Cintaku Pada Presdir - Bab 36 Dia Telah Kembali
Bab 36 Dia Telah Kembali
Song Jiamin telah meninggal.
Aku tertegun, dia sudah meninggal tetapi hatiku sama sekali tidak terasa senang, aku hanya kaget.
Dalam perjalanan ke kantor polisi, aku memikirkan mengapa dia bunuh diri?
Apakah dia tidak memiliki apa yang dicintai? Tetapi ketika aku berbicara tentang Xiao Bao, dia jelas sangat peduli padanya.
Aku membungkukkan tubuhku, dan hal yang aku bisikan di telinganya adalah, selama dia berkata sejujurnya padaku, maka disaat identitas Xiao Bao yang sebenarnya terbongkar, aku bisa membiarkannya tidak sampai berkeliaran di jalan.
Aku selalu menebak bahwa Xiao Bao bukan anak dari Cheng Jinshi, tetapi aku tidak bisa memastikannya.
Sekarang aku sudah memastikan, tetapi Song Jiamin telah bunuh diri.
Dengan samar aku terasa, aku menghilangkan lapisan kabut dengan susah payah dan sekarang muncul lagi lapisan baru, aku tidak tahu apakah ini menyembunyikan suatu kebenaran.
Ketika aku tiba di kantor polisi, aku melihat Cheng Jinshi berdiri di sebelah mayat Song Jiamin, dia membuka kain putih yang menutupi tubuhnya, tatapannya yang rumit dan sulit di mengerti.
Ketika aku hendak mengambil kembali pandanganku, dia melirikku dengan tatapan dingin, dan aku tertegun.
Dia melangkah mendekatiku, alisnya berkerut, “Apa yang kamu katakan padanya di sore tadi?”
Hidungku terasa masam, dan aku menyangkalnya: “Aku tidak mengatakan apa-apa.”
Aku tidak berpikir, dia akan mencurigaiku tentang pembunuhan diri Song jiamin.
Suaranya yang dingin, dan tidak sabar, “Apakah aku sudah mengatakan bahwa kamu harus berhenti mencampur tangan di dalam masalah ini?”
Aku bingung ditanya olehnya, setelah memberikan bukti kepada polisi, aku tidak pernah lagi melakukan apapun, aku datang menemui Song Jiamin juga karena pengacaranya berinisiatif meneleponku.
Dia tidak menanyakan apapun, langsung mencurigaiku dengan wajah dinginnya.
Aku belum sempat berkata, ada polisi datang memanggilku untuk membuat transkrip.
“Apa tidak peduli kamu percaya atau tidak, aku benar-benar tidak melakukan apapun.”
Aku menahan sakit hatiku mengatakan kata ini, berjalan melewatinya, dan pergi mengikuti polisi.
Selesai membuat transkrip, Cheng Jinshi sudah pergi.
Aku sangat kesal, baru keluar dari kantor polisi, Xueke mengirimkan lagi posisi lokasinya, membiarkanku kesana, posisinya di Bar YeSe.
Aku melambai tanganku menghentikan sebuah taksi kesana, cahaya di malam hari baru saja bersinar, musik yang keras menghantam gendang telinga, pasangan pria dan wanita yang menari di lantai dansa, bagaikan memasuki sebuah dunia aneh.
Aku berjalan mendekati Xueke, dan duduk, “Ada apa? Kenapa tiba-tiba memanggilku ke sini?”
Xueke dengan kesal berkata: “Apakah jika tidak ada urusan aku tidak boleh mencarimu untuk menemaniku?”
“Bukan seperti itu, aku khawatir apa yang terjadi padamu.” Aku minum segelas alkohol, dan menggerakan bibirku berkata: “Song Jiamin bunuh diri.”
Dia membuka lebar matanya, dengan kaget berkata: “sudah meninggal?”
Aku mengangguk dengan lemah, “ya, mati di tempat, aku baru datang dari kantor polisi.”
Dia menuangkan alkohol, dia tidak mengerti dan bertanya, “Apakah kamu tidak bahagia ketika dia meninggal? Dia kemungkinan besar tiba-tiba bertobat, dua nyawa, tidak terampuni meskipun dibayar dengan kematiannya.”
Aku tidak percaya kalau mengatakan dia sudah bertobat.
Pada pagi hari aku melihatnya di kantor polisi, dia masih penuh dengan senyum jahat, bagaimana dia bisa bertobat dan bunuh diri setelah aku pergi?
Tentu saja, aku bukan menyesal atas kematian Song Jiamin, dia telah menyebabkan kematian ibuku dan anakku, aku sangat membencinya.
Terpikir Cheng Jinshi mempertanyakanku ketika di kantor polisi, hatiku semakin kesal, sepertinya sedang melampiaskan emosi, aku minum segelas demi segelas alkohol, “Aku merasa terlalu mendadak.”
Tiba-tiba aku merasa sangat aneh.
Xueke minum sambil bersandar malas di sofa, dan berteriak:
“Ya sudahlah, jangan memikirkan hal buruk seperti ini lagi, bagaimana dengan pekerjaanmu di tempat kakakku?”
Membicarakan ini, suasana hatiku yang tertekan menjadi lega, “Lumayan bagus, oh ya, dia menyelamatkanku sekali.”
“Menyelamatkanmu?” Tiba-tiba dia tertarik, matanya dipenuhi sinar gosip, “Cepat katakan padaku, bagaimana dia menyelamatkanmu?”
Aku menuang alkohol, dan minum. Menceritakan tentang Bagaimana Zhou Ziyun mengantarku ke rumah sakit malam itu, aku memberitahunya dari awal hingga akhir.
Dia kaget dan berkata, “Aku benar-benar tidak menyadari, ternyata dia bisa menjadi pahlawan demi menyelamatkan wanita cantik.
Aku tidak mengerti dan bertanya: “Apa maksudnya?”
Dia sambil minum alkohol, sambil mengatakan padaku: “Bocah ini berdarah dingin di masa lalu, beberapa tahun ini agak baikan, tetapi aku masih belum dapat menghubungkan dia dengan pahlawan yang menyelamatkan si cantik.”
Aku duduk menyilangkan kedua kakiku, bertanya dengan ragu, “berdarah dingin?”
Aku secara tidak sadar merasa kata ini tidak cocok dengan Zhou Ziyun, ketika dia pernah menyelamatkanku dalam situasi yang tidak berdaya itu, aku merasa orangnya cukup baik.
Meskipun dia sangat ketat terhadap karyawan dalam pekerjaan, tetapi itu adalah hal yang masuk akal.
Xueke memegang pipinya dan mengangguk, “Ya, dimasa kecil kami beberapa adik sepupu bermain bersama, ada seorang kakak perempuan jatuh kedalam kolam renang, kami beberapa orang semuanya memikirkan bagaimana menyelamatkannya, hanya Zhou Ziyun bocah itu berdiri di pinggir, dengan diam dan dingin melihatnya.”
Aku tertegun, Sama sekali tidak dapat membayangkan adegan yang dikatakan Xueke dengan Zhou Ziyun yang aku kenal, mereka bukan orang yang sama.
Tetapi mungkin saja karena masih kecil tidak mengerti apa-aa.
“Ding......”
Ponselku yang diletakkan di atas meja tiba-tiba menyala, notif dari sebuah pesan, aku mengambil dan melihatnya, pengirimnya adalah nomor asing yang sudah bisa kuhafal itu!
Aku segera membuka kunci, itu adalah sebuah foto.....
Aku segera menelepon kembali, tetapi sudah terlambat, nomornya sudah tidak aktif.
Aku mengerutkan keningku dan berkata kepada Xueke: “Nomor ponsel itu mengirimkanku sebuah foto lagi.”
Xueke terkejut, dan mendekatiku, “Kali ini mengirimkan foto apa?”
Aku menyerahkan ponselku padanya, pikiranku sangat kacau, “Ini adalah foto ibu mertuaku menggendong seorang anak atau sesuatu, Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.”
Meskipun sudah lama bercerai dengan Cheng Jinshi, tetapi kalau membicarakan Lin Zhi aku secara tidak sadar akan tetap memanggilnya Ibu mertua.
Xueke melihat pada foto itu, juga merasa sangat aneh, “Apa maksud dari orang ini? Apa gunanya mengirimkan foto seperti ini kepadamu?
Aku juga ingin menanyakan dua pertanyaan ini, sehingga aku menggelengkan kepala, “Aku juga tidak tahu.”
Sengaja membuat misteri, dan aku tidak dapat berpikir siapa orang ini.
Xueke meletakkan ponsel telungkup di meja, “Jangan berpikir lagi, semuanya telah berlalu, orang ini diperkirakan saking kurang kerjaan.”
Aku tersenyum tidak berdaya, dia khawatir aku tidak bahagia, dia mencoba menarik perhatianku, dia menceritakan banyak gosip tentang teman-teman masa kuliah.
Aku mengobrol dengannya, suasana hatiku menjadi lebih baik, disaat ketika aku ingin pergi ke kamar mandi, tatapanku melirik ke seseorang, dan aku tertegun......
Dan dia, juga kebetulan menatap padaku, tanganku tiba-tiba tak berdaya, ponselku jatuh kelantai mengeluarkan suara “tang......”, dibawah sadar, aku ingin melarikan diri.
Xueke membantu mengambilkan ponselku dan memasukannya ke dalam tas, dengan khawatir bertanya, “ada apa denganmu?”
Aku berkata dengan kaku, “Dia telah kembali.”
Orang yang membuatku memiliki mimpi buruk yang tak terhitung jumlahnya di tengah malam, telah kembali.
“Siapa?” Xueke tidak mengetahui masalah ini, aku dan dia berkenalan di masa universitas, tetapi masalah ini terjadi ketika aku masih di sekolah menengah.
Aku menggelengkan kepala, tanganku yang bergetar mengambil tas dan ingin pergi, “Ayo kita pergi? Ok?”
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaMenantu Hebat
Alwi GoThe Revival of the King
ShintaThick Wallet
TessaBeautiful Love
Stefen LeeAdieu
Shi QiThe Gravity between Us
Vella PinkyGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu