Cintaku Pada Presdir - Bab 41 Pelacur Sok Suci

Bab 41 Pelacur Sok Suci

Aku tidak tahu karena dia telah menjelaskan hubungannya dengan Song Jiamin, atau malam ini, aku rela membenamkan diriku, dan ingin memanjakan diriku sekali.

Aku tidak bisa menahan dan menciumnya kembali, suara yang tidak jelas keluar dari bibirku, “baik......”

Disaat ketika suaraku belum sempat berkata, dia sudah memasuki tubuhku, sekali demi sekali dia memasuki dengan kuat, rasa kesenangan yang dulu muncul kembali, tubuhku secara alami menerimanya, kesadaranku perlahan-lahan dihancurkan.

Aku hanya tahu, dia sedang bersamaku pada saat ini.

Ruangan di penuhi dengan aroma kemesraan, aku tidur berbantal di lengannya, bahkan jari tanganku pun tidak berdaya, akhirnya dia yang mengendongku cuci di kamar mandi.

Aku dalam kondisi setengah sadar berbaring di ranjang, dan tertidur.

Sepertinya terdengar seseorang berbisik di telingaku, “Ning Xi, aku sepertinya mulai mempedulikanmu........Bagaimana?”

Tidak jelas mendengarnya, aku tidak tahu itu adalah mimpi atau nyata.

Besok paginya, aku dibangunkan oleh jam alarm, aku menyentuh ponselku untuk mematiin alarm. Diam-diam aku menatap pada Cheng Jinshi yang sedang tertidur lelap, mendengarkan napasnya, dengan tidak sadar aku menggulurkan tanganku menyentuh wajahnya yang bagai diukir, mungkin karena tertidur, seluruh orangnya kehilangan aura yang kejam, menjadi lebih lembut.

Aku tersenyum, aku bangun untuk menata diriku dengan kedua kaki yang pegal, dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Tiba-tiba aku merasa waktu berlalu dengan cepat, aku pernah menyiapkan sarapan untuknya yang tak terhitung jumlahnya di masa lalu, tetapi ternyata, jarak terakhir kali aku siapkan sarapannya, sudah terlewat setengah tahun.

Aku bagai ditaburi jus lemon di bagin jantungku, terasa masam.

Aku menggerakkan bibirku, berusaha membiarkan diriku tidak memikirkan ini, dengan cepat menghabiskan sarapanku, dan menyelipkan catatan kecil di bawah sarapannya: Aku berangkat kerja, kamu meninggalkan rumahku setelah selesai sarapan.

Aku berjalan ke arah pintu berganti sepatu, dan terdengar suara pintu kamar terbuka, aku melihat kearahnya, dia terlihat segar mengenakan kemeja semalam keluar dari kamar.

Tadi malam agak ganas, membuat kemejanya menjadi kusut, tetapi sama sekali tidak mempengaruhi temperamennya.

Dia menatapku, dengan nada rendah dia berkata: “Apakah kamu tidak memikirkan masalah yang aku katakan semalam?”

Aku mengambil tas, tiba-tiba belum mengerti katanya, “Masalah apa?”

“Datanglah bekerja di Dongchen.” Dia berjalan kearah meja, menuangkan segelas air putih, jakunnya bergerak terlihat sangat seksi.

Aku tidak tahu kenapa dia membicarakan masalah ini lagi, kemarin tidak sabar ingin bercerai denganku, sekarang malah membiarku untuk bekerja lagi di Dongchen.

Untuk apa? Aku bukan hewan peliharaannya yang bersiap untuk datang dan pergi.

Aku tersenyum ironis, “Bolehkah kamu melupakan pikiran ini? Apakah semalam kamu bekerja begitu keras karena ingin menggodaiku?”

Semalam dia seperti memakan obat penguat, tidak terasa capek.

Dia melirikku tetapi tidak marah, mulutnya dipenuhi kata-kata buaya darat, “Anggap saja iya, puaskah? Kalau merasa tidak puas, malam ini aku akan melakukannya lagi.”

Aku tidah pernah berpikir, orang pendiam seperti dia bisa berkata perkataan seperti ini.

Wajahku memerah, aku mengambil tas, dan dengan malu aku berteriak marah: “Jangan memikirkan ini, selesai sarapan segera pergi, jangan datang ke rumahku lagi.”

Selesai berkata, aku menutup pintu dan pergi.

Aku baru saja keluar dari tangga listrik, langsung menerima telepon dari Zhou Ziyun, dan aku mengangkatnya, “Selamat pagi, Direktur Zhou.”

Zhou Ziyun tersenyum dan berkata: “Aku berada di bawah rumahmu.”

Aku tertegun, mengenakan sepatu bertumit tinggi aku berlari keluar dari pintu gedung, aku melihat mobil Audi putih Zhou Ziyun, aku mendekatinya dan bertanya, “mengapa kamu datang kesini pagi-pagi gini?”

Dia menatapku dengan tatapan lembut, “sekalian membawamu berangkat kerja.”

Aku segera membuka pintu mobil, dan memasuki mobil dengan lincah, dengan sopan aku berkata: “Kalau gitu aku merepotin Direktur Zhou.”

Dia menancap gas dan tersenyum, “ini hanya hal kecil, tidak perlu merasa segan.”

Mobil melaju semakin jauh, tetapi masih didalam komplek, kecepatan mobil tidak terlalu laju, aku kaget, terlihat dari kaca spion Cheng Jinshi sedang melihat ke arah kami.

Aku tiba-tiba memiliki perasaan bersalah.

“Aku hari ini terdengar bahwa orang yang bertanggung jawab atas tanah area Hualin akan diganti, jadi kamu tidak perlu pergi mencari Zhang Hantian untuk meminta maaf lagi.” Zhou Ziyun tiba-tiba berkata.

Aku kembali sadar, berpura-pura tidak mengetahui hal ini, mengangguk dan berkata, “Ya.”

Zhou Ziyun melirik kaca spion dan tersenyum, mempercepat kecepatan dan keluar dari komunitas.

Aku scan kartu dan mulai bekerja, karena semalam aku mendapatkan kabar itu dari Zhang Haotian, maka buku penawaran kami pada umumnya harus ulang dibuat, jadi aku mengadakan rapat bersama departemen pemasaran dari pagi.

Ketika sibuk, aku hanya ingin dengan cepat menyelesaikan pekerjaanku, sehingga lupa pergi untuk makan siang.

Aku sedang serius dalam membuat sebuah slide, satu porsi makanan diletakkan di meja kerjaku, aku mengangkat kepala, melihat Direktur Zhou sedang tersenyum berdiri di depan mejaku, berkata: “Makan dulu, pekerjaan sesibuk apapun tidak akan lebih penting daripada kesehatan”

Aku tersenyum, “Ya, terima kasih direktur Zhou.”

Dia melihat jam tangannya, dengan ramah berkata, “Malam ini bersamaku mengikuti sebuah pesta, Perusahaan proyek Hualin adalah penyelenggara, pemimpin proyek yang baru juga akan berpartisipasi.”

“Baik.” Aku mengangguk.

Setelah dia memasuki kantornya, aku baru mengambil kantong yang terisi makanan melangkah kearah ruangan istirahat, aku seharusnya makan dulu baru terusin kerjaan.

Pada sore hari, setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku kembali pulang kerumah mengambil gaun malam untuk pesta malam ini.

Terakhir kali aku menghadiri resepsi, gaun yang dibayar dengan kartu Zhou Ziyun, aku telah mengembalikan ke counter di hari berikutnya, dan uangnya aku kembalikan ke Zhou Ziyun.

Uang yang tersisa setelah menjual rumah beberapa waktu yang lalu, membuatku terasa lebih longgar dalam keuangan, jadi aku membeli beberapa set gaun malam simpan di rumah.

Setelah mengambil gaun, ketika aku turun dan ingin pergi, aku melihat Lin Zhi ibunya Cheng Jinshi, dengan wajahnya yang penuh kemarahan berdiri di samping mobil Bentley, menatapku dengan tatapan yang kejam.

Langkah kakiku sedikit tercengang, dengan jelas aku merasakan bahwa dia sedang menungguku, aku mencubit telapak tanganku dan mendekatinya.

Dimasa lalu, hubungan kami berdua lumayan harmonis, aku tidak tahu mulai kapan, sikapnya terhadapku banyak berubah.

Sebelumnya aku berpikir karena Song Jiamin dan Xiao Bao, tetapi sekarang? Permusuhannya terhadapku seperti semakin kuat.

Lin Zhi menatapku, “Mulai kapan kamu berhubungan lagi bersama Jinshi?

Aku mengedipkan mataku, “bibi, aku tidak memiliki hubungan lagi dengan dia.”

Dia tersenyum dingin, tiba-tiba mengangkat tangannya menamparku, “Tidak ada hubungan? Kalau tidak memiliki hubungan bagaimana dia bisa bersamamu disini semalam?”

Aku menggertakkan gigiku, menahan kesakitan di wajahku, aku kehilangan kesabaran, “Kamu harus pergi bertanya kepada putramu, mengapa dia datang mencariku, dan mengapa bisa bersamaku semalam?”

Meskipun aku mengetahui bahwa semalam Cheng Jinshi datang karena mengkhawatirkanku, tetapi pada saat ini, aku benar-benar tidak bisa menelan kemarahan ini.

Kalau bukan kamu yang selalu menggodai dia, bisakah dia selalu mengingat padamu? Kalau sudah jadi pelacur, jangan masih sok suci.

Selesai berkata, dia tampaknya semakin marah, mengangkat tangan dan ingin menamparku lagi. Aku waspada dan menghalangi gerakannya, dengan dingin aku berkata, “Pembicaraanmu jangan begitu buruk, kapan aku menggodai dia? Dan kapan aku menjadi pelacur?”

“Iya iya!” Dia mengangguk marah, “Kamu tidak menggodai dia, kalau gitu kamu memberitahuku, mengapa dia memberi tahu departemen pemasaran perusahaan untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan ayahmu? Berencana membiarkan setumpuk makanan karsinogenik keluargamu yang telah masuk berita, masuk kembali ke mall Dongchen?!”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu