Cintaku Pada Presdir - Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
Wajahnya berubah suram, terlihat buruk, tatapan yang mendalam jatuh di tubuhku, menatapku hingga aku terasa kebal di kulit kepalaku.
“Mengapa di masa lalu aku tidak menyadari kamu begitu mahir berbicara?”
Aku melihat ke arahnya, “Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, tetapi direktur Cheng dan Nona Su benar-benar sangat serasi.”
Nada suaraku sangat tenang, sepertinya sedang mengatakan sebuah cerita manis.
Tetapi hanya diriku yang mengetahui, betapa sulitnya untuk mengakui orang yang kita cintai terlihat serasi dengan orang lain.
Dia menggertakkan giginya dan mengangguk, wajahnya dingin bagai salju, “Jadi perkataan yang aku katakan, kamu tidak pernah memasukkannya ke dalam hati ya?”
Aku tertegun, tidak tahu mengapa tiba-tiba mengatakan kata ini, untuk sesaat tidak mengerti, “Apa?”
“Aku tidak akan menikah dengan Su Shanshan, kemarin yang aku katakan ingin mengulang kembali bersamamu, sekarang masih seperti itu.”
Tatapannya secara tidak sadar melirik ke tempat lain, dia mengatakannya dengan jelas dan lambat, sekata demi sekata dibanting ke hatiku, menimbulkan gelombang kecil.
Aku menyangka sebelumnya dia hanya sekedar mengatakan, aku tidak berani banyak berpikir, tetapi sekarang dia memberitahuku, masih seperti itu.
“Apakah kamu mabuk di siang hari?”
Aku ingin mempercayai apa yang dia katakan, bahkan ingin menyetujui, tetapi akal pikiranku masih tersisa.
Tatapannya yang mendalam, “Apakah kamu sama sekali tidak pernah memikirkan perkataan yang aku katakan?”
Aku tidak tahu apakah itu karena cahaya, aku sepertinya terlihat matanya sedikit merah.
“Iya, Cheng Jinshi, disaat aku kehilangan anakku, tetapi kamu masih bersikap acuh tak acuh, aku bertekad bahwa aku tidak akan memaafkanmu dalam hidup ini.”
Aku berusaha mengatakannya dengan tenang, aku menarik pintu mobil dan turun, tanpa memutarkan kepala aku berjalan keluar menuju pintu gerbang villa.
Aku sangat khawatir, dan takut dia akan mengejar keluar.
Hingga tiba di pintu komplek, aku mengambil keberanian untuk melihat ke belakang, bahkan bayangan pun tidak terlihat.
Aku memiliki rasa kehilangan yang tak terkatakan.
Tiba di rumah, seluruh tubuhku bagai kehilangan jiwa, setiap kali dia muncul, dia bisa dengan mudah mengganggu keadaan hatiku.
Dan masalah Song Yang, membuatku lebih kesal.
Memikirkan foto-foto yang aku lihat di ponselnya pada siang hari tadi, punggungku terasa dingin.
Aku menelepon mengajak Zhou Xueke untuk minum ke bar, awalnya rencana ingin mencari bar yang murah untuk minum, tetapi Xueke menarikku ke YeSe.
Dia tahu aku tidak memiliki banyak uang, jadi dia ingin mentraktir, aku juga tidak menolak, tunggu aku memiliki uang, aku akan balas mentraktir dia.
Aku duduk di pojok sofa, menggoyangkan cairan di dalam gelas, melemparkan sebuah bom kejutan, “Cheng Jinshi ingin kembali bersamaku.”
Dia tiba-tiba tersedak, meletakkan gelas dan batuk beberapa kali, “Apa?! Apakah aku salah mendengar?”
Aku mengedipkan mataku di bawah cahaya yang aneh, “Kamu merasa itu luar biasa kan, aku juga tidak berani percaya.”
Dia terkejut sesaat, lalu dia pelan-pelan minum seteguk alkohol, “Bukan juga tidak percaya, mungkin akhirnya dia mengetahui bahwa dia sebenarnya menyukaimu?”
Aku tersenyum menyindir diriku, “Menikah selama empat tahun, dia juga tidak terlalu melihat padaku, sekarang palingan dia merasa tidak terbiasa, karena aku tidak lagi mengejar di belakang punggungnya.”
Kalau empat atau lima tahun yang lalu, aku memiliki setengah dari kesadaran sekarang, maka aku tidak akan jatuh ke dalam jurang itu.
Dia menghiburku beberapa patah kata, dan memesan lagi beberapa botol alkohol, “Minumlah, kalau mabuk, aku akan mengantarmu kembali.”
Aku mengangkat bibirku, dan aku benar-benar meminumnya tanpa berpikir, berusaha menghilangkan semua masalah dengan alkohol.
Sebenarnya aku tidak suka minum alkohol, tetapi selain minum, aku tidak tahu bisa dengan cara apa, untuk membiarkan diriku tidak memikirkan masalah-masalah itu.
Ketika Xueke mengantarku pulang, aku hampir tidak memiliki kesadaran. Aku dalam kondisi bingung dan aku bisa tertidur dengan posisi berdiri.
Keesokan harinya, aku terbangun dengan sakit kepala. Ketika aku bersiap-siap menarik selimut untuk menutupi kepala dan terus tidur, aku terdengar suara air dari kamar mandi.
Aku dalam kondisi setengah sadar bangun duduk di ranjang, aku menyangka Xueke semalam menginap di rumahku, jadi aku memanggil: “Xueke.......”
Berturut-turut aku memanggil beberapa kali tidak ada yang menjawab, tetapi masih terdengar suara dari dalam kamar mandi, aku panik dan mengenakan sandal turun dari ranjang.
Srettt........
Dan pada saat ini juga, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, ketika terlihat seseorang keluar dari dalam, aku tertegun.
Cheng Jinshi menggelilingi pinggangnya dengan handuk mandiku, air menetes ke tubuh sepanjang garis otot perutnya, tidak memasuki area yang ditutupi oleh handuk.
Aku menggerutkan alisku, “kamu, bagaimana kamu berada di rumahku?”
Terakhir kali aku terbangun dari mimpi buruk, dia juga berada di rumahku, apa mungkin karena kunci rumahku bermasalah?
Ekspresinya dingin, meskipun sudah mandi, di bagian alisnya masih juga terlihat kelelahan yang tidak tersembunyikan, sepertinya dia sibuk semalaman dan tidak beristirahat.
Dia menjilat bibirnya tidak berkata, melangkah dengan kakinya yang panjang ke samping ranjangku, bagai seorang raja, berbaring dan langsung tertidur nyaman.
Aku berjalan mendekati, tidak dapat menahan amarah, “Apa yang kamu lakukan?”
Tidak merespon, hanya menjawabku dengan nafas panjangnya.
Sepertinya benar-benar sangat lelah, baru saja berbaring langsung tertidur, tetapi bagian alisnya berkerut, aku tidak tahu masalah apa yang membuat dia kesal.
Kemarahanku hilang dalam sekejap mata.
“Direktur Su, gambar desain memang bocor, tetapi tidak bisa memastikan bahwa itu adalah dari pihak kami. Tentu saja, kalau orang-orang di pihak kami yang membocorkan, kami Dongchen pasti akan mengambil tanggung jawab yang sepenuhnya.”
“Dia memang pernah menangani gambarnya, tetapi itu tidak bisa menjelaskan kalau dia......”
Pada siang hari, aku selesai menyiapkan makanan, bersiap-siap untuk memanggilnya bangun dan makan, langsung terlihat dia berdiri menelepon di depan jendela.
Mendengar dari panggilan, orang yang menelepon sepertinya ayahnya Su Shanshan.
Ketika dia menutup telepon, aku sambil berjalan menuju dapur dan sambil berkata dengan polos, “Ayo makanlah, kamu pergi dari rumahku setelah makan.”
“Xiao Xi.”
Pria di belakang tiba-tiba memanggilku, dia selalu memanggilku dengan margaku, Ning, mendadak memanggil begitu dekat, membuatku terasa tegang.
“Ya?” Aku menjawab dengan santai.
Aku tertegun, dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu tetapi terdiam, “Tidak ada apa-apa, ayo makan.”
Mungkin sudah terbiasa diperbudak, bercerai begitu lama dengannya, selama bersamanya, aku selalu terbiasa memasakan makanan yang dia sukai.
Dia terlihat tidak terlalu baik, tetapi nafsu makannya sangat baik, empat hidangan dan satu sup, semuanya dimakan bersih olehnya.
Kenapa aku terasa sepertinya ini adalah terakhir kali dia memakan makanan yang aku masak?
Aku kaget dengan pikiran yang muncul dari hatiku, dengan cepat aku kembali sadar, kami seharusnya tidak lagi berhubungan seperti dulu.
Dia menarik selembar tisu menyeka mulutnya dengan perlahan, aku berdiri membersihkan piring, lalu mengusirnya, “pergilah.”
Dia mengedipkan matanya, gerakannya tidak berubah, seolah-olah dia tidak mendengar apa yang aku katakan.
Aku membawa piring-piring dan meletakkannya di wastafel, memencet sabun cuci, menyuci dengan tidak konsen.
Tiba-tiba punggungku dikelilingi segumpalan kehangatan, sepasang lengan yang kuat merangkul di pinggangku, sangat bertenaga, sepertinya ingin memasukkan diriku ke tubuhnya.
Aku terkejut, piring di tanganku jatuh, telingaku terdengar bisikan darinya, “Xiao Xi, mengapa kamu harus kembali bekerja di perusahaan PT. Zhou?”
Aku memejamkan mataku, menjawab, “Karena aku memang karyawan dari perusahaan Zhou.”
Napasnya sedikit keberatan, “Kalau aku dan Zhou Ziyun, atau Dongchen dan perusahaan Zhou, kamu hanya dapat memilih satu. Siapa yang akan kamu pilih?”
Aku sedikit bingung, tidak tahu mengapa dia menanyakan pertanyaan seperti ini.
Aku tanpa berpikir menjawab, “Zhou Ziyun.”
Selesai berkata, aku dengan kuat mendorongnya, aku memutarkan kepala, aku melihat tatapannya yang mendalam sangat mengerikan, dan dengan samar terlihat ada air mata di dalam matanya yang merah.
Novel Terkait
My Secret Love
Fang FangGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraHusband Deeply Love
NaomiAwesome Guy
RobinLove And War
JaneTen Years
VivianKembali Dari Kematian
Yeon KyeongThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu