Cintaku Pada Presdir - Bab 41 Pelacur Sok Suci
Bab 41 Pelacur Sok Suci
Aku tidak tahu karena dia telah menjelaskan hubungannya dengan Song Jiamin, atau malam ini, aku rela membenamkan diriku, dan ingin memanjakan diriku sekali.
Aku tidak bisa menahan dan menciumnya kembali, suara yang tidak jelas keluar dari bibirku, “baik......”
Disaat ketika suaraku belum sempat berkata, dia sudah memasuki tubuhku, sekali demi sekali dia memasuki dengan kuat, rasa kesenangan yang dulu muncul kembali, tubuhku secara alami menerimanya, kesadaranku perlahan-lahan dihancurkan.
Aku hanya tahu, dia sedang bersamaku pada saat ini.
Ruangan di penuhi dengan aroma kemesraan, aku tidur berbantal di lengannya, bahkan jari tanganku pun tidak berdaya, akhirnya dia yang mengendongku cuci di kamar mandi.
Aku dalam kondisi setengah sadar berbaring di ranjang, dan tertidur.
Sepertinya terdengar seseorang berbisik di telingaku, “Ning Xi, aku sepertinya mulai mempedulikanmu........Bagaimana?”
Tidak jelas mendengarnya, aku tidak tahu itu adalah mimpi atau nyata.
Besok paginya, aku dibangunkan oleh jam alarm, aku menyentuh ponselku untuk mematiin alarm. Diam-diam aku menatap pada Cheng Jinshi yang sedang tertidur lelap, mendengarkan napasnya, dengan tidak sadar aku menggulurkan tanganku menyentuh wajahnya yang bagai diukir, mungkin karena tertidur, seluruh orangnya kehilangan aura yang kejam, menjadi lebih lembut.
Aku tersenyum, aku bangun untuk menata diriku dengan kedua kaki yang pegal, dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Tiba-tiba aku merasa waktu berlalu dengan cepat, aku pernah menyiapkan sarapan untuknya yang tak terhitung jumlahnya di masa lalu, tetapi ternyata, jarak terakhir kali aku siapkan sarapannya, sudah terlewat setengah tahun.
Aku bagai ditaburi jus lemon di bagin jantungku, terasa masam.
Aku menggerakkan bibirku, berusaha membiarkan diriku tidak memikirkan ini, dengan cepat menghabiskan sarapanku, dan menyelipkan catatan kecil di bawah sarapannya: Aku berangkat kerja, kamu meninggalkan rumahku setelah selesai sarapan.
Aku berjalan ke arah pintu berganti sepatu, dan terdengar suara pintu kamar terbuka, aku melihat kearahnya, dia terlihat segar mengenakan kemeja semalam keluar dari kamar.
Tadi malam agak ganas, membuat kemejanya menjadi kusut, tetapi sama sekali tidak mempengaruhi temperamennya.
Dia menatapku, dengan nada rendah dia berkata: “Apakah kamu tidak memikirkan masalah yang aku katakan semalam?”
Aku mengambil tas, tiba-tiba belum mengerti katanya, “Masalah apa?”
“Datanglah bekerja di Dongchen.” Dia berjalan kearah meja, menuangkan segelas air putih, jakunnya bergerak terlihat sangat seksi.
Aku tidak tahu kenapa dia membicarakan masalah ini lagi, kemarin tidak sabar ingin bercerai denganku, sekarang malah membiarku untuk bekerja lagi di Dongchen.
Untuk apa? Aku bukan hewan peliharaannya yang bersiap untuk datang dan pergi.
Aku tersenyum ironis, “Bolehkah kamu melupakan pikiran ini? Apakah semalam kamu bekerja begitu keras karena ingin menggodaiku?”
Semalam dia seperti memakan obat penguat, tidak terasa capek.
Dia melirikku tetapi tidak marah, mulutnya dipenuhi kata-kata buaya darat, “Anggap saja iya, puaskah? Kalau merasa tidak puas, malam ini aku akan melakukannya lagi.”
Aku tidah pernah berpikir, orang pendiam seperti dia bisa berkata perkataan seperti ini.
Wajahku memerah, aku mengambil tas, dan dengan malu aku berteriak marah: “Jangan memikirkan ini, selesai sarapan segera pergi, jangan datang ke rumahku lagi.”
Selesai berkata, aku menutup pintu dan pergi.
Aku baru saja keluar dari tangga listrik, langsung menerima telepon dari Zhou Ziyun, dan aku mengangkatnya, “Selamat pagi, Direktur Zhou.”
Zhou Ziyun tersenyum dan berkata: “Aku berada di bawah rumahmu.”
Aku tertegun, mengenakan sepatu bertumit tinggi aku berlari keluar dari pintu gedung, aku melihat mobil Audi putih Zhou Ziyun, aku mendekatinya dan bertanya, “mengapa kamu datang kesini pagi-pagi gini?”
Dia menatapku dengan tatapan lembut, “sekalian membawamu berangkat kerja.”
Aku segera membuka pintu mobil, dan memasuki mobil dengan lincah, dengan sopan aku berkata: “Kalau gitu aku merepotin Direktur Zhou.”
Dia menancap gas dan tersenyum, “ini hanya hal kecil, tidak perlu merasa segan.”
Mobil melaju semakin jauh, tetapi masih didalam komplek, kecepatan mobil tidak terlalu laju, aku kaget, terlihat dari kaca spion Cheng Jinshi sedang melihat ke arah kami.
Aku tiba-tiba memiliki perasaan bersalah.
“Aku hari ini terdengar bahwa orang yang bertanggung jawab atas tanah area Hualin akan diganti, jadi kamu tidak perlu pergi mencari Zhang Hantian untuk meminta maaf lagi.” Zhou Ziyun tiba-tiba berkata.
Aku kembali sadar, berpura-pura tidak mengetahui hal ini, mengangguk dan berkata, “Ya.”
Zhou Ziyun melirik kaca spion dan tersenyum, mempercepat kecepatan dan keluar dari komunitas.
Aku scan kartu dan mulai bekerja, karena semalam aku mendapatkan kabar itu dari Zhang Haotian, maka buku penawaran kami pada umumnya harus ulang dibuat, jadi aku mengadakan rapat bersama departemen pemasaran dari pagi.
Ketika sibuk, aku hanya ingin dengan cepat menyelesaikan pekerjaanku, sehingga lupa pergi untuk makan siang.
Aku sedang serius dalam membuat sebuah slide, satu porsi makanan diletakkan di meja kerjaku, aku mengangkat kepala, melihat Direktur Zhou sedang tersenyum berdiri di depan mejaku, berkata: “Makan dulu, pekerjaan sesibuk apapun tidak akan lebih penting daripada kesehatan”
Aku tersenyum, “Ya, terima kasih direktur Zhou.”
Dia melihat jam tangannya, dengan ramah berkata, “Malam ini bersamaku mengikuti sebuah pesta, Perusahaan proyek Hualin adalah penyelenggara, pemimpin proyek yang baru juga akan berpartisipasi.”
“Baik.” Aku mengangguk.
Setelah dia memasuki kantornya, aku baru mengambil kantong yang terisi makanan melangkah kearah ruangan istirahat, aku seharusnya makan dulu baru terusin kerjaan.
Pada sore hari, setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku kembali pulang kerumah mengambil gaun malam untuk pesta malam ini.
Terakhir kali aku menghadiri resepsi, gaun yang dibayar dengan kartu Zhou Ziyun, aku telah mengembalikan ke counter di hari berikutnya, dan uangnya aku kembalikan ke Zhou Ziyun.
Uang yang tersisa setelah menjual rumah beberapa waktu yang lalu, membuatku terasa lebih longgar dalam keuangan, jadi aku membeli beberapa set gaun malam simpan di rumah.
Setelah mengambil gaun, ketika aku turun dan ingin pergi, aku melihat Lin Zhi ibunya Cheng Jinshi, dengan wajahnya yang penuh kemarahan berdiri di samping mobil Bentley, menatapku dengan tatapan yang kejam.
Langkah kakiku sedikit tercengang, dengan jelas aku merasakan bahwa dia sedang menungguku, aku mencubit telapak tanganku dan mendekatinya.
Dimasa lalu, hubungan kami berdua lumayan harmonis, aku tidak tahu mulai kapan, sikapnya terhadapku banyak berubah.
Sebelumnya aku berpikir karena Song Jiamin dan Xiao Bao, tetapi sekarang? Permusuhannya terhadapku seperti semakin kuat.
Lin Zhi menatapku, “Mulai kapan kamu berhubungan lagi bersama Jinshi?
Aku mengedipkan mataku, “bibi, aku tidak memiliki hubungan lagi dengan dia.”
Dia tersenyum dingin, tiba-tiba mengangkat tangannya menamparku, “Tidak ada hubungan? Kalau tidak memiliki hubungan bagaimana dia bisa bersamamu disini semalam?”
Aku menggertakkan gigiku, menahan kesakitan di wajahku, aku kehilangan kesabaran, “Kamu harus pergi bertanya kepada putramu, mengapa dia datang mencariku, dan mengapa bisa bersamaku semalam?”
Meskipun aku mengetahui bahwa semalam Cheng Jinshi datang karena mengkhawatirkanku, tetapi pada saat ini, aku benar-benar tidak bisa menelan kemarahan ini.
Kalau bukan kamu yang selalu menggodai dia, bisakah dia selalu mengingat padamu? Kalau sudah jadi pelacur, jangan masih sok suci.
Selesai berkata, dia tampaknya semakin marah, mengangkat tangan dan ingin menamparku lagi. Aku waspada dan menghalangi gerakannya, dengan dingin aku berkata, “Pembicaraanmu jangan begitu buruk, kapan aku menggodai dia? Dan kapan aku menjadi pelacur?”
“Iya iya!” Dia mengangguk marah, “Kamu tidak menggodai dia, kalau gitu kamu memberitahuku, mengapa dia memberi tahu departemen pemasaran perusahaan untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan ayahmu? Berencana membiarkan setumpuk makanan karsinogenik keluargamu yang telah masuk berita, masuk kembali ke mall Dongchen?!”
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiBeautiful Love
Stefen LeePria Misteriusku
LylyAsisten Bos Cantik
Boris DreyBretta’s Diary
DanielleRahasia Istriku
MahardikaBlooming at that time
White RoseCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu