Cintaku Pada Presdir - Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
“Melihat apa? Cheng Yang, walaupun jika kamu tidak menyukai kakak iparmu, janganlah kamu memfitnah-Nya.”
Aku tidak tahu sejak kapan Cheng Jinshi membela aku, nada bicaranya lebih serius dibanding dengan biasanya.
Dengan begitu ekspresi ibu mertuaku baru menjadi lebih membaik, dan menegur Cheng Yang.
Aku terbingung, aku tidak pernah sama sekali berpikiran bahwa dia akan membela aku, dengan tatapan mataku yang kosong, pengurus rumah datang dan menyuruh kita untuk duduk dan segera makan.
Sewaktu kita makan sampai setengah, Cheng Jinshi menerima sebuah panggilan lalu pulang dulu, sepertinya di kantor masih ada masalah yang harus diurusnya.
Setelah makan malam berakhir, menunggu sampai beberapa kerabat lainnya pulang, ibu mertuaku menyuruh kita untuk tinggal dan menginap di rumahnya, aku tidak ingin melihat Song Jiamin, lalu menolaknya dengan halus.
Siapa sangka, Cheng Yang juga ribut untuk ingin pulang ke apartemennya sendiri, tetapi dia telah minum alkohol, tidak boleh menyetir, di rumah juga tidak ada supir cadangan.
Mata Song Jiamin tiba-tiba berkedip, “Xiao Xi apakah kamu bisa mengantarkan Cheng Yang, mobilnya di parkir di depan pintu.”
Ibu mertuaku juga menganggukkan kepala, aku hanya bisa menyetujuinya dan pulang dengan Cheng Yang.
Setelah dia minum alkohol dia menjadi jauh lebih diam, di sepanjang perjalanan dia tidak ribut, sewaktu hampir tiba di dekat rumahnya, dia sambil melepaskan sabuk pengamannya, sambil menutup mulutnya, “Berhenti dulu, aku ingin muntah.”
“Baik.”
Aku melihat kaca spion, dan meminggirkan mobilku, tetapi kecepatan mobilku tidak bisa dilambatkan.
Cheng Yang tidak tahan dan ingin muntah, dengan nada tidak sabaran, “Cepat parkir mobilnya.”
Aku memiliki firasat buruk, dengan pelan aku mencoba aku menginjak rem, tetapi sepertinya tidak memiliki perbedaan, dengan cemas aku berkata: “Sepertinya rem mobil telah rusak.”
Dia menaikkan suara, “Apa? Mobil ini baru aku service beberapa hari yang lalu!”
Aku memegang setir mobil dengan erat-erat, dengan padangan yang cemas dan khawatir melihat ke depan, “Segera, segeralah telepon kepada kakakmu.”
Dengan anehnya, dalam keadaan seperti ini, orang yang pertama aku pikirkan adalah Cheng Jinshi.
Aku bisa merasa sedikit lebih tenang, jika aku memikirkan dia.
“Ningxi!”
Setelah aku mengubah pandanganku aku melihat ada sebuah cahaya mengkilat yang menuju ke arahku, mataku seketika menjadi sakit, aku hanya mendengar suara terkejut Cheng Yang, mobil kita menabrak ke arah rerumputan.
Kita tidak dapat menghindarinya, aku dengan segera mencoba untuk mengubah arah mobilnya, berusaha untuk menghindari arah tabrakan agar Cheng Yang tidak tertabrak.
Peng---
Kepalaku terketok dengan keras di roda kemudi, membuat aku bingung dalam sekejap, Cheng Yang yang tidak megenakan sabuk pengaman, membuat kepalanya tergores pecah hingga mengalirkan darah,membuat dia kehilangan kesadaran.
Dengan gemetaran aku mendorong dia, “Cheng Yang, Cheng Yang.....”
Dia tidak merespon aku, dengan gemetaran dan ketakutan aku mengeluarkan ponsel dari dalam tas aku, dengan segera aku membuat panggilan darurat.
Melihat Cheng Yang yang tidak menyadarkan diri, seluruh darahnya yang mengalir, otakku menjadi kosong.
Sampai ia dikirim ke ruang ICU untuk semetara waktu, aku baru sadar kembali secara bertahap, lalu aku segera menelepon Cheng Jinshi.
Segera, dia dan ibu mertuaku, dan juga Song Jiamin bergegas segera ke sini.
Ibu mertuaku berlari sepanjang jalan, dengan menangis dia bertanya: “Apa yang telah terjadi?!”
Aku menyalahkan diri sendiri, dan berkata jujur, “Ibu, remnya telah rusak.”
Dia menenangkan wajahnya dan bertanya dengan tegas: “Sebuah rem mobil yang baik-baik saja kenapa tiba-tiba bisa rusak?”
Aku juga merasa aneh, dan aku tidak tahu bagaimana cara untuk menjawabnya.
Cheng Jinshi melanjutkan pertanyaan ibunya, dan berkata dengan tenang: “Polisi sedang memeriksa kejadian ini, setelah mencari tahu akibat dari kejadian ini, mereka akan segera menghubungi kita.”
Ibu mertuaku menggertakkan giginya dan menatap aku, saat dia hampir berbicara, pintu ruang ICU sedang dibuka, Cheng Yang sedang didorong keluar, dengan wajahnya pucat dan masih belum menyadarkan diri.
Dokter berkata bahwa ini sebenarnya bukanlah masalah yang begitu besar, hanya saja dahinya telah robek akibat tertabrak, sehingga lukanya kelihatan lebih sedikit mengejutkan.
Dengan begitu kita baru bernapas lega, dan berjalan ke depan ruang istrihat pasien, Song Jiamin bertanya dengan tidak sengaja, “Xiao Xi, bukannya kamu yang telah mengantarkan Yang Yang pulang? Mengapa dia masih dalam keadaan koma dan belum menyadarkan diri.....”
Melihat keadaan Cheng Yang yang sekarang, ibu mertuaku sangatlah sedih, setelah mendengar perkataan ini, dia segera menolehkan kepalnya dan menatap aku “Mengapa? Mengapa kepala Yang Yang robek, sedangkan kamu masih dalam keadaan baik-baik saja dan masih bisa berdiri di sini?”
Aku tampak seperti orang yang berdosa, aku hanya bisa mengucapkan, "Maaf...."
Selain meminta maaf, aku tidak tahu harus berkata apa, jika bisa, aku bersedia jika orang yang sedang terbaring di tempat tidur orang sakit adalah aku.
Song Jiamin terus membakar suasana, “Xiao Xi, Yang Yang adalah adik Jinshi, walaupun dia bersikap kurang baik kepada kamu.....”
Aku menatap dia dengan marah, “Apa maksudmu?”
Dia berpura-pura takut dan berjalan mundur ke belakang, dengan mengkedipkan bulu matanya dia melihat aku, layaknya seperti takut dengan aku, dengan mulutnya yang tidak berhenti “Aku, Aku tidak bermaksud apa-apa, hanya saja takut kamu memperhitungkan masalah pertikaian kamu dan Cheng Yang pada malam ini.”
Aku sangat marah sehingga jari telunjukku gemetaran, “Song Jiamin, apa yang ingin kamu katakan secara terus terang, janganlah bertele-tele!”
Dia menggigit bawah bibirnya, “Malam ini kalian bertikai di rumah, aku hanya takut jika kamu lalai dan....”
“Cukup.”
Cheng Jinshi tiba-tiba memotong perkataanku, dengan nada yang dingin sehingga membuat orang takut.
Suara Song Jiamin tiba-tiba berhenti, kedua matanya dipenuhi keluhan dengan kegelisahan.
Sepasang mata hitam Cheng Jinshi terus menatap aku, nadanya berubah menjadi dingin bagaikan sebalok es, “Pihak kepolisian telah menelepon, mereka mengatakan bahwa rem mobil telah disabotase oleh orang.”
Di dalam pikiran aku terdapat banyak pikiran, baru menyadari bahwa dia sedang memeriksa aku, aku tiba-tiba tersedak, dan hampir menangis lalu berkata, “Apakah kamu mencurigai aku?”
Hatiku terasa sangat sakit, sama seperti telah digali lubang, sangat sakit sehingga membuat aku tidak bisa berdiri secara tegak.
Ibu mertuaku dengan sangat marah berjalan ke arah aku dengan marah dia menamparku, “Ningxi, bagaimana bisa kamu melakukan hal ini?!”
Aku membuka mataku dengan besar dan bingung, dan baru darah telah menyebar begitu cepat di sudut mulutku, aku bahkan tidak bisa mengatakan apa yang harus aku katakan.
"Ibu, ibu...." terdengar suara jeritan Cheng Yang yang lemah dari ruang rawatnya.
Ibu mertuaku melepaskan aku, dengan segera berlari masuk ke dalam ruang rawatnya, lalu bertanya dengan khawatir: "Bagaimana, apakah kepala kamu sudah membaik?"
Disaat Cheng Jinshi hampir memasuki ruangannya, lalu mendengar Cheng Yang dengan terpaksa membuka mulut dan berkata, "Ini bukan salah dia, jika bukan karena dia membalikkan arah setir mobilnya, dan menabrak ke samping, maka aku tidak mungkin hanya akan mengalami sedikit luka ini."
Aku tidak pernah berpikir bahwa, disaat semua orang tidak mempercayai aku, Cheng Yang yang selama ini tidak pernah akrab denganku, di saat ini malah membela aku.
Walaupun begitu nada bicaranya juga terasa sedikit terpaksa.
Langkah kaki Cheng Jinshi terhenti,dia menaikkan alisnya dan melihat aku, "Apakah kamu sendiri terluka?"
Dalam sesaat aku merasa bahwa aku sendiri sangat menyedihkan dan lucu, dengan nada lembut aku menjawabnya, "Ternyata kamu bisa mencemaskan aku juga?"
Dengan itu,aku membalikkan badan dan segera meninggalkan tempat ini
"Ningxi!"
Sewaktu aku berjalan keluar rumah sakit, Song Jiamin berlari dan mengejar aku dari samping.
Aku tidak ingin melihat kemunafikannya, aku segera mempercepat langkah kakiku, dan aku mendengar teriakan dia: "Mengapa kamu tidak bersedia untuk bercerai?"
Aku mendadak berhenti, rambutku yang panjang terkibas ke belakang, "Alasannya sangat sederhana, aku ingin membuat kamu memikul nama selingkuhan seumur hidupmu."
Dia sangat marah, dia melihat aku dengan matanya berubah menjadi kebencian, lalu berkata, "Janganlah kamu mengira dengan begitu aku akan menyerah! Kali ini Cheng Yang membela kamu, akan tetapi selanjutnya kamu sudah tidak begitu beruntung!"
"Apakah kamu? Yang telah merencanakan semua kejadian malam ini?! "
Dalam sesaat aku langsung menangkap maksudnya, aku hanya merasa semua ini sangatlah mengerikan, aku bahkan tidak berani mempercayainya.
Novel Terkait
Ten Years
VivianJalan Kembali Hidupku
Devan HardiInnocent Kid
FellaPredestined
CarlyLove In Sunset
ElinaCutie Mom
AlexiaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAku bukan menantu sampah
Stiw boyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu