Cintaku Pada Presdir - Bab 11 Keributan Makan Malam

Padahal akulah yang menyarankan untuk bercerai, aku juga telah memutuskannya.

Tetapi setelah aku melihat "Perjanjian Surat Perceraian", aku merasa dinginnya musim dingin telah menusuk masuk ke dalam tulang aku.

Menelan tulangku, dan membuat aku merasa sesak.

Dia bersandar pada meja kantornya, sambil membungkukkan badannya, dan berkata dengan nada yang stabil, "Lihatlah dulu, jika kamu merasa tidak puas dengan persyaratannya, aku akan memperbaikinya lagi."

Aku melihat sekilas isi surat perjanjian itu dan berkata, “Tidak perlu lagi, aku sangat puas dengan setiap persyaratan itu."

Dia selalu bersikap dermawan terhadap aku, begitu juga dengan persyratan perceraian, seperti takut bahwa aku tidak akan menyetujuinya.

Perkataan yang diucapkan oleh Song Jiamin kepada ibuku kemarin malam, rupanya adalah hal yang sungguh-sungguh.

Cheng Jinshi benar-benar ingin menikahi dia, kemarin malam dia masih tidak menyetujui untuk bercerai, hari ini bahkan perjanjian surat perceraian juga telah disediakan-Nya.

Dia menyalakan sebatang rokok, dan berkata secara sederhana: “Jika sudah tidak ada masalah maka segeralah tanda tangan.”

Aku melihat dia dengan dingin, dengan marah aku merobek surat perjanjian di tangan aku, “Apakah setelah aku menandatanganinya, kamu akan segera menikahi Song Jiamin? Bermimpilah, aku akan membuat dia sebagai seorang selingkuhan selama seumur hidupnya!”

Dia menaikkan alisnya, dengan tidak percaya dia bertanya: “Kamu salah makan obat ya?”

Aku menghirup napas yang dalam, “Benar! Aku telah makan salah obat, jika tidak mengapa aku akan pergi kesini!”

Aku sebenarnya masih ingin memberitahu dia kebenaran, tetapi sekarang tampaknya, aku seperti seorang idiot.

Bagaimana mungkin dia bisa mempercayai aku.

Dia mengabaikan aku, “Ningxi, kamu sendirilah yang mengajukan untuk bercerai.”

“Aku telah menyesal.” Aku mencoba untuk menaikkan senyum, “Akan tetapi, aku juga dapat menandatanganinya, akan tetapi dalam surat perjanjian harus ditambahkan satu persyaratan, kamu tidak pernah akan bisa menikahi Song Jiamin.”

Dia memadamkan rokoknya dengan tenaga, melihat aku dengan tatapan dingin, “Apakah kamu harus memperlakukan dia dengan begitu?”

“Ya,” aku tertawa dan berjalan mundur, “Cheng Jinshi, suatu hari, kamu akan tahu dia itu wanita seperti apa.”

Aku percaya, kertas tidak bisa membungkus api.

Selesai berkata, aku meluruskan badanku dan meninggalkan kantornya, senyumku menghilang saat aku berjalan keluar dari kantornya.

Hatiku, bagaikan telah ditarik, sedikit demi sedikit, terasa sangat sakit.

——

Keesokan harinya, aku baru saja tiba di perusahaan, Meng Kai menyuruh aku untuk pergi ke luar dinas untuk kerja dinas, selama setengah bulan.

Selama lima tahun ini, ini pertama kalinya dia membawa aku untuk kerja di luar negeri.

Keesokan harinya, sewaktu aku tiba di kantor, Meng Kai menyuruh aku untuk menemani dia pergi dinas ke luar negeri selama setengah bulan.

Selama lima tahun ini, ini pertama kalinya dia membawa aku keluar dinas, sebelumnya dia selalu membawa orang lain untuk menemani dia keluar dinas.

Kerja dinas lebih sibuk dibandingkan perkiraan aku, tetapi hal ini merupakan hal yang cukup baik bagiku, karena dengan kesibukan ini aku dapat melupakan masalah yang sedang aku hadapi untuk sementara waktu.

Tetapi Cheng Jinshi, tidak pernah menghubungi aku sekali pun.

Sama seperti, kita berdua sedang tidak mengalami masalah.

Tidak ada perselisihan, tidak ada pernyataan surat perceraian.

Sewaktu aku pulang ke kota Nan, langit sudah mendung, hujan segera turun setelah kita baru saja meninggalkan bandara.

Aku melihat waktu sekilas, dan berkata kepada Meng Kai: “CEO Meng, apakah kamu bisa mengantar aku turun ke kantor? Aku ingin pergi untuk mengambil mobilku.”

Dia memegang setir kemudi dengan satu tangan, dan tertawa, “Kemanakah kamu akan pergi? Aku akan mengantarkan kamu kesana. Pada jam ini, hujan telah turun sangat deras, jalan di sekitar kantor pasti akan sangat macet total.

Setelah ku pikir kembali, aku tidak menolak tawarannya, “Lu Yuan, apakah kamu searah?”

Lu Yuan adalah daerah vila tempat keluarga Cheng tinggal, tempatnya yang terletak di sekitar daerah pegunungan dan sungai, membuatnya sebagai tempat yang boleh di bilang adalah area pribadi keluarga Cheng.

Malam ini adalah pesta makan malam setiap sebulan sekali, tidak peduli jika aku sedang bertengkar dengan Cheng Jinshi sekaligus pun, selama aku tidak bercerai dengan-Nya, maka aku harus menghadirinya.

Dia melihat aku dengan sedikit terkejut, menanyai aku, “Kamu dan Keluarga Cheng?”

Tanpa menyembunyikan apapun aku berkata, “Cheng Jinshi adalah suamiku.”

Beberapa hari ini, aku dapat merasakan perasaan baiknya kepada aku.

Dengan kesempatan ini aku juga ingin memberitahunya, aku tidak dapat menerima hatinya, dengan begitu aku juga tidak menolak hatinya secara blak-blakan.

Mobilnya terhenti dengan mendadak, dengan cepat dia memegang setir kemudi, “Apa katamu?”

Dengan tertawa aku mengulangi perkataan aku, “Aku telah menikah dengan Cheng Jinshi, empat tahun yang lalu.”

Dengan cepat Meng Kai menahan ekspresi terkejutnya, dengan tertawa, dia bercanda dia berkata: “Boleh juga kamu, pekerjaan untuk merahasiakan semua ini telah kamu lakukan dengan cukup baik.”

Dia selalu menjadi seorang pria yang gentle dan sopan santun, bahkan setelah aku telah menolaknya, setelah aku sampai di rumah keluarga Cheng, dia masih turun mobil dan membantu aku membawa koper aku dari belakang mobilnya.

Aku mengambil koperku dari tangannya, “Terimakasih CEO Meng, aku pulang dulu.”

Dia tertawa dan mengaggukkan kepala, “Baiklah.”

Aku menarik koper dan pergi, tetapi hak sepatu tinggiku tidak sengaja terjebak di rerumputan, sehingga aku hampir terjatuh ke belakang, di saat aku hampir menjerit, aku di tahan oleh sepasang tangan yang kuat, dengan seketika aku jatuh ke dalam pelukannya.

Setelah aku menstabilkan tubuhku aku segera berjalan mundur, mukaku terasa merah karena malu, “Ma, maafkan aku CEO Meng.”

Meng Kai mungkin takut aku akan jatuh sehingga dia menopang aku, dengan tatapan matanya yang lembut dia berkata, “Tidak apa-apa, berhati-haitlah.”

“Ningxi, ini adalah pintu rumah keluarga Cheng, janganlah kamu bersikap secara seenak hatimu!”

Di belakang aku terdapat suara marah Cheng Yang.

Aku menoleh ke belakang, dengan sedikit terbengong, selain Cheng Yang, terdapat Cheng Jinshi dengan tatapan dingin dan tertutup, yang mengenakan jas berwarna abu gelap.

Padahal aku tidak melakukan apapun, tetapi di tatapan matanya aku merasa tidak bebas, aku membasahi bibirku, “Cheng Yang, tadi aku hampir saja jatuh, CEO Meng hanya berbaik hati maka dia menolongku.”

Cheng Yang melototiku, “Hanya orang idiotlah yang mempercayai kamu.”

Awalnya aku tidak ingin menjelaskan kepada-Nya, akan tetapi setelah mengangkat kepala aku dan melihat Cheng Jinshi, dia tampak tidak mau mendengarkannya, dia menatap Meng Kai dengan tatapan tidak bersahabat, membalikkan badan lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

Aku sibuk untuk meminta maaf kepada CEO Meng, dia tidak mempermasalahkannya, malahan dia menasehati aku untuk jangan memasukkannya ke dalam hati.

Setelah dia pergi, aku baru berjalan masuk ke dalam rumah.

Cheng Yang mengikuti aku di sebelah, dan bertanya dengan bersorak dalam penderitaan orang lain, “Tebaklah siapa lagi yang datang?”

Hatiku merasa sesak, baru saja berjalan di ruang tamu, aku masih belum sempat untuk menebak, aku telah melihat orangnya, Song Jiamin telah datang.

Dengan suara rendah Cheng Yang berkata di sebelah telingaku: “Kalian berdua itu sama, sangat munafik.”

Hatiku terasa pahit, samakah?

Lalu mengapa Cheng Jinshi menyukai dia, tetapi dia tidak menyukai aku.

Di ruang tamu terdengar suara tawa, beberapa tetua sedang duduk bersama, Song Jiamin duduk di sebelah ibu mertuaku, sedang bermain bersama Xiao Bao, hubungan yang dia miliki dengan ibu mertuaku terlihat lebih dekat dibandingkan hubungan aku dengan ibu mertuaku.

Aku menyapa ibu mertuaku, dia baru menyerahkan mainan di tangannya kepada Xiao Bao, mengangkat kepalanya dan berkata, “Sudah pulang, aku mendengar dari Bibi He, kamu telah pindah keluar dan tinggal diluar?”

Aku menyimpan tatapan mataku, lalu membuat alasan, “Iya, sebelumnya aku sibuk bekerja, lalu aku memutuskan untuk tinggal di hotel dekat kantor, dengan begitu pergi dan pulang kerja akan mejadi lebih mudah.”

Ibu mertuaku begitu menyayangi Xiao Bao, dengan begitu aku tidak boleh mengatakan alasan sebenarnya aku pindah keluar, jika tidak, dia hanya merasa bahwa aku adalah orang yang pelit.

Cheng Yang memutarkan matanya dan sengaja bertanya: “Apakah nyaman untuk bekerja..... atau nyaman untuk bersama dengan CEO Meng?”

Wajah ibu mertuaku terasa sedikit suram, “Yang, apa maksudmu.”

Pikiran ibu mertuaku lebih tertutup, dia tidak akan bisa menoleransi hal ini, apalagi, di depan Bibi kedua dan Bibi ketiga.

Song Jiamin melihat aku, dia menaikkan sudut bibirnya bagaikan sedang mengejekku.

Aku menjadi cemas, dan menatap Cheng Yang, “Aku telah menjelaskan kepada kamu sebelumnya, kamu jangan sembarang mengada-ada !”

Cheng Yang dengan tertawa berdiri dari sofa, “Bagaimana aku mengada-ada, Ibu, tadi dia berpelukan dengan orang lain di depan pintu, aku telah melihatnya dengan kak Jinshi!”

Dia juga telah menyebut nama Cheng Jinshi, tatapan ibu mertuaku semakin serius, mendadak aku terdiam dan susah untuk menjelaskannya.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu