Cintaku Pada Presdir - Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan

Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan

Wajahnya tiba-tiba suram, dan menahan suara serak yang dingin, “Baik, tanda tangani.”

Aku sekedar menghitungnya, dari sekarang hingga pembangunan resort setidaknya masih ada waktu setengah tahun, tapi …. anggap saja waktu-waktu ini adalah waktu bersama dengannya untuk terakhir kali.

Aku mengambil pena yang biasa dipakainya, tanpa melihat surat perjanjian lagi, dengan tangkas langsung menandatangani nama sendiri, dan cap jari pada surat perjanjian.

Dia menarik kembali satu surat perjanjian, mengangguk dengan puas, “mulai besok, ingat tepat waktu datang Dongchen untuk berkerja.”

“Jinshi, aku tidak setuju!”

Seseorang mendorong buka pintu kantor, Su Shanshan bergegas masuk dan berteriak.

Chen Lin mengikutinya dari belakang, “Manager Su, Presiden Cheng masih berdiskusi, sangat tidak baik kamu masuk begitu saja.”

Su Shanshan memelototinya, “Siapa kamu, berani menghalangiku?”

Chen Lin bertahun-tahun berada di samping Cheng Jinshi, mungkin ini adalah pertama kalinya dia mendengarkan kata-kata yang begitu tidak enak di dengar, senyumannya menjadi kaku, tapi dengan cepat ia berkata: “aku minta maaf…”

“Chen Lin, kamu keluar dulu.” Suara polos Cheng Jinshi memotong perkataannya.

Su Shanshan tersenyum dengan bangga, melangkah kecil berlari ke samping Cheng Jinshi, berkata dengan manja: “Jinshi, aku tidak setuju dia berkerja di Dongchen, jangan biarkan dia datang, oke?”

Kalau Cheng Jinshi setuju dengan permintaanya, aku akan sangat mengharapkannya.

Siapa tahu, Cheng Jinshi meliriknya dengan spontan, “dia datang ke PT. Dongchen, bukan pergi ke PT. Su.”

Maksudnya sangat sederhana, hanya saja tidak langsung seperti bertanya kepada Su Shanshan, ‘apa hubungannya dengan kamu?’

Aku terbengong, tidak menyangka dia bisa begitu tidak menjaga muka Su Shanshan.

Ekpresi Su Shanshan terlihat sedikit buruk, dia juga tidak ingin kehilangan muka di depanku, berkata tanpa putus asa, “ta…tapi Bibi Lin sudah berjanji pada kedua orangtuaku, akan membiarkan aku bekerja dengan tenang di Dongchen, kalau aku melihat wanita ini, aku akan tidak tenang.”

Cheng Jinshi tidak terpengaruh, berkata dengan dingin, “itu adalah janji ibuku, kamu boleh pergi mencarinya. Namun, aku merasa kalau kamu berkerja di perusahaan rumahmu sendiri, kamu pasti akan lebih senang.”

“Kamu….” Su Shanshan tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan menatapku dengan tatapan tajam, “jika kamu berani tinggal, aku akan memberimu pelajaran!”

Selesai berkata, dia dengan marah berlari keluar.

Aku melihat Cheng Jinshi dengan tatapan tidak percaya, “kenapa kamu…”

Dia menatapku dengan dingin, "Aku sudah pernah bilang, aku tidak ada hubungannya dengan dia, sekarang sudah percaya?"

Suasana ruangan tiba-tiba berubah, aku juga tidak bisa berkata apa-apa lagi, tapi anehnya….. suatu tempat di hatiku, sepertinya tidak terasa begitu sesak lagi

Untungnya, handphoneku berdering di waktu yang tepat, menghancurkan suasana tegang itu.

Aku mengambil handphone dari tas, dan melihat panggilan masuk dari Zhou Ziyun, mengangkatnya, “Presiden Zhou.”

Suara lembut Zhou Ziyun terdengar dari pihak sana, “Ningxi, bagaimana, sudah selesai diskusi?”

“Iya, sudah selesai.” Aku berkata, tanpa sadar sambil melirik ke Cheng Jinshi, dia entah kenapa, ekspresinya sangat buruk.

“Kalau begitu kamu turun, aku sedang di lantai bawah grup Dongchen, sepertinya cuaca tidak terlalu baik, aku akan mengantarmu pulang.”

Aku melirik ke luar jendela, langit memang dipenuhi dengan awan hitam, “Baik, kalau begitu aku segera keluar.”

Aku mematikan telepon, mengambil surat perjanjian di atas meja dan berkata pada Cheng Jinshi: “Presiden Cheng, kalau begitu aku pergi dulu.”

Cheng Jinshi bahkan tidak menatapku, dia langsung duduk, suaranya dingin dan keras, “tidak boleh pergi, belum waktunya pulang kerja.”

Aku tersenyum cerah, “aku baru mulai kerja di Dongchen besok.”

Aku tidak melihat mukanya yang pucat berkelabu, berbalik badan dan langsung keluar dari kantor.

Sebelum keluar dari pintu Dongchen, aku sudah melihat mobil Zhou Ziyun yang berhenti di depan pintu, aku berlari ke arahnya, membuka pintu dan naik ke mobil.

Aku mengenakan sabuk pengaman, dan berkata dengan segan, “Presiden Zhou, kamu tidak perlu sengaja datang untuk menjemputku.”

Kepribadian Zhou Ziyun benar-benar terlalu baik, jelas bahwa aku adalah asistennya, tapi dia selalu peduli dan baik padaku.

Aku dapat merasakan dengan samar, perkataannya yang bilang akan mengejarku, mungkin itu bukan bercanda.

Mungkin saja, berkerja di Dongchen juga bukan hal yang buruk, aku bisa menjaga jarak dengannya, selalu berutang jasa pada orang lain, juga tidak terlalu baik.

“Tidak sengaja, hanya kebetulan lewat.” Alis Zhou Ziyun tampak tersenyum, mengarahkan setir untuk pergi, “bagaimana hasil diskusi kamu dengan Cheng Jinshi? Kalau dia tidak setuju mengubah syarat, kita bisa mengganti proyek lain.”

Aku merapatkan bibir, "Aku sudah setuju dengannya, mulai besok, aku akan kerja di Dongchen.”

Tangannya yang memegang setir makin erat, nada suaranya tulus. Ningxi, aku tidak ingin kamu demi PT. Zhou, merugikan diri sendiri.”

Dia selalu peduli dengan perasaanku, aku sedikit tersentuh, dan juga semakin merasa bahwa keputusanku tidak salah.

Aku tersenyum, “tidak dirugikan, saya sendiri yang bersedia melakukannya.”

Dia menghela napas, dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Mobil baru saja berhenti di depan rumahku, hujan deras pun turun, diawal musim panas, hujan selalu turun begitu ganas dan tiba-tiba.

Aku melepaskan sabuk pengaman dan bersiap untuk turun dari mobil, Zhou Ziyun tiba-tiba menarik lenganku, tatapannya serius, “kamu benar tidak merasa dirugikan?”

Mendengarkan kata-kata ini, entah kenapa mataku sedikit mengabur, sejak ibuku pergi, sepertinya tidak ada seorang pun yang pernah peduli dengan perasaanku.

Bahkan tidak ada seorang pun, sekali demi sekali mempedulikan apakah aku merasa dirugikan.

Hidungku terasa masam, aku menggelengkan kepala, “tidak dirugikan, ini yang seharusnya aku lakukan.”

Memang seharusnya aku lakukan, kalaupun aku hanya sebagai asisten Zhou Ziyun, Dongchen mengusulkan permintaan, aku sama sekali tidak ada kesempatan untuk menolak.

Dia baru melepaskan aku, dan berkata dengan suara rendah: “Bodoh, pulanglah sana.”

“Baik, bawalah mobil pelan-pelan, dan hati-hati.” Aku membuka pintu dan turun.

Setelah sampai di rumah, waktu masih terlalu pagi, aku awalnya masih berpikir apakah mau pergi ke rumah Bibi untuk menengok kakek, tapi melihat tetesan hujan bagai kacang-kacangan yang jatuh di luar jendela, hujan yang turun tanpa henti, sehingga aku pun tidak bisa pergi lagi.

Aku duduk di sofa dan menonton satu episode TV, kemudian aku perlahan-lahan berjalan ke dapur, hendak menyiapkan sedikit makanan untuk makan.

Setelah makanan malam siap dibuat, aku baru saja ingin menyantapnya, handphoneku berdering, panggilan masuk dari Song Yang.

Aku menolaknya secara langsung, aku pun kehilangan nafsu makan dalam sekejap, menjepit segumpalan sayur dan memasukkan ke dalam mulut, rasanya seperti sedang mengunyah lilin.

TOK-TOK-TOK----

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, dan jantungku tersendat sejenak, muncul sebuah firasat buruk, melangkah ke pintu, melihat melalui mata kucing pintu, aliran darah di seluruh tubuhku membeku.

Lampu koridor berwarna kuning gelap, Song Yang berdiri di luar pintu, mengenakan baju hitam dan kepalanya memakai topi, menutupi setengah wajahnya, tangannya memegang handphone, sepertinya sedang mengirim pesan teks.

Pada saat yang sama, handphoneku yang diletakkan di atas meja pun berdering lagi, suara guntur terdengar dari jendela, aku tidak bisa menahan dingin dipunggungku, aku segera mengunci pintu dan berjalan kearah meja untuk mengambil handphone.

Dia mengirim pesan singkat untukku: Ningxi, buka pintu, aku tahu kamu ada di rumah.

Entah apakah karena cuaca yang terlalu gelap, aku panik sehingga kembali teringat hari ketika aku hampir diperkosa oleh Song Yang, hawa dingin pun datang dari telapak kaki dan melintas punggungku, membuat aku tidak tahu harus bagaimana.

Dia adalah mimpi buruk yang tak bisa disingkirkan!

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu