Cintaku Pada Presdir - Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung

Sesaat aku merasa bersalah dan tidak bisa membantah.

“Baiklah, kembalilah bekerja.” Setelah berkata itu dia pun langsung kembali menuju ke ruanganya.

Aku meregangkan ototku kemudian melihat jam, sudah jam 2 lebih, aku pun segera kembali ke meja kerjaku dan mulai mendesain.

Aku membuat janji dengan agen properti untuk pindah pada hari sabtu nanti, jadi dua hari ini setelah pulang kantor aku akan mulai mengemas-ngemasi barang.

Hari sabtu aku bangun pagi-pagi,sembari pelan-pelan menurunkan koper satu per satu ke bawah aku memesan mobil dari aplikasi.

Zhou Xueke awalnya akan datang membantuku, tapi karena kopernya tidak begitu banyak, aku menyuruhnya tak perlu datang membantuku dan menyuruhnya langsung ke rumah baru ku untuk makan malam.

Dalam perjalanan menuju rumah baru, aku memandangi jalan seiring dengan itu ada sedikit rasa kehilangan yang terasa.

Tak disangka aku dalam waktu yang sangat singkat telah pindah rumah 2 sampai 3 kali, membuatku merasa tidak tenang.

Kelihatan seperti orang yang hidupnya tidak pasti.

Dibawah matahari musim panas yang sedang terik-teriknya, aku sudah merasa sangat gerah, tapi tidak ada pilihan lain mau tidak mau juga harus memindahkan semua koper bawaanku.

Siapa sangka, baru saja mengangkat satu kardus ada satu tangan yang menyambut dan membantuku mengangkatnya.

Aku mendangak dan kaget.

“Fu, Direktur Fu kenapa bisa disini?”

Direktur Fu ternyata ada disini.

Direktur Fu dengan ekspresi datar mengangkat kardus sambil berjalan menuju ke elevator, “Membantumu pindahan.”

Aku pun membuka mulut terkagum, “Terima kasih Direktur Fu.”

Dia kelihatan seperti pria yang sangat lembut, tetapi tenaganya sungguh tak usah diragukan, dia membantu memindahkan semua barangku tanpa sedikitpun mengeluh lelah.

Ketika aku sedang ragu untuk mengajaknya makan malam atau sesuatu, tiba tiba dia menyela: “Sekarang kamu sudah pindah, aku harap kamu bisa lebih konsen dalam bekerja dan melakukan sesuatu bisa lebih fokus.”

Terpikir kinerja kerjaku belakangan ini memang tidak terlalu konsen dan merasa bersalah karenanya. Aku pun berjanji, “Baiklah, belakangan ini memang aku sedang banyak masalah, sehingga mempengaruhi kinerjaku. Tenang saja, aku akan bekerja dengan sungguh-sungguh.”

Mendengar kataku dia pun mengangguk pelan dan bersiap untuk pergi, menyempatkan diri berkata: “Desain kalung Summer Night harus kamu kerjakan sungguh-sungguh, aku mungkin akan mengajukan desainmu untuk bersaing untuk memenangkan proyek besar.”

“Benarkah?!”

Aku tak percaya dia berani begitu cepat mengikut sertakan aku dalam suatu proyek.

Lebih-lebih dia mau menggunakan desainku untuk disaingkan.

Pandangan matanya terselip sedikit rasa humor, “Iya, aku pergi dulu ya.”

Setelah mengatakan itu dia pun berbalik pergi.

Seluruh tubuh ku dipenuhi rasa bahagia.

Ini artinya, dia sudah mengakui aku!

Aku saat ini mirip pengantin baru,aku pun melangkah memasuki rumah baruku dan mulai merapihkanya.

Setelah selesai berberes, karena tidak membeli sayur, aku pun memesan makanan online, lalu membuka komputer dan mulai mendesain dengan sepenuh hati.

Mendapat pengakuan Fu Songhe tak mudah, aku tidak boleh mengecewakannya.

Terlebih lagi, dia siap bersaing untuk sebuah proyek besar. Aku harus mencoba sebaik mungkin untuk membuat rancangan desain yang dapat mencuri perhatian dari sisanya, sehingga aku bisa membanggakan dirinya.

Karena sibuk sehingga lupa waktu, sampai aku lupa telah membuat janji dengan Zhou Xueke.

“Dingdong------”

Ketika mendegar suara bel aku pun baru teringat hal ini.

Aku memakai sandal rumah dan segera membuka pintu, “Kamu sudah sampai!”

“Ayo cepat bantu aku, ini aku tenteng dari Supermarket, berat sekali.”

Zhou Xueke mennenteng dua plastik besar yang penuh dengan sayur dan daging segar, bumbu masak, susu dan beberapa makanan ringan.

Aku mengambil satu dari 2 kantung belanja yang sedang di tentengnya, sembari bersyukur, “Untung kamu sudah beli sayur, aku lupa kita ada janji makan malam, bahkan aku lupa membeli sayur.”

“Sudah kuduga, seharian ini kamu sibuk sampai telepon dariku pun tak diangkat. Jangan-jangan kamu juga lupa ada orang bernama Zhou Xueke?”

Mulutnya yang penuh dengan omelan bertolak belakang dengan wajahnya yang penuh dengan tawa, kelihatan dia sama sekali tidak ambil hati masalah aku melupakan janji kali ini.

Aku tertawa pelan, “Siapa yang berani?”

Dia melepaskan sepatu hak tingginya, dengan kaki telanjang berjalan masuk sambil melihat sekitar dengan tatapan penuh penilaian: “Rumah ini lumayan, rasanya lumayan nyaman dan hangat.”

“Benarkan, aku juga merasa lumayan pada pandangan pertama, makanya aku menyewanya.”

Sembari berbicara aku menenteng plastik belanjaan tersebut ke dapur, dan mulai memasukan belanjaan ke dalam lemari es, setelah melihat-lihat sayur yang dia beli, aku bertanya, “Malam ini kita makan daging ayam tumis kentang, tumis sayur, dan kuah labu dengan daging, okay tidak?”

“Okay kok.”

Dia tidak pemilih dalam hal makanan.

Lauk hari ini semua adalah handalanku, sehingga hanya dalam waktu satu jam semua lauknya sudah tertata rapi di meja dan sudah siap disantap.

Saat makan malam, tingkah laku Zhou Xueke lebih diam dari biasanya, seperti ada sesuatu yang ingin dia ungkapkan, tetapi tidak tahu bagaimana untuk memulainya.

Aku kira-kira sudah bisa menebak apa yang akan dia katakan, aku pun membuka mulut, “Kamu ingin ngomong apa, langsung ngomong aja, diantara kita berdua tidak usah ada yang dikhawatirkan.”

Dia tidak menghabiskan sup yang tersisa di mangkoknya, kemudian menghela napas, “Sebenarnya tidak ada apa-apa, aku mengerti mengapa kamu melakukan ini.”

Aku awalnya mengira dia akan mengatakan beberapa alasan, karena bagaimanapun Zhou Ziyun itu kakaknya.

Tapi katanya, dia mengerti aku.

Sebagian hatiku yang masih tak merasa tenang, perlahan pun kembali tenang, “Aku awalnya khawatir tidak tahu bagaimana bisa menjelaskanya padamu.”

“Tak perlu dijelaskan, aku juga tidak mungkin hanya karena Zhou Ziyun adalah kakakku, aku tidak bisa mempengaruhi keputusanmu.” Ungkap dia dengan ekspresi ragu.

Setelah makan pun, dia langsung bangkit dan menyuci piring. Karena takut aku tidak kerasan dia pun menginap.

Aku tentu setuju, seorang diri tinggal di rumah baru tentu ada sedikit ketakutan.

Aku memang dari dulu bukanlah orang pemberani.

Mungkin karena telah pindah ke rumah baru, hatiku sudah tidak setertekan dulu, kinerja kerjaku pun telah kembali.

Selasa depan, aku dengan lancar mengumpulkan hasil desainku.

Hari itu juga, Fu Songhe memanggilku ke ruanganya.

“Direktur Fu.”

Aku berdiri dengan sopan didepan meja kerjanya, ini kali pertama aku masuk ke ruangannya.

Di mendongak dari layar computer dan menatapku dengan alis mengkerut dan melambaikan tangan. “Sini.”

Aku tercengang sejenak, berjalan mengelilingi meja, hanya untuk mengetahui apa yang dia ingin tunjukan.

“Bagian ini sebenarnya bisa dihapus, walaupun bagian ini sangat inovatif, tapi juga membuatnya kelihatan lebih rumit, lagi pula tema musim panas seharusnya konsepnya lebih segar dan enerjik.” Katanya sambil menunjuk kearah gambar rancanganku, dan menunjukan kekuranganya.

“Baik, aku akan segera merevisinya.”

Sebenarnya bagian ini aku juga sudah sangat lama mempertimbangkannya.

“Ada lagi, setelah menghilangkan bagian ini, seluruh desain dari kalung ini akan menjadi terlalu sederhana, kamu harus memikirkan cara tanpa menambahkan apapun tapi bisa mengindahkan desain ini.”

Setelah beberapa saat terdiam, dia kembali berkata, “Paling lambat besok sore sudah dikumpulkan kepadaku.”

Hanya ada sehari.

Aku sebenarnya agak ragu, tetapi tetap saja mengiyakannya, “Baik.”

Sudah seharian aku duduk di mejaku, di otakku sama sekali tidak terlintas ide apapun, sungguh kacau.

Semakin aku panik, aku semakin bingung.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu