Cintaku Pada Presdir - Bab 96 Menyimpan Selingkuhan

Wanita yang berada di resepsionis dengan tergesa-gesa berdiri, dan bergegas berlari keluar.

Anggap saja tidak pernah tahu Fu Songhe itu siapa, aku juga jelas, diri sendiri tidak akan pernah ada hubungan dengannya.

dari seribu lebih banyaknya orang, aku yang bernilai tidak lebih dari setengah gentong air, mustahil untuk menonjol di tengah-tengah kerumunan.

Aku tiba-tiba berjalan keluar, sedikit bingung, tidak tahu harus bagaimana.

“Ningxi.”

Dari belakang tiba-tiba ada yang memanggilku.

Aku berbalik, dan melihat Fu Songhe yang berekspresi dingin, tiba-tiba otakku tidak dapat berputar, dan berkata,“Pak Guru.”

Matanya menatap sinis, “Pak Guru? teorinya, aku seharusnya memanggilmu guru baru benar. ”

“Apa?”

Aku sama sekali tidak tahu mengapa dia tiba-tiba mengatakan begitu kepadaku.

Dia malah tersenyum, tidak menjawab malah bertanya,“Kenapa kamu datang ke kantor?”

Aku mengigit bibir, dengan terpaksa, berkata “Aku ingin bertanya kapan hasil perlombaan itu keluar?”

“Telah membuat segala persiapan, dan kamu dengan sengaja kemari hanya untuk bertanya ini, maaf telah merepotkanmu.”

Suaranya sangat lembut, tetapi mendengar dengan seksama, masih tidak terdengar seperti ejekan.

Aku tidak tahu kapan pernah menyinggungnya, dengan meremas tangan berkata, “Aku tahu banyak orang yang berpartisipasi dalam perlombaan, dengan kualitasku seperti ini, mungkin tidak akan masuk peringkat sepuluh besar, maka aku tidak bisa membuktikan apa-apa kepadamu.”

Dia memberikan perkataan yang menghina, “Jangan berpura-pura, kamu di belakang ada main apa, kamu sendiri tahu dengan jelas.”

“Aku tidak……”

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan, dan hanya saja ingin menjelaskan padanya.

“Baiklah, Senin depan datang kerja, tetapi Ningxi, aku menasehatimu jangan melakukan cara belakang apapun di tempat kerjaku, kalau tidak, aku tidak akan memberimu wajah.”

Dia dengan suara sinis menjawab, setelah selesai, berbalik dan pergi, sepertinya dia takut mengatakan sepatah kata kepadaku, dan seperti takut terkena penyakit.

Aku tertegun di tempat semula, tidak tahu harus senang atau tertekan.

Hasil perlombaan belum keluar, tetapi dia setuju aku pergi ke kantornya bekerja.

Tetapi……yang dia katakan itu, membuatku sangat bingung.

Hari ini hari Kamis, kalau begitu tiga hari kemudian baru mulai bekerja.

Dengan hati yang kacau aku keluar dari kantor, berjalan sampai halte bus, menelepon agen rumah.

Agen perumahan mengatakan kepadaku, dan mendapatkan sebuah rumah lain lagi, jika aku punya waktu, dia akan membawa aku untuk pergi melihat rumah.

Aku melihat waktu, dan berkata kepadanya sekarang juga bisa.

Kami janjian di depan gerbang pintu komplek bertemu, fasilitas dan penghijauan komplek ini lebih baik daripada tempat yang aku tinggal sekarang, tetapi masih termasuk bagus.

Yang paling penting adalah, lokasi disini bagus, dan uang sewanya juga murah.

Ketika aku pergi kesana, agen sewa rumah juga masuk, dia membawa aku jalan masuk ke dalam, sambil menjelaskan tempat-tempat sekitar, kemudian, berkata:”Pemilik rumah ini lebih mudah di ajak bernegosiasi, dan cukup murah hati, jika kamu suka rumah ini, aku bisa pergi mencarinya untuk membicarakan tentang harga sewa yang lebih rendah.”

Aku tertawa, dan masuk ke dalam lift, “Baik, kalau begitu terimakasih.”

Lantai Sembilan, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah.

Berjalan sampai di depan rumah, agen itu mengetuk pintu, dan berkata kepadaku, “Pemilik rumah tidak tinggal disini, karena tahu akan ada orang yang melihat, sengaja kemari.”

Dengan cepat, ada orang yang membukakan pintu.

Agen perumahan itu memperkenalkan, “Ini adalah Pemilik rumah.”

Aku memandang Zhou Ziyun mengenakan jas kasual, dan sedikit terkejut.

Dia tersenyum hangat di wajahnya dan bercanda:“Halo, Aku adalah pemilik rumah ini.”

Aku tidak bisa menahan tawa, dan bekerja sama dengannya, “Halo.”

Zhou Ziyun tersenyum dan bertanya, “Kamu ingin pindah rumah? kenapa tidak pernah mendengar kamu mengatakannya?”, smabil berkata, dia mempersilahkan kami masuk.

Agen perumahan itu bereaksi dan terkejut: “Ternyata kalian kenal? memang sangat kebetulan!”

“Iya, temanku.”

Aku mengangguk, dan memandang Zhou Ziyun, “Ini juga baru saja membuat keputusan, sekarang harga sewa rumah itu lebih mahal.”

Aku tidak mengatakan yang sebenarnya kepadanya.

Sangat aneh, Jelas-jelas dia begitu baik terhadapku, tetapi aku tidak tahu bisa melakukan apapun untuk memberitahunya.

Zhou Ziyun mengangguk dan menuntunku melihat rumahnya, “Rumah ini dibeli telah dua tiga tahun, tetapi tidak ada yang tinggal, perabot semua masih ada, kamu langsung pindah kemari saja.”

Dia telah merencanakannya untukku.

Rumah ini sangat bagus, dua kamar satu ruang tamu, cocok untuk tinggal satu orang.

Ketika agen perumahan itu meneleponku, telah memberitahuku harga sewanya, harga yang bisa aku terima.

Aku agak sedikit ragu, senyum di wajah Zhou Ziyun memudar, berkata: “jangan kamu tahu aku adalah pemilik rumahnya, makanya tidak ingin menyewanya? Xiaoxi, kamu jangan punya tekanan, anggap saja aku ini pemilik rumah biasa, tidak ada yang spesial.”

Sebenarnya, aku juga punya pemikiran seperti itu.

Tetapi mungkin karena aku tahu perasaan dia terhadapku, aku tanpa sadar ingin menghindarinya.

Tetapi sekarang dia bilang begitu, aku juga tidak bisa terlalu emosional, dan tertawa: “Tidak, aku hanya sedang berpikir, sekarang apakah kamu ada waktu untuk menandatangani kontrak sewa?”

Dia menghela nafas lega, “Kontrak sewa mau atau tidak ditanda tangani juga baik, rumah ini tetap di sewakan untukmu, kamu anggap saja rumah sendiri.”

Aku dengan cepat melambaikan tangan, “Tidak boleh, ini urusan uang, aku harus membayar sewa setiap bulan dengan tepat waktu.”

Jika tidak begitu, maka aku juga harus pindah rumah lagi.

Dia tidak bisa membantahku, dan hanya menggaruk-garuk kepala, “Baiklah, jika kamu memang mau begitu.”

Agen perumahan tidak mengatakan apa-apa, dan langsung deal, dia tidak bisa menahannya dan hanya tersenyum.

Dan Zhou Ziyun memutuskan untuk pindah pada hari Sabtu, aku pulang ke rumah mulai membereskan barang.

Barangku tidak banyak, dua hari yang lalu aku telah mengepak semua barang yang kecil, sekarang hanya perlu mengepak pakaian dan kebutuhan sehari-hari.

Aku membuang sesuatu yang tidak berguna, memasukkannya ke dalam kantong sampah dan bersiap untuk membuangnya.

Siapa duga, sekali buka pintu, segumpal asap tebal membuat hidungku gatal.

Aku mengerutkan kening, melihat kedepan, melihat debu rokok, dan jatuh ke tanah.

Cheng Jinshi menunggu di depan rumahku, dengan bau asap rokok dan pandangan menggelap, banyak puntung rokok yang terjatuh di tanah, tidak tahu sudah berapa banyak batang.

Dia melihat aku keluar, memadamkan rokoknya, melihat kedalam rumahku, melihat beberapa kotak di dalam, matanya menunjukkan perasaan terpukul, karena barusan menghisap rokok, dan tenggorokkan sedikit kering, “Bisakah untuk tidak pindah?”

Teringat, Song Jing telah mengatakan tentang masalah di bar kepadanya.

Suaraku tergantung di tenggorokan, “Aku telah menemukan rumah baru. Lain kali, kita tidak ada hubungan sedikit pun lagi.”

Tidak tahu mengapa, hatiku seperti ditarik sesuatu.

Dia memadamkan rokok, dengan nada yang seperti anak kecil yang sedang makan gula,“Kamu malam itu, telah berjanji kepadaku.”

Aku tertegun sejenak, baru mengerti apa yang dia katakan.

Aku memandangnya dan tersenyum, “Aku tidak menjawabmu untuk menunggu selama setengah tahun, hubungan kamu dengan Keluarga Su adalah masalahmu, dan kenapa aku harus menunggumu?”

Dia terdiam lama, dan memelukku dengan erat, “Tidak menunggu juga tidak apa-apa, aku mengirimmu keluar negeri, oke? Jika aku ada waktu aku akan pergi melihatmu, tunggu sampai masalah di kota Nan selesai, aku akan menjemputmu kembali.”

Karena gerakkannya yang tiba-tiba, ujung jariku bergetar, plastik sampah “Prak” terdengar suara jatuh kebawah, botol-botol itu tertebaran keluar.

Setelah mendengar kata-katanya, aku merasakan kemarahan di hatiku, mendorongnya dengan lembut, mencibir:“Direktur Cheng, kamu ini ingin ada rumah untuk menyimpan selingkuhan, untuk menafkahiku? Aku telah mengatakannya, Aku adalah seseorang yang hidup sendiri! Jangankan sekarang kamu dan Su Shanshan telah tunangan, bahkan jika tidak, aku juga tidak akan bersamamu. ”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu