Cintaku Pada Presdir - Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
Su Shanshan memakai gaun pesta yang cerah dan indah, rambutnya melingkar indah, memperlihatkan lehernya yang indah, sementara Cheng Jinshi mengenakan setelan jas biru tua, seluruh orang menjadi lebih tegap, tetapi juga menunjukkan kesan dinginnya kepada orang asing.
Banyak lelaki bangsawan generasi kedua yang kaya menatap tajam pada Su Shanshan, tetapi ketika mereka melihat pria di sampingnya, mereka hanya bisa memalingkan muka dengan sedih.
Aku terkagum dengan penampilan mereka, dan harus mengakui bahwa mereka sangat serasi, tetapi entah kenapa, aku merasa agak menyakitkan mata.
Xueke juga terpana. "Bagaimana mereka bisa bersama?"
Aku mengalihkan pandangan mataku dan mengabaikan hal-hal aneh yang keluar dari pikiranku. Aku menceritakan kepadanya semua hal yang terjadi hari itu, termasuk fakta bahwa aku melihat Cheng Jinshi menggendong Su Shanshan pergi ke rumah sakit untuk mengobati Su Shanshan yang menderita dismenore.
*****dismenore adalah kram yang terjadi saat haid****
Semakin ketat alisnya, semakin rendah suaranya dan bertanya, "Bagaimana denganmu? Apakah kamu benar-benar putus dengan Cheng Jinshi? Apakah kamu rela?”
Rela, kata ini tiba-tiba menyentuh tali paling lembut di dalam hatiku, suara gema yang tak terkatakan di dalam lubuk hatiku.
Rela apa tidak rela, tidak bisa tergantung aku.
Aku menurunkan mataku sedikit dan dengan lembut mengaduk gelas anggur di tanganku. "Ya, Rela kok."
Ini seperti menjawab pertanyaannya, dan seperti menegur diri sendiri agar merelakannya.
Dia meraih lenganku, dengan sengaja membuatku geli, dan berkata dengan nada santai, "Kalau begitu kita lupakan dia, sampai aku mengenalkan seseorang kepadamu, orang yang lebih baik yang akan membuat kamu benar-benar melupakannya !"
Aku juga tahu bahwa dia hanya bercanda dan menjawab dengan kata-kata, "Oke."
Saat aku berbicara, aku tiba-tiba teringat Zhou Ziyun dan tidak ingin menyembunyikannya darinya. Aku bilang Zhou Ziyun menyatakan cintanya kepadaku, tetapi kutolak.
Dia menatapku dengan tatapan tercekat. Wajahnya terlihat kaget . Suaranya dinaikkan secara tidak sadar karena syok. "Dia menyatakan cintanya padamu ?!"
Beberapa lirikan menyapuk kita, dan aku menepuk tangannya dengan tergesa-gesa untuk memberi isyarat agar suaranya diturunkan.
Dia juga mendapati dirinya bereaksi berlebihan, menutupi mulutnya, merendahkan suaranya, dan memastikan lagi, "Apakah itu benar?"
Aku mengangguk. "Yah, tadi malam ketika dia mengantarku pulang , waktu itu kebetulan Cheng Jinshi juga melihatnya."
Dia tertawa bahagia dan berkata dengan bercanda, "Peristiwa langka terjadi, tetapi malah salah orang. Ini salah satu hal terburuk dan menyedihkan di tahun ini.
Aku meliriknya tanpa daya. "Peristiwa langka apa maksudnya?"
"Aku belum pernah melihat dia pernah suka sama wanita selama bertahun-tahun. Itu bukan peristiwa langka,apa coba?"
Dia berkata dengan gembira: "Hari ini pesta penyambutan Su Shanshan, dia tidak bisa hadir ,dia berikan surat undangannya kepadaku, dia masih menyogok aku dengan uang supaya mau datang, aku pikir dia suka sama Su Shanshan, ternyata sukanya sama kamu."
Aku mendongak dan menyesap sampanye, tetapi aku tidak terlalu memikirkannya. aku berbicara dengannya tentang topik lain.
Sejak Zhou Ziyun menyatakan cintanya padaku tadi malam, aku merasa beruntung bekerja di Dongchen. Kalau aku masih bekerja di Group Zhou, akan sedikit memalukan dan canggung kalau harus ketemu Zhou Ziyun terus tiap hari dikantornya.
"Ah, apakah aku ada mengundangmu hari ini?" Tiba-tiba, suara wanita datang dari belakang.
Ketika Xueke dan aku berbalik pada saat yang sama, kami melihat Su Shanshan yang mengenakan gaun pesta warna krem, dan dari kata-katanya bisa terasa kalau itu sengaja untuk menyerangku.
"Nona Su, Ningxi bersamaku," Xueke menjelaskan dengan keras.
"Jangan banyak menjelaskan. Ningxi, aku akan mengingatkan kamu, jangan berpikir kamu sudah hadir disini ,lalu Cheng Jinshi akan lebih memperhatikan kamu.” Su Shanshan menunjukkan aura superioritas, dengan nada jijik mencibir ke arah Ningxi .
Aku menjawab dengan suara yang lembut, "Nona Besar Su, aku minta maaf, aku tidak tahu ini adalah pesta sambutan untuk anda sebelum aku datang."
Keluarga Su memiliki pengaruh besar. Bahkan jika keluarga Ning dan keluarga Zhou digabungkan, mereka masih tidak cukup besar dibanding keluarga Su. Ini pesta sambutan selamat datang untuk Su Shanshan. Kalau sampai membuat keributan disini, tentunya kami yang akan kalah dan kehilangan muka.
Su Shanshan membuka mulutnya dan tertawa. "Aku harap ini suara hatimu yang sebenarnya, tapi jangan merayu Cheng Jinshi lagi. Kalau tidak, aku akan memberitahunya tentang pernikahanmu yang dulu."
Aku memandangnya dengan bingung. "Kamu menyelidiki aku?" aku bertanya.
Terlepas dari ini, aku tidak bisa memikirkan alasan lain. Satu-satunya hal yang bisa membuatku merasa beruntung adalah dia hanya tahu kalau aku sudah pernah menikah, tetapi ternyata tidak tahu pria yang aku nikahi dulu adalah Cheng Jinshi.
Kalau tidak, Aku tidak tahu berapa banyak lagi masalah yang akan ditimbulkan.
Dia tertawa, merendahkan suaranya, dan mencibir, "Bukanlah hal yang susah untuk menyelidiki kamu, Sebaiknya kamu sedikit sadar diri. Bagaimana mungkin orang seperti Cheng Jinshi bisa tertarik dengan barang bekas seperti kamu?”
Barang bekas……...
Aku terpana dengan kosakata yang keras dan kejam ini.
"Atau kamu akan merayunya dengan tubuhmu? Ngomong-ngomong, aku juga tahu bahwa ibumu sudah mati. Kamu bayangkan kalau dia tahu kamu punya ide ini, apakah dia akan melompat keluar dari kubur untuk memarahimu? Dia mendekati telingaku dan berkata dengan suara sangat rendah sehingga hanya dia dan aku yang bisa mendengar.”
Alasan kenapa emosiku runtuh dalam sekejap, dan aku langsung menampar wajahnya dengan tanganku, tetapi amarah tidak bisa surut, dan amarah di dadaku masih bergemuruh.
Dia bisa memarahiku dan menghinaku, tapi aku tidak tahan dia tidak mengungkit tentang kematian ibuku.
"Kamu! Beraninya kamu memukulku ?!" Su Shanshan menggertakan giginya dengan marah dan menerjang ke arahku dengan gigi dan cakarnya yang terbuka.
Xueke tidak menyangka bahwa aku akan memukulnya tiba-tiba, dan dengan cepat menarik aku ke belakangnya dan meminta maaf, "Maaf, dia tidak pandai minum, dia sedikit mabuk, Nona Su, Anda mohon berjiwa besar, jangan masukkan ke hati, jangan perhitungan dengannya."
Su Shanshan tentu tidak akan senang dengan permintaan maaf Xueke, tetapi dia juga melihat ketakutan kita terhadap keluarga Su dan berkata dengan bangga, "Oke, jika kamu mau aku tidak perhitungan tentang dia, kamu menyingkir dan biarkan aku menampar balik tamparan ini, oke ? "
Aku menyingkirkan tangan Xueke dan berdiri maju untuk melihatnya. "Su Shanshan, aku bisa membiarkan kamu menamparku kembali, tetapi kamu harus meminta maaf atas apa yang baru saja kamu katakan."
Ketika Xueke menduga itu karena Su Shanshan yang keterlaluan, makanya aku tidak tahan dan memukulnya. Alih-alih menghentikan aku, dia malah maju untuk menghadang Su Shanshan supaya tidak menerjangku.
Su Shanshan melompat dengan amarah dan mengeluarkan kata kotor. "Mimpi! Kamu bajingan ..."
"Shanshan"
Ibu Su Shanshan muncul dengan langkah anggun, dengan lembut memanggil nama Su Shanshan, aku pernah melihatnya orangnya di TV, hampir sama dengan orang aslinya,tidak jauh berbeda.
Aku menatap ibu Su Shanshan dengan cemas. Aku merasa akrab dengan ibu Su Shanshan, bukan karena penampilannya, tetapi karena "Shanshan" yang dia panggil.
Aku bertanya-tanya dalam hati mengapa aku merasa seperti pernah mendengarnya nama itu berkali-kali.
Su Shanshan berhenti bicara dan mengalihkan pandangannya kearah suara itu. Dia menangis tersedu-sedu, "Bu, dia memukul wajahku ..."
Ibu Su Shanshan menatapku dengan wajah tenang, matanya dingin luar biasa, tetapi wajahnya masih bisa tersenyum. "Melihat kamu yang lembut dan cantik, bagaimana kamu bisa begitu kejam? Su Shanshan keluarga kami, ayahnya dan aku malah enggan memarahinya.
Kata-kata seperti itu lebih membuat aku canggung daripada kesombongan Su Shanshan tadi.
Ada banyak orang yang menonton. Saat ibu Su Shanshan datang dan kerumunan lebih banyak. Dia juga bisa mendengar bisikan mereka.
Tentu saja, bisikannya itu semua tentang aku.
Aku berusaha untuk lebih rendah hati atau sombong, "Bibi Su ..."
"Wanita muda ini, aku tidak mengenal kamu sama sekali. Kamu lebih baik memanggilku Nyonya Su." Dengan sikap dingin dan anggun ibu Su Shanshan mengoreksi panggilan kepadanya.
Keterasingannya membuat hatiku bingung. aku menekan telapak tanganku sendiri dan berkata lagi, "Nyonya Su, aku memang benar-benar salah kalau memukul seseorang, tetapi aku harap Anda dapat bertanya dulu kepada Nona Su mengapa aku memukulnya ."
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieRahasia Istriku
MahardikaAwesome Husband
EdisonThe Revival of the King
ShintaLove Is A War Zone
Qing QingThe Richest man
AfradenMy Secret Love
Fang FangMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu