Cintaku Pada Presdir - Bab 5 Ingin Melahirkan Anak

Dia membalikkan badan lalu pergi, sewaktu dia berjalan di depan tangga, lalu berkata dengan nada dingin: “Jika kamu ingin pergi ke rumah sakit teleponlah Chen Lin, biarkan dia mengantar kamu kesana.”

Aku memegang bagian perutku yang sakit, bersandar di dinding, melihat bayangan tubuhnya, tertawa dengan dingin.

Jika Song Jiamin mengalami masalah dia bergegas untuk pergi melihatnya, sedangkan aku, jika mengalami masalah hanya bisa mencari sekretarisnya.

Aku mencari obat sakit lambung di rumah, lambungku sudah tidak begitu sakit, tetapi aku masih tidak bisa tidur, hatiku terasa seperti telah dirobek sehingga dinginnya angin memenuhi hatiku.

Apa yang sedang dia lakukan dengan Song Jiamin?

Seorang pria dan wanita lajang, semalaman…..

Semalaman, aku tidak bisa merasa tenang, dadaku terasa sesak sehingga membuatku sulit untuk bernapas.

Keesokan harinya, lambungku lagi-lagi terasa sakit, mengakibatkan aku muntah lagi. Setelah aku menelepon untuk minta cuti, aku bergegas mengemudi mobil untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Untung saja bukanlah hal besar, hanya saja gastritis yang kambuh, dokter mengatakan kondisi aku akan membaik setelah makan dua hari obat.

“Jinshi, dokter sudah mengatakan penyakit Xiao Bao sudah kembali stabil, kamu dapat segera pergi ke perusahaan dengan tenang. Setelah hasil pemeriksaan keluar, aku akan kembali menghubungi kamu.”

Segera setelah aku selesai mengambil obat, aku mendengar suara wanita yang lembut datang dari belakang aku.”

Setelah empat tahun lamanya aku tidak berjumpa dengannya, hanya dalam seketika aku bisa mengenal bahwa suara itu adalah suara Song Jiamin, aku tidak hanya memegang erat-erat surat hasil pemeriksaan, di dalam hatiku dipenuhi keraguan.

Xiao Bao? Hasil pemeriksaan apa?

Berikutnya, aku mendengar suara Cheng Jinshi yang berkata: “Ya.”

Suara rendah yang familiar memasuki hatiku, sakit bagaikan digigiti sekelompok semut, bahkan aku tidak mempunyai keberanian untuk melihat ke belakang.

Tidak seharusnya begitu.

Aku adalah istrinya, dalam adegan ini, orang yang seharusnya takut adalah mereka.

“Xiao Xi. Xiao Xi…… itu benaran adalah kamu!”

Sewaktu aku ingin pergi, Song Jiamin tiba-tiba menarik tanganku karena terkejut, perlakuannya sangat akrab.

Dengan dingin aku membuang tangannya, berkata dengan ringan: “Apakah ada masalah?”

Tangan Song Jiamin membeku di udara, lalu di letakkan di siku Cheng Jinshi, dia menggigit bawah bibirnya, “Empat tahun ini kamu tidak pernah pulang ke rumah, kami sangat mencemaskan kamu… apakah kamu baik-baik saja?”

Heh, perilakunya seperti dibuat-buat.

Adegan yang dulunya pernah diperankan kepada ayahku, sekarang sedang dia perankan kepada Cheng Jinshi.

Empat tahun yang lalu, setelah aku menikah dengan Cheng Jinshi, aku sudah tidak pernah pulang ke rumah Ning, berita mengenai pernikahan kita, juga hanya diketahui oleh keluarga Cheng.

Tampaknya, Song Jiamin juga tidak mengetahui hal ini.

Aku melihat bahu mereka yang berdampingan, menelan semua rasa kepahitan ini, sengaja berkata: “Aku melewati hidupku dengan baik, omong-omong, aku lupa memberitahu kalian, aku sudah menikah.”

Song Jiamin sangatlah terkejut, “Menikah? Dengan siapa?”

Di saat aku ingin menjawabnya, terdapat pandangan dingin yang menuju pada tubuhku, yang tanpa diucapkan namun memiliki makna yang memperingati dan mengancamku.

Dengan sedikit sarkastik aku menyambut pandangan Cheng Jinshi, hatiku menjadi dingin, hanya bisa menanyakan, “Apakah ada kaitannya dengan kamu?”

Omong-omong, penyakit lambungku kambuh lagi, aku mengangkat tanganku untuk menutup mulutku, dengan terpaksa menahannya.

Dia tertawa dengan canggung, dan melihat aku merasa mual, dan melihat surat hasil pemeriksaan di tangan aku, dengan sangat terkejut bertanya, “Mengapa kamu berada di rumah sakit, apakah kamu telah hamil?”

Secara tidak sengaja pandangan aku mengarah pada Cheng Jinshi, dengan tergesa-gesa aku segera memasukkan surat hasil pemeriksaan ke dalam tas, dengan tersenyum berkata: “Aku masih memiliki urusan lainnya, aku akan pulang dulu.”

Tanpa menunggu dia berbicara, aku meninggalkan rumah sakit dengan langkah cepat, terasa gelisah dan menegangkan.

Benar, aku sengaja melakukannya, membuat dia mengira bahwa aku telah hamil.

Aku ingin tahu, jika aku telah benar benar hamil…. Apakah Cheng Jinshi bisa menerimanya, apakah dia akan membiarkan aku untuk melahirkan anak.

Aku telah meminta cuti seharian, tetapi aku masih menyetir ke arah kantor, baru saja memasuki jalan umum ke kantor, Cheng Jinshi meneleponku, “Kamu sedang berada dimana?”

Aku menekan setiran mobil dan menjawab, “Sedang berada dalam perjalanan menuju kantor.”

Dia terdiam sejenak, aku juga tidak mengetahui apa yang dipikirkannya, sesaat kemudian, dengan jelas dia berkata, “Pulanglah, aku menunggumu di rumah.”

Sebelum aku menjawabnya, dia sudah mematikan teleponnya.

Dia sedang menunggu aku pulang ke rumah? Ini adalah pertama kalinya.

Aku mengambil napas yang dalam, di arah persimpangan lampu merah memutar balik, mataku terasa memudar.

Setelah pernikahan selama empat tahun, jika tidak kembali ke rumah atau jika tidak tengah larut baru pulang ke rumah.

Aku selalu pulang ke rumah kosong itu sendiri, terasa sangat dingin dan kesepian. Harapan aku yang sebelumnya, membuka pintu kamar, aku bisa melihat bayangan tubuhnya.

Sekarang aku jelas bahwa dia sedang menunggu aku di rumah, tetapi sewaktu aku membuka pintu rumah, aku merasa sedikit tegang, karena takut bahwa dia tidak pulang.

Tetapi saat aku melihat bayangan tubuhnya yang dingin di sofa, keraguanku akhirnya hilang.

Aku berjalan ke sana, aku mengepalkan tanganku karena merasa tegang, dengan tidak tenang aku bertanya: “Kamu benar-benar menunggu aku di rumah……”

Hal sepele semacam ini antar suami istri, dapat membuat hatiku merasa sedikit puas.

Akhirnya, membuat aku lupa, mengenai hal dia mencampakkan aku pada kemarin malam demi mencari Song Jiamin.

“Berikan tas kamu padaku.” Dia melihat aku, lalu mengulurkan tangannya.

Aku terbengong, tidak dapat merespon apa yang dia inginkan, tetapi juga tanpa ragu-ragu aku segera memberikan tas aku kepadanya, “Kenapa?”

Dia tidak menjawab aku, jari tangannya yang lentik segera membuka tas aku, mengeluarkan surat hasil pemeriksaan, kedua matanya yang hitam berubah menjadi dingin dan serius.

Dengan cepat aku tersadar kembali, aku ingin merebutnya kembali tetapi sudah terlambat.

Dia tertawa dingin, dengan nada rendah berkata, “Hamil dan penyakit gastritis, kedua hal ini apakah kamu tidak bisa membedakannya dengan jelas?”

Aku menundukkan kepala, menjilat bibirku, dan berkata dengan serius: “JinShi, aku hanya ingin tahu, jika aku telah hamil, apakah kamu akan menyetujuiku untuk melahirkan anak ini?”

Ekspresi wajahnya menjadi semakin mendung, tanpa keraguan dia menjawab: “Kamu tidak akan hamil.”

Benar, jika semuanya berjalan sesuai dengan rancangannya, maka aku tidak akan bisa hamil.

Setiap kali kita berhubungan badan, dia selalu mengenakan kondom, setiap kali dia melakukannya, sewaktu aku sedang berada dalam periode aman, contohnya kemarin.

Aku tertawa, dan menjawab dengan relaks, “Tetapi, jika hal itu terjadi?”

Dia berdiri, postur tubuhnya yang tinggi berdiri di hadapan aku, dengan sedikit membungkukkan badannya, dia mengangkat daguku, membuat aku terpaksa harus bertatapan mata dengannya.

Sepasang matanya yang bulat bagaikan pusaran air, dengan kedengkiannya dia ingin menelan aku, dengan nada dingin dia berkata: “Ningxi, apakah kamu ingin melahirkan anak untukku?”

Kata “iya” tersangkut di dalam tenggorokkan aku, membuat aku tidak bisa mengatakannya.

Aku tidak bisa melupakan, bahwa perkataan yang telah dia ucapkan, dia berkata, hubungan di antara kita, hanya membicarkan mengenai uang dan seks.

Di saat aku terdiam, ekspresi matanya menjadi mendalam, dengan nada ringan dia berkata: “Apakah kamu tiba-tiba telah menyukai aku?”

Suaranya membuat orang menjadi bingung dan salah beranggapan, jantungku berdetak dengan cepat, udara juga berubah menjadi tipis.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu