Cintaku Pada Presdir - Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
Su Shanshan sepertinya sangat tidak tenang, saat aku baru saja keluar dari rumah sakit, dia langsung meneleponku.
“Ningxi, aku sekarang berada di kafe seberang panti jompo kakekmu. Kalau aku tidak dapat kabar dalam dua jam ini, kamu tebak, kakekmu melihat foto-foto itu, apakah akan marah hingga mati ditempat?”
Dia berkata sambil tersenyum, tidak sulit untuk membayangkan suasana hatinya yang senang.
Namun, kata-kata yang diucapkannnya, seram bagai ular berbisa.
Jari-jariku yang memegang handphone memutih, berkata dengan menggertakkan gigiku: "Kamu beraninya!"
"Aku berani atau tidak, kamu boleh mencobanya," katanya dengan santai.
Aku benar-benar merasakan perasaan keputuasaan dalam kondisi tidak ada jalan keluar.
Aku sudah memikirkan ingin memindahkan panti jompo kakek, tetapi dengan kekuasaan keluarga Su, selama kakek masih di kota Nan, Su Shanshan akan menemukannya.
Seperti yang dikatakannya, aku tidak ada pilihan sama sekali.
Menutup telepon, aku juga sampai di lantai bawah grup Dongchen, hatiku tiba-tiba merasa kecewa.
Masalah ini persis seperti masalah kemarin, aku baru saja masuk, sudah di halangi oleh penjaga.
Aku mengeluarkan handphone dan menelepon Chen Lin, “Asisten Chen, aku ingin bertemu dengan Cheng Jinshi.”
Dia sedikit ragu, “Presdir Cheng baru saja masuk ke ruang rapat, tidak ada waktu yang bisa diluangkan, atau agak malam aku bantu kamu lihat kapan Presdir Cheng ada waktu, kemudian kamu kembali menyepakati waktu dengannya lagi?”
ini adalah sikap Chen Lin yang paling formal, sopan, dan menjaga jarak dalam waktu sekian lama.
Dia adalah asisten Cheng Jinshi, sikapnya selalu bisa menjelaskan Cheng Jinshi dengan jelas.
Aku menggenggam handphone, menyusun kata-kata, “aku akan tunggu di kantornya, Chen Lin, ini terakhir kali.”
Setelah hari ini, Cheng Jinshi seharusnya tidak ingin bertemu aku lagi.
Chen Lin bisa mendengarkan nada suaraku yang serius, dia ragu sejenak dan pasrah, “baiklah.”
Ada persetujuannya, penjaga pun tidak menghalangiku lagi.
Setelah sampai di puncak gedung DongChen, aku tidak pergi ke kantor Cheng Jinshi, tapi aku terus berjalan ke ruang rapat.
Aku berhenti di depan pintu ruang rapat, yang terpisah oleh pintu, dan aku bisa mendengar suara pemegang saham dengan jelas.
Orang-orang yang diberitakan di berita bisnis dan penuh martabat, saat ini, tidak menyia-nyiakan upaya untuk menyerang Cheng Jinshi.
“Jinshi, kamu masih muda sudah bisa duduk di tempat Presdir Dongchen, kita mengakui kemampuanmu, tapi kamu juga tidak boleh begitu mempermainkan semuanya!”
“Benar, tidak peduli apa yang terjadi dengan kebocoran desain, kamu harus memberikan penjelasan yang jelas, perusahaan telah mengalami kerugian yang besar tanpa alasan, ini bukanlah sebuah lelucon!”
“kalau kamu tidak memberikan penjelasan, lebih baik tempat Presdir ini diserahkan ke orang yang lebih cocok saja!”
“Benar, masalah ini tidak hanya membuat kerugian besar bagi kita dan grup Su, tapi juga mempengaruhi kerja sama kita dengan grup Su untuk kedepannya, kenapa kamu masih begitu keras kepala…”
……
Sebagian besar pemegang saham ini adalah orang-orang keluarga Cheng, banyak orang dari mereka sudah sejak awal tidak senang dengan Cheng Jinshi, seorang generasi muda yang sudah bisa mengurus perusahaan.
Ketika ada kesempatan datang, pasti ingin menurunkannya.
Namun, dia tampaknya selalu kuat, tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya.
"Tidak akan berpengaruh." Dia tiba-tiba memotong dengan polos, "Aku akan menikahi Su Shanshan yang merupakan satu-satunya anak perempuan keluarga Su."
Bahkan jika aku mengetahui berita ini lebih awal, saat mendengar berita ini, hatiku terasa sedikit masam.
Berita terkuat ini, membuat suasana ruang rapat menjadi hening.
Hatiku yang ragu itu pun hilang.
“Aku yang melakukan itu.” Aku mendorong pintu dan masuk, dan berkata di depan semua orang, “Aku yang membocorkan desain itu.”
Pria yang membelakangiku, punggung tegaknya kaku sejenak, membalik kepalanya menatapku dengan tatapannya dingin, “keluar.”
“Katakan lebih jelas, apakah perusahaan MY yang menyuruhmu untuk melakukan semua ini?” tanya salah satu pemegang saham, mendengar suara itu seperti salah satu pemegang saham yang baru saja melawan Cheng Jinshi.
Aku mengangkat bibirku, dan hendak berbicara, Cheng Jinshi langsung berdiri dari kursinya, dan berjalan ke arahku dengan membawa rasa ancaman yang kuat, memegang pergelangan tanganku, berjalan keluar dengan langkah cepat.
Tenaganya sangat kuat, seluruh tubuhnya memancarkan aura yang menakutkan.
Dia langsung mendorongku masuk ke kantornya, dan menutup pintu dengan kakinya, “Apa yang baru saja kamu katakan?”
Langkah kakiku tidak stabil, aku memegang dinding untuk berdiri dengan stabil, dan mengulangi kata-kataku, “Aku berkata, aku yang membocorkan desain itu.”
Suasana di dalam kantornya tiba-tiba diam.
Satu tangannya menopang pada dinding, seolah-olah sedang menenangkan emosinya, menundukkan kepalanya dan menatapku, "Kamu hanya sedang marah."
Aku terbengong, hatiku seperti disakiti oleh sesuatu, tapi saat teringat, dia akan menikahi wanita yang selalu mencari masalah denganku, hatiku pun mulai kejam kembali.
Aku bertanya balik, “Kenapa aku harus marah? Presdir Cheng, masalah ini benar-benar aku yang melakukannya, semua bukti itu benar.”
Dia terdiam, sepasang matanya yang hitam bagai tinta itu menatapku, seolah-olah dia tidak sabar melihatku dengan jelas.
Aku berkata lagi, “3.6 milyar rupiah yang ditransfer oleh perusahaan MY, aku sudah menggunakannya, kalau kamu tidak percaya, kamu bisa memeriksa transaksiku.”
Sejumlah uang itu, sudah ditransfer habis oleh Lin Yuelan sejak awal.
Beberapa saat kemudian, nada suaranya dipenuhi dengan kemarahan dan kekecewaan yang tidak bisa dihilangkan, “kamu menyuruhku percaya padamu, aku sudah percaya. Sekarang, apakah kamu sedang mengatakan padaku, aku salah untuk mempercayaimu, ya?
Salah untuk mempercayaiku.
Tiga kata itu terus mengitari hatiku.
Aku mengabaikan rasa masam di hidungku dan tersenyum, "Ya, waktunya percaya kamu tidak percaya, saat tidak harus percaya, kamu malah percaya.”
Dia melonggarkan dasi dan mengangkat sudut bibirnya, "kenapa kamu melakukan ini?"
"Kenapa? Karena aku membencimu! Aku benci kamu meninggalkanku berulang kali, benci kamu membawa anak haram itu masuk ke dalam rumah, benci kamu tetap membela dan memanjakannya ketika aku kehilangan anak!"
Aku mengucapkan kata-kata yang sudah dipersiapkan, tapi sampai pada akhirnya, aku baru menyadari, aku sepertinya benar-benar membencinya.
Anak itu sudah menjadi sakit di hatiku yang tidak bisa kulupakan.
Tubuhnya yang tinggi itu sepertinya gemetar dan bertanya dengan tenang, "Apa lagi? Sekaligus katakan semua."
“Tidak ada lagi.”
“Tidak ada lagi?” dagunya mengetat, “Aku mengira, kamu melakukan ini hanya demi membantu Zhou Ziyun.”
Aku mengangkat kepala melihatnya, "tidak ada hubungan dengannya."
Aku tidak ingin melibatkan orang lain.
Dia menahan daguku, dia bertanya dengan paksa dan dingin, “Iyakah, perusahaan MY menggunakan desain kita untuk merancang produk baru, dan di hari kedua mereka menyelenggarakan acara pertemuan dalam rangka produk baru, dan MY membantu grup Zhou dalam mendapatkan proyek besar, apakah kamu masih ingin melindunginya?”
Aku sedikit kaget, aku ingin menjelaskan, tapi aku tidak tahu harus menjelaskan darimana masalah ini.
Dia menahanku di dinding, dan memperingatkanku, “Ningxi, aku bisa membiarkanmu membenciku, namun, aku tidak akan membiarkanmu menyukai Zhou Ziyun.”
Aku tiba-tiba marah, dan mendorongnya, “Aku suka dia atau tidak, belum giliranmu mengaturku!”
"Bahkan kamu sangat membenciku selama hidupmu, kamu tetap hanya bisa milikku, lebih baik kamu tahu keadaan ini.” nada suaranya membawa kekejaman.
Jika boleh dikatakan tingkah lakunya pada beberapa hari kemarin membuatku merasa dia berperasaan padaku.
Maka sekarang juga membuatku sadar, dia hanya ingin memilikiku, tidak lebih dari itu.
Aku tidak kaget, justru aku malah tersenyum sinis, “Presdir Cheng, kamu pikir kamu siapa? Aku ini orang, orang yang hidup, bukan mainan kamu! Dan juga bukan pihak yang bisa dijadikan hiburan bagi pernikahan kamu kedepannya saat kamu merasa pernikahan itu tidak menarik! Aku ingin menyukai siapa, itu adalah hakku.”
Dia menatapku tanpa mengalihkan pandangan, "Ada berapa pria yang berani untuk menikahimu jika mereka mengetahui identitasmu sebelumnya?"
Benar, apa yang dikatakannya itu tidak salah.
Namun, aku juga sama sekali tidak berpikiran untuk memulai hubungan baru.
Perasaanku sudah terkuras habis padanya.
"Aku berani."
Pintu kantor tiba-tiba dibuka oleh seseorang, terdengar suara yang hangat nan lembut.
Otakku kosong sejenak, menoleh ke arah pintu, terlihat Zhou Ziyun, dia tersenyum padaku.
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMy Charming Lady Boss
AndikaDemanding Husband
MarshallSuami Misterius
LauraMr Huo’s Sweetpie
EllyaGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu