Cintaku Pada Presdir - Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?

Ning Zhenfeng berpikir sejenak, dengan tenang dia membuka mulut, "Aku tidak akan memberitahu kepadamu terlebih dahulu, tetapi, dia orang yang kamu kenal."

Orang yang kukenal?

Aku benar-tidak tidak bisa berpikir bahwa siapakah dia, melihat dia sudah yakin tidak akan memberitahuku, aku juga tidak bertanya lagi.

Lagipula malam nanti orangnya juga akan terllihat.

Aku berdiri sejenak di depan jendela besar , perlahan mulai mengerti keadaan perusahaan, dan mulai mengerti cara mengoperasikan perusahaan.

Aku mengaku, Ning Zhenfeng memiliki kehandalan dalam pengelolaan dan pengaturan perusahaan, sebuah perusahaan yang baru, dengan waktu yang singkat sudah rapi dan tertata.

"Tok Tok----"

"Masuk."

Aku mengira karyawan perusahaan yang datang, kepalaku tidak kuangkat, mataku tetap tertuju ke arah dokumen kerja yang ada ditanganku.

Pintu ruangan kantor terbuka, aku dapat merasakan ada yang berjalan masuk, tetapi terasa sepi tanpa suara, sambil mangangkat kepala, sambil berbicara, "Ada masalah apa......Kenapa kamu bisa datang?"

Aku kaget dan terdiam sejenak lagi sambil menatap Shen Yanting yang ada didepan mata, mengenakan setelan jas yang highclass, dengan badannya yang lurus tegak.

Dia menyelidiki ruangan kantorku, menaikkan sedikit alisnya, "Aku datang mengunjungi kantormu."

Akhirnya aku tersadar, dia adalah tamu VIP yang dimaksud Ning Zhenfeng.

Sungguh tidak diherankan bahwa pewaris Summer Night yang sangat populer ini, aku baru saja meninggalkan perusahaan Cheng Jinshi, ini baru saja terjadi, dan dia sudah datang kesini.

Setelah pertama kali aku melihatnya, aku mencari info tentangnya di internet, dia adalah pewaris Summer Night, jadi, dia bukan hanya sebagian dari penanggung jawab perusahaan Summer Night, kedepannya, satu Summer Night, semuanya milik dia.

Benar-benar tamu VIP.

Aku tersenyum sambil menutup dokumen itu, berdiri, dan tersenyum pasrah, "Ayahku bilang kepadaku bahwa akan ada tamu VIP yang akan datang kesini, aku tidak menyangka itu adalah kamu."

"Kamu merasa ini diluar dugaan? Atau kamu tidak menyambutku?" katanya sambil bercanda.

"Mana mungkin? Aku sangat senang kamu datang. Kamu punya pengalaman dalam mengelola perusahaan besar, kamu dapat mengunjungi perusahanku, aku sangat menyambutmu."

Aku tahu dia bercanda, tapi aku masih saja sibuk menjelaskan.

Aku sepertinya tahu apa maksud kedatangannya, tapi aku sama sekali tidak ada maksud untuk menyingkirkannya.

Lagipula, dia baru saja membantuku kemarin malam.

Melewati jendela kaca besar itu, dia melihat ke sekitar area perkantoran di luar, kaca jendela di ruangan kantor ini adalah kaca satu sisi, bagian dalam dapat melihat keluar, tapi dari luar tidak dapat melihat ke dalam.

Dia memuji : "Perusahaan baru dapat dibuat menjadi seperti ini, sangatlah bagus, lagipula, aku sangat mendukungmu untuk mendirikan perusahaan sendiri, dengan kemampuanmu, kamu tidak pantas bekerja untuk orang lain."

"Terima kasih, jika ada saran atau apapun itu, kamu harus memberitahunya kepadaku."

Aku berjalan ke arah meja teh, duduk diatas sofa, "Minum teh? Atau kopi?"

"Kamu bisa menyeduh teh? Aku sangat jarang minum teh yang asli diluar negeri." Dia juga duduk di sofa single, serta bertanya.

"Aku coba dulu, aku rasa teh yang kuseduh lumayan enak.”

Aku berkata sambil tertawa.

Karena dulu aku adalah sekretaris kelas tinggi, maka aku khusus belajar membuat tata krama cara membuat teh. Terkadang bersama atasan menghadiri berbagai kegiatan, belajar sedikit hal lain juga merupakan hal yang baik.

Dan pada akhirnya apa yang dipelajari dipraktekkan.

Dengan wajah terkejut dia melihatku sejenak, "Sepertinya hari ini adalah rejeki ku."

Perlengkapan teh yang disiapkan Ning Zhenfeng untuk kantorku sangat lengkap, aku akan memanaskan se teko air terlebih dahulu.

Kemudian sambil membuka kemasan black tea Jin Junmei, terhembus aroma teh yang wangi, kukeluarkan beberapa, dengan ahlinya aku membersihkan teh tersebut, kemudian kuseduh.

"Cobalah."

Dengan sangat cepat, aku menuangkan teh tersebut, memperagakan tanganku yang berarti "silahkan".

Shen Yanting mengangkat cangkir dan mencium aromanya sejenak, meminumnya sedikit, "Tak diduga, rupanya kamu bukan hanya handal dalam hal desain, tetapi dalam juga menyeduh teh."

Aku tertawa kecil.

Shen Yanting menghabiskan secangkir kecil teh, dengan rasa penasaran dia bertanya, "Kamu benar-benar sudah meninggalkan Dongchen?"

"Ya, benar."

Aku menganggukkan kepala.

"Aku berharap perusahaan barumu ini semuanya dapat berjalan dengan lancar. Malam ini aku akan terbang kembali ke perusahaan pusat, tidak tahu kapan kembali lagi kesini."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Ya, tetapi aku ada beberapa lahan pertanian manor di Eropa, jika kamu sudah ada waktu, kamu boleh pergi berlibur ke sana, dijamin kamu akan berlibur dengan senang." Dia tertawa sambil mengundangku kesana.

"Ok!"

Dibandingkan dengan pusat kota yang ramai dan padat, aku lebih tertarik dengan tipe tempat seperti lahan pertanian manor.

Dia meminum beberapa cangkir teh, kemudian melihat sejenak ke arah luar area kantor, dengan serius dia berkata : "Banyak cara untuk membangun dan mengelola perusahaan, kamu akan lebih susah, jika sampai kamu mendapat masalah yang tidak tahu bagaimana harus diselesaikan, ataupun hal sulit apapun, kamu dapat mencariku kapan saja."

Dengan rasa terima kasih aku bilang kepadanya, "Baiklah, terima kasih."

Semua orang tidak menyetujui aku untuk membuka perusahaan sendiri, terkecuali Ning Zhenfeng, dan bahkan Cheng Jinshi saja sangat tidak suka akan hal ini, tetapi sekarang aku mendengar dia yang sangat mendukungku, hatiku sangat terharu, aku merasa diriku bukan orang yang tidak berdaya lagi.

Dikarenakan dirinya masih harus ke kantor cabang lain untuk memutuskan beberapa hal dalam pekerjaan, dia tinggal tidak lama disini, setelah meminum teh dia akan pergi.

Aku berdiri dan mengantarnya ke arah pintu lift, ketika dia sudah masuk ke dalam lift, aku membalikkan badanku berjalan balik ke arah kantor, baru saja aku ingin masuk ke ruang kantorku, mendadak pergelangan tanganku ditahan.

Seluruh badanku tersentak kaget, aku membalikkan badan dan melihat Cheng Jinshi dengan wajahnya yang dingin, dengan suara datar dia membuka mulutnya, "Sebenarnya apa maksudmu?"

"Apa?"

Belum sempat merespon, tangan satunya lagi menutup pintu, dan pergelangan tanganku di tempelkan kepintu kantor.

Aroma tubuhnya yang tidak asing, sambil membawa napas alkohol, dengan paksaan dia berusaha memelukku, hatiku langsung bergetar kuat, "Lepaskan!"

"Siapa yang mengijinkanmu untuk meninggalkan perusahaan, memangnya aku sudah setuju?" Dia menundukkan kepalanya, bola matanya yang penuh dengan air mata menatapku dengan tajam.

"Tidak peduli kamu mengijinkan atau tidak, aku tetap harus pergi."

Aku tidak bisa mengalihkan diriku dari tatapan matanya.

Dia menatapku sejenak dengan tatapan bingung, tatapan matanya perlahan menjadi hangat, seakan mengalah, dengan suara rendah dia berkata : "Karena Yuming?"

"Ya."

"Kalau begitu kenapa kamu tidak memberitahuku? Kamu adalah istriku, jika kamu benar tidak suka, aku bisa menghapus sahamnya."

Perkataannya, benar-benar menyentuh hatiku.

Hampir saja aku goyah, dia selalu dengan mudah mempengaruhi keputusan yang telah kubuat.

Tetapi, dengan cepat aku sadar kembali, sambil menyindir aku berkata, "Kata-kata ini semua, apakah ini rencana dari Qin Yuming? Ingin aku mundur dari perusahaan, kemudian membohongiku untuk kembali ke perusahaan, ,dan menjual seumur hidupku lagi untukmu?"

Setelah mendengar perkataanku, raut muka nya langsung terlihat lesu, "Sudah pernah kubilang, dia hanya partner kerja, jangan berpikir terlalu banyak."

Mudah untuk dikatakan.

Tapi bagaimana aku tidak berpikir banyak?

Qin Yuming bukan orang lain! Dia cinta pertamanya!

Sebelumnya di forum aku sempat melihat foto mesra mereka, terasa seperti sebuah batu besar, yang seharian menindih hatiku, sampai aku tidak bisa bernapas.

Segala kebaikannya, segala kelembutannya, telah diberikan ke Qin Yuming.

Tidak ada wanita yang tidak banyak berpikir, tetapi aku, juga hanya wanita biasa, aku juga mengharapkan cinta yang ikhlas dan sepenuhnya dari suamiku.

"Aku bisa kembali ke perusahaan kalian, tetapi, kamu harus memberikan hak milik asuh anak kita kepadaku. An An, dan anak didalam perutku ini, semua adalah milikku, bisakah kamu mengiyakannya?"

Aku menatapnya dengan tatapan datar.

Dia menekan pergelangan tanganku dengan kuat, seperti ingin menghancurkannya, sepasang matanya penuh amarah layaknya binatang buas, tangan satunya lagi memegang daguku, menundukkan kepalanya, dan tidak bisa menahan dirinya untuk menciumku.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu