Cintaku Pada Presdir - Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
“Dulu meskipun Tuan muda membiarkanku pergi meninggalkan keluarga Cheng, namun mengatur sebuah pekerjaan untukku. Tuan muda memberitahuku, kamu memohon untukku, kamu memberitahu Tuan muda bahwa keponakanku sedang sakit dan membutuhkan biaya pengobatan.” Mata bibi He berlinang air mata, dan penuh ekspresi bersyukur.
Aku tertegun dan teringat masalah-masalah sebelumnya. Dia membantu Song Jiamin untuk menjebakku. Setelah terbongkar, Cheng Jinshi bertanya padaku bagaimana menanganinya.
Aku tidak pernah memikirkan keputusan sederhana dari diriku, Bibi He akan selalu mengingatnya.
Dan aku juga tak terduga Cheng Jinshi memikirkannya lebih baik daripada aku, membantunya mengatur pekerjaan.
Dia menyeka air matanya, “Aku membantu Song Jiamin untuk melakukan hal-hal seperti itu padamu, tetapi kamu membalas dengan kebaikan. Sekarang kamu hamil lagi, aku berharap anak ini bisa datang ke dunia ini dengan aman.”
Apakah yang dia katakan adalah sebenarnya?
Aku tidak tahu.
Tetapi aku sangat jelas, diriku sudah mempercayainya.
Adik bibi He masih bekerja di keluarga Cheng, dia tidak perlu berbohong padaku.
Dan Lin Zhi memang pernah memintaku, menyuruhku untuk melakukan aborsi, tetapi aku langsung menolak pada saat itu, dan kemudian dia tidak pernah membicarakannya lagi, aku menyangka dia sudah tidak memikirkan pikiran ini.
Tanpa diduga... Dia menyiapkan lubang yang lebih dalam dan menungguku untuk melompat.
Saat itu, anakku sudah berusia tujuh bulan.
Memikirkan hal ini, mataku secara bertahap menjadi kabur.
Dalam perjalanan pulang, Xueke menatapku dan bertanya, “Apa yang terjadi padamu, betapa kosongnya ekspresimu?”
Aku melihat ke arah luar dan menghela nafas dan menceritakan masalah tadi.
“Apa yang kamu katakan?!!”
Persimpangan berubah menjadi lampu merah, Xueke mendadak menginjak rem, dan berhenti di garis lampu merah.
Aku tersenyum pahit, “Seperti apa yang aku katakan padamu.”
Ekspresinya seperti yang baru saja kudengar, berwajah tidak berani percaya, “Apakah menurutmu itu benar?”
“Mungkin, aku juga tidak tahu apakah seharusnya aku mempercayainya, tapi kurasa Bibi He tidak ada alasan untuk berbohong padaku.”
Hanya saja, apa niat Lin Zhi?
Dia bahkan dapat menerima anak yang tidak sah, mengapa harus membunuh anakku.
Setelah berkeliling sepanjang sore lumayan lelah, Xueke juga malas untuk pulang, langsung menginap dirumahku.
Larut malam, aku berbaring di tempat tidur, dan otakku dipenuhi semua hal ini
Adegan yang pernah aku lihat dalam perjalanan ke bar lebih dari setengah bulan yang lalu, tiba-tiba muncul di pikiranku.
Lin Zhi dan Feng Zhe!
Ya benar.
Pada saat itu, Feng Zhe bersumpah untuk membongkar Song Jiamin sebagai pelaku terhadap keguguranku, dan sekarang memiliki hubungan dengan Lin Zhi.
Ada sebuah jawaban yang akan terkuak.
Aku tidur tidak nyenyak sepanjang malam, dan hari berikutnya, meskipun itu adalah hari libur, aku bangun lebih awal.
Aku duduk di ruang tamu, menemukan nomor ponsel Feng Zhe, dan meneleponnya dengan sedikit gelisah.
“Nona Ning, apakah ada sesuatu?” Dia terhubung.
“Apakah ada waktu hari ini, aku ingin mengajakmu bertemu.”
Dia tentu tidak akan mengatakan yang sebenarnya dengan mudah, aku hanya dapat mengajaknya keluar.
“Bip----"
Dia tanpa berkata, langsung menutup telepon.
Aku meneleponnya lagi, penyataan suara telepon tidak dapat terhubung, sepertinya dia memblock aku.
Dia semakin begini, aku semakin yakin dengan tebakanku.
Pasti ada hantu di antara dia dan Lin Zhi!
“Bukankah hari ini adalah hari Sabtu, bagaimana kamu bisa bangun sepagi ini?” Xueke bangun dan berjalan keluar dari kamar.
Aku berpikir dan berkata, “Apakah kamu ingat pria yang kita lihat terakhir kali yang bersama Lin Zhi? Aku merasa dia seharusnya mengetahui sesuatu, tetapi dia memblock ponselku.”
Dia mendengar aku selesai berkata, dan berpikir. Dia mengeluarkan ponselnya, “beri nomor ponselnya adaku.”
Aku membacakan nomor ponsel Feng Zhe.
Tidak tahu dia mengirim pada siapa, dan tersenyum licik, “sekarang masih pagi, tunggu dulu, diperkirakan akan ada kabar di sore hari.”
Ada banyak orang yang dikenal Xueke dan memiliki banyak metode.
Dia mengatakan ini, hatiku juga menjadi tenang.
Pada siang hari, ketika aku sedang mencuci rambut di kamar mandi, dan ponsel di dalam saku piyama tiba-tiba berdering.
Kemudian, setiap beberapa menit, itu akan berdering seperti ini.
Selesai mencuci rambut, aku mengeluarkan ponselku dan melihatnya. Aku merasakan sukacita di hatiku.
Fu Songhe membalas emailku!
Dia telah menanggapi setiap rancangan desain yang telah kukirimkan padanya dalam setengah bulan terakhir.
“Xiao Xi, ayo keluar dan makan, datang dan mencicipi masakan koki Zhou!” Xueke berteriak di luar.
Dia berencana ingin order online food, tetapi mengingat bahwa aku sedang hamil, jadi dia memasak.
Aku menjawab dan berjalan ke luar, sambil menatap dengan teliti pada kotak surat ponsel, karena takut salah melihat.
Fu Songhe tidak hanya sekadar membalasku, tetapi dia juga menunjukkan kekurangan untuk setiap rancangan desain, dan memberikan saran.
Meskipun masing-masing hanya beberapa kata.
Tapi semua kata-kata itu bagai memukul paku di kepala.
Setelah selesai makan, aku masuk ke ruang baca dan mengeluarkan masing-masing rancangan, aku perlahan-lahan memodifikasinya sesuai saran yang diberikannya.
Setelah selesai revisi, aku membandingkan dengan naskah sebelumnya, dan merasa benar-benar tampak berbeda, meskipun hanya sedikit perubahan, tetapi perasaan keseluruhan membuat orang langsung berubah perasaan.
Hati ini semakin kagum dengan kemampuannya, benar-benar adalah sosok tingkat dewa dalam lingkaran sosial desain.
Hanya saja, apa yang membuatnya tiba-tiba mulai mau mengajarku?
“Cepat, temanku mengirim posisi Feng Zhe!”
Xueke tiba-tiba masuk ke ruang baca.
Aku berdiri, mengganti pakaianku, dan pergi bersamanya.
Dia mencari seorang teman, menelepon Feng Zhe, dan meluangkan waktu ketika Feng Zhe terhubung, lalu mencari posisinya.
Lokasi yang diterima Xueke adalah area villa di pinggiran kota.
Dalam perjalanan ke sana, aku berpikir dan berkata, “Biarkan dua pria menemani kita pergi bersama, aku agak khawatir.”
Jika Feng Zhe geram, aku dan Xueke, dua wanita, benar-benar tidak bisa menanganinya.
Dan aku masih hamil.
“Tidak masalah, aku memanggil dua teman untuk datang.”
Xueke mengeluarkan ponsel, dan menelepon temannya.
Ketika kami tiba, dua teman Xueke sedang memarkir mobil, itu adalah dua pria yang cool.
Feng Zhe pernah melihatku, jadi aku berjalan di belakang dan membiarkan Xueke menekan bel pintu.
Kalau tidak, dia melihatku seharusnya tidak akan membuka pintu.
“Hey manis, mencariku?” Feng Zhe membuka pintu dan mengangkat alisnya.
Aku maju dan berkata dengan polos, “Ya, mencari kamu.”
Dia terkejut dan tertegun, ketika bereaksi, dia ingin menutup pintu dan dihentikan oleh salah satu pria.
Dia memelototiku, “Boleh juga, berani membawa orang mencari ke sini.”
Aku tidak ingin berbicara omong kosong dengannya, langsung ke inti, “Apa hubungannu dengan Lin Zhi?”
Dia bersandar licik di kusen pintu, “Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.”
Sebelum aku datang, aku sudah menduga bahwa dia akan bersikap seperti ini.
Hatiku sangat terburu-buru, tetapi wajahku tenang, aku berjalan masuk, “Kamu sangat kaya sekarang, tinggal di villa? 8 miliar yang kuberikan padamu, seharusnya tidak mampu untuk membayar villa ini?”
Dia menatapku dengan tenang dan tidak peduli dengan apa yang aku katakan.
Aku melanjutkan, “Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu ingin kembali ke kota asalmu? Mengapa kamu tidak pergi, hanya berbohong padaku, kan?”
Ketika dia mengambil barang bukti dan bertransaksi denganku, dia berkata padaku bahwa kalau dia mendapatkan uang, dia akan kembali ke kota asalnya.
Dia membungkukkan punggungnya dan melirikku dengan acuh tak acuh, “Aku tidak ingin kembali, jadi tidak kembali.”
“Lupakan saja, tidak masalah kalau kamu tidak ingin mengatakannya. Aku hanya bertanya padamu satu pertanyaan, apakah Lin Zhi berhubungan dengan keguguranku?" Aku menatapnya dan bertanya sekata demi sekata.
Kebencian di hatiku, perlahan-lahan membangkit, tidak bisa ditekan.
Pandangannya berputar secara tidak wajar, “Kamu bertanya padaku? Bagaimana aku tahu.”
“Bukankah begitu? Dari awal hingga akhir, kamu dan Lin Zhi adalah sekelompok. Termasuk apa yang telah kamu katakan padaku bahwa keguguranku dirancang oleh Song Jiamin, itu semuanya Lin Zhi yang membiarkanmu memberitahuku, ya kan?”
Ini adalah spekulasi yang telah kupikirkan beberapa kali dalam pikiranku tadi malam.
Aku tidak sabar ingin tahu jawabannya.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuHalf a Heart
Romansa UniverseNikah Tanpa Cinta
Laura WangLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Charming Wife
Diana AndrikaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu