Cintaku Pada Presdir - Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
Wanita yang berada di resepsionis dengan tergesa-gesa berdiri, dan bergegas berlari keluar.
Anggap saja tidak pernah tahu Fu Songhe itu siapa, aku juga jelas, diri sendiri tidak akan pernah ada hubungan dengannya.
dari seribu lebih banyaknya orang, aku yang bernilai tidak lebih dari setengah gentong air, mustahil untuk menonjol di tengah-tengah kerumunan.
Aku tiba-tiba berjalan keluar, sedikit bingung, tidak tahu harus bagaimana.
“Ningxi.”
Dari belakang tiba-tiba ada yang memanggilku.
Aku berbalik, dan melihat Fu Songhe yang berekspresi dingin, tiba-tiba otakku tidak dapat berputar, dan berkata,“Pak Guru.”
Matanya menatap sinis, “Pak Guru? teorinya, aku seharusnya memanggilmu guru baru benar. ”
“Apa?”
Aku sama sekali tidak tahu mengapa dia tiba-tiba mengatakan begitu kepadaku.
Dia malah tersenyum, tidak menjawab malah bertanya,“Kenapa kamu datang ke kantor?”
Aku mengigit bibir, dengan terpaksa, berkata “Aku ingin bertanya kapan hasil perlombaan itu keluar?”
“Telah membuat segala persiapan, dan kamu dengan sengaja kemari hanya untuk bertanya ini, maaf telah merepotkanmu.”
Suaranya sangat lembut, tetapi mendengar dengan seksama, masih tidak terdengar seperti ejekan.
Aku tidak tahu kapan pernah menyinggungnya, dengan meremas tangan berkata, “Aku tahu banyak orang yang berpartisipasi dalam perlombaan, dengan kualitasku seperti ini, mungkin tidak akan masuk peringkat sepuluh besar, maka aku tidak bisa membuktikan apa-apa kepadamu.”
Dia memberikan perkataan yang menghina, “Jangan berpura-pura, kamu di belakang ada main apa, kamu sendiri tahu dengan jelas.”
“Aku tidak……”
Aku tidak mengerti apa yang dia katakan, dan hanya saja ingin menjelaskan padanya.
“Baiklah, Senin depan datang kerja, tetapi Ningxi, aku menasehatimu jangan melakukan cara belakang apapun di tempat kerjaku, kalau tidak, aku tidak akan memberimu wajah.”
Dia dengan suara sinis menjawab, setelah selesai, berbalik dan pergi, sepertinya dia takut mengatakan sepatah kata kepadaku, dan seperti takut terkena penyakit.
Aku tertegun di tempat semula, tidak tahu harus senang atau tertekan.
Hasil perlombaan belum keluar, tetapi dia setuju aku pergi ke kantornya bekerja.
Tetapi……yang dia katakan itu, membuatku sangat bingung.
Hari ini hari Kamis, kalau begitu tiga hari kemudian baru mulai bekerja.
Dengan hati yang kacau aku keluar dari kantor, berjalan sampai halte bus, menelepon agen rumah.
Agen perumahan mengatakan kepadaku, dan mendapatkan sebuah rumah lain lagi, jika aku punya waktu, dia akan membawa aku untuk pergi melihat rumah.
Aku melihat waktu, dan berkata kepadanya sekarang juga bisa.
Kami janjian di depan gerbang pintu komplek bertemu, fasilitas dan penghijauan komplek ini lebih baik daripada tempat yang aku tinggal sekarang, tetapi masih termasuk bagus.
Yang paling penting adalah, lokasi disini bagus, dan uang sewanya juga murah.
Ketika aku pergi kesana, agen sewa rumah juga masuk, dia membawa aku jalan masuk ke dalam, sambil menjelaskan tempat-tempat sekitar, kemudian, berkata:”Pemilik rumah ini lebih mudah di ajak bernegosiasi, dan cukup murah hati, jika kamu suka rumah ini, aku bisa pergi mencarinya untuk membicarakan tentang harga sewa yang lebih rendah.”
Aku tertawa, dan masuk ke dalam lift, “Baik, kalau begitu terimakasih.”
Lantai Sembilan, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah.
Berjalan sampai di depan rumah, agen itu mengetuk pintu, dan berkata kepadaku, “Pemilik rumah tidak tinggal disini, karena tahu akan ada orang yang melihat, sengaja kemari.”
Dengan cepat, ada orang yang membukakan pintu.
Agen perumahan itu memperkenalkan, “Ini adalah Pemilik rumah.”
Aku memandang Zhou Ziyun mengenakan jas kasual, dan sedikit terkejut.
Dia tersenyum hangat di wajahnya dan bercanda:“Halo, Aku adalah pemilik rumah ini.”
Aku tidak bisa menahan tawa, dan bekerja sama dengannya, “Halo.”
Zhou Ziyun tersenyum dan bertanya, “Kamu ingin pindah rumah? kenapa tidak pernah mendengar kamu mengatakannya?”, smabil berkata, dia mempersilahkan kami masuk.
Agen perumahan itu bereaksi dan terkejut: “Ternyata kalian kenal? memang sangat kebetulan!”
“Iya, temanku.”
Aku mengangguk, dan memandang Zhou Ziyun, “Ini juga baru saja membuat keputusan, sekarang harga sewa rumah itu lebih mahal.”
Aku tidak mengatakan yang sebenarnya kepadanya.
Sangat aneh, Jelas-jelas dia begitu baik terhadapku, tetapi aku tidak tahu bisa melakukan apapun untuk memberitahunya.
Zhou Ziyun mengangguk dan menuntunku melihat rumahnya, “Rumah ini dibeli telah dua tiga tahun, tetapi tidak ada yang tinggal, perabot semua masih ada, kamu langsung pindah kemari saja.”
Dia telah merencanakannya untukku.
Rumah ini sangat bagus, dua kamar satu ruang tamu, cocok untuk tinggal satu orang.
Ketika agen perumahan itu meneleponku, telah memberitahuku harga sewanya, harga yang bisa aku terima.
Aku agak sedikit ragu, senyum di wajah Zhou Ziyun memudar, berkata: “jangan kamu tahu aku adalah pemilik rumahnya, makanya tidak ingin menyewanya? Xiaoxi, kamu jangan punya tekanan, anggap saja aku ini pemilik rumah biasa, tidak ada yang spesial.”
Sebenarnya, aku juga punya pemikiran seperti itu.
Tetapi mungkin karena aku tahu perasaan dia terhadapku, aku tanpa sadar ingin menghindarinya.
Tetapi sekarang dia bilang begitu, aku juga tidak bisa terlalu emosional, dan tertawa: “Tidak, aku hanya sedang berpikir, sekarang apakah kamu ada waktu untuk menandatangani kontrak sewa?”
Dia menghela nafas lega, “Kontrak sewa mau atau tidak ditanda tangani juga baik, rumah ini tetap di sewakan untukmu, kamu anggap saja rumah sendiri.”
Aku dengan cepat melambaikan tangan, “Tidak boleh, ini urusan uang, aku harus membayar sewa setiap bulan dengan tepat waktu.”
Jika tidak begitu, maka aku juga harus pindah rumah lagi.
Dia tidak bisa membantahku, dan hanya menggaruk-garuk kepala, “Baiklah, jika kamu memang mau begitu.”
Agen perumahan tidak mengatakan apa-apa, dan langsung deal, dia tidak bisa menahannya dan hanya tersenyum.
Dan Zhou Ziyun memutuskan untuk pindah pada hari Sabtu, aku pulang ke rumah mulai membereskan barang.
Barangku tidak banyak, dua hari yang lalu aku telah mengepak semua barang yang kecil, sekarang hanya perlu mengepak pakaian dan kebutuhan sehari-hari.
Aku membuang sesuatu yang tidak berguna, memasukkannya ke dalam kantong sampah dan bersiap untuk membuangnya.
Siapa duga, sekali buka pintu, segumpal asap tebal membuat hidungku gatal.
Aku mengerutkan kening, melihat kedepan, melihat debu rokok, dan jatuh ke tanah.
Cheng Jinshi menunggu di depan rumahku, dengan bau asap rokok dan pandangan menggelap, banyak puntung rokok yang terjatuh di tanah, tidak tahu sudah berapa banyak batang.
Dia melihat aku keluar, memadamkan rokoknya, melihat kedalam rumahku, melihat beberapa kotak di dalam, matanya menunjukkan perasaan terpukul, karena barusan menghisap rokok, dan tenggorokkan sedikit kering, “Bisakah untuk tidak pindah?”
Teringat, Song Jing telah mengatakan tentang masalah di bar kepadanya.
Suaraku tergantung di tenggorokan, “Aku telah menemukan rumah baru. Lain kali, kita tidak ada hubungan sedikit pun lagi.”
Tidak tahu mengapa, hatiku seperti ditarik sesuatu.
Dia memadamkan rokok, dengan nada yang seperti anak kecil yang sedang makan gula,“Kamu malam itu, telah berjanji kepadaku.”
Aku tertegun sejenak, baru mengerti apa yang dia katakan.
Aku memandangnya dan tersenyum, “Aku tidak menjawabmu untuk menunggu selama setengah tahun, hubungan kamu dengan Keluarga Su adalah masalahmu, dan kenapa aku harus menunggumu?”
Dia terdiam lama, dan memelukku dengan erat, “Tidak menunggu juga tidak apa-apa, aku mengirimmu keluar negeri, oke? Jika aku ada waktu aku akan pergi melihatmu, tunggu sampai masalah di kota Nan selesai, aku akan menjemputmu kembali.”
Karena gerakkannya yang tiba-tiba, ujung jariku bergetar, plastik sampah “Prak” terdengar suara jatuh kebawah, botol-botol itu tertebaran keluar.
Setelah mendengar kata-katanya, aku merasakan kemarahan di hatiku, mendorongnya dengan lembut, mencibir:“Direktur Cheng, kamu ini ingin ada rumah untuk menyimpan selingkuhan, untuk menafkahiku? Aku telah mengatakannya, Aku adalah seseorang yang hidup sendiri! Jangankan sekarang kamu dan Su Shanshan telah tunangan, bahkan jika tidak, aku juga tidak akan bersamamu. ”
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomCintaku Pada Presdir
NingsiLove at First Sight
Laura VanessaEverything i know about love
Shinta CharityMy Lifetime
DevinaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCinta Tapi Diam-Diam
RossieDark Love
Angel VeronicaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu