan mengakui kenyataan ini.

Hatiku hampa, tanpa terasa air mataku mengalir, tapi aku tetap tersenyum: “Beberapa hari lagi aku akan memberikanmu hadiah, tidak perlu berterimakasih padaku.”

Hadiah yang membuatnya mengetahui watak Song Jiamin dengan jelas.

Setelah itu aku pergi meninggalkannya. Saat berbalik, aku tidak bisa menahan air mataku yang mengalir hingga ke wajah.

Aku tidak menyalahkan diriku sendiri yang tidak berjuang. Setidaknya, tidak mudah melupakan pria yang sudah kita cintai bertahun-tahun.

Aku pergi ke toilet menambahkan make up-ku untuk menutupi bekas air mata. Saat akan keluar, aku melihat Song Jiamin masuk dengan tergesa-gesa.

Aku tiba-tiba teringat dengan apa yang telah dia lakukan, aku seakan ingin membakarnya, tapi aku berusaha mengendalikan emosiku.

Dengan make-up yang menawan dia berkata dengan penuh emosi:“Mengapa kamu tadi menggoda Jinshi?!”

Tamu di perjamuan sangat banyak dan suaranya sangat berisik. Jinshi adalah orang terkenal, tidak heran jika kejadian tadi tersebar hingga telinganya.

Aku menatapnya dengan emosi:”Bicara tentang menggoda, siapa yang dapat mengalahkanmu?”

Dia emosi dan menunjuk padaku: “Dasar pelacur, dengan cara apa pun kamu menggoda Cheng Jinshi, dia tidak akan suka padamu, dia selamanya tidak mungkin mencintaimu!”

Aku tertegun, hatiku terkoyak dengan ucapannya, aku menarik nafas panjang: “Benar, aku berharap dia dapat mencintaimu selamanya.”

Jika aku telah mendapatkan bukti dari Feng Zhe dan Cheng Jinshi mengetahui kebusukannya, dia pasti akan merasa dia telah buta.

Wanita itu berpikir aku telah mengaku kalah dan memasang wajah sombong seperti seekor burung merak: “Tentu saja, tunggu undangan pernikahan dariku!”

Aku tertawa dalam hati, berbalik ke ruang perjamuan dan berdiri di sebelah Zhou Ziyun.

Dia memberikan segelas wine padaku dan bertanya dengan perhatian: “Matamu merah, apa kamu baik-baik saja?”

Aku meneguk wine dan tertawa: “Tadi kemasukan bulu mata, tidak apa-apa.”

Dia berkata dengan datar: “Apa kamu tahu tujuan kita menghadiri perjamuan ini?”

Otakku berputar dengan cepat, sepertinya tidak tercatat di dokumen yang aku lihat hari ini.

Aku bertanya padanya:“Apa tujuannya?”

Dia mendongakkan dagunya ke arah salah satu tamu: “Orang itu bernama Zhang Haotian, dia mempunyai lahan yang sangat cocok untuk dijadikan resort, dan akan diakan tender sebentar lagi.”

Aku melihat ke arahnya dan melihat seorang pria gemuk yang berusia 40-an tahun, dia dikelilingi beberapa tamu.

Aku meresponnya: “Perusahaan kita mau mendapatkan lahan tersebut?”

Dia mengangguk: “Benar, mendapatkan lahan tersebut akan sangat membantu perusahaan kita.”

Aku tidak begitu mengerti apa maksudnya, setelah berpikir sesaat aku bertanya: “Kalau begitu aku akan pergi berkenalan dengannya.”

Zhou Ziyun menaruh gelas wine ke atas nampan pelayan dan berkata: “Baiklah, kebetulan aku berencana mengajakmu untuk bersama-sama bertanggung jawab atas proyek ini.”

Aku tertegun: “Aku?”

Aku tidak mengerti maksudnya, dari nada bicaranya aku tahu dia sangat tertarik dengan proyek ini. Tapi ini adalah hari pertamaku bekerja, dan aku tidak punya pengalaman tentang proyek atau pun tender.

Mengapa dia bisa menerimaku begitu saja?

Aku tidak bisa memotong pembicaraannya. Dia berkata padaku: “Kamu pasti bisa.”

“Baiklah, aku akan berusaha.”Aku menyetujuinya dan berjanji pada diri sendiri untuk berusaha sekuat tenaga, aku tidak mau mengecewakan kepercayaanya padaku.

Aku berbicang dengan Zhang Haotian sebentar dan sekalian meminta nomor kontaknya. Tapi dia tidak buka mulut terkait masalah proyek.

Setelah perjamuan selesai, aku kembali ke rumah. Agen menghubungiku menanyakan ketersediaan waktu untuk melihat rumah besok hari.

Aku melihat kalender. Besok adalah hari Sabtu, aku pun menyetujuinya.

Semalaman aku tidak bisa tidur. Sampai subuh aku baru tertidur.

Baru saja tidur sebentar, tapi suara bel pintu sudah membangunkanku. Aku menutup telingaku dan melanjutkan tidur. Telepon genggamku juga berbunyi, aku teringat, hari ini ada yang mau melihat rumah.

Aku bangun dan mengganti baju tidurku, kemudian berlari untuk membuka pintu.

Saat pintu terbuka, aku kaget melihat pria yang berada di belakang.

Aku bertanya: “Kenapa kamu datang?”

Agen kaget: “Ternyata kalian kenal!”

Aku menjambak rambutku, Cheng Jinshi berkata dengan ramah: “Benar, dia adalah istriku yang sedang marah padaku, kamu tidak usah peduli.”

Agen tersebut pergi dengan kikuk. Setelah dia pergi, aku ingin membanting pintu, tapi tanganku ditahan oleh Cheng Jinshi.

Tenagaku tidak sekuat dia, aku pun membiarkan dia masuk ke dalam, aku bicara dengan tidak sabar: “Kita sudah bercerai! Aku tidak peduli siapa istrimu sekarang, tapi yang pasti bukan aku.”

Dia tidak menjawab pertanyaanku: “Mengapa kamu mau menjual rumah ini?”

Aku menuang segelah air putih hangat dan meminumnya, tertawa dan berkata: “Aku tidak suka, setelah terjual aku akan membeli yang baru.”

Dia menatapku: “Kamu suka rumah yang mana? Aku akan membelikannya untukmu.”

Aku meletakkan gelasku di meja dan mencemoohnya: “Jangan bilang kamu datang ke sini pagi-pagi untuk membelikan rumah untukku?”

Aku tidak mengerti apa tujuan dia datang kemari. Sebelumnya dia tidak pernah ada waktu.

Dia melihatku: “Apakah kamu kekurangan uang?”

Aku tiba-tiba merasa hampa dan berkata dengan datar: “Bukan urusanmu aku mau melakukan apa terhadap rumah ini, karena kamu telah memberikan rumah ini kepadaku.”

Aku tidak mungkin memberitahukan padanya uang dari penjualan rumah ini akan kutukar dengan bukti Song Jiamin telah membunuh Ibuku.

Teringat dengan dirinya yang begitu percaya pada Song Jiamin, aku khawatir dia akan menghalangiku.

Dia menunduk dengan ekspresi datar. Dia mengeluarkan tiga buah kartu bank dan meletakkannya di atas meja: “Ambil kartu ini, jangan jual rumah ini. Dan jangan menjadi asisten Zhou Ziyun lagi.”

Aku tiba-tiba menjadi emosi dan menyisipkan kartu bank pada tubuhnya. Aku mendorongnya keluar dengan emosi: “Cheng Jinshi, apakah dengan memberikan kartu ini kamu bisa mengendalikan hidupku?”

Ya, aku tahu. Uang dalam kartu ini pasti sangat banyak, setidaknya dapat mengatasi masalah utamaku.

Jadi, aku ini selingkuhannya atau kekasihnya?

Dia juga memintaku untuk tidak bekerja di tempat Zhou Ziyun, mengapa dia mengaturku!

Dia tidak menyangka aku akan emosi seperti ini. Dia mengerutkan keningnya dan melihatku dengan dalam: “Ningxi, aku tidak bermaksud mengendalikan hidupmu. Zhou Ziyun tidak seperti yang kamu kira, kamu sebaiknya menjauh darinya. ”

“Aku sudah bilang, bukan urusanmu!”

Selesai bicara, aku membanting pintu rumah dan membiarkan dia berada di luar.

Tidak mudah bagiku untuk dapat memutuskan hubungan dengannya, tapi mengapa dia malah datang dan mengacaukan kehidupanku?

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu