Cintaku Pada Presdir - Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
Aku tidak ingin menimbulkan keributan.
Termasuk bukti yang di kirim dengan cepat oleh Bai Yiyi, aku meninggalkannya di masa lalu sekarang, ini semua tidak sepenting anakku.
Bibirnya yang tipis membentuk satu garis, dan matanya melihatku dengan tajam seolah-olah akan menusukku, dan bertanya dengan rendah, "lalu, itu ada hubungannya dengan siapa?"
Benar.
Ada hubungan dengan siapa, aku tertegun dengan pertanyaannya.
Aku tidak ingin dia tahu bahwa anak itu miliknya, tetapi aku juga tidak bisa melahirkan anak itu sendirian.
Aku menggigit bibirku, dan berkata dengan enggan, “Yang penting denganmu……”
“Tuan Cheng, Nona Su, tidak menyangka akan bertemu dengan kalian di rumah sakit, sangat kebetulan.” Zhou Ziyun yang selama ini terdiam, tiba-tiba bersuara, seketika membantuku mengatasi kesulitanku sekarang.
“Iya, sangat kebetulan!”
Su Shanshan menatap Zhou Ziyun secara naluriah, kemudian menatapku, mengerutkan keningnya dan berkata: “sudah begitu malam, dan datang kerumah sakit bersama, sepertinya hubungan Tuan Zhou dengan Ningxi juga tidak biasa?”
Dia sengaja bertanya seperti itu karena ada Cheng Jinshi.
Aku tersenyum dan mengambil telapak tangan hangat Zhou Ziyun, "Ini pun bisa terlihat olehmu, aku adalah kekasihnya sekarang."
Setelah berkata, aku tahu bahwa aku terlalu impulsif.
Selain itu, aku juga agak tidak yakin, aku tidak yakin Zhou Ziyun akan bekerja sama denganku.
Ketika aku merasa gugup, Zhou Ziyun meletakkan tangannya di bahuku dan wajahnya tersenyum lembut, "Benar, hubungan dengan kekasih tentunya tidak boleh biasa."
Dia tidak hanya bekerja sama denganku, tetapi juga bekerja sama dengan sangat sempurna.
Mata Cheng Jinshi membawa pandangan kejam dan menakutkan, bibir tipis muncul lengkungan dingin, yang seperti tersenyum, tetapi penuh kemarahan.
Aku kira dia akan marah, tetapi dia tidak melakukannya, tidak tahu apa yang dipikirkannya.
Mungkin karena tunangannya ada di sampingnya.
Kemudian, tatapan Su Shanshan terhadapku pun sudah berbeda, seperti sedang menatap saingan cintanya, dan tertawa kecil, “Selamat telah keluar dari zona single, tampaknya kita bisa bersaing siapa yang akan menikah terlebih dahulu.”
Dia kemudian menggoyang lengan Cheng Jinshi lagi dan bertanya sambil tersenyum, "Jinshi, benar kan?"
Sudah begitu malam, aku juga sudah lelah, dan tidak ingin melihat pertunjukan cinta mereka lagi.
Satunya adalah pria yang aku cintai selama bertahun-tahun, dan satunya lagi adalah wanita yang menjebak masalah desain berkali-kali.
Sangat mustahil bagiku untuk melihat mereka berdua bersama-sama dalam keadaan tenang, ada sesuatu yang muncul di dalam hatiku yang disebut cemburu,.
Zhou Ziyun tampaknya dapat membaca pikiranku, setelah menyapa mereka, dia langsung merangkulku dan pergi dari sana.
Setelah naik mobil, aku menurunkan jendela, dan angin di malam hari bersepoi agak hangat.
Aku menyampingkan rambutku ke belakang telinga dan kemudian meminta maaf kepadanya, "Maaf, aku tadi seharusnya tidak layak memanfaatkanmu seperti itu……"
Dia juga tidak terburu-buru untuk menyalakan mobil dan meremas kepalaku, "Jangan meminta maaf, kamu tidak tahu betapa bahagianya ketika aku mendengar kalimat itu, bahkan jika itu palsu, aku juga merasa sangat puas."
Aku menatapnya.
Aku terpikir adegan dimana aku masih sangat mencintai Cheng Jinshi, sama rendahnya dan juga sangat gigih
Untuk waktu yang lama, aku hanya mengucapkan dua kata, "Terima kasih."
Aku tidak tahu sudah berapa kali aku mengatakan dua kata ini kepadanya.
Dia menyetir pergi dari tempat parkir rumah sakit dan menuju ke rumahku.
Sepanjang jalan, lalu lintas sangat padat dan ramai, lampu penerangan semakin merodot, dan pikiranku pun melayang-layang.
Aku mengangkat tangan dan meletakkan di atas perutku, Sayang, kamu mungkin tidak bisa mendapatkan cinta ayah lagi di masa depan, apakah kamu akan menyalahkan ibu karena telah membuat keputusan ini untuk kamu?
Aku tidak berani memberi tahu Cheng Jinshi, jika dia tahu, kemungkinan besar dia akan merebut anak ini dariku.
Dan juga Keluarga Su, mereka tidak akan dengan diam melihat anakku dilahirkan, dan berebut posisi anak masa depan Su Shanshan.
“Xiao Xi, apakah anak ini milik dia?”
Suara Zhou Ziyun menarik kembali pikiranku, tidak tahu kapan mobil itu berhenti di depan rumahku.
Aku tidak ingin menyembunyikan darinya dan mengangguk, "iya, milik dia."
Tangan kanannya terus mengusap rem tangan, dan dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu, "Kamu tidak memberitahunya, apakah kamu berencana untuk mengasuh seorang anak sendirian? Menjadi single parent akan sangat sulit."
"Yah, aku sudah siap secara mental, dan ini adalah satu-satunya cara terbaik."
Aku kira dia ingin memintaku untuk mengaborsi anak itu atau memberi tahu Cheng Jinshi.
Tiba-tiba dia memegang tanganku dengan lembut, serius dan lembut, "Aku bisa membantumu dan berbagi kesulitan denganmu, aku tidak ingin melihatmu memikul begitu banyak penderitaan sendirian."
“Huh?”
Aku di buat terbengong oleh kata-katanya yang tiba-tiba ini, otakku belum bereaksi kembali dan tidak mengerti apa makna di dalam kata-katanya.
Dia masih tersenyum dan tangannya dengan hati-hati menyentuh perutku, "Aku bilang, aku bisa menjadi ayah dari anak ini, jadi, kamu sudah bisa mengerti apa yang kumaksud?"
Aku menatapnya dengan terbelalak, dan tidak bisa berkata apa-apa.
Tidak ada pria yang rela menjadi ayah dari anak yang tidak mempunyai hubungan darah dengannya.
Namun, dia justru mengambil inisiatif.
"Kenapa, khawatir bahwa aku sedang bercanda? Aku tidak demam, dan juga tidak hanya sekilas mengatakannya, sejak saat kita berada di rumah sakit, ketika kamu tidak mengakui tentang kehamilan kamu, aku terus memikirkannya, jadi ini adalah keputusanku setelah pertimbangan yang matang." katanya lagi.
Aku menggelengkan kepala. "Bukan, aku percaya bahwa kamu ini serius, dan aku juga merasa sangat tersentuh dari dalam hati, namun, kamu tidak perlu melakukan ini untukku. Sesuai dengan kondisimu sekarang, kamu dapat menemukan gadis yang lebih baik, aku ini seorang janda dan juga punya anak, tidak cocok untukmu. "
Aku tidak akan mungkin menyetujuinya.
Semua ini, aku yang harus tanggung sendiri, dia tidak patut menanggungnya untukku.
Mengapa aku harus mengambil kebahagiaan seumur hidupnya hanya untuk membantuku menangung semua ini?
Dia sangat gigih. "Kamu tidak mencobanya, bagaimana kamu bisa tahu kita cocok atau tidak? Jika kamu khawatir bahwa aku akan bersikap kejam terhadap anak, itu sama sekali tidak perlu dikhawatirkan, aku bersumpah kepadamu, aku akan memperlakukan dia sebagai anak sendiri dan akan sangat menyayanginya, jika aku tidak bisa melakukannnya, maka, aku akan disambar petir……"
Aku mendengar dia benar-benar bersumpah, hatiku cemas, kemudian mengulurkan tangan dan meraih mulutnya, "Aku percaya, aku percaya bahwa kamu akan bersikap baik kepada anak, kamu jangan asal bersumpah."
Mungkin karena aku sedang mengandung, aku akan sangat cemas setiap kali aku mendengar kata-kata buruk ini.
“Baik, aku tidak bersumpah.”
Dia tersenyum dan udara panas menghembus telapak tanganku, dan suasana di dalam mobil tiba-tiba menjadi agak mesra.
Ketika aku ingin menarik kembali tanganku, dia menahan tanganku dan memegangnya, tidak membiarkanku bergerak. Lalu, bibirnya mencium di telapak tanganku. "Bisakah kita mencoba dulu? Ini tidak hanya memberiku kesempatan, tetapi juga memberimu kesempatan."
Aku mengerti maksudnya.
Memberi dia kesempatan dan juga memberi aku kesempatan untuk benar-benar melepaskan Cheng Jinshi.
Aku menundukkan kepalaku, dan agak bimbang.
Karena aku sangat jelas, perasaan ku terhadap Zhou Ziyun hanya sebatas terharu, jadi aku tidak ingin egois.
“Kamu jangan berpikir merasa bersalah kepadaku atau segalanya, Xiao Xi, perasaan itu tidak pernah benar-benar adil, bagiku, kamu bisa menerimaku, itu sudah sangat adil.” Dia bisa melihat kekhawatiranku.
Aku membuka ikatan sabuk pengaman, dan terdiam untuk waktu yang lama, masih tidak bisa meyakinkan diri sendiri.
Aku memandangnya, "Beri aku waktu sebentar, aku akan memikirkannya, boleh?"
Dia menghela napas lega, "Tentu saja boleh, aku hampir berpikir bahwa kamu akan menolak aku lagi."
Dia berpikir tentang cedera di kakiku, meskipun ada lift, tetapi dia masih tidak memberiku naik ke atas sendirian dan sengaja mengantarku sampai di dalam rumah, “Hati-hati saat mandi, jangan sampai lukanya terkena air, pakai bak mandi seharus akan lebih nyaman.”
Aku mengangguk, "Baik, kamu cepat kembali, hati-hati di jalan."
Dia memperingatkan beberapa luka yang harus diperhatikan, dan menyuruh aku meneleponnya jika terjadi sesuatu, dan kemudian berbalik untuk turun.
Aku sangat lelah, hanya ingin segera mandi dan tidur, aku langsung pergi ke kamar mandi, membuka air di bak mandi, dan kemudian mengambil baju tidur dari lemari dan bersiap untuk mandi.
“ding-dong----”
Bel pintu tiba-tiba berdering.
Aku kira itu adalah Zhou Ziyun yang kembali dan ingin memperingatkan apa lagi, aku langsung membuka pintu, tersenyum dan bertanya, "Apakah ada sesuatu yang kelupaan……"
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanCinta Yang Tak Biasa
WennieAir Mata Cinta
Bella CiaoInnocent Kid
FellaWaiting For Love
SnowAku bukan menantu sampah
Stiw boyHusband Deeply Love
NaomiCEO Daddy
TantoCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu