Cintaku Pada Presdir - Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain

Tanpa diduga, pria yang berdiri di luar pintu adalah Cheng Jinshi.

"Bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini?"

Setelah aku pindah rumah, aku tidak pernah menghubungi dia lagi.

Setelah memikirkannya, aku merasa pertanyaanku sangat konyol, jika dia benar-benar ingin tahu alamatku, tanpa usaha pun dia bisa menemukannya.

Dia menatapku dengan tatapan yang dalam, seolah-olah menatap wanita yang berselingkuh "Apakah kamu benar-benar pacaran dengan dia?"

Aku melangkah mundur, mengangguk dan tertawa cemooh, "Ya, aku sudah berpacaran dengan dia, Tuan Cheng datang ke rumahku di tengah malam ini, hanya untuk menanyakan hal ini?"

Tubuhnya membawa amarah yang meradang, dan setiap katanya seperti diperas kuat dari giginya, "Bagaimana dengan anak itu?"

“Anak itu tentunya milik pacarku, Tuan Cheng sudah boleh mencari wanita baru lagi, apakah aku harus menjaga tubuhku untukmu?”

Aku tidak panik karena kehadirannya.

Aku tahu, aku masih cemburu karena melihat gerak-gerik dia yang begitu penuh kasih sayang dengan Su Shanshan.

Aku tidak ingin seperti ini.

Tetapi aku tidak bisa mengendalikan emosiku sendiri.

Dia menatapku, terdiam sesaat, "Sudah berapa lama?"

Aku mengerutkan kening, "Apanya sudah berapa lama?"

"Anak itu, sudah berapa lama kamu hamil?"

Dia sama sekali tidak percaya padaku, dia ingin meyakinkan apakah anak itu miliknya dari bulan itu.

Aku secara tidak sadar gugup, aku tidak menjawabnya dan bertanya, "Apakah ini ada hubungannya dengan kamu, apakah Tuan Cheng selalu peduli dengan pacar dan anak orang lain?"

Kemarahannya berangsur-angsur menghilang, dan dengan santai berkata: "Ningxi, kamu sedang takut akan ketahuan."

“Tidak.”

Aku tentunya tidak boleh mengaku.

“Kalau begitu, mengapa kamu tidak berani memberitahuku?” Dia berhenti sebentar dan berkata, “Kecuali, anak ini milikku, kalau tidak salah, kamu sepertinya sudah hamil hampir dua bulan?”

Memang sudah hampir dua bulan.

Aku melototinya, "Kamu benar-benar tidak masuk akal, mengapa aku harus memberitahumu?!"

Setelah berkata, aku mengulurkan tangan dan ingin menutup pintu.

Dia dengan cepat menahan, kaki panjangnya melangkah masuk, dan perlahan melepas sepatunya, "Jika kamu tidak memberitahuku, maka aku tidak akan pergi malam ini."

Aku sangat marah, tak di sangka Tuan grup perusahaan Dongchen juga akan melakukan hal yang begitu memalukan.

“Terserah kamu!”

Aku terlalu malas untuk berdebat dengannya, menjatuhkan dua kata itu dengan dingin, langsung ke kamar tidur utama, dan mengunci pintu.

Mungkin karena tahu dia ada di luar, aku sedikit linglung ketika saat mandi.

“ARGH------“

Ketika bangun dari bak mandi, aku tergelincir dan jatuh kembali ke dalam bak mandi.

Untungnya.

Aku segera sadar, ditambah dengan adanya air, jadi tidak terlalu sakit.

Namun, kaki yang terluka terendam langsung ke dalam air dan harus di bersihkan dan ganti kain kasa.

“Ningxi!”

Pintunya dibanting dan suara pria yang terburu-buru itu terdengar.

Aku tidak menghiraukannya.

Bangkit dari bak mandi, keringkan air pada tubuh, kenakan baju tidur, dan keluar dari kamar mandi untuk menyiapkan kain kasa untuk diganti.

Untungnya, ketika pulang tadi, aku meletakkan kain kasa dan air desinfektan yang dibawa langsung dari rumah sakit ke dalam kamar, dan tidak perlu pergi ke ruang tamu untuk mengambilnya lagi.

Cheng Jinshi memanggil namaku beberapa kali di luar, detik berikutnya ------

Dia membanting pintu hingga terbuka, dan pintunya pun terbuka lebar, dan suaranya keras.

Aku baru saja keluar dari kamar mandi dan terkaget, Cheng Jinshi berjalan dengan wajah muram, "Kamu baik-baik saja kan? Apa yang terjadi?"

"Tidak apa-apa, tadi tidak sengaja tergelincir di bak mandi, tapi tidak terluka."

Aku tidak tahu bahwa dia akan begitu mengkhawatirkanku, secara tidak sadar, menjelaskannya.

Wajahnya sedikit mereda, tetapi alisnya tetap kencang. "Aku tadi memanggilmu, kenapa tidak menjawab, apakah kamu tidak tahu aku akan khawatir?"

Aku menjilat bibir dan mengatakan yang sebenarnya, "Benar tidak tahu."

Aku terus bingung, keberadaan seperti apa yang aku miliki di dalam hatinya.

Teman di tempat tidur?

Mainan?

Hanya ada rasa ingin memiliki?

Tetapi jika hanya itu, mengapa dia begitu mengkhawatirkanku? Cheng Jinshi sepertinya tidak berkepikiran bahwa aku akan menjawabnya dengan sangat tenang dan dia pun tertegun, "Apakah kamu tidak memikirkannya, mungkin, aku mencintaimu?"

Cinta?

Mau tidak mau aku memandangnya. "Cheng Jinshi, aku tidak berani berpikir bahwa kamu akan jatuh cinta padaku, aku bahkan tidak berani menginginkan tunangan orang lain."

Setelah berkata, agak sedih.

Meskipun dia mengatakan kepadaku bahwa pernikahannya dengan Su Shanshan hanya kesepakatan, tetapi pada akhirnya, dia juga pria orang lain.

Dia terdiam.

Aku pun tertawa, duduk di tepi tempat tidur, membungkuk dan dengan hati-hati melepaskan kain kasa dari kakiku.

“Tapi, sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padamu.”

Di kamar ini terdengar suaranya yang rendah.

Gerakanku terhenti dan hampir meragukan bahwa itu hanya halusinasi pendengaranku sendiri.

Bahkan jika dia mengatakannya dengan jujur, aku juga tidak bisa mempercayainya.

Aku melemparkan kasa yang ternoda darah ke tempat sampah di samping, dan bibirku pun tersenyum "Di satu sisi kamu bersama dengan Su Shanshan, dan di sisi lain kamu mengungkapkan cinta padaku. Kamu pikir aku bodoh dan mudah dibohongi?"

"Aku tidak pernah mengira kamu bodoh dan tidak ingin membohongimu."

Dia berjalan kemari dan berjongkok di depanku, setelah membuka tutup disinfektan, telapak tangan besar memegang pergelangan kakiku dan dengan lembut mengenggam, meletakkan kakiku di atas lututnya, dan dengan lembut membantu membersihkan lukaku.

Cahaya kuning yang hangat menyinari dirinya, ada sebuah lubang dangkal, dan dia menundukkan kepalanya dan membersihkannya dengan hati-hati, seolah-olah dia takut akan menyakitiku.

Seperti dimanjakan.

Aku tiba-tiba berkata, “Kalau begitu kamu putuskan Su Shanshan saja.”

Aku pikir sebagian besar wanita akan memiliki pikiran yang sama denganku.

Gerakannya sedikit terhenti, "Xiao Xi, aku dengan dia benar-benar hanya karena kesepakatan bisnis, kamu percaya padaku."

Kesepakatan bisnis? Cara pandang Su shanshan terhadapnya, tidak seperti hanya sebatas kesepakatan bisnis.

Aku menjatuhkan pandanganku, “Kesepakatan apa?”

Selama dia memberitahuku, maka aku akan memberitahu dia tentang anak itu.

Aku tidak perlu tahu jawaban spesifik, asalkan dia memberi tahuku sedikit saja, dan bukan jawaban yang ambigu.

Dia membantuku membalut kain kasa dan berkata dengan tenang, "Ketika semuanya sudah diselesaikan, aku akan memberi tahumu segalanya. Sekarang tidak cocok, dan mudah melibatkanmu."

Aku menarik kembali kakiku dan menebak, "Bisa melibatkanku? Mungkinkah, Tuan Cheng mengorbankan pernikahannya, itu juga ada hubungannya dengan aku? Bahkan jika ada, apakah kamu pernah memikirkannya, apakah aku akan setuju atau tidak?"

Jika demikian, berarti dia benar-benar belum cukup mengenalku, aku tidak ingin menjadi orang bodoh, dan terus hidup di bawah kendalinya.

Pengertian cinta yang aku tahu adalah bahwa dua orang menghadapi segalanya bersama-sama.

Dia berjongkok, aku tidak bisa melihat ekspresinya, dia terdiam untuk sesaat, berdiri dan menyangkal: "Kamu terlalu banyak berpikir, itu tidak ada hubungan denganmu."

“Tidurlah.”

Dia berkata, berbalik dan keluar.

Huh.

Ya, aku terlalu banyak berpikir.

Keesokan harinya, aku keluar dari kamar dan dia masih belum pergi, tetapi malah membuat sarapan.

Aku berpikir tentang masalah semalam, dan tidak punya nafsu makan, tetapi jika aku tidak makan, anakku tetap harus makan, jadi aku memaksa diriku sendiri untuk makan sedikit.

Setelah sarapan, aku berganti pakaian dan pergi bekerja, dan dia juga mengikutiku.

Aku tidak menghiraukannya.

Begitu sampai di bawah, dia menyeretku ke mobil, dan aku marah, "Apa yang ingin kamu lakukan ?!"

Dia mengabaikan pemberontakanku dan membungkuk untuk membantuku memakai sabuk pengaman. "Pergi ke rumah sakit."

“Rumah sakit?”

Aku tampaknya tahu apa yang ingin dia lakukan.

Dia tidak berdaya menganggukkan kepalanya, mengendalikan setir mobil dengan satu tangan, dan keluar dari parkiran, "membawamu pergi tes kehamilan."

Sesuai dengan yang aku duga.

Dia tidak percaya bahwa anak ini bukan miliknya.

Setelah tes kehamilan selesai, dari bulan itu, dia dapat yakin bahwa anak itu adalah miliknya.

Aku terburu-buru, membuka sabuk pengaman, ingin menarik pintu mobil dan berteriak, "Cheng Jinshi, aku tidak mau pergi ke rumah sakit! Biarkan aku pergi! Kamu gila ya, jika kamu ingin punya anak, biarkan tunanganmu membantumu melahirkan saja, mengapa harus terus melibatkanku dan tidak melepaskanku ?! "

Ketika kendaraan memasuki jalan utama, dia melirikku dan mempercepat kecepatan mobil, "Jika anak itu bukan milikku, apa yang kamu cemaskan?"

Sepertinya pikiranku telah ditebak olehnya, meskipun aku cemas, tetapi aku tetap memaksakan diriku untuk tenang, dan berpura-pura berkata dengan santai: "Aku hanya tidak sangka pada awal tahun ini, masih ada saja yang ingin menjadi ayah dari anak orang lain, jika kamu ingin menjadi ayah anak orang lain, maka pergi saja."

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu