Cintaku Pada Presdir - Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
Akhirnya aku tahu, arti dari dikasi hati minta jantung.
Aku berjuang untuk mengendalikan emosiku, “Apa kamu tahu kenapa aku tidak ingin kamu bersamanya?"
Aku melihat Lin Yuelan begini, itu sangat jelas, kalau aku tidak mengatakannya dengan jelas, di pasti akan terus salah paham padaku.
Salah paham aku ada niat untuk tidak membiarkan dia hidup lebih baik dariku.
Keraguanku sebelumnya, selain sulit dikatakan, aku juga merasa dia ingin bersama Song Yang sepanjang waktu, dan aku mengatakan yang sebenarnya karena takut dia tidak bisa menerimanya.
Sekarang mereka sudah putus, aku hanya bisa pergi!
Dia bertanya, “Kenapa”
“Selain dia kakak Song Jiamin, dan, dia hampir saja memperkosaku!”
Seluruh tanganku yang memegang HP berubah putih pucat, aku mengatakan sekata demi sekata, “Jadi, aku tidak bisa melihat mu bersama dengan orang seperti ini dengan mata kepalaku sendiri.”
Setelah berlalu bertahun-tahun, masalah ini, masih tetap menjadi bayangan buruk dalam hatiku.
Lin Yuelan menatapku dengan jijik dan bukannya terkejut, dia mencibir, “Perkosa? Apa kamu merayunya?! saat Song Yang meminta putus, dia menceritakan semuanya padaku.“
Aku hanya mendengarnya dengan takjub.
“Aku tidak menyangka, kamu yang terlihat lembut, siapa tahu dari kecil kamu sudah bejat? Bahkan mengambil foto seperti ini dan membaginya kepada pria lain?”
Dia berkata dengan kasar, mengeluarkan HP-nya, mengklik layar beberapa kali, membalikkan tangannya, dan memutar layar ke arahku.
Aku merampas Hp-nya, dan membantingnya dengan ganas ke tanah, lalu berteriak: “Ini dia yang foto! Dia memfotonya saat aku mabuk!”
Song Yang! Si keparat brengsek!
Dia bahkan mengirim foto telanjangku ke Lin Yuelan, dan masih mengarang cerita!
“Kamu bohongi siapa? Waktu itu kamu masih SMP, bagaimana mungkin mabuk seperti ini? Meskipun bukan dirimu sendiri yang memfoto, kamu mencoba untuk menangkapnya!” Dia mencibir dengan jijik.
Aku marah hingga badanku gemetar, “Aku tidak ada! Meskipun otak ku bermasalah, juga tidak bisa mengejar penjahat si Song Yang yang tak tahu malu!”
Dia memungut HP yang sudah hancur di tanah, meniupnya dan meletakkan tangannya di pinggangnya,“Kamu tidak perlu menjelaskannya padaku, aku tidak ingin dengar, hari ini aku datang hanya ingin mengambil ATM kakek saja.”
“Aku tidak bisa memberikanmu uang itu, uang itu harus dikembalikan!”
Itu akan dikembalikan ke perusahaan MY.
Kalau tidak, uang sebanyak itu kalau tidak adak, meskipun aku punya sepuluh mulut, juga tidak bisa menjelaskannya.
“Kembalikan? Kamu mimpi!”
Lin Yuelan menatapku dengan marah dan bergegas mengambil tasku, dan ia memanggil pamanku, “Ayah, bantu aku menahannya! ATM kakek ada satu juta dollar lebih, kalau kamu membayar hutang, sisanya masih cukup untuk kita makan enak!”
Aku memeluk tas dengan erat, tidak ingin melepaskannya, paman ku kemari dan langsung mendorongku jatuh ketanah.
Dia itu pria, tenaganya kuat, aku sama sekali tidak bisa melawan.
Melihat mereka merenggut tas itu.
Lin Yuelan membuang semua yang ada di tasku ke tanah, dan tidak menemukan ATM, akhirnya, dia mengambil kunci pintu.
Dia pasti menyimpan ATM-nya di rumah, ayah, ayo kita cari” katanya kepada paman.
“Ok, Ok!”
Mata paman bersinar, terlebih, uang 3 Milyar lebih, benar-benar jumlah yang sangat besar.
Dia meraih kerahku, menarikku dari tanah dan menyeretku ke dalam gedung.
Aku mencoba melawan, dia mengangkat kakinya dan menendang perutku bagian bawah, “Jujurlah padaku.”
Mereka ayah dan anak mengambil kunciku, dan membuka pintu dengan lancar.
Paman mendorongku ke ruang tamu, memegangku dan tidak membiarkan ku bergerak, sementara Lin Yuelan masuk ke kamarku dan menggeledah semuanya.
Dengan secercah harapan, aku berharap bisa mempengaruhi paman, “Paman, aku siap membantumu membayar hutang, aku sudah meminjam 400 juta lebih……Tapi uang kakek dalam ATM, benar-benar tidak boleh digunakan, kalau digunakan, aku akan masuk penjara!”
Tuduhan mencuri rahasia desain sudah cukup bagiku untuk sangat tertekan.
Paman menyipitkan mata melihat ke arahku, wajahnya diwarnai dengan sukacita, “Kamu masih punya 400 juta lebih?”
Aku mengangguk putus asa, “Ya, aku siap membantumu membayar hutang.”
Aku kira, semua orang, punya emosi dan batas kesabaran yang sama.
Selama aku membantu keluarga mereka membayar hutang, mereka akan menyerah mencari uang kakek.
Tapi aku salah.
Paman berkata dengan gembira, “Di mana uang itu? Berikan semuanya padaku!”
Aku memandangnya dengan kaget, dan bahkan orang bodoh pun bisa mendengar apa yang dia maksudkan!
Hati manusia serakah.
Aku menelan ludah, dan berbohong padanya, “Masih di temanku, dia berjanji akan meminjamkan padaku.”
Kalau aku mengatakan yang sebenarnya, uang 400 juta ada di kartu ATM-ku, mereka semua akan lenyap.
“kamu omong kosong! Siapa tahu kamu sengaja menipuku.”Dia meludah dan meraung ke Lin Yuelan, yang sudah menggeledah kamarku, “Sudahkah kau menemukannya? Kenapa begitu lambat?
“Sudah ketemu sudah ketemu!”
Lin Yuelan berlari keluar dari kamarku dengan bahagia dengan kartu bank di tangannya.
Jantungku berdegup kencang, meskipun pamanku masih memegangiku, aku bergegas merampas kartu bank, tapi itu tidak berguna.
Aku mengancam, “Kalian membobol dirumahku, aku bisa lapor polisi!”
Lin Yuelan tersenyum dan membungkuk menepuk wajahku. “Kamu tidak akan.”
Dia sangat tegas, di dalam ketegasan itu, bercampur rasa jijik untukku.
Paman mendesaknya, “Oke, ambil saja kartunya, lalu pergi, aku harus mengembalikan uang sesegera mungkin!”
Alih-alih pergi, dia duduk di lantai dan menyerahkan kartu itu kepada pamanku, “Ayah, kamu turun dulu, ada beberapa hal yang ingin kusampaikan padanya.”
Setelah paman mendapatkan ATM, sedetik pun tidak ragu, dan langsung melepasku, dan menyuruh Lin Yuelan hati-hati.
Aku mengeratkan kepalan tanganku, perlahan melonggarkan, menghela nafas dengan putus asa, “Siapa yang menyuruhmu?”
Ini konyol.
Aku berjanji pada bibi, membantu mereka membayar hutang.
Alhasil, mereka malah balik berbuat jahat, bekerja sama dengan orang luar, memaksaku hingga tidak ada pilihan lagi.
Aku tahu Lin Yuelan ada maksud lain, kalau tidak ada yang menyuruhnya, dia tidak bisa merencanakan ini, dan bahkan tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan asing MY.
“Ingin tahu? Sayangnya, seumur hidup ini kamu tidak akan tahu.”
Lin Yuelan menatapku dengan wajah penuh kebencian, “Apa kamu tahu seberapa bencinya aku padamu? Jelas-jelas, aku lebih tua 2 tahun darimu, tapi hari-hari yang dilalui sangat berbeda, Kamu adalah nona dari keluarga Ning, dan aku?”
Aku menatapnya dengan dingin, “Di kehidupan berikutnya, kamu bisa hidup lebih baik.”
Aku malas berbicara dengannya tentang kesulitan menjadi nona keluarga ning, dia pasti tidak akan mendengarkan.
Diri sendiri tidak memiliki hidup yang baik, hanya bisa menyalahkan keluarganya.
Dia ingin balas menamparku, meskipun paman baru saja menendangku, sakitnya masih terasa, aku masih bisa menghindar.
Kebencian di matanya makin bertambah, “Terus, dengan santainya kamu menikah dengan Cheng Jinshi, yang berdiri di puncak kejayaan kota Nan, aku bersusah payah mengenal Song Yang, alhasil kamu tahu saat putus, apa yang dia katakan padaku?”
“Dia bilang, meskipun waktu itu kamu menggodanya, tapi dia tidak bisa menahan untuk mencintaimu, kamu……kamu rasa ini konyol tidak? Sekarang, sekarang kamu akan kehilangan reputasimu! Cheng Jinshi tidak akan pernah menikmatimu lagi!”
Dia tertawa bangga, menyapu segala sesuatu di atas meja teh ke tanah.
Aku tidak tahu, ternyata dari awal dia sudah membenciku.
Benci keluargaku, benci aku menikah dengan pria baik.
Tapi ini semua, dia tidak punya alasan untuk menyerangku, sampai Song Yang mengatakan kebohongan, memberinya sebuah alasan untuk membenciku.
Jadi dia tidak akan mengatakan alasan yang sebenarnya dari yang sebenarnya.
Setelah melampiaskan kemarahan, dia pergi dengan sombong, membawa ekspresi sebuah kemenangan.
Aku yang melihat rumah berantakan, lapor polisi, “Halo apa kabar, aku ingin lapor, ada orang merampok rumahku, ada bukti rekaman CCTV.”
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuThick Wallet
TessaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniBretta’s Diary
DanielleTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelPria Misteriusku
LylyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu